1

Mayat Laki-laki Berkaos Pokja Wartawan Tangerang Mengambang di Sungai

Kabar6.com

Kabar6- Mayat tanpa identitas gegerkan warga. Mayat berjenis kelamin laki-laki mengenakan kaos hitam bertuliskan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang, ditemukan mengambang di Sungai Cilemer, Kampung Pamunuhan, Desa Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.

Kapolsek Pagelaran, AKP Subagiyono bercerita ada warga yang melintas di atas jembatan Sungai Cilemer, kemudian melihat seperti ada sesosok mayat mengambang.

Warga itu kemudian melapor ke Polsek Pagelaran untuk di evakuasi, agar tidak hanyut ke laut. Bersama TNI, relawan dan masyarakat, mayat itu di evakuasi ke pinggir.

Saat ditemukan, kondisi mayat sudah tidak bisa lagi dikenali. Tubuhnya pun sudah membengkak dan berwarna hitam.

“Kita evakuasi biar tidak ke laut, kemudian dibawa ke RSUD Pandeglang,” terangnya melalui seluler, Rabu (10/02/2021).

Pihak kepolisian belum bisa memastikan identitas dan penyebab korban meninggal dunia. Kasus tersebut kini ditangani oleh Polres Pandeglang.

“kita belum bisa menyampaikan itu. Diserahkan ke Reskrim Polres Pandeglang,” terangnya.

Selain mengenakankaos hitam bertuliskan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang, Mayat itu juga mengenakan celana jeans warna biru. Meski begitu, polisi belum memastikan identitas korban. Lantaran, tidak ditemukan KTP dan tanda pengenal lainnya dari pakaian mayat.

**Baca juga: Dirjen Bea Cukai Banten Lakukan Penindakan Rokok Ilegal di Pandeglang

“(Pakai kaos pokja wartawan) sepintas kaos hitam, celana Levis aja itu tadi. (Apa itu wartawan) kita belum tahu, identitas juga belum ada,” tandasnya.(Aep)




Cium Bau Busuk, Warga Curug Temukan Mayat Dalam Kontrakan

kabar6.com

bauKabar6 – Warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Penemuan mayat ini bermula saat warga mencium babu busuk dari salah satu kontrakan Mohamad.

Setelah mencari tahu sumber bau, akhirnya warga memutuskan untuk mendobrak paksa pintu kontrakan yang dihuni oleh Rocky Sibue, 37 tahun, warga Cimanggis, Kota Depok, dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Kapolsek Curug, Kompol MH Panjaitan mengatakan, awal mula tetangga korban mencium bau busuk dari kontrakan korban. Akhirnya, melapor ke pemilik kontrakan.

“Setelah itu, mereka dobrak pintu kontrakan dan menemukan korban sudah meninggal dunia dengan kondisi sudah membusuk. Diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua hari,” katanya kepada Kabar6.com, Minggu, (1/11/2020).

Saat ditemukan, jelas kapolsek, korban dalam posisi terlentang dan tidak ditemukan luka benda tumpul atau tajam.

“Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit maag dan darah tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Mohamad, pemilik kontrakan mengaku, pada Jumat (30/10/2020) lalu, korban baru saja membayar kontrakan dan masih terlihat sehat.

**Baca juga: Jalan Otonom Cikupa-Pasar Kemis Licin, Banyak Pengendara Motor Tergelincir.

“Almarhum kerja sebagai supir di salah satu pabrik. Kalau sehari-hari jarang berbaur. Paling keluar mandi lalu masuk kontrakan dan tidur,” singkatnya.

Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Kemudian, akan dikebalikan kepada keluarga untuk dimakamkan. (Vee)




Penemuan Mayat Wanita Dalam Kardus di Kontrakan Pondok Aren, Bau Menyengat

Kabar6.com

Kabar6-Sesosok mayat wanita berinisial HY ditemukan dalam kardus di rumah kontrak teman prianya Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa (25/8/2020). Saat ditemukan, kondisi mayat wanita berusia 31 tahun itu dalam karung itu sudah mengeluarkan bau busuk.

“Pertama ditemukan pukul 19.36 WIB tadi,” ungkap Hendra, ketua RT setempat di sekitar lokasi perkara, Selasa (25/8/2020).

Hendra ceritakan penemuan mayat bermula dari laporan warga sekitar yang mencium bau menyengat dari dalam kontrakan tersebut. Warga sempat mengira bau busuk itu berasal dari bangkai binatang seperti kucing atau tikus mati.

