1

Lewat Tanggal Kedaluwarsa, Masih Amankan Produk Makanan Dikonsumsi?

Kabar6-Banyak orang yang sering membuang makanan sebelum masa kedaluwarsa, salah satunya karena sistem tanggal kedaluwarsa yang dianggap membingungkan, termasuk untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti keracunan makanan.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), melansir Womantalk, tanggal kedaluwarsa pada produk makanan (kecuali susu bayi) sebenarnya bukan indikator keamanan makanan sama sekali. Tanggal kedaluwarsa itu hanya merupakan saran dari produsen makanan mengenai kapan produk mereka paling baik dikonsumsi.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang keburu membuang makanan, padahal masih aman untuk dikonsumsi. Karena itulah, setiap orang disarankan untuk membiasakan diri membaca label makanan dan memahami maknanya. Berikut penjelasannya:

1. Sell-by
Artinya berapa lama penjual memajang produknya sebelum menyingkirkannya lagi dari rak. Ini pun tidak mengindikasikan keamanannya.

2. Best Before
Istilah ini juga kerap disalahartikan. Best Before atau ‘Baik Digunakan Sebelum’ tidak mengindikasikan kapan produk paling baik dikonsumsi dari sisi keamanan, melainkan dari kualitas makanannya. Jadi, artinya kapan sebuah produk memiliki citarasa atau kualitas terbaiknya.

3. Guaranteed Fresh
Biasanya digunakan pada produk-produk bakery. Maknanya adalah kapan puncak kesegaran sebuah produk, tetapi masih aman untuk dimakan sesudah tanggal tersebut.

4. Use By
Hal ini menunjukkan tanggal terakhir yang direkomendasikan oleh produsen makanan pada kualitas terbaiknya. Khusus pada susu bayi, hal ini menandakan keamanan produknya.

5. Pack Date
Label ini memang tidak mudah dipahami. Orang mungkin mengira kode tiga angka tersebut menunjukkan hari dalam setahun saat produk dikemas. Misalnya, 001 berarti tanggal 1 Januari. Lalu 365 berarti tanggal 31 Desember. Padahal kode yang biasanya ditemukan pada wadah telur ini menunjukkan tanggal makanan dicuci, dinilai, dan dikemas.

6. Freeze By
Tanggal ini menunjukkan kapan sebuah produk harus dibekukan untuk menjaga kualitas terbaiknya selama produk itu dibekukan.

Lantas, kapan kita tahu makanan yang tanggal kedaluwarsanya sudah lewat itu memang sudah tidak layak dikonsumsi? Hal yang perlu diperhatikan terutama adalah ketika ada tanda-tanda pembusukan.

Menurut USDA, jika tanggal sudah lewat selama penyimpanan di rumah, sebuah produk seharusnya masih aman jika ditangani secara semestinya sampaikan pembusukan terlihat jelas.

Aroma kurang enak, berjamur, serta cita rasa atau tekstur yang berubah, biasanya terjadi pembusukan oleh bakteri. ** Baca juga: Ini Plus Minus Olahraga Pagi dan Malam Hari

Jadi, jangan malas baca label yang tertera pada produk makanan, ya.(ilj/bbs)




Cara Aman Pilih Suplemen Kesehatan

Kabar6-Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh, banyak orang mengonsumsi suplemen kesehatan. Hal ini dlakukan ketika Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tadi melalui makanan alami.

Suplemen kesehatan juga membantu memelihara, meningkatkan atau memperbaiki fungsi kesehatan. Meskipun memiliki beragam manfaat, suplemen kesehatan tak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Artinya, saat memutuskan untuk mengonsumsi suplemen kesehatan yang tepat, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Nah, dalam situasi pandemi COVID-19 ini, klaim khasiat suplemen kesehatan telah diakui BPOM, namun masih sebatas membantu memelihara daya tahan tubuh. Melansir Kompas, ada empat hal yang harus diperhatikan saat Anda ingin memilih suplemen kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Kemasan
Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik. Tidak berlubang, sobek, karatan, penyok, atau bocor.

