1

Lagi, Bupati Irna Bongkar Pasang Pejabat Kabupaten Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita kembali merombak pejabat dilingkungan Pemkab Pandeglang dari eselon III, IV dan Fungsional UPT Puskesmas di Pendopo Pandeglang, Jumat (22/11/2019).

Pantauan di lokasi ratusan pejabat yang bakal dilantik sudah memenuhi ruangan pendopo. Turut hadir pula sejumlah kepala OPD di lingkungan Pandeglang.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun dilokasi ada sejumlah pejabat bakal dilantik tidak hadir. Sekda Pandeglang Fery Hasanuddin menegaskan pejabat yang tidak hadir bakal dibatalkan pelantikannya.

**Baca juga: Aktivis Sebut Pembelian Randis Mewah Sekda Pandeglang Sangat Memalukan.

“Bagi yang disebutkan namanya mohon untuk berdiri. Yang gak hadir batalkan pelantikannya,”tegas Sekda melalui pengeras suara.

Saat ini petugas dari protokoler tengah membacakan keputusan Bupati dan menyebutkan nama – nama pejabat yang bakal dilantik. (Aep)




Ingin Seperti Bandung, Bupati Pandeglang Bertemu Tim Ridwan Kamil

Kabar6.com

Kabar6-Ruang terbuka hijau ini tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk itu Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan koordinasi dengan tim teknis Ridwan Kamil (RK) yang sudah bisa menata Kota Bandung dan Jawa Barat jadi lebih bagus.

“Saya harap alun-alun Pandeglang bisa dilakukan penataan, sehingga masyarakat kami dapat menikmati,” kata Irna saat bertemu tim RK di Pendopo Pandeglang, Rabu (16/10).

Selain penataan RTH, Bupati Irna juga berharap tim RK ini dapat menggali potensi pariwisata yang dimiliki Pandeglang sehingga bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Pandeglang.

“Potensi di kami cukup banyak sekali tapi kami belum dapat memaksimalkan karena fiskal kami terbatas. Tapi saat ini kami harap bisa digambarkan terlebih dahulu potensi yang mana sekiranya bisa kami angkat walaupun pembangunannya di tahun mendatang,”ujarnya.

Angga Latif salah satu tim khusus Ridwan Kamil mengungkapkan, jika memang kedatangannya ke Pandeglang untuk melakukan peninjauan potensi yang dimiliki Kabupaten Pandeglang.

“Kami kemarin ditanya sama pa Gubernur sudah ke Pandeglang apa belum, karena beliau meminta kami untuk melihat potensi yang ada sehingga bisa dituangkan kedalam sebuah konsep untuk pengembangan selanjutnya,” katanya.

**Baca juga: RT Diminta Data Orang Pendatang di Pandeglang.

Dikatakan Angga, memang ada beberapa lokus yang akan dikunjungi diantaranya Cikedal, dan Cigeulis. Tapi kata dia, dirinya akan fokus untuk penataan Alun-alun terlebih dahulu.

“Penataan alun-alun akan langsung terasa oleh masyarakat, karena yang sudah kami lakukan di Bandung seperti itu. Sambil berjalan kita bisa kembangkan potensi lainnya salah satunya Islamic Center,” terangnya.(Aep)




Bupati Pandeglang Jamin Kenyamanan Para Investor

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebutkan Kabupaten Pandeglang memiliki segudang potensi untuk dikembangkan para investor. Dengan begitu menjamin kenyamanan para investor di Pandeglang.

“Saya akan membuat nyaman bapak ibu semua, yang penting ada keselarasan,” kata Irna saat menyampaikan pemaparan di hadapan para investor di ruang Garuda Pendopo Bupati, Kamis (26/9/2019).

Irna juga memastikan, jika pihak Pemda Pandeglang saat ini sudah membuat tim Satuan Tugas (Satgas) percepatan berusaha.

“Perizinan harus murah, cepat, mudah dan tidak berbelit. Kami tidak dapat mentolerasi jika ada pejabat yang menyulitkan untuk investasi,” tegas Irna.

