1

Wanita Lebih Sulit Menahan Lapar Dibanding Pria?

Kabar6-Dibanding pria, kaum hawa memiliki lebih banyak pengetahuan tentang diet, dan lebih fokus pada pola makan sehat. Sayangnya, perempuan harus memiliki usaha ekstra untuk menurunkan berat badan dibanding pria.

Salah satu alasan utamanya adalah ketidakmampuan kaum hawa untuk menolak makanan gurih dan manis. Menurut sains, pria lebih baik dalam menolak sepiring penuh suguhan menggoda dibandingkan dengan perempuan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, melansir Okezone, pria adalah pelaku diet yang lebih baik dibanding perempuan, yang membantu mereka menurunkan berat badan lebih cepat. Penelitian dilakukan terhadap 23 relawan yang diminta berpuasa selama sehari dan kemudian menekan pikiran mereka terkait makanan. Hasilnya, peserta laki-laki memiliki lebih sedikit rasa lapar dan mengidam dibandingkan dengan perempuan.

Melalui pemindaian otak, terungkap bahwa pria memiliki aktivitas yang jauh lebih sedikit daripada perempuan di bagian otak yang terkait dengan keinginan untuk makan. ** Baca juga: Alasan Junk Food Bikin Kecanduan

Berdasarkan penelitian, pria lebih berpikiran tunggal dan cenderung berkomitmen lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Ketika berkomitmen untuk mengikuti diet sehat dan menjadi bugar, mereka mencoba untuk tetap setia padanya.

Mereka tidak mudah menyerah pada godaan dan sangat baik dalam menahan keinginan mereka. Alasan kedua adalah hormon mereka. Perempuan memiliki lebih banyak estrogen dibandingkan dengan pria.

Hormon ini meningkatkan berat badan dan menyulitkan mereka untuk menurunkan berat badan. Selain itu, wanita juga lebih banyak mengidam selama siklus menstruasi bulanan.

Lantas, bagaimana cara menahan rasa lapar untuk menurunkan berat badan? Pertama, terimalah kenyataan bahwa penurunan berat badan tidak hanya ditentukan oleh kebiasaan makan dan olahraga Anda. Itu dipengaruhi oleh banyak hal.

Setiap orang memiliki perjalanan penurunan berat badan yang berbeda. Jadi, tidak perlu khawatir jika orang lain kehilangan berat badan lebih cepat dibandingkan Anda. Lalu, Anda harus fokus pada diri sendiri dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan.

Anda tetap bisa menikmati makanan favorit, tetapi lakukan dengan cara yang paling sehat, dan perhatikan porsinya.(ilj/bbs)




Jangan Tidur dalam Kondisi Lapar

Kabar6-Usai beraktifitas sepanjang hari, banyak orang yang lebih memilih tidur ketimbang makan terlebih dulu, karena kondisi tubuh sudah sangat lelah. Namun tahukah Anda, tidur dalam kondisi lapar ternyata dapat berakibat buruk bagi kesehatan?

Menurut para ahli, melansir Thehealthy, kebiasaan tidur dalam kondisi lapar sangat memberikan efek terhadap kesehatan dan berat badan. Melansir Thehealthy, ini dampak buruk pada tubuh saat tidur dalam kondisi lapar:

1. Tidur tidak nyenyak
Meskipun merasa tidak masalah saat tidur dalam kondisi lapar, otak tetap waspada secara mental akan kondisi perut yang kosong. Menurut Juru Bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Wesley Delbridge, tidur dalam kondisi lapar akan membuatnya tidak nyenyak.

2. Tingkatkan berat badan
Tidur dalam kondisi lapar kemungkinan akan membuat Anda makan berlebihan di hari selanjutnya. Dalam kondisi lapar, kadar gula darah akan begitu rendah, sehingga memakan apa saja yang terlihat. Lalu seketika, langsung meningkat yang akan mengganggu metabolisme tubuh.

3. Menghilangnya massa otot
Menurut penelitian dari European Society of Cardiology, massa otot yang sudah didapatkan dari latihan akan hilang karena tidak adanya nutrisi yang bisa mengubah protein menjadi otot. Sementara otot akan mulai memecah untuk dijadikan energi.

4. Kekurangan energi
Membiarkan perut keroncongan di malam hari akan membuat lemas di pagi harinya. Ini karena kekurangan energi, sementara tubuh membutuhkannya sepanjang waktu untuk membakar kalori. ** Baca juga: Apa yang Sebaiknya Dilakukan Usai Konsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi?

