oleh

Efek Nyata Media Sosial Bagi Kesehatan Mental yang Jarang Disadari

image_pdfimage_print

Kabar6-American Academy of Pediatrics telah memperingatkan tentang potensi efek negatif dari media sosial pada anak-anak dan remaja, termasuk cyber-bullying dan depresi.

Nah, risiko yang sama mungkin berlaku juga untuk orang dewasa atau lintas generasi. Ada sejumlah efek buruk media sosial terhadap kesehatan mental yang seringkali jarang disadari. Melansir idntimes, berikut uraiannya:

1. Media sosial bersifat adiktif dan dapat membuat sejumlah orang mengalami kecanduan
Sebuah studi dari Nottingham Trent University mengungkapkan, sejumlah gejala seperti mengabaikan kehidupan pribadi, terlalu asyik, menggunakan media sosial sebagai objek pelarian, memodifikasi suasana hati, dan perilaku adiktif, tampak dialami oleh beberapa orang yang menggunakan jejaring sosial secara berlebihan.

Sebuah studi lanjutan yang dilakukan oleh Swansea University menemukan, orang-orang juga mengalami gejala psikologis ketika mereka berhenti menggunakan media sosial dan internet. Di mana orang-orang yang terlalu bergantung pada perangkat digital melaporkan perasaan cemas ketika mereka berhenti menggunakannya.

2. Semakin banyak waktu yang kita gunakan untuk media sosial, semakin tidak bahagia kita
Sebuah studi menemukan, penggunaan Facebook dikaitkan dengan kurangnya kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih sedikit. Hal ini dimungkinkan karena adanya kaitan dengan fakta bahwa Facebook memunculkan persepsi isolasi sosial. Dan, isolasi sosial adalah salah satu hal terburuk bagi setiap orang, secara mental dan fisik.

3. Membuat Anda membandingkan hidup dengan orang lain
Media sosial membuat orang-orang tanpa sadar suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain ketika sedang menelusuri timeline. Kebanyakan orang akan membuat penilaian apakah mereka lebih baik atau lebih buruk ketika melihat foto-foto yang diunggah teman di media sosial. Dan sikap suka membandingkan ini memiliki kaitan dengan gejala depresi.

4. Memicu perasaan cemburu
Bukan rahasia lagi bahwa sikap suka membandingkan di media sosial mengarah pada kecemburuan. Terdapat hubungan antara kecemburuan dan depresi dalam penggunaan media sosial di mana kecemburuan memediasi depresi. Namun ketika kecemburuan tersebut dikendalikan, media sosial tidak begitu buruk.

5. Semakin banyak teman yang ada di media sosial tidak menjamin seseorang memiliki kehidupan sosial yang lebih baik
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal the royal society publishing menemukan fakta, semakin banyak teman di media sosial tidak berarti seseorang memiliki kehidupan sosial yang lebih baik.

Merasa bersosialisasi atau mencari dukungan lewat media sosial tidak akan mampu mengatasi sejumlah masalah, seperti merasa kesepian, kesedihan, dan sebagainya.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan kesehatan mental, setiap orang membutuhkan dukungan sosial yang nyata, bukannya dukungan virtual. Karena pertemanan virtual tidak memiliki efek terapi seperti pada pertemanan sosial yang nyata.

Meskipun memiliki beberapa dampak negatif, bukan berarti media sosial tidak memiliki manfaat sama sekali. Media sosial membantu menghubungkan orang-orang yang terpisah jarak ratusan kilometer, bahkan bisa menjadi ladang penghasilan. ** Baca juga: Bahaya ‘Bicara’ Negatif pada Diri Sendiri

Karena itulah, gunakan media sosial secara bijak.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email