1

Tingkatkan Kemandirian, Mahasiswa Kampus Kehidupan Ciptakan Minuman Kutub

Kabar6.com

Kabar6-Mahasiswa Kampus Kehidupan menciptakan kreasi minuman dingin dengan jelly yang dinamakan ‘Kutub’. Kutub merupakan sebuah karya selingan mahasiswa kampus kehidupan dalam mengisi waktu luang di luar kesibukan kuliah.

Motivasi di balik terciptanya Kutub adalah guna meningkatkan kemandirian para mahasiswa supaya berguna dan lebih berintelektual di masyarakat kelak.

Latar belakang Kutub sendiri muncul dari ide pembuatan ice stick atau yang lazim disebut es mambo. Ide ini kemudian dipresentasikan kepada dosen mata kuliah Sosiologi, yang kemudian memberikan inovasi mahasiswa ini dengan nama ‘Kutub’.

Alasannya? Karena kata Kutub memiliki 2 sudut, seperti halnya magnet yang memiliki suatu kutub positif dan negatif.

“Jadi nama kutub bisa merepresentasikan kami para Mahasiswa di kampus kehidupan yang berstatus sebagai narapidana. Status kami memang sebagai narapidana, tetapi tidak melunturkan semangat dan niat kami untuk menjadi pribadi dan anak bangsa yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar salah satu Mahasiswa Kampus Kehidupan.

**Baca juga: Begini Cara Membuat Almond Crispy ala Chef Babun BBC Puspita.

Inovasi ini kemudian didukung oleh Kepala Sub Seksi Bimkemaswat, Gilang Riflianto. Gilang mengapresiasi ide ini seraya menambahkan ide agar Kutub memiliki varian rasa, supaya lebih menarik. Ada 5 varian rasa Kutub, yakni rasa taro, rasa alpukat, strawberry, vanilla dan cappucino.

“Kedepannya kita berharap kegiatan kita ini dapat lebih berinovasi dan dapat menciptakan lulusan warga binaan yang bersarjana, yang lebih inovatif, mandiri dan bisa membangun pribadi bermasyarakat yang lebih baik,” ujar Gilang Riflianto. (Vee)




Tuntut Pendidikan Gratis, Mahasiswa Geruduk KP3B

Kabar6.com

Kabar6-Belum kering keringat polisi yang berjaga usai mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (badko HMI) Jabodetabeka, kembali Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) digeruduk oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kesatuan Pemuda Peduli Pendidikan Banten (KP3B), dalam memperingati Hardiknas yang jatuh hari ini, Kamis (2/5/2019).

Dengan membentangkan sepandung bertuliskan ‘wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis,’ di Provinsi Banten, masa yang terdiri dari SWOT, Hamas UIN, Gamsut, SMGI UIN Banten, FMI Cabang serang, LMND Banten, Liga MM, serikat pemuda serang, HMI Cabang Pandeglang, IMM Cabang Pandeglang, BEM STIA Binabangsa, BEM Stisip, BEM STIE Pandeglang, dan FSOE itu menyusuri jalan Syekh Nawawi Albantani, untuk kemudian menuju gerbang masuk KP3B, dari arah Palima.

Dalam aksinya mereka menilai pendidikan yang seharusnya dinikmati oleh seluruh rakyat tanpa embel-embel apapun. Namun pada kenyataannya pendidikan tidak lagi ilmiah, tidak demokratis, dan lebihnparahnya lagi pendidikan menjadi lahan unthk para penghamba uang dengan memanen keuntungab sebanyak-banyaknya.

**Baca juga: HMI Sebut Program Pendidikan Gratis di Banten Slogan Belaka.

Hal itu dianggap tidak sesuai dengan keinginan oleh para pendiri bangsa, selain mengacu pada Undang-undang 1945, dalam pasal 31 menebutkan bahwa pendidikan merupakan hak dari seriap warga negara.

“Belum lagi maraknya kasus penahanan ijasah di SMP, SMA dan SMK, karena peserta didik tidak dapat membayar biaya sekolah yang cukup mahal. Hal itu menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan, khususnya di Banten’ demikian hal itu tertulis dalam rilia yang dibuat. (Den)




Demo Hardiknas, Mahasiswa Lebak Sebut Kesejahteraan Guru Honorer Luput Perhatian Pemerintah

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan mahasiswa dari Forum Mahasiswa Peduli Lebak (FMPL) menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di depan kantor Bupati Lebak, Kamis (2/5/2019).