5. Lebih mudah tersinggung
Beraktivitas setelah semalamnya tidur dalam kondisi lapar, dan melewatkan sarapan pagi hari akan sangat memengaruhi suasana hati. Para peneliti di University of Cambridge menemukan, kadar serotonin atau hormone pengatur perilaku akan mulai naik turun pada orang yang belum makan.

Jadi, penting untuk tidak membiarkan perut kosong sebelum tidur.(ilj/bbs)




Beberapa Jenis Makanan yang Membuat Anda Justru Tambah Lapar

Kabar6-Makan, termasuk ngemil, dilakukan saat Anda merasa lapar. Namun hal yang sering terjadi adalah Anda bukannya menjadi kenyang, tetapi justru semakin lapar.

Jangan langsung menambah porsi makan dulu, karena ternyata beberapa jenis makanan memang membuat Anda menjadi tambah lapar. Melansir beberapa sumber, berikut lima jenis makanan yang ternyata justru membuat Anda tambah lapar:

1. Salad
Siapa sangka, makanan sehat ini justru membuat Anda semakin lapar, bahkan setelah mengonsumsinya. Salad yang dimaksud adalah satu porsi sayuran hijau tanpa adanya tambahan lemak sehat atau protein.

Salad yang baik adalah yang juga mengandung protein nabati sehat seperti quinoa, sedikit karbohidrat dari ubi, lemak sehat dari alpukat dan tentu saja protein nabati seperti daging ayam. Makanan yang seimbang tersebut akan membuat perut Anda merasa kenyang hingga waktu makan berikutnya.

2. Jus
Meskipun tergolong minuman sehat yang kerap dijadikan pengganti makanan, ternyata ada jenis jus yang justru malah membuat Anda semakin lapar, yakni jus instan dan jus yang disaring serta ditambah gula.

Jus yang disaring akan hilang kandungan seratnya sehingga tidak membuat Anda kenyang. Ditambah, gula membuat gula darah cepat naik, namun juga cepat turun sehingga mudah kembali lapar.

3. Putih telur
Putih telur sangat kaya akan protein. Namun jika Anda hanya memakan putih telurnya saja, maka akan merasa cepat lapar. Anda bisa menyiasati dengan juga mengonsumsi kuning telurnya. Hal ini karena keduanya memberikan asupan protein dan lemak yang dibutuhkan untuk tubuh.

4. Camilan asin
Snack gurih biasanya dicari sebagai pengganjal makan bahkan pengganti makan. Hanya saja, snack seperti cracker asin atau gurih hanya akan membuat Anda lebih lapar lagi.

Makanan asin membuat kita merasa haus terus menerus. Nah, kondisi ini kerap disalah artikan sebagai rasa lapar yang membuat Anda makan lebih banyak lagi.

5. Roti dan selai
Kedua makanan ini sering menjadi menu sarapan. Namun keduanya akan membuat perut Anda terasa lebih lapar. Hal ini disebabkan karena roti dan selai kaya akan karbohidrat dan lemak yang membuat kadar gula darah cepat turun.

Saat kondisi gula darah turun ini, Anda hanya akan merasakan lapar, bahkan setelah makan roti dengan selai. ** Baca juga: Selain Susu, Ada 5 Makanan yang Bantu Perkuat Tulang

Atur pola makan menjadi lebih seimbang agar Anda tidak terus menerus merasa lapar meski sudah makan.(ilj/bbs)




Ada 6 Tanda Berat Badan Turun dengan Cara Sehat

Kabar6-Sebagian orang berusaha mati-matian untuk menurunkan berat badan mereka dengan beragam cara, salah satunya melalui diet yang bahkan sering dilakukan dengan cara ekstrem.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang sulit melacak ‘perjalanan’ penurunan berat badannya. Melansir tempo.co, ada enam tanda yang menunjukkan berat badan Anda turun dengan cara yang sehat. Apa sajakah itu?

1. Anda tidak lagi lapar seperti dulu
Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah. Anda harus memanjakan diri dengan rencana makan yang ketat, menggunakan diet ketat, dan harus menghindari makanan berkalori tinggi.

Meskipun demikian, begitu Anda mulai menurunkan berat badan, Anda tidak akan merasa lapar seperti sebelumnya. Tingkat mengidam makanan tidak sehat juga akan menurun seiring waktu.

2. Tidur nyenyak dan tidak mendengkur
Penelitian telah menemukan, orang terutama wanita yang memiliki sindrom metabolik memiliki kecenderungan mendengkur dan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Jadi jika berat badan turun, kemungkinan besar Anda akan mengurangi dengkuran dan tidur lebih nyenyak.