2. Label
Baca informasi produk yang tertera pada labelnya dengan cermat. ** Baca juga: Waspada, Ada Waktu Paling Krusial Pasien Tularkan Virus Corona

3. Izin edar
Pastikan produk memiliki izin edar dari BPOM. Izin edar dapat dicek melalui aplikasi android CEK BPOM.

4. Kedaluwarsa
Pastikan produk tidak melebihi masa kedaluwarsa serta tidak berubah warna atau bau.

Hal yang harus diingat, konsumsi suplemen kesehatan tidak untuk menggantikan makanan sehari-hari atau menggantikan obat yang dikonsumsi untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Penggunaan suplemen kesehatan lebih ke arah memenuhi dan melengkapi kebutuhan sehingga membantu agar tubuh pulih dari kondisi penyakit tertentu.(ilj/bbs)




Air Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Kabar6-Karena lebih praktis, banyak orang memilih air minum kemasan untuk kebutuhan sehari-hari. Nah, pernahkah Anda melihat tanggal kedaluwarsa dalam wadah air minum kemasan saat membelinya di toko?

Air kemasan yang berlabel kedaluwarsa, melansir Healthline, pertama kali diterapkan di New Jersey, Amerika Serikat, pada 1987. New Jersey merupakan kota yang pertama kali dan satu-satunya yang mengeluarkan undang-undang (UU) dengan mewajibkan semua produk makanan termasuk air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa selama dua tahun atau kurang dari tanggal pembuatan.

Ketika UU ini disahkan, pencetakan tanggal kedaluwarsa menjadi standar industri untuk produsen air minum kemasan di negara tersebut. Namun UU ini kemudian diubah, sehingga tidak ada lagi peraturan di Amerika Serikat saat ini yang mewajibkan produsen untuk mencetak tanggal kedaluwarsa pada air minum kemasan.

Meskipun demikian, minum air kemasan dalam botol plastik yang jauh melebihi tanggal kedaluwarsa tentu tidak baik bagi kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan bahan plastik yang digunakan yang mudah larut dalam air seiring lamanya waktu penggunaan.

Bahan kimia seperti Antimon dan Bisphenol A (BPA) jika termakan secara terus menerus, senyawanya akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat membahayakan kesehatan usus, imunitas tubuh, dan fungsi pernapasan. Selain itu, air kemasan yang berkarbonasi akan membuat air berubah rasa menjadi hambar.

Menyimpan air kemasan dengan benar dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan mengurangi risiko efek samping, seperti mual, sakit perut, muntah, dan diare.

Secara khusus, suhu hangat dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan meningkatkan pelepasan bahan kimia plastik berbahaya ke dalam air. Simpan air kemasan di tempat yang sejuk dan hindari terkena sinar matahari langsung sebagai upaya mengurangi risiko efek kesehatan negatif.

Karena botol plastik juga semi permeable (bisa dilalui zat-zat tertentu), yang terbaik adalah menyimpan air botolan jauh dari bahan-bahan pembersih rumah tangga dan bahan kimia.(ilj/bbs)




8 Bahan Makanan yang Punya Masa Kedaluwarsa Lama

Kabar6-Sebagian besar bahan makanan yang kita tahu, umumnya memiliki tanggal kedaluwarsa atau kualitasnya sudah tidak baik lagi apabila telah disimpan dalam waktu lama.

Namun tahukah Anda, ternyata terdapat sejumlah bahan makanan yang tidak perlu takut disimpan dalam waktu lama karena tidak akan kedaluwarsa, bila cara penyimpanannya tepat. Melansir Womantalk, ini delapan jenis bahan makanan yang dimaksud:

1. Madu murni
Para arkeolog pernah menemukan madu berusia 3.000 tahun di kuburan Mesir kuno dan masih dapat dimakan dengan sempurna. Hal ini, menurut Smithsonian, karena gula, kadar kelembapan rendah, keasaman berlebihan, asam glukonat alami, dan hidrogen peroksida alami, yang membuat madu tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.