Irna percaya jika investor akan mendatangkan kemajuan daerah, terutama penyerapan tenaga kerja. Namun Irna menyesalkan jika ada investor yang hendak berinvestasi namun mendapatkan penolakan, salah satu contohnya pembangunan pabrik air minum kemasan Mayor grup di kecamatan Cadasari beberapa tahun lalu.

Revisi Rencana Tataruang dan Rencana Wilayah (RTRW) yang diajukan Pemda Pandeglang kepada Kementerian Agraria Tataruang Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) akan segera rampung. Hal ini kata Irna, akan memperjelas wilayah yang tepat untuk berinvestasi.

“Tapi saya juga meminta kepada para investor harus bisa bekerjasama dengan kami terkait penyerapan tenaga kerja, untuk RTRW persetujuannya insya Allah diakhir tahun,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris DPMPTSP Pandeglang Joyce Irmawanti membeberkan supaya para para investor diterima ditengah masyarakat dan tanpa adanya penolakan.

Menurut mantan Kepala Administrator KEK Tanjung Lesung ini, perlunya adanya pendekatan dan pemahaman yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat jika disalah satu lokasi bakal dibangun salah satu tempat usaha.

“Jadikan mereka butuh difasilitasi oleh pemerintah, disambungkan dengan kecamatan, disambungkan dengan tokoh masyarakat. Diberikan info bahwa di daerah tersebut hanya dibolehkan usaha ini, dan dikasih semacam pemahaman apa yang harus diwaspadai atau di handel dengan lebih baik. Saya pikir silaturahmi model begitu yang diperlukan pada tahap penjajakan sebelum masa konstruksi dilakukan,” paparnya.

Ia juga menyebutkan dari 35 Kecamatan di Pandeglang ada sejumlah kecamatan yang belum mendapatkan investasi.

Namun Joyce tak menyebutkan kecamatan mana yang belum mendapatkan investasi. Kendati demikian, pihaknya tengah mengulik potensi apa saja yang bisa dijual ke para investor terutama bagi kecamatan yang belum mendapatkan investasi.

“Memang ada beberapa kecamatan yang belum mendapatkan investasi, itu menjadi perhatian makanya kecamatan itu harus segara di ulik potensinya, supaya bisa dijual dan menjual agar bisa menarik investor,” ucapnya.

**Baca juga: Ikut Pilkada Pandeglang, Nabil JB dan Aap Aptadi Daftar ke Nasdem.

Menurutnya, setelah potensi ditemukan promosi termasuk kesiapan infrastrukturnya diberbagai bidang. Pasalnya bakal datang jika semua aksesibilitasnya memadai.

“Caranya dengan promosi, memastikan jaringan insfrastruktur terutama jalan bisa terkoneksi. Bagaimana pun usaha itu sensitif dengan aksesibilitasnya ada tidak, air, listriknya ada tidak dan juga tenaga kerja tersedia atau tidak,” tandasnya.(Aep)




Ikut Lomba Tuang Tepung, Bupati Pandeglang Belepotan

Kabar6.com

Kabar6-Pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pandegang memeriahkan HUT RI ke 74 di halaman Setda Pandeglang dengan perlombaan mulai dari lomba makan kerupuk dan tuang tepung.

Meski digelar sederhana, tetapi acara tersebut terbilang meriah lantaran tak hanya pegawai yang asik dalam perlombaan, Bupati Pandeglang Irna Narulita pun turut terlibat dalam perlombaan tersebut.

Pantauan di lokasi, orang nomor satu di kota santri ini nampak tak segan ikut berbaur dengan pegawai lain terutama perlombaan tuang tepung, bahkan Irna terlihat belepotan karena tumpahan tepung.

“Ibu ikut lomba tadi dikerjain tuh, tapi cukup meriah bersama pegawai. Jaga kebersamaan kekompakan pegawai dilingkungan Setda yang ada,” kata Irna, Kamis (22/8/2019).

**Baca juga: Kemarau Panjang, Aliran Sungai Pamarayan Tak Sampai Kecamatan Kasemen.

Kabag Perlengkapan Setda Pemkab Pandeglang, Mustandri mengatakan, berbagai kegiatan pertandingan dan lomba digelar dalam memeriahkan HUT RI diseluruh OPD termasuk di lingkungan Setda Pandeglang.