Aksi sempat beberapa kali diwarnai saling dorong antara mahasiswa yang mencoba menerobos blokade polisi yang berjaga di pintu gerbang gedung Setda Lebak.

Mahasiswa meminta Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya datang menemui mereka. Namun sayang, hanya Kepala Dinas Pendidikan Wawan Ruswandi yang bersedia menemui.

“Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan seharusnya mencerdaskan anak bangsa, tapi saat ini kami prihatin melihat bagaimana kesejahteraan guru honorer yang justru luput dari perhatian pemerintah,” kata korlap aksi Sahrul Gunawan.

Belum diperhatikannya kesejahteraan guru honorer membuat miris dunia pendidikan di Lebak. Padahal, kerja guru honorer tak beda dengan guru berstatus PNS.

**Baca juga: Ratusan Personil Jaga Rapat Pleno di Pandeglang.

Belum meratanya fasilitas pendidikan juga perlu menjadi perhatian pemerintah. Tidak terwujudnya pendidikan berkualitas di Lebak dituding karena kegagalan visi Bupati 2014-2019.

“Pada kenyataannya program Lebak Cerdas gagal menciptakan kualitas pendidikan yang unggul,” sebutnya.(Nda)




Mahasiswa Pandeglang Desak Transparansi Dana Bantuan Tsunami Selat Sunda

Kabar6.com

Kabar6-Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Kabupaten Pandeglang mendesak Pemerintah Kabupaten Pandeglang transparan dalam pengelolaan bantuan masyarakat untuk korban tsunami Selat Sunda sebesar Rp 5,6 miliar.

Desakan ini muncul setelah terungkap jika banyak bantuan masyarakat untuk korban gempa dan tsunami yang terjadi akhir Desember 2018 lalu itu masih menumpuk dalam gudang.

Ketua Gemasaba Pandeglang Rian Supriatna mengatakan lemahnya transparansi dalam pengelolaan bantuan bencana akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah itu berkurang.

“Jika ditemukan pihak-pihak yang menyelewengkan bantuan tersebut, kami meminta pelakunya untuk dipidanakan,” ujarnya, Rabu (10/4/2019).

Menurut Rian, pihaknya bisa saja melaporkan jika ada indikasi penyelewengan bantuan tersebut. Hal ini sesuai dengan amanat KUHP pasal 372 tentang penggelapan dan UU Tipikor Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Tipikor Nomor 21 Tahun 2001.

Sebelumnya, Logistik bantuan korban tsunami dengan berbagai jenis logistik seperti makanan siap saji, gula, dan kasur busa masih tersimpan rapi di Shohibul Barokah, Kecamatan Kaduhejo dan hanggar Pandeglang di Cikoneng, Kecamatan Kaduhejo.

Meski begitu, Pemkab Pandeglang mengklaim pihaknya selalu menyalurkan bantuan ke korban bencana tsunami yang masih mengungsi. Sebab bantuan itu memang diperuntukan bagi pengungsi.

“Bantuan tsunami masih ada, selama ini kalau mereka butuh disuplai stok untuk jangka panjang, seperti di Labuan yang masih butuh,” kata Sekda Pandeglang Fery Hasanudin, Selasa (9/4/2019).

Rian menilai alasan Sekda Pandeglang itu tak logis. Karena saat ini masih banyak pengungsi yang membutuhkan logistik.

**Baca juga: Bantuan Logistik Korban Tsunami Masih Numpuk di Gudang Milik Pemkab Pandeglang.

Harusnya, kata dia, Pemkab tetap melakukan pendampingan kepada korban setelah empat bulan dilanda musibah. “Karena untuk memulai kembali kehidupan mereka juga harus perlu waktu dan dukungan semua pihak.”

Menurut Rian, pemerintah seharusnya rutin mendata kebutuhan-kebutuhan pokok yang dibutuhkan agar bantuan logistik bisa langsung disalurkan dan tidak ditimbun seperti itu. (Aep)




Ciptakan Desa Mandiri, Comdev Wujudkan Mahasiswa Kawanusa

Kabar6.com

Kabar6-Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Kabupaten Tangerang memiliki keinginan luhur untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui pemupukan modal manusia terutama dalam bidang managemen bisnis. Salah satu perwujudan upaya itu adalah pelaksanaan program Community Development.

Pembantu Dekan 3 DR Rudy mengatakan, Program Community Development (Comdev) ini diselenggarakan untuk program S1 Universitas Prasetiya Mulya. Comdev adalah program peningkatan kapasitas dan keterampilan kewirausahaan masyarakat desa.