2. Cuka
Menurut Eat By Date, cuka putih, cuka balsamic, cuka raspberry, cuka anggur beras, dan cuka anggur merah tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. The Vinegar Institute menambahkan, karena sifat asamnya, cuka bisa bertahan dan tidak perlu didinginkan.

3. Tepung jagung
Selama tidak basah, yang bisa membuat molekul pati terikat dengan molekul hidrogen, serta disimpan dalam tempat yang kering dan dingin, Anda tidak perlu khawatir menyimpan bahan makanan ini untuk waktu yang sangat lama.

4. Garam
Natrium klorida murni telah ada selama miliaran tahun, jadi tidak mengherankan bahwa itu bertahan selamanya. Apalagi garam sering digunakan untuk melindungi makanan dari jamur dan bakteri sehingga mereka lebih awet.

Hanya saja, Dr. Elizabeth Trattner A.P. DOM, dokter Pengobatan Tiongkok dan Integratif, menganjurkan agar garam jangan sampai basah.

5. Gula
Bahan makanan ini juga bisa bertahan selamanya, asal dijauhkan dari kelembapan dan sumber panas. Bukan hanya gula murni, tetapi gula pasir putih, gula batu putih, gula mentah, gula merah, gula bubuk, dan pemanis pengganti gula, bisa bertahan tanpa batas waktu.

6. Beras
Tidak peduli di mana Anda menyimpannya, beras jenis apa pun bisa disimpan dalam waktu lama selama tidak lembap atau basah, kecuali beras merah karena kandungan minyaknya yang lebih tinggi.

7. Kecap
Ini adalah bahan makanan lain yang tidak perlu khawatir kedaluwarsa, asalkan Anda simpan di tempat yang kering, bahkan lebih baik lagi jika disimpan dalam lemari es. ** Baca juga: Efek Nyata Media Sosial Bagi Kesehatan Mental yang Jarang Disadari

8. Ekstrak vanila murni
Hal ini karena ekstrak vanila murni mengandung alkohol, yang membantu memperpanjang umur simpannya. Namun, tidak dengan ekstrak vanila imitasi yang tidak memiliki alkohol, sehingga bahan makanan ini harus diperhatikan tanggal kedaluwarsanya.

Teliti dulu kualitas bahan makanan yang ada dalam rumah, sehingga Anda tidak asal buang.(ilj/bbs)




Sampai Kapan Sebaiknya Telur Aman untuk Dikonsumsi?

Kabar6-Telur menjadi makanan favorit hampir semua orang. Selain lezat dan mengandung sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh, telur juga mudah diolah sehingga sering menjadi menu sarapan.

Karena itulah, tidak jarang kita membeli telur dalam jumlah banyak sebagai ersediaan. Telur memang bisa bertahan lama jika disimpan dengan cara yang tepat.

Namun seperti bahan makanan mentah lainnya, telur juga bisa berubah busuk saat disimpan terlalu lama, sekalipun dalam suhu yang dingin.

Lantas, sampai kapan sebaiknya telur aman untuk dikonsumsi? Telur, melansir Hellosehat, sebenarnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama apabila disimpan dengan baik dalam kulkas. Semakin dingin suhunya, maka semakin lama daya tahannya. The Food and Drug Administration (FDA), menyarankan sebaiknya menyimpan telur dalam suhu yang pas. Suhu yang tepat yaitu di bawah tujuh derajat Celcius.