“Ibu juga tadi ikut beberapa lomba balap makan kerupuk juga dan lomba lainnya cukup seru terlihat ibu bupati saat lomba bersama para pegawai, meski terlihat belepotan muka dan baju ibu kelihatan bergembira semua melihatnya,”ujarnya.(Aep)




Bupati Irna Rotasi 13 Pejabat Eselon II, Ini Daftarnya

Kabar6.com

Kabar6- Bupati Pandeglang Irna Narulita merombak 97 pejabat dilingkungan Pemkab Pandeglang mulai dari eselon II, III, IV dan kepala UPT Puskesmas, Rabu (21/8/2019) di Pendopo Bupati. Ada 13 eselon II yang dirotasi.

Berikut 13 Pejabat Eselon II yang di rotasi:

1. Utuy Setiadi Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) digeser menjadi kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

2. Agus Priyadi Mustika Asda I digeser menjadi Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

3. Olis Solihin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) digeser menjadi Instruktur Inspektorat.

4. Tati Suwagiharti Kepala Dinas Sosial (Dinsos) digeser menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

5. Ramadhani Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) digeser menjadi kepala Asisten Daerah (Asda) I.

6. Kurnia Satriawan Kepala Bappeda diseger menjadi Asda III

7. Undang Suhendar Asda III di seger menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

8. Iis Iskandar Inspektur Inspektorat digeser menjadi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

9. Taufik Hidayat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) digeser menjadi Kepala Dindikbud.

10. Dadan Saladin Kepala Satpol PP digeser menjadi kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah.

**Baca juga: 97 Pejabat Kabupaten Pandeglang Dirombak.

11. Yahya Gunawan Kasbin Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (Diskomsantik) digeser menjadi Kepala Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D).

12. Girgi Jantoro Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) di geser menjadi kepala Diskomsantik.

13. Asep Rahmat Kepala DLH di geser menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR).(Aep)




Jadi Inspektur Upacara, Bupati Pandeglang Bicara Lima Program Prioritas di Akhir Jabatannya

Kabar6.com

Kabar6-Masa jabatan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban akan berakhir pada 2020. Dari sisa waktu yang ada, mereka telah menargetkan beberapa progran prioritas yang juga merupakan turunan dari visi dan misi.

“Prioritas yang harus dilaksanakan diistilahkan cross cutting issue atau permasalahan lintas sektor yang terdapat 5 prioritas yaitu penanggulangan kemiskinan, pencegahan stunting, terwujudnta mall pelayanan publik, terwujudnya wisata semesta dan peningkatan inovasi desa,” ungkap Irna saat menjadi inspektur upacara HUT RI ke 74 di Alun-alun Pandegang, Sabtu (17/8/2019).

Pada HUT RI tahun ini, Irna mengimbau agar generasi masa kini dapat menghormati kemerdekaan dengan meningkatkan kualitas diri, karena Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas akan menjadi pondasi bangsa.

Kedepan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan mendorong kemajuan bangsa indonesia.**Baca juga: Artland Festival 2019 di Q Big BSD City, Meriahkan Kemerdekaan Bersama Dunia Seni.

“Untuk menciptakan SDM berkualitas dimulai dari dalam kandungan, oleh sebab itu tingkat kesehatan dan pendidikan menjadi perhatian pemerintah, dan saat ini di Pandeglang sudah terbangun 599 unit sapras kesehatan,” jelasnya.(Aep)




8203 Anak di Pandeglang Terkena Stunting

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 8203 atau 39 persen anak di Kabupaten Pandeglang terkena stunting atau balita pendek dikarenakan kekurangan asupan gizi. Sementara sekitar 1071 anak terkena gizi buruk.

Oleh sebab itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap ada aksi nyata yang dilakukan sehingga dalam satu tahun kedepan bisa turun 10%.

Irna mengakui, angka stunting ini cukup tinggi. Namun, kendati demikian dikatakan Irna Pemerintah bukan tidak bekerja dalam penurunan angka stunting.