Program Comdev merupakan mata kuliah berbasis praktek dengan bobot 3 SKS yang wajib diikuti mahasiswa S1 Universitas Prasetiya Mulya lintas program studi pada Semester VI.

Bagi mahasiswa, program ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan social sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan berdampak social, saat mereka menjadi pucuk pimpinan baik dalam usaha rintisan maupun berkarir di perusahaan.

“Program comdev ini mewujudkan desa yang mandiri berkelanjutan dan unggul dengan sentuhan kewirausahaan berbasis potensi dan kearifan lokal serta mewujudkan kawanusa yaitu kawan kebaikan bagi semua,” kata Rudy, Jumat (18/1/2019).

Ada beberapa periode dalam Program Comdev ini, yaitu periode persiapan, live-in dan pasca live-in. untuk periode persiapan dibutuhkan waktu selama dua bulan untuk identifikasi awal dan alternative ide pengembangan usaha.

Periode selanjutnya adalah Live-In pendampingan intensif. Yakni finalisasi rencana pengembangan usaha dan implementasi/proses pendampingan yang membutuhkan waktu selama 30 hari.

Setelah itu program akan melangkah ke periode pasca live-in pendampingan lanjutnya. Yakni stabilisasi perubahan dan evaluasi kerja dengan waktu yang dibutuhkan 3-4 bulan.

Saat ini, tak kurang dari 869 mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya sedang melakukan comdev 2019 di empat kecamatan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat (periode Live-in).

Dari 869 mahasiswa itu, lanjut Rudy, dibagi kedalam 118 kelompok. Dan, setiap kelompok itu terdiri dari 6 hingga 7 mahasiswa yang akan menetap sementara bersama mitra usaha.

“Mitra usaha tersebut yang menjadi orang tua asuh para mahasiswa selama periode Live-In berlangsung, 17 Januari 2019 hingga 14 Februari 2019,” paparnya.

**Baca juga: Transporter & Pengusaha Tambang Inisiatif Perbaiki Jalan Raya Legok-Parung.

Di Kecamatan Cugenang, Universitas Prasetiya Mulya telah berkordinasi dengan 14 mitra, di Kecamatan Pacet sebanyak 42 mitra, di Kecamatan Cipanas sebanyak 31 mitra dan di Kecamatan Sukaresmi sebanyak 24 mitra.

Melalui program ini, Rudy berharap agar dapat menumbuhkan usaha-usaha mikro dan menopang kesejahteraan kehidupan di desa.

Sementara, terkait comdev yang dilakukan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya BSD Tangerang ini, Ipda Toripin selaku Binamas Polsek Pacet Cianjur Jawa Barat, bertanggung jawab mengamankan para mahasiswa yang melakukan comdev di wilayah Pacet ini.

“Karena ini di wilayah hukum Kepolisian Sektor Pacet, kami bertanggung jawab mengamankan para mahasiswa yang melakukan kegiatan disini,” terang Ipda Toripin Binamas Polsek Pacet.

Ipda Toripin berharap agar para mahasiswa dapat mengikuti peraturan yang ada dan tidak ada kejadian apapun yang menimpa para mahasiswa dan barang yang dibawanya.

Senada Camat Cipanas Cianjur menambahkan, pihaknya sangat setuju Kecamatan Cipanas ini dijadikan lokasi untuk comdev. Karena, comdev ini membawa dampak positif pada kegiatan ekonomi di wilayah ini.

“Comdev ini langsung tepat sasaran. Harapan kami, kerjasama ini tetap berlanjut agar masyarakat kami percaya sesuai harapan dan tujuan bahwa Indonesia ini adil dan makmur,” ungkap camat. (adt)




Bank Sampah di Tangsel Bidik Kalangan Mahasiswa

kabar6.com

Kabar6-Program pembentukan kelompok bank sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai membidik kau muda dari kalangan mahasiswa. Ada beragam teknik yang dilakukan agar masyarakat sekitar mau peduli terhadap sampah yang sebenarnya bernilai ekonomis.

Kepala Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangsel, Ahmad Rivai mengatakan, kini pihaknya tidak hanya membidik kalangan orangtua saja.

Warga usia produktif kini menjadi target agar efektifitas pendirian kelompok bank sampah bisa lebih masif.