Hal yang harus diingat, beda tempat penyimpanannya, beda juga masa kedaluwarsanya. Menurut United States Department of Agriculture, saat masih terlindungi cangkangnya, telur dapat bertahan hingga 4-5 minggu jika disimpan dalam kulkas. Sebaliknya, saat disimpan dalam suhu ruangan, telur jadi lebih cepat busuk dan hanya bisa bertahan sampai tiga minggu.

Sementara, telur yang telah direbus juga lebih cepat busuk ketika disimpan dalam suhu ruangan. Hal ini karena suhu ruangan yang cenderung panas dapat menghancurkan lapisan yang melindungi pori-pori telur. Akhirnya, bakteri pun mudah masuk sehingga telur menjadi busuk.

Namun, telur juga bisa bertahan tanpa cangkang asalkan disimpan dalam freezer. Dalam kondisi tersebut, dapat bertahan hingga satu tahun.

Sebenarnya tidak masalah apabila Anda mau menyimpan telur pada suhu ruangan atau dalam kulkas. Asalkan, Anda tahu betul kapan telur tersebut sudah tidak layak dimakan atau kedaluwarsa.

Prinsipnya, telur akan lebih tahan lama jika disimpan dalam kulkas. Anda juga harus perhatikan posisi penyimpanan telur dalam kulkas. Sebaiknya simpan telur pada bagian dalam kulkas, bukan pada pintu kulkas, agar suhu di sekitar telur selalu stabil dan tak terpengaruh jika Anda buka tutup kulkas.

Tak hanya itu, usahakan untuk menyimpan telur terpisah dengan makanan lainnya. Hal ini karena dapat menimbulkan risiko kontaminasi.

Supaya lebih tahan lama, Anda juga bisa menyimpan telur dengan tempat karton yang umumnya terdapat pada kemasan telur, untuk mencegah kontaminasi dari perkembangan bakteri Salmonella yang terkandung dalam telur.

Nah, telur bisa busuk biasanya terjadi akibat banyaknya jumlah bakteri Salmonella di dalamnya. Jika tidak memperhatikan masa kadaluwarsa telur, Anda bisa saja tak sengaja memasak telur yang sudah basi lalu kemudian dihidangkan sebagai makanan.

Akibatnya, Anda bisa mengalami keracunan makanan yang ditandai dengan keluhan mual, muntah, diare, demam, nyeri perut, sakit kepala, sakit badan. ** Baca juga: Tidak Hanya Sebagai Sumber Energi, Ketahui Manfaat Lain Karbohidrat

Keluhan dapat muncul 1-3 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Namun dapat juga muncul 20 menit hingga enam minggu kemudian. Gejala yang muncul dapat berbeda-beda dan dapat menimbulkan komplikasi.

Menyimpan telur dengan cara yang benar menghindari Anda dari keracunan makanan.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Aman Buang Obat yang Sudah Kedaluwarsa

Kabar6-Tidak hanya makanan, obat-obatan pun punya tanggal kedaluwarsa. Hal yang harus diperhatikan, Anda disarankan tidak sembarangan membuang obat-obatan itu ke tempat sampah agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Selain itu, obat yang dibuang begitu saja ke tempat sampah juga bisa merusak lingkungan atau membahayakan hewan peliharaan yang sering mengorek tempat sampah.

Cara membuang obat kedaluwarsa, melansir Kompas, pertama adalah dengan membuka dari kemasan atau wadahnya terlebih dahulu. Tutupnya juga harus dibuang terpisah, karena apabila masih utuh wadahnya bisa disalahgunakan. Untuk obat dalam bentuk cair seperti sirop, buang isinya ke saluran air.

Sementara untuk obat berbentuk tablet atau kapsul, tumbuk sampai tercampur, lalu tanam ke tanah. Jangan lupa menghapus informasi dari kemasan obat atau plastik obat sebelum dibuang.