“Kita terus berupaya, semua simpul harus dapat membantu untuk dapat menurunkan angka stunting di Pandeglang,” ungkapnya, Kamis (8/8/2019).

Diungkapkan Irna, dalam penyelesaian Stunting memang tidak dapat secara instan. Namun, dirinya sangat serius untuk melakukan penurunan stunting dengan program terintegrasi dan kesinambungan.

“Upaya kita harus kita perkuat, kita sisir semuanya, bekerja secara masif dari tingkat desa melalui para kader, Puskesmas dan Kecamatan sehingga Insnya Allah di 2022 kita bebas stunting,” pungkasnya.

**Baca juga: Sekretariat Belum Merinci Anggaran Pembuatan Baju DPRD Pandeglang.

Sementara Eniyati Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan mengatakan, kegiatan ini merupakan rembug stunting untuk memusyawarahkan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam rangka penurunan angka stunting di Pandeglang.

“Semua OPD akan membuat perencanaan kegiatan cegah stunting. Kita akan adakan kampanye agar masyarakat tau tentang pencegahan stunting. Kegiatan secara sasaran primer dengan interpensi spesifik oleh Dinas Kesehatan dan sensitif oleh OPD lain yang mendukung penurunan stunting,” tutupnya.(Aep)




Bupati Irna: PKBM Ujung Tombak Pendidikan di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) bisa menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan masyarakat di Pandeglang.

“Untuk itu saya meminta para pengelola PKBM di Kabupaten Pandeglang, agar mengelola PKBM dengan baik,” ujarnya Selasa (6/8/2019).

Dia berharap dengan kerjasama yang baik dengan pengelola PKBM dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Kita harus mendongkrak indeks pembangunan manusia, pemerintah daerah memberikan bantuan kepada lembaga yang memiliki komitmen jelas dalam meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, salah satunya PKBM,” ungkapnya.

Menurut Irna, PKBM adalah lembaga yang harus meningkatkan mutu pendidikan masyarakat formal maupun non formal.

Harapannya, kata dia, masyarakat yang mengikuti ujian nasional (UN) formal atau non formal bisa bersaing dengan lulusan sekolah di tingkat SMP maupun SMA, serta dapat menunjang mutu dan kualitas hasil pendidikan yang sudah diperoleh.

“Saya berharap dengan adanya UN paket B dan C di setiap PKBM bisa digunakan untuk persyaratan bekerja.”**Baca juga: Truk Timpa Daihatsu Xenia di Kota Tangerang, ini Kata Polisi.

Sementara, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Dindikbud Pandeglang, Abdul Hadits Muntaha mengatakan, bantuan dana BOP tersebut diberikan kepada 23 lembaga PKBM. Sementara setiap lembaga mendapatkan bantuan dana dari Rp20 juta, Rp30 juta hingga Rp250 juta.

“Saya minta pengurus PKBM yang dapat bantuan harus menggunakan dana itu sesuai aturan. Penggunaan anggaran itu akan selalu kita awasi sesuai peraturan Kemendikbud,” kata Abdul. (Aep)




Tangisan Guru Honorer Pecah Saat Dikunjungi Bupati Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Tangisan Nining (44) guru honorer SD Negeri Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis yang tinggal diareal toilet sekolah pecah saat dikunjungi Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kamis (18/7/2019).

Nining tak bisa menahan haru saat dikunjungi orang nomor satu kota santri ini. Saat tibanya di areal toilet, Nining langsung memeluk istri Ahmad Dimyati Natakusumah tersebut.

Menurut Irna, selama ini pemerintah sudah memberikan bantuan dengan diizinkan tinggal dan berjualan untuk memenuhi kebutuhan Nining.

“Bu Nining disini kan listriknya, airnya dibantu oleh sekolah. Memang kami sangat membantu sekali bagaimana ekonomi lebih mampu dan mapan,” kata Irna kepada wartawan.

Irna berperan nasib yang alami Nining bisa diambil hikmahnya untuk guru honorer di seluruh Indonesia yang terus berupaya memperjuangkan kesejahteraannya.