**Baca juga: Polsek Ciputat Berganti Nama Ciputat Timur, Fungsi Pelayanan Tetap Sama.

Kontrakan tersebut, kata Hendra kesehariannya ditempati teman pria korban. Namun sejak Sabtu petang kemarin penghuni kontrakan sudah keluar dari rumah. Kemudian bersama warga, rumah kontrakan itu pun dibuka dan terlihat sosok mayat wanita terbungkus karung.

“Buka rumah nunggu polisi datang,” kata Hendra.

Menurutnya, jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.(yud)




Mayat Telanjang di Pelabuhan Merak, Polisi Temukan Cairan Sperma

kabar6.com

Kabar6-Polisi menemukan cairan sperma pada dua mayat telanjang di dalam mobil Innova plat BG 1795 J yang ditemukan di Pelabuhan Merak.Sang pria merupakan supir dari travel gelap, berinisial SO (54) dan wanitanya berinsial RW (33).

Kapolres Cilegon, AKBP Yudhis Wibisana mengatakan temuan cairan sperma itu berdasarkan penyelidikan dan olah TKP.”Sperma yang ada di dalam kelamin wanita itu di duga kuat berasal dari laki-laki dan dimungkinkan keduanya melakukan hubungan intim di dalam mobil dan AC yang masih menyala, selama perjalanan di atas kapal KM Nusa Putra dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak,” ujar Yudhis, Senin 27/7/2020.

Menurut Kapolres, keduanya saling kenal dan bukan pasangan suami-istri. ” Otops belum keluar. Yang pasti hasil visum, di vagina ada luka benda tumpul, ada bekas sperma, di duga habis berhubungan intim.”

Pihaknya mengaku tidak mendalami hubungan kedua korban meninggal di dalam mobil itu. Namun polisi memastikan, baik pria maupun sang wanita, masing-masing sudah berkeluarga.

**Baca juga: Pelabuhan Merak Heboh, Penemuan Mayat Pria dan Wanita Tanpa Busana.

“Yang perempuan sudah berkeluarga, yang laki sudah berkeluarga, mereka bukan pasangan,” terangnya.

Polres Cilegon mengaku sudah memintai keterangan saksi, termasuk pihak keluarga korban. Begitupun memeriksa handphone korban. (dhi)




Tak Manusiawi, di India Mayat-mayat Korban COVID-19 Dibuang dengan Buldoser

Kabar6-Ada pemandangan tak manusiawi yang terjadi di Kota Nellore, Andhra Pradesh, India. Dalam sebuah rekaman video yang kemudian viral di media sosial, tampak mayat-mayat korban COVID-19 dibuang di sekitar sungai menggunakan buldoser beroda.

Video tersebut, melansir Sindonews, memperlihatkan pekerja kota mengambil mayat-mayat dari ambulans dan melemparkannya ke bagian depan buldoser beroda warna kuning. Jasad-jasad tadi lantas dibuang ke sebuah lubang di sungai Penna. Insiden ini tentu saja menyebabkan kemarahan publik.

Pemimpin distrik Nellore bernama MV Sheshagiri Babu, pun memerintahkan penyelidikan. Pejabat Divisi Pendapatan (RDO) Nellore, Hussian Saheb, telah ditunjuk sebagai petugas khusus untuk melakukan penyelidikan.

“Video penguburan mereka yang meninggal karena COVID-19 di distrik Nellore menjadi viral. Kolektor distrik telah memerintahkan penyelidikan. Sebagai RDO Nellore dan hakim sub-divisi, saya telah ditunjuk sebagai petugas investigasi. Saya sedang melakukan penyelidikan dan setelah menyelesaikan hal yang sama akan mengirimkan laporan saya kepada kolektor,” jelas Hussain Saheb.

Pemimpin oposisi yang juga mantan Ketua Menteri bernama N Chandrababu Naidu melalui Twitter mengatakan, dia sedih melihat jasad para korban COVID-19 di Nellore diperlakukan tidak sopan dengan dibuang ke lubang tunggal menggunakan buldoser.

“Ini terjadi berulang-ulang. Pemerintah YS Jagan harus menawarkan permintaan maaf kepada keluarga-keluarga yang berduka yang menginginkan kepergian (korban) terhormat untuk orang-orang yang mereka cintai,” demikian cuitan ketua Partai Telugu Desam (TDP) tersebut di Twitter.

Diketahui, ini adalah insiden ketiga di negara bagian Andhra Pradesh dalam dua minggu. Pada 6 Juli lalu, pemerintah kota di Tirupati menggunakan ekskavator untuk mengangkat mayat korban COVID-19 dari ambulans dan membuangnya ke lubang.

Dalam insiden di Tirupati, petugas kesehatan mendorong mayat ke ekskavator, yang membawanya ke lubang dan membuang mayat tersebut ke dalamnya. Pemerintah kota membela langkah itu dengan mengatakan tubuh korban berbobot hampir 180 kg.