Obat yang sudah tidak layak dikonsumsi bisa dilihat secara fisik, selain tanggal kedaluwarsanya. ** Baca juga: Studi: Orang yang Telat Menikah Justru Lebih Bahagia & Percaya Diri

Ciri obat yang sudah rusak antara lain kalau bentuk kapsul biasanya lengket, atau tablet yang sudah jadi bubuk atau ada titik-titik kehitaman. Selain itu, obat sirop bentuknya berubah atau tidak menyatu lagi kalau dikocok.

Jadi jangan sembarangan membuang obat yang sudah kedaluwarsa, ya.(ilj/bbs)




Cara Cerdas Pilih Camilan Sehat Sekaligus Bergizi

Kabar6-Di saat kumpul bersama keluarga, teman-teman, dan saudara, atau ketika perut lapar di antara waktu makan, biasanya Anda ‘mengandalkan’ camilan yang jenis maupun rasanya sangat beragam.

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah bagaimana memilah semua itu sehingga Anda mengonsumsi jajanan yang tepat, sehat, dan bergizi. Lantas, bagaimana cara cerdas memilih camilan sehat sekaligus bergizi? Melansir beberapa sumber, pertama adalah perhatikan kebersihannya, di mana makanan tersebut dibuat. Apabila Anda melihat sendiri cara pembuatannya yang tidak bersih, sebaiknya hindari, jangan dibeli.

Namun bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi makanan di pinggir jalan, lho. Tetapi lebih perhatikan kebersihan, seperti cara masak hingga peralatan makan yang dipakai.

Kemudian cek apa saja yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi. Sebisa mungkin hindari gula, garam, dan pengawet yang terlalu banyak. Ketiga bahan tersebut punya efek yang kurang baik untuk kesehatan tubuh, seperti memicu penyaki diabetes hingga jantung.

Untuk camilan kemasan, lihat juga tanggal pembuatan dan kedaluwarsanya. Makanan yang sehat adalah yang tidak memakai pengawet. Makanan dengan pengawet biasanya punya masa kedaluwarsa yang cukup panjang. Berbanding terbalik dengan makanan yang masa kedaluwarsanya pendek. Jadi, pilih makanan yang tanggal pembuatan dan kedaluwarsanya tidak terlalu jauh.

Hindari juga junk food yang meskipun bisa membuat Anda cepat kenyang dan puas, kandungan nutrisinya minim. Padahal, nutrisi seperti protein dan karbohidrat dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap berenergi dan sehat. Junk food juga berkontribusi menyebabkan beragam penyakit berbahaya dalam tubuh.

Pilih yang terbuat dari bahan alami, yaitu jajanan yang melewati sedikit proses pembuatan, seperti digoreng atau dibakar. Dibandingkan ngemil satu usus yang dibakar, lebih baik ngemil rujak atau buah segar. ** Baca juga: Penelitian Sebutkan Alasan Kenapa Wanita Senang ‘Digombalin’ Pria

Semakin alami makanan, maka semakin sehat untuk tubuh Anda.(ilj/bbs)




Selama Setahun Pria Ini Sengaja Konsumsi Makanan Kedaluwarsa

Kabar6-Seorang pria asal Maryland, Amerika Serikat, bernama Scott Nash mencoba mengonsumsi makanan yang telah kedaluwarsa selama setahun. Nash mendapatkan ide untuk melakukan eksperimen ini tiga tahun lalu, ketika dirinya mengonsumsi sebuah yoghurt yang telah kedaluwarsa enam bulan lalu.

Bukannya dibuang, melansir Odditycentral, Nash malah mencampurkan yoghurt kedaluwarsa itu dengan smoothies dan meminumnya. Dan yang terjadi kemudian, Nash tidak mengalami masalah kesehatan. Nah, dari eksperimennya itulah Nash mempertanyakan perusahaan makanan atau minuman mencantumkan label tanggal kedaluwarsa. “Label ini samar, apa arti dari expire? Ada best by, sell by, best if used by. Saya hanya berpikir bahwa tidak ada konsistensi dan itu membingungkan,” demikian tulis Nash dalam sebuah blog pribadinya.