“HMI Cabang Ciputat sudah mempunyai bank sampah dan telah melakukan penimbangan perdana pada hari ini,” ungkapnya kepada kabar6.com, Jum’at (26/10/2018).

Pendirian kelompok bank sampah juga telah dilakukan di organisasi perangkat daerah setempat. Pada setiap Jum’at per pekannya kelompok bank sampah ini melakukan penimbangan dari nasabah.

Seperti halnya di kantor Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang. Di lokasi ini ada syarat khusus bagi masyarakat sekitar yang ingin mendapatkan pelayanan.

“Saya mengimbau para warga yang hendak meminta tanda tangan agar membawa sampah organik agar bisa didaur ulang,” ujar Lurah Bambu Apus, Subur.

Sampah yang ditampung di bank sampah kantor Kelurahan Bambu Apus yaknibjenis organik. Barang bekas seperti, botol, kardus, kertas kaleng dan lain sebagainya.**Baca juga: Mutasi Malam, Airin Naikkan Pangkat Dua Pejabat.

“Sampah yang dibawa, kemudian ditimbang dan dihitung berapa beratnya. Lalu, dicatatkan ke buku tabungan dan nanti bisa dicairkan,” terang Subur.(yud)




Film Life of Death Karya Mahasiswa UMN Ceritakan Keseharian Malaikat Maut

kabar6.com

Kabar6-Film animasi berjudul Keluarga Satu Setengah karya Michaela Clarissa Levi, Robert Sunny dan Raffael Arkapraba Gumelar, tim animasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Gading Serpong Tangerang, menggambarkan perasaan pesakitan.

Hal itu dikatakan Robert Sunny, salah satu pencipta Keluarga satu setengah. Dikatakannya, film animasi ini mengisahkan seorang anak bernama Agung yang mengidap penyakit Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan Ibunya yang terkena penyakit Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Melalui film animasi ini, Michaela, Robert dan Raffael ingin menumbuhkan rasa empati penonton kepada para penderita penyakit mental dengan cara menggambarkan perasaan para penderita tersebut.

Mereka berhasil mengalahkan seluruh pembuat film animasi se-Indonesia dan mendapatkan 20th DigiCON6 Asia Regional Indonesia Silver Prize.

Semua karya yang dilombakan, tutur Robert, memiliki ciri khas masing-masing. Namun karya timnya, Keluarga Satu Setengah, bisa dikatakan memiliki keunikan pada topik yang diangkat yaitu penyakit mental.

“Kalau film animasi Keluarga Satu Setengah sendiri itu mungkin lebih pada topik yang diangkat yaitu mental illness dan cara penggambaran kondisi seorang penderita ketika penyakitnya sedang kambuh (dalam masa episode),” kata Robert.

Sementara, di film animasi berjudul Life Of Death ciptaan Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy. Berkisah tentang keseharian malaikat maut dalam melakukan pekerjaannya.

Film yang mendapatkan penghargaan Next Generation dan Gold Award ini berpesan kepada penonton untuk gunakan waktu semasa hidup dengan sebaik-baiknya.

Life of Death sudah pernah masuk ke dalam nominasi film festival dan terpilih dalam beberapa screening seperti Canadian Labour Film Festival 2018, Global University Film Awards 2018, Austin Film Festival 2018 dan masih banyak lagi.

Selain itu, karya lain yang memenangkan penghargaan Japan Foundation, Jakarta Prize adalah film pendek berjudul Turut Berdukacita ciptaan Winner Wijaya, Christian Raditya, Antonius Willson, Cornelius Kurnia, Indra Susanto, Harris Tobing, dan Ando Loekito.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan seorang anak yang terus menceritakan kronologi kematian ayahnya di pemakaman kepada semua tamu yang datang melayat sampai ia tidak dapat merasa sedih lagi.

Menurut Winner, filmnya menyajikan kejadian yang familiar dengan penonton.**Baca juga: Official Mobile Platform, Angkasa Pura II Gandeng Grab.

Penyampaian cerita yang sederhana serta gerakan kamera dan musik yang tidak berlebihan membuat penonton nyaman dalam menyaksikan film tersebut.

Film ini juga terpilih dalam berbagai screening seperti Sewon Screening di Yogyakarta, ReelOzInd! Festival di Australia dan Indonesia. (fit)




Eksibisi Poster Agnieszka Berikan Pengalaman Nyata Mahasiswa Pradita Institute

kabar6.com

Kabar6-Tidak hanya menyelenggarakan berbagai acara dan pameran, eksibisi poster karya seniman Agnieszka Ziemiszewska yang merupakan desain grafis, profesor, sekaligus kurator asal Polandia ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada para mahasiswa/i jurusan DKV dan DI Pradita Institute dalam bentuk pengajaran internasional.