Komisaris Kota Tirupati, PS Girisha, mengatakan bahwa mereka harus mengubur jasad itu sebagai upaya oleh staf kota karena gagal untuk mengkremasi jasad korban.

Sementara dalam kejadian serupa di kota Palasa, distrik Srikakulam pada 26 Juni lalu, tubuh seorang korban COVID-19 dipindahkan dari rumahnya ke tempat kremasi dengan sebuah ekskavator JCB. Dalam insiden lain di distrik yang sama, tubuh korban COVID-19 diangkut dengan traktor.

Memperhatikan insiden itu dengan serius, pemerintah telah menangguhkan enam pejabat. ** Baca juga: Dziwozona, Makhluk Mitologi Slavia yang Doyan Culik Bayi

Ketua Menteri YS Jagan Mohan Reddy telah mengatakan kesedihannya atas tindakan tidak manusiawi dengan mengangkut jasad-jasad pasien COVID-19 memakai sebuah ekskavator, dan memerintahkan penangguhan atau skorsing para pejabat.(ilj/bbs)




Mayat di Pantai Borokoy Pandeglang Ternyata Wisatawan Asal Klaten

kabar6.com

Kabar6-Identitas sosok mayat misterius yang ditemukan warga di Pantai Borokoy, Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, akhirnya terungkap. Jasad itu bernama Soleh Suparto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ia adalah wisatawan asal Klaten yang hilang terseret ombak Pantai Kapitol, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (5/7/2020) lalu.

Dugaan awalnya jika mayat tersebut adalah jenazah wisatawan yang tenggelam di pantai Sukabumi, juga diungkapkan oleh Kapolsek Cikeusik Iptu Tisna Gunadi. Tisna menduga mayat tersebut adalah salah satu dari dua wisatawan yang tenggelam.

“Memang ada wisatawan yang hilang sampai saat ini belum ketemu atas nama Soleh dan Faisal. Memang usianya antara 20 hingga 25 ini (dua mayat yang hilang),” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan anggota, lanjut Tisna korban kecelakaan laut yang terjadi di Cisolok atau Ujung Genteng kerap ditemukan di Perairan Cikeusik, jika arus air laut mengarah ke Cikeusik.

**Baca juga: Mayat Berkaos Merah di Pantai Borokoy Gegerkan Warga Pandeglang.

“Berdasarkan informasi dari anggota yang sudah lama disini, sering kejadian kalau kejadian di Cisolok, Ujung Genteng sering ke sini kalau arus airnya lagi ke sini terdamparnya antara Wanasalam (Kabupaten Lebak) dan ke perairan Cikiruhwetan Cikeusik,”tandasnya.(Aep)




Mayat Pemulung Tergeletak dalam Gerobak Sampah di Sepatan

kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Sepatan, Kelurahaan Sepatan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan mayat pemulung di depan sebuah ruko. Jasad itu diketahui bernama Jupri, 70 tahun warga Kampung Kresek, Desa Pisangan.

Berdasarkan informasi warga sekitar, korban bersama istrinya dengan membawa gerobak sampah datang ke Ruko itu untuk beristirahat sekitar pukul 16.00 WIB. Saat dibangunkan sang istri, korban sudah tidak bernyawa.

Mengetahui hal itu, istri korban langsung meminta pertolongan warga sekitar dan oleh warga langsung diterus ke Puskemas Sepatan. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.

“Memang tadinya panas, sudah berobat dan disuntik ke puskemas, kok bisa meninggal mendadak begini,” kata istri korban, Nuriah kepada wartawan.

Saat berangkat dari rumah untuk memulung sampah, lanjut Nuriah, kondisi suaminya tidak terlihat sakit. Namun, setelah beberapa jam memulung sampah, suaminya mengajak beristirahat di depan ruko.

“Sesudah sampai di depan ruko, suami saya langsung kaya tidur, tapi ketika dibangunkan ternyata napasanya sudah tidak ada,” ujarnya.

**Baca juga: Ditegur Tidak Mempan, DTRB Kabupaten Tangerang Keluarkan SP4B Untuk Proyek GIPTI.

Awalnya Nuriah berharap, petugas Puskemas Sepatan tidak membawa suaminya ke RSUD Kabupaten Tangerang, karena khawatir harus membayar, namun setelah diberikan penjelasan, ia tidak mempersoalkan.

“Dibawa ke RSUD kabupaten Tangerang, kata untuk dicek meninggalnya kenapa,” terangnya. Jupri diduga meninggal dunia karena sakit.(Vee)




Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Karawaci

kabar6.com

Kabar6-Sesosok mayat berjenis kelamin perempuan tanpa identitas ditemukan tergeletak di wilayah Grendeng Pulo, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Kanit Reskrim Polsek Karawaci, IPTU Ronald membenarkan penemuan mayat itu.