Dijelaskan, pelabelan tanggal produk pangan atau non pangan perlu direvisi. Konsistensi dalam pelabelan seperti best by, atau for best quality, use by, dan istilah lain untuk keamanan pangan seperti expires by akan menciptakan kejelasan.

Tanggal-tanggal ini, ditambahkan Nash, perlu diatur agar sesuai dengan kenyataan. Beberapa item sama sekali tidak memerlukan label tanggal seperti garam, makanan kaleng dan tisu bayi.

Selama satu tahun percobaan, Nash dan keluarganya makan apa pun, mulai dari tortilla yang telah kedaluwarsa satu tahun lalu, yoghurt yang telah kedaluwarsa tujuh hingga sembilan bulan yang lalu. Daging yang telah beberapa minggu melewati tanggal kedaluwarsa dan krim kental yang beberapa bulan telah melewati tanggal kedaluwarsa.

Nash mengaku, beberapa makanan memang buruk dan harus dibuang. Tetapi ada cara yang lebih baik untuk diceritakan ketimbang memeriksa tanggal kedaluwarsa pada label kemasan. Jika sesuatu berbau atau rasanya aneh, Anda mungkin tidak boleh memakannya. Namun, tidak sedikit dari masyarakat yang disebut Nash mengalami ‘gangguan kecemasan konsumen’, sehingga membuat mereka membuang produk yang sangat baik hanya karena tanggal kedaluwarsa.

“Beberapa barang rusak, dan itu sah, dan beberapa yang benar-benar rusak. Tapi sebagian besar makanan yang dibuang karena label tanggal yang membingungkan,” katanya.

Dalam blognya, Nash memberikan contoh tanggal kedaluwarsa paradoksal pada produk-produk seperti garam berusia 250 juta tahun yang diduga kedaluwarsa pada 2020. Makanan kaleng, dan botol yang seharusnya benar-benar baik selama beberapa dekade, tetapi memiliki tanggal kedaluwarsa pendek yang mencurigakan seperti tisu bayi, pasta gigi, dan lainnya.

Dia juga mengingatkan para pembaca soal ‘keusangan yang terencana’ sebuah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mendorong konsumen membuang produk yang sebenarnya masih sangat baik, sehingga konsumen membeli kembali produk mereka. ** Baca juga: Dipenjara 150 Hari Karena Kerap Menyumbat WC Wanita dengan Botol Minuman

Hal yang menarik, FDA, peneliti dan industri manufaktur bahan makanan umumnya sepakat bahwa label tanggal yang lebih jelas akan membantu mengurangi limbah makanan. Sayangnya, saat ini tidak ada undang-undang federal yang mengatur tanggal kedaluwarsa, sehingga produsen dapat membuat cap yang mereka inginkan.(ilj/bbs)




Hal yang Terjadi Jika Anda Konsumsi Makanan Kedaluwarsa

Kabar6-Mengonsumsi makanan tidak sekadar hanya menikmati rasanya saja, namun Anda juga harus teliti sekaligus mengetahui kondisi makanan tersebut. Artinya, Anda juga harus memperhatikan masa kedaluwarsa makanan tadi.

Jika hal ini diabaikan, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan. Apa saja yang terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa? Melansir doktersehat ini dia dampak yang ditimbulkan:

1. Sakit perut
Makanan yang sudah kedaluwarsa biasanya memiliki bakteri yang bisa membahayakan kesehatan pencernaan dan menyebabkan gejala sakit perut, mual, muntah, dan lain-lain.

2. Diare
Jika kita mengonsumsi makanan yang sudah berlendir atau beraroma tidak sehat, maka bisa dipastikan bahwa makanan ini sudah mengalami proses pembusukan oleh bakteri yang bisa memicu gejala diare.