Direktur Summarecon, Soegianto Nagaria mengatakan, pameran ini juga memperkenalkan mahasiswa kepada mekanisme bekerja dan berpikir seorang desainer professional, salah satunya Agnieszka Ziemiszewska, seniman keturunan Jepang-Polandia ini.

Melalui pameran ini, diharapkan mahasiswa Pradita Institute Gading Serpong Tangerang mampu menanamkan semangat dan kepercayaan diri mereka dalam bidang desain grafis.

“Untuk mewujudkan eksibisi poster ini, Pradita Institute juga bekerjasama dengan Summarecon Mal Serpong (SMS), yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dalam mata kuliah enterprise,” ujarnya.

**Baca juga: Pradita Institute Siap Lahirkan Lulusan Kaya Ilmu dan Pengalaman.

Yakni sebuah mata kuliah yang mengajarkan tentang pengalaman komunikasi dan marketing dalam dunia industri nyata. (fit)




Inaugurasi Binusian 2022, 11 ribu Mahasiswa Tumplek di Binus @ Alam Sutera

kabar6.com

Kabar6-Lebih dari 11 ribu mahasiswa baru dari berbagai kampus Binus University penuhi Kampus Binus @ Alam Sutera Kota Tangerang untuk mengikuti acara Inaugurasi Binusian 2022, Rabu (12/9/2018).

Acara ini diikuti Binusian kampus @ Alam Sutera, kampus @ Kemanggisan, kampus @ Senayan dan kampus @ Bekasi.

Rektor Binus University, Prof Harjanto Prabowo menjelaskan, Inaugurasi ini merupakan acara penutup dari rangkaian acara Freshmen Enrichment Program (FEP). FEP berdiri dari general orientation selama 1 minggu dan academic orientation selama 2 minggu.

Pada general orientation, freshmen diperkenalkan sikap dan perilaku positif terhadap perkuliahan di Binus University. Sedangkan academic orientation, freshmen dipersiapkan dengan berbagai materi yang dapat membantunya untuk menemukan strategi belajar yang sesuai dengan jurusan yang dijalani.

Di acara ini, Binus memberikan penghargaan beasiswa Widia kepada 15 mahasiswa berprestasi serta 6 Binus World Class Equity Scholarship bagi mahasiswa asing yang kuliah di Binus University.

Para Binusian juga akan dihibur berbagai acara yang telah disiapkan panitia. Seperti bazaar, games, exhibition, parade organisasi kemahasiswaan serta launching Binusian card.

Tak ketinggalan, Binus University juga akan menghadirkan bintang papan atas tanah air, Rizky Febian dan Dhipa Barus untuk melengkapi Inaugurasi Binusian 2022. **Baca juga: Warga Kampung Parakan Keluhkan Kondisi Jalan Pendidikan.

Dalam acara ini juga dibarengi dengan peluncuran 8 seri Binusian flazz card yang mengambil tema dari values yang terdiri dari strivingfor excellence, perseverance, integrity, respect, innovation, teamwork, fostering dan empowering.

Selain sebagai identitas dan akses layanan mahasiswa, Binusian flazz card ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran umum dan transportasi, serta benefit pada partner merchant-merchant tertentu.

“Selamat bergabung dan menjadi keluarga Binusian. Semoga Binus dapat membantu kalian dalam memaksimalkan potensi diri dan menjadi generasi muda Indonesia yang dapat memberdayakan masyarakat demi membangun negeri yang kita cintai ini,” papar Harjanto. (fit)




FEB-UMT Siapkan Kerja dan Berikan Beasiswa Bagi Mahasiswa

kabar6.com

Kabar6-Tahun Ajaran Baru 2018, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) kembali memberikan ribuan kursi untuk calon mahasiswa baru. Penerimaan mahasiswa baru tahun ini diperuntukkan bagi pelajar yang baru lulus atau mahasiswa pindahan.

Hal ini terungkap dalam Rapat Kerja (Raker) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang di gelar pada 23-26 Juli 2018 di Hotel Amaris, Jalan Sunset Beach Bali.

Dimana agenda penerimaan mahasiswa baru ini merupakan catatan penting hasil Raker civitas akademik Fakultas ekonomi.

