oleh

Pengamat: Penunjukan Langsung BTT Covid-19 Rawan Penyelewengan

image_pdfimage_print

Kabar6-Penerapan aturan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya sudah memasuki tahap ketiga. Pemerataan distribusi bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) belum dirasakan warga menengah ke bawah yang paling terdampak Covid-19.

Pengamat kebijakan publik dan politik, Adib Miftahul mengatakan, secara khusus menyoroti pengalokasian dana Covid-19 yang bersumber APBD kabupaten/kota di Tangerang Raya. Ia mengaku belum melihat adanya transparansi dari penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) .

“Tertutupnya akses informasi tentang alokasi dana covid19 di Tangerang Raya tengah menjadi sorotan publik, karena sampai saat ini item- item pembelanjaannya belum terpublikasi secara luas,” ungkap Adib, kepada Kabar6.com, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, publik hanya mengetahui informasi secara global terkait jumlah total anggaran yang digelontorkan. Apalagi pengadaan sarana dan prasarana penanganan Covid-19 lewat pengadaan langsung.

Adib menduga, pengadaan secara langsung melibatkan orang dekat atau lingkaran kekuasaan pemangku kebijakan. Sebab dalam kondisi darurat bencana tidak mungkin digelar lelang pengadaan sehingga menjadi celah kongkalikong.

“Kalau bicara terdampak, sektor ekonomi akibat pergeseran anggaran juga kena imbas. Maka jangan sampai atas nama pergeseran anggaran juga, malah menimbulkan masalah baru ketika treatment anggaran tak jelas,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Adib, bantuan dari swasta sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR) diketahui terus mengalir. Tetapi pengalokasian dan berapa jumlah bantuan yang diterima juga tak kunjung dipublikasikan.

**Baca juga: Warga Cikupa Resah Ramayana Buka dan Ramai Saat PSBB.

Padahal belakangan ini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri jelas menekankan bahwa publikasi secara detil bantuan adalah kewajiban.

“Ini jadi pertanyaan, kemana saja alokasi bantuan CSR dialokasikan dan berapa besar nilainya. Atau jangan- jangan bantuan yang semestinya disalurkan pada masa darurat ini masih disimpan?,” ujar Adib, dosen Universitas Islam Syekh Yusuf, Tangerang.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email