3. Pakaian lebih pas
Apakah Anda merasa pakaian menjadi lebih spetser dan lapang? Atau apakah pakaian Anda sudah menjadi ukuran yang tepat? Jika ya, itu berarti Anda telah kehilangan beberapa kilogram dan menuai manfaat dari kerja keras Anda selama ini.

4. Lebih energik
Saat telah beralih ke makanan sehat dan olahraga berat, terbukti bahwa Anda akan merasa lebih energik dan penuh kehidupan. Termasuk akan melihat perubahan dalam kepribadian Anda dan akan merasa lebih hidup dari sebelumnya.

5. Ukuran tubuh Anda telah berubah
Mengukur diri sendiri adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menurunkan berat badan atau tidak. Saat Anda memulai program penurunan berat badan, timbangan akan menjadi musuh terbesar Anda.

Namun seiring berjalannya waktu, saat Anda mulai memangkas beberapa beban, Anda akan menemukan bahwa pita pengukur yang sama akan mengisi Anda dengan sejumlah hal positif.

6. Anda lebih percaya diri
Begitu mulai menurunkan berat badan, otomatis Anda akan merasa lebih bersemangat dan lebih percaya diri dengan penampilan yang baru.

Pada gilirannya ini akan meningkatkan kesejahteraan mental Anda secara keseluruhan, yang sekali lagi merupakan kunci untuk menurunkan berat badan. ** Baca juga: Cara Mudah Agar Tetap Sehat Meski Gemar Santap Fast Food

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Apa Sebab Sering Tidak Merasa Lapar Saat Sarapan?

Kabar6-Banyak orang melewatkan sarapan, salah satunya karena alasan tidak lapar atau perut seperti terasa kenyang. Padahal, sarapan sangat dianjurkan agar Anda memiliki energi untuk beraktivitas sepanjang hari.

Apa yang menyebabkan seseorang tidak lapar di pagi hari, sehingga enggan untuk sarapan? Melansir hellosehat, empat faktor ini bisa jadi penyebabnya:

1. Sistem pencernaan belum ‘terangsang’
Saat Anda tidur di malam hari, proses pencernaan dan penyerapan zat gizi dari makanan tetap berlangsung. Meskipun begitu, semua proses yang ada di dalam perut Anda saat itu berjalan dalam waktu yang cukup lambat.

Tidak seperti ketika siang hari, di mana Anda membutuhkan energi dalam waktu cepat sehingga organ-organ tubuh menyesuaikan kecepatan kerja mereka.

Akibat penurunan kecepatan tersebut, ketika Anda bangun tidur di pagi hari, organ pencernaan seperti ‘belum siap’ untuk kembali meningkatkan kecepatannya.

Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa tidak terdengar bunyi keroncongan dari perut, dan membuat Anda tidak lapar saat sarapan.

Padahal, hal yang dapat meningkatkan kerja organ pencernaan Anda adalah dengan sarapan. Makanan yang masuk di pagi hari bisa disebut sebagai ‘pemanasan’ perut sebelum memulai aktivitas selama seharian penuh.

2. Makan terlalu banyak sebelum tidur di malam hari
Tidak sarapan memang kebiasaan yang buruk. Namun kondisi ini malah semakin buruk jika disebabkan oleh kebiasaan makan atau ngemil di malam hari.

Biasanya, camilan yang dikonsumsi setiap malam cenderung makanan yang tidak sehat dan mengandung banyak kalori.

Kebiasaan tersebut tidak hanya bisa membuat nafsu makan Anda hilang saat sarapan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, serangan jantung, dan diabetes mellitus.

Camilan yang dikonsumsi membuat Anda tidak ingin sarapan, karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna serta mengolah makanan yang dimakan tengah malam tersebut, dan menjadi tidak siap untuk dimasuki kembali oleh makanan.

3. Niat menurunkan berat badan dengan cara tidak sarapan
Anda bisa jadi tidak lapar di waktu sarapan karena menekan keinginan perut untuk diisi oleh makanan. Ya, terkadang orang yang sedang dalam diet ketat akan berusaha mati-matian untuk tidak merasa lapar di pagi hari, hingga akhirnya ia berhasil melakukannya.

Padahal itu adalah cara terburuk untuk membuat timbangan berat badan Anda turun. Justru, tanpa disadari porsi makan siang Anda bisa menjadi tidak terkendali dan berlebihan sehingga membuat diet gagal dalam sekejap.