Nining saat ini sudah tidak tinggal di areal toilet sekolah namun tinggal dirumah orang tuanya untuk sementara waktu sebelum rumah rampung yang tak lama lagi.

Pasalnya sejak kemarin, bahan material bangunan sejumlah material bangunan, dari mulai heable, pasir, batu, dan semen sudah menumpuk.

Nining dan Ebi suaminya dibangunkan rumah oleh Pemkab Pandeglang dari hasil iuran, di atas lahan milik Ebi seluas 8×8 meter.

Sejak Rabu (17/7/2019) puluhan warga di Kampung Cimapag, Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis pun dari pagi tadi sudah berada dilokasi untuk membantu membuat pondasi rumah.

Sekertaris Camat Cigeulis, Encep menerangkan, untuk bangunan rumahnya sendiri sekitar 6×6 meter, dan akan dilengkapi dengan fasilitas Mandi, Mencuci dan Kaskus (MCK).

**Baca juga: Persipan Menang Telak Atas Bintang JR Tangerang Selatan.

Namun, untuk eks bangunan toilet bekas Nining tinggal belum jelas akan dijadikan apa. Karena pihak Kecamatan belum melalukan kordinasi dengan Kepala Sekolah.

“Tetapi, Nining ingin tetap berjualan disana (Bangunan Toilet). Akan kita upayakan agar Ibu Nining bisa tetap berjualan disana, tinggal disini, di rumahnya yang baru,” terangnya.(Aep)




Irna Ikhlas Tiga ASN Kasus Korupsi Dana Desa Dihukum

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang, Irna Narulita menilai sudah sepantasnya tiga ASN tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terjerat kasus dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2016 menerima hukuman akibat perbuatannya yang tercela.

“Jadi kami ikhlaskan karena tidak ada toleransi tadi,” ujar Irna, Rabu (17/7/2019).

Irna menyebut, sebetulnya mereka sudah diberi waktu untuk mengembalikan kerugian negara dengan rentang waktu 6 bulan. Namun pada akhirnya, mereka gagal memenuhi hal tersebut. Sehingga pemerintah tidak punya pilihan dan merelakan mereka untuk ditindak secara hukum.

Oleh karena itu maka pemerintah pun menilai tidak perlu memberi bantuan hukum. Mengingat, kesalahan yang mereka lakukan kadung melampaui batas toleransi sehingga dianggap telah memalukan wajah Pemerintah Daerah.

“Anak saya memalukan. Kalau salah, mau dibantu apa? Kalau dia terzolimi atau teraniaya, kita bentengi. Tetapi karena mereka melakukan hal yang tercela, jadi biar ada efek jera,” tegas Irna.

Namun disisi lain, Irna berharap kasus ini bisa menjadi efek jera sekaligus menjadi pelajaran bagi para abdi negara maupun Kepala Desa, supaya tidak main-main dengan pengelolaan anggaran. Kini pemerintah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH).

“Jadi saya hormati proses hukum yang dijalani Kejari. Selanjutnya pengadilan seperti apa untuk prosesnya, silakan dilakukan,” tandas wanita kelahiran Juli 1970 itu.

**Baca juga: Korupsi Dana Desa, Tiga ASN di Pandeglang Jadi Tersangka.

Diketahui, Kejaksaan Negeri Pandeglang menetapkan tiga mantan Pj Kepala Desa sebagai tersangka tindak pidana korupsi. Mereka terbukti menyalahgunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2016.

Ketiganya mantan Pj Kades Pari, Kecamatan Mandalawangi, Atok Suanto, Pj Kades Sidamukti, Kecamatan Sindangresmi, Dadih, dan Pj Kades Ciandur, Kecamatan Saketi, Iyan Syafrudin.

Akibat tindakan mereka, negara mengalami kerugian lebih dari Rp1 miliar, yang terdiri atas Rp471 juta di Desa Sindangresmi, Rp416 juta di Desa Ciandur, dan Rp311 juta di Desa Pari. Kini ketiga mantan Pj Kades itu ditahan sementara di Rutan Klas IIB Pandeglang.(Aep)