Ia mengatakan mayat tersebut ditemukan kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Mayat tersebut berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 13-15 tahun.

Ronald mengatakan, ketika ditemukan mayat tersebut menggunakan sweater rajut coklat, kerudung hitam, celana jeans hitam dan memakai sepatu slip on pink. Namun mayat tersebut ditemukan tenpa identitas.

“Belum ada ditemukan itu, tidak ada petunjuk sama sekali terkait identitasnya,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa (16/6/2020).

Berdasarkan foto yang beredar mayat tersebut sudah membengkak dan terlihat seperti luka lebam. Ronald menjelaskan bahwa wajah mayat tersebut bengkak lantaran posisi kepalanya tenggelam di aliran air empang.

“Itu bukan lebam,api karena posisi kepala mayatnya berada didalam air jadi bekas ikan dan keong,” jelasnya.

**Baca juga: Pengacara: 3 Terdakwa Anarko Alami Kekerasan hingga Intimidasi.

Dirinya pun meminta kepada masyarakat jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera menghubungi pihak kepolisian, baik unit Resmob Polres Metro Tangerang Kota maupun unit Reskrim Polsek Karawaci.

Ronald mengatakan, hingga kini mayat tersebut masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang. (Oke)




Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pantai Tanjung Pasir

kabar6.com

Kabar6 – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di tepi Pantai Tanjung Pasir, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Korban yang diperkirakan berusia 45 tahun ini pertama kali ditemukan oleh Agus, Ketua RT 001, Desa Tanjung Pasir sekitar pukul 18.00 WIB.

Saksi tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota. Setelah menerima laporan tersebut, aparat Kepolisian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi dan mengevakuasi korban.

Kapolsek Teluknaga AKP Dodi Abdul Rohim membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya, sampai saat ini pihakny masih berupaya untuk menemukan identitas korban tersebut. Dari identifaksi awal, tidak ditemukan bekas luka akibat kekerasan ditubuh korban.

“Saat ditemukan korban ditemukan tengkurep di tepi Pantai Tanjung Pasir. Ditubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan,” kata Dodi berdasarkan keterangan tertulisnya, Minggu (31/5/2020).

Dari keterangan saksi, lanjut Dodi, saat pertama kali ditemukan kondisi tubuh korban sudah mengelupas dan tidak menggunakan pakaian.

“Korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang,” imbuhnya.

**Baca juga: Jumlah Karyawan PHK dan Dirumahkan di Kabupaten Tangerang Tembus 21.868.

Dodi menambahkan, pihaknya terus menggali keterangan saksi-saksi. Selain itu, pihaknya juga seang menunggu laporan masyarkat apabila merasa kehilanggan anggota keluarga.

“Jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota kelauraganya, silahkan mendatangi Polsek Teluknaga,” pungkasnya. (Vee)




Mau Mancing, Mayat Pemuda Solear Ditemukan Tergeletak di Tepi Sawah

kabar6.com

Kabar6-Andi, 21 tahun, warga kampung Cibogo Dukuh RT 01/05 Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, ditemukan kondisinya sudah tak bernyawa. Jasadnya ditemukan di area persawahan kampung Cijaha Pasanggrahan.

Kepala Desa Pasanggrahan Madrais SE, korban meninggal pada saat mencari umpan untuk memancing ikan, karena kondisi kesehatan yang kurang prima akhirnya pingsan dan meninggal di sawah.

” Ceritanya korban itu habis mancing semalaman pulang ngatarin ikan, sekalian minta dikerok karena masuk angin, engga ada yang ngerokin balik lagi nyari umpan buat mancing, mungkin kena angin duduk langsung pingsan dan meninggalkan disawah,” ungkap Madrais kepada kabar6.com, Rabu (20/5/2020).

**Baca juga: Pengamat: Penunjukan Langsung BTT Covid-19 Rawan Penyelewengan.

Sementara kakak korban Ahmad Saifullah menolak untuk dilakukan otopsi mayat tersebut oleh petugas Polsek Cisoka dengan membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa saudaranya yang bernama Andi (21) meninggal karena sebuah musibah dan takdir dari Allah SWT.

” Dengan ditemukan mayat saudara saya di sawah, saya menolak untuk dilakukan otopsi luar dalam, korban meninggal karena musibah dan takdir Allah SWT, dan saya tidak akan menuntut kepada pihak mana pun atas kejadian ini,” ungkap kakak korban Ahmad Saifullah dalam surat pernyataannya. (CR)