4. Kebiasaan turun temurun yang membuat Anda tidak sarapan
Apakah semua orang di keluarga Anda memang jarang atau bahkan tidak suka sarapan? Jika iya, berarti Anda mendapatkan kebiasaan tersebut dari orangtua. Kebiasaan memang bisa diturunkan dari orangtua ke anak-anak bahkan cucunya.

Telah banyak penelitian menunjukkan, orangtua yang tidak mempunyai kebiasaan dan pola makan baik, cenderung memiliki anak yang mengalami gangguan kesehatan akibat pola makan yang tidak sehat. ** Baca juga: Junk Food Bisa Sebabkan Depresi?

Jika Anda tidak ingin membuat anak-anak dan cucu kemudian mengalami masalah kesehatan, maka sebaiknya biasakan diri untuk tidak melewatkan sarapan.(ilj/bbs)




Masih Merasa Lapar Usai Sarapan, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Salah satu kegiatan rutin di pagi hari sebelum melakukan aktivitas adalah sarapan. Namun pada sebagian orang, seringkali masih merasa lapar meski sudah sarapan dalam jumlah banyak. Apa penyebabnya?

Sarapan sangat penting bagi tubuh, setelah tidak ada asupan ke dalam tubuh selama tidur kurang lebih 6-8 jam. Nah, sebagian orang yang sarapan sekaligus banyak tetapi tak lama kemudian lapar kembali, hal itu ternyata disebabkan oleh kesalahan saat memilih menu sarapan.

Seorang editor gizi digital senior EatingWell di Meredith Corporation, melansir EatingWell, mengidentifikasi beberapa penyebab orang cepat merasa lapar meski baru sarapan. Apa sajakah itu?

1. Kurang asupan protein
Umumnya orang sarapan dengan makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, nasi, ketupat atau mi. Meskipun mengenyangkan, hal itu tidak akan bertahan lama. Sebagai gantinya, konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih tinggi serat dan mengenyangkan.

Menurut riset, Anda perlu makan 30g protein saat sarapan. Karena protein bisa memberi rasa kenyang lebih lama. Anda bisa mendapatkan protein melalui telur, keju, yogurt, daging atau kacang-kacangan. Namun, karbohidrat dan protein yang dimakan haruslah seimbang.

2. Kurang asupan lemak
Memang, lemak kalorinya lebih besar daripada protein dan karbohidrat, tetapi lemak lebih mengenyangkan karena perlu proses cerna lebih lama. Agar kebutuhan lemak tercukupi tanpa takut gemuk, pilihlah lemak baik untuk sarapan seperti, alpukat, selai kacang, putih telur goreng atau rebus.

3. Kurang asupan serat
Serat juga akan memberi rasa kenyang yang cukup lama. Jika biasanya setelah makan roti tawar masih lapar, coba diganti dengan roti tawar whole wheat atau brown bread.

Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk mendapatkan serat. Atau sereal dari gandum utuh, oatmeal, biji-bijian dan kacang-kacangan.

4. Makanan tinggi gula
Anda mungkin lebih suka memilih manis untuk sarapan seperti cinnamon roll, muffin, atau berbagai roti manis lainya. Pemilihan makanan manis ini akan membuat Anda mudah lapar kembali. Hal ini karena akan tadi mengandung gula tinggi dan akan cepat diserap tubuh, lalu membuat gula darah naik.

Anda bisa menggantinya dengan sarapan roti gandum telur, atau sereal gandum utuh dengan yoghurt tawar dan potongan buah segar. ** Baca juga: Sejak Pandemi COVID-19 Banyak Orang Alami Fobia Anthrophobia

5. Porsi makanan yang terlalu sedikit atau kecil
Mengurangi kalori tidak lantas makan dengan jumlah sedikit, tetapi perhatikan porsi wajar dan jenis menu sarapan. Tidak masalah sarapan sedikit lebih banyak, asal jangan berlebih, hingga perut terasa hampir kenyang.

Pasalnya, jika perut terlalu lapar di pagi hari akan medorong Anda makan lebih banyak di siang hari. Anda masih bisa menggantinya dengan mengemil buah-buahan segar atau kacang-kacangan sebelum makan siang.(ilj/bbs)




Bahaya Kesehatan yang Mengintip Saat Anda Lembur Tiap Hari

Kabar6-Saat pekerjaan kantor belum juga selesai hingga menjelang sore, banyak orang yang menjalankan lembur, entah itu tetap di kantor atau membawa pekerjaan ke rumah.