Raker yang dihadiri para dosen dan staf tenaga kependidikan tersebut dilakukan untuk membahas langkah kinerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam menyambut tahun ajaran baru.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Dr.H.Achmad Badawi,SPd.,SE.,MM yang didampingi Dekan FEB UMT Dr. Hj. Siti Chanifah, SE.,MM mengatakan, hendaknya amanat raker itu menjadi pemantik bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMT untuk terus berbenah diri dalam mencetak mahasiswa handal dan berkualitas serta berdaya saing di era kekinian.

“FEB di tahun ajaran baru mendatang bisa berada di garda terdepan dalam peningkatan mutu dan kualitas bagi dinamika pendidikan di UMT khususnya dan menjadi warna dalam menciptakan SDM handal di Indonesia,” katanya, Jumat (3/8/2018).

Sementara itu, Dekan FEB-UMT Dr. Hj. Siti Chanifah, SE.,MM mengatakan dalam Raker tersebut memastikan akan menjalankan setiap hasil program kerja yang sudah dicanangkan bersama.

Diantaranya, peningkatan penerimaan mahasiswa baru, peningkatan kualitas akademi sesuai standar Badan Akreditasi Perguruan Tinggi ( BANPT) dan peningkatan kerjasama swasta dan pemerintah.

Peningkatkan atmosfir workshop dan seminar, pembangunan unit bisnis kampus sebagai penerapan pendidikan bagi mahasiswa, serta peningkatan kesejahteraan bagi pegawai dan dosen.

“Lima program kerja unggulan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini akan disempurnakan untuk ditunaikan di tahun ini, hal ini dilakukan demi peningkatan kualitas SDM baik dosen dan tenaga staf pendidikan lainnya,” terangnya.

Diakui Dr. Hj. Siti Chanifah, SE.,MM, kepercayaan masyarakat kepada FEB-UMT untuk dijadikan sebagai ladang menimba ilmu bagi para mahasiswa, juga memotivasi civitas akademika untuk terus berbenah diri dalam peningkatan kualitas SDM para Dosen sebagai tenaga pendidik.

“Peningkatan mutu dan kualitas SDM Dosen dan tenaga pendidik menjadi prioritas terpenting dalam peningkatan mutu kualitas pendidikan di FEB-UMT ini”, ujarnya.

Selain melakukan peningkatan kualitas mutu SDM Dosen dan tenaga pendidik, juga akan terus memaksimalkan dalam atmosfir pendidikan di tanah Banten dan Indonesia dengan melakukan berbagai kegiatan seperti workshop dan seminar.

“Kajian dan penelitian bersama dalam peningkatan ekonomi dan bisnis dalam semalam regional Banten ataupun nasional akan selalu kita lakukan dengan seminar dan workshop untuk dijadikan rangsangan dalam perbaikan mutu pendidikan”, tegasnya.

Besarnya angka kelulusan tahun ajaran baru yang di cetak dunia pendidikan baik tingkatan. SMA, SMK dan Madrasah Aliyah di Banten juga Jakarta, menjadi magnet bagi FEB-UMT untuk siap menampung mereka yang akan melanjutkan pendidikan.

“Kita di FEB memiliki lebih dari 2000 kursi untuk calon mahasiswa baru, dimana sejumlah jurusan seperti manajemen dan bisnis siap untuk menyambut kedatangan para mahasiswa baru ini,” paparnya.

Selain jenjang pendidikan Strata satu (S1), FEB-UMT juga membuka jenjang pendidikan untuk kategori Diploma tiga dan pendaftarannya hingga kini masih dibuka.

“FEB UMT memiliki banyak pilihan jenjang, dimana Strata satu dan Diploma tiga, tinggal calon mahasiswa akan menempuh jenjang mana, kualitas Dosen dan sarana pendidikan bisa di cek langsung kekampus,” seloroh sang dekan sambil berpromosi.

Dr. Hj. Siti Chanifah, SE.,MM mengakui, yang harus diperhatikan bagi calon mahasiswa baru adalah, FEB-UMT terbukti memiliki jaringan luas di dunia usaha karena memang FEB-UMT sudah melakukan kerjasama penyaluran dunia kerja.**Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru, Fakultas Ekonomi Bisnis UMT Tuntaskan UAS.

“Selain menyalurkan ke dunia lapangan kerja dan usaha, FEB-UMT juga memberikan beasiswa hingga keluar negeri, seperti Malaysia juga Australia dan itu berlaku bagi mahasiswa yang berprestasi,” pungkasnya. (and)