3. Sembelit
Selain diare, terkadang makanan yang sudah kedaluwarsa juga bisa menyebabkan gejala sembelit. Hal ini disebabkan oleh kondisi makanan yang membuat gangguan proses pencernaan dan akhirnya membuat buang air besar (BAB) semakin sulit untuk dilakukan.

4. Keracunan makanan
Makanan yang sudah kedaluwarsa bisa menyebabkan reaksi kimia dalam saluran pencernaan yang berimbas pada keracunan makanan. Biasanya gejala awal dari hal ini adalah mual dan muntah-muntah. ** Baca juga: Apa Itu Hipotermia?

Teliti lagi kondisi makanan yang akan Anda konsumsi, jangan melebihi masa kedaluwarsa agar terhindar dari hal-hal yang merugikan kesehatan.(ilj/bbs)




Kenali Tanda Makanan Sudah Kedaluwarsa

Kabar6-Meskipun harus dicantumkan, nyatanya tidak semua makanan yang dijual di pasaran menyertakan label kedaluwarsa dalam kemasannya. Misalnya saja makanan seperti sayuran atau daging.

Padahal mengonsumsi makanan yang sudah lewat masa kedaluwarsanya berbahaya dan memiliki risiko kesehatan. Pakar kesehatan menyarankan agar kita mewaspadai beberapa tanda makanan yang sudah kedaluwarsa agar tidak dikonsumsi. Melansir doktersehat, berikut beberapa tanda makanan sudah kedaluwarsa:

1. Aroma yang sangat amis pada makanan laut
Normalnya, aroma makanan laut memang sudah cukup amis. Namun jika aroma amis ini sudah sangat menyengat dan mencurigakan, bisa jadi hal ini menandakan bahwa kondisi makanan tadi sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Khusus untuk ikan segar, aroma amisnya cenderung menyengat karena sudah terpapar udara dalam waktu yang lama, apalagi jika tidak dibekukan dalam lemari es. Selain itu, tanda lain yang bisa kita lihat adalah mata yang sudah tidak jernih, sayu, dan mengeluarkan lendir.

2. Daging & sayur sudah mengeluarkan lendir
Jika sayuran dan daging yang kita beli mengeluarkan lendir atau terlihat sudah lengket, hal ini menandakan bahwa sudah ada bakteri yang berkembang dalam bahan makanan tersebut. Meskipun harganya mahal, sebaiknya kita membuang sayuran dan daging ini karena sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

3. Perubahan warna pada kentang
Kentang termasuk dalam sayuran dengan masa layak konsumsi yang cenderung singkat. Jika warnanya sudah berubah menjadi kehijauan, maka hal ini menandakan bahwa kentang sudah kedaluwarsa dan tidak layak untuk dikonsumsi. Keberadaan warna hijau ini menandakan adanya senyawa solanine yang berbahaya.

Beruntung, kita tinggal memotong bagian kentang dengan warna kehijauan ini dan masih bisa mengonsumsi bagian lainnya. Hanya saja, jika kita tetap mengonsumsi bagian kentang dengan warna kehijauan ini, risiko terkena keracunan makanan bisa meningkat.

4. Muncul kristal es pada makanan
Jika makanan mengeluarkan kristal es atau embun yang membeku di permukaannya meskipun kita tidak menempatkannya di bagian freezer lemari es, bisa jadi hal ini menandakan bahwa makanan ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

5. Kemasan makanan kalengan sudah tidak baik
Jika kemasan makanan kalengan sudah penyok, membengkak, berkarat, atau bahkan berlubang, sebaiknya tidak lagi mengonsumsinya karena ada kemungkinan makanan di dalamnya sudah tidak lagi layak untuk dikonsumsi. ** Baca juga: Mengundang Selera, Makanan Pedas Ternyata Punya Manfaat untuk Tubuh

Sebelum dikonsumsi, teliti lagi kondisi makanan agar terhindari dari hal-hal yang merugikan kesehatan.(ilj/bbs)