Lembur memang hal biasa dalam dunia kerja, namun Anda disarankan agar jangan terlalu sering melakukannya. Ya, terlalu sering lembur akan berpengaruh pada kesehatan maupun psikologis. Melansir Beautynesia, berikut lima bahaya kesehatan yang akan terjadi apabila Anda terlalu sering lembur:

1. Pola makanan tidak teratur
Tak dipungkiri, lembur seringkali membuat Anda lupa waktu makan, karena terlalu fokus menyelesaikan pekerjaan. Nah, tentu jika jadi kebiasaan masalah kesehatan pada pencernaan akan siap mengintai seperti maag dan asam lambung naik.

Tak hanya itu, lembur juga kerap kali membuat lapar di malam hari. Solusinya tentu saja mengemil. Mungkin hal ini bisa menghilangkan rasa lapar, namun juga akan menyebabkan masalah seperti bertambahnya berat badan hingga obesitas. Agar tetap sehat, sediakan camilan yang sehat dan makan secara teratur.

2. Konsentrasi menurun
Lembur membuat orang sering merasa capek dan kurang tidur. Dengan begini, jika bekerja keesokan harinya akan membuat pekerja sulit berkonsentasi. Akibatnya, produktivitas juga menurun dan akan berdampak pada kurang teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

3. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan akan mengintai jika terlalu sering lembur. Menatap layar laptop terlalu lama yang akan berdampak pada kerusakan mata. Tak hanya itu, lembur juga rentan terserang penyakit lain seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, sakit punggung, dan lain-lain

4. Gampang emosi
Emosi orang yang sering lembur kerap tak stabil. Hal ini terjadi karena lembur membuat orang capek, lelah, dan kurang tidur. Dengan begitu, gampang terpancing emosinya dan sering uring-uringan.

Tentu, hal ini tidak baik karena emosi akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan penting di perusahaan atau kantor, serta mengganggu rekan kerja yang lain.

5. Depresi dan stres
Beban pekerjaan yang menumpuk dan mengejar deadline yang mepet bisa membuat stres dan akan berujung pada depresi. Nah, wajar jika lembur membuat orang uring-uringan, dan sering gelisah.

Hal ini tentu akan berbahaya jika berlangsung dalam jangka lama. ** Baca juga: Mengapa Seduh Teh Sebaiknya Jangan Pakai Air Mendidih?

Selain menjaga pola makan dan rutin berolahraga, atur waktu lembur Anda, jangan terlalu sering begadang agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Bagaimana Pola Makan yang Bisa Hilangkan Lemak Saat Turunkan Berat Badan?

Kabar6-Menerapkan pola makan atau diet tertentu menjadi cara lain untuk menurunkan berat badan di samping rutin berolahraga. Namun, adakah pola makan yang benar-benar bisa menghilangkan lemak untuk menurunkan berat badan?

Diketahui, untuk menghilangkan sekira setengah kilogram lemak, Anda perlu membakar sekira 3.500 kalori. Artinya, jika dalam seminggu Anda ingin menurunkan berat badan hingga sekira satu kilogram, maka Anda harus mengonsumsi 3.500-7.000 kalori lebih sedikit dari yang biasa dimakan.

Nah, agar tujuan ini dapat tercapai, ada beberapa cara aman untuk melakukannya, tetapi tentu saja bergantung pada banyak faktor gaya hidup.

Menurut pelatih kebugaran bernama Dannah Eve Bollig, melansir Womantalk, Anda harus mempertimbangkan usia, berat badan, tinggi, dan tujuan, serta rencana yang tepat dan realistis untuk diri sendiri. Tidak ada solusi ajaib yang akan berhasil untuk semua orang karena menurunkan berat badan adalah tentang keseimbangan, bukan menghentikan semua makanan yang kurang bergizi.

Namun, secara matematis jika Anda mengurangi sekira 500-1.000 kalori per hari, kemungkinan besar Anda akan kehilangan sekira satu kilogram per minggu.

Seorang ahli diet bernama Stephanie Carter, RDN, lebih suka mendorong orang untuk mendefinisikan kembali hubungan mereka dengan makanan daripada sibuk menghitung kalori.

“Membatasi makanan yang disukai karena Anda telah melabelinya sebagai ‘makanan buruk’ hanya akan menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti makan berlebihan. Jika Anda mendengarkan isyarat rasa lapar dan kenyang alami tubuh dengan sangat baik, justru ini lebih efektif,” ungkap Carter.

Bagi Anda penyuka diet yang lebih terstruktur, salah satu pilihan paling populer adalah diet rendah karbohidrat dan diet keto, yang bertujuan agar tubuh Anda menggunakan lemak sebagai bentuk energi dengan meminimalkan asupan karbohidrat.

Anda bisa juga mencoba metode diet puasa atau intermitten fasting, yang memiliki banyak jenis, salah satunya adalah diet puasa 16:8 di mana Anda direkomendasikan untuk makan hanya dalam waktu delapan jam. ** Baca juga: Mengapa Kita Sering Merasa Waktu Berjalan Lebih Cepat?

Namun, apa pun pola makan dan diet yang Anda lakukan untuk menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.(ilj/bbs)




Konsumsi Kafein Dapat Timbulkan Rasa Lapar?

Kabar6-Sejumlah minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, atau minuman bersoda diketahui dapat menimbulkan berbagai efek samping, tergantung pada jumlah kafein yang dikonsumsi.

Banyak yang percaya, kafein dapat menimbulkan rasa lapar. Benarkah demikian? Kafein, melansir healthyeating.sfgate, tidak membuat Anda merasa lapar. Justru sebaliknya, mengonsumsi kafein dapat menurunkan nafsu makan untuk sementara waktu. Namun bukan berarti bahwa mengonsumsi kafein merupakan salah satu cara untuk membantu menurunkan berat badan, lho.

Para ahli belum menemukan bukti kuat bahwa mengonsumsi kafein secara teratur dapat membantu menurunkan berat badan. Meskipun kemampuan kafein untuk menekan nafsu makan cukup menggoda, para ahli tidak menganjurkan Anda mengonsumsi lebih banyak kopi untuk mengurangi nafsu makan, terutama bila Anda masih dalam masa pertumbuhan (anak-anak dan remaja).

Jangan gantikan konsumsi air putih dan susu yang sehat dengan kopi yang tidak mengandung cukup banyak nutrisi. Mengonsumsi kafein memang dapat menekan nafsu makan dan rasa lapar, akan tetapi konsumsi kafein juga memiliki berbagai efek samping. Kafein dapat membuat Anda merasa gelisah atau cemas dan menyebabkan peningkatan denyut jantung.

Selain itu, kafein juga dapat membuat Anda lebih sering buang air kecil, dan kadang juga dapat menyebabkan rasa mual. Konsumsi minuman berkafein juga dapat mengganggu tidur, terutama bila Anda mengonsumsi minuman berkafein ini dekat dengan waktu tidur.

Mengonsumsi kafein dalam jumlah sedikit atau sedang dapat mencegah terjadinya berbagai efek samping yang tidak diinginkan, akan tetapi hal ini juga tergantung pada metabolisme tubuh dan toleransi Anda terhadap stimulan. ** Baca juga: 6 Makanan Sehat yang Ternyata Bisa Picu Kantuk

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang adalah sekira 200-300 mg kafein setiap harinya, yaitu sama dengan 2-4 gelas kopi.(ilj/bbs)




Menu Sarapan Terbaik Agar Tidak Cepat Lelah

Kabar6-Tubuh terasa lelah seringkali diidentikkan dengan segudang aktivitas harian yang dilakukan dari pagi hingga menjelang malam, serta waktu istirahat yang sangat singkat.

Padahal, rasa lelah bisa juga terjadi karena gaya hidup Anda yang kurang sehat. Solusinya, Anda dapat memulai hari dengan sarapan yang bernutrisi.

Sarapan yang mengabaikan kandungan protein dan karbohidrat membuat Anda kehabisan energi di tengah hari. Melansir beberapa sumber, berikut enam contoh sarapan yang baik untuk meningkatkan energi:

1. Sereal gandum dengan yoghurt dan buah
2. Bubur atau havermut dengan kismis dan kacang-kacangan
3. Roti gandum panggang dengan irisan buah alpukat
4. Ubi atau kentang rebus dengan irisan wortel
5. Roti dengan irisan tomat, telur rebus dan sayur bayam

Hal yang harus diperhatikan, hindari sarapan dengan kandungan kadar gula tinggi seperti sereal manis. Studi membuktikan, gula akan membuat Anda merasa semakin lapar dalam waktu dekat. ** Baca juga: Sinyal Sederhana dari Tubuh yang Tunjukkan Anda Kurang Sehat

Kemudian, dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kelelahan, jadi jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih.(ilj/bbs)