1

Australia Gunakan Drone untuk Awasi Koala Liar yang Mulai Punah

Kabar6-Queensland University of Technology memiliki proyek yang menggabungkan beberapa teknik baru untuk membantu mengawasi populasi koala liar di Australia.

Cara baru ini, melansir zdnet, dianggap lebih efektif karena tak mungkin ada koala yang tinggal di hutan, dan memanjat pohon sepanjang waktu untuk mengawasi mereka. Mereka menggunakan drone yang dilengkapi dengan kamera, sehingga rekaman dapat diputar dan dipelajari lebih mendalam agar dapat metode yang pas.

Hal ini mirip dengan proyek sebelumnya yang dilakukan Queensland University of Technology, di mana duyung yang terancam punah. Mereka dihitung dan dipastikan kembali jumlahnya melalui pantauan udara di sepanjang pantai.

“Bahwa ini akan jauh lebih sulit, karena medan pantai dan koala yang sering di pohon berbeda, kompleksnya adalah bagian dari ilmu di sini. Ini bukan hanya menghitung jumlah hewan dengan drone, tapi tim berhasil melakukan hal itu di lingkungan yang sangat sulit,” terang Grant Hamilton, seorang rekan penulis studi.

Saat tim mengirim drone mereka di pagi hari, mereka berharap tak ada perbedaan besar antara suhu udara dan koala yang ada di pohon. Drone terbang seolah menjadi mesin pemotong rumput yang memotong puncak pohon untuk mengumpulkan data dari area yang luas.

Untuk pengujian awal, keakuratan sistem diperiksa dengan pengukuran tanah yang diberikan oleh unit GPS pada beberapa hewan dan tag radio. Sekira 86 persen koala ditemukan di area tertentu dan itu jauh lebih baik. ** Baca juga: Fosil Jamur Tertua di Dunia Berusia 635 Juta Tahun

“Kami membahas dalam beberapa apa yang bisa dilakukan manusia sepanjang hari, karena ada tempat-tempat yang tak tak bisa dijangkau oleh drone, keduanya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perlu ada cara terbaik untuk menggabungkan keduanya untuk meghadapi kepunahan,” tambah Hamilton.

Setelah mencobanya di Queensland, tim mencoba mengirimnya ke daerah lain di pantai dan merencanakan tambahan untuk spesies lain yang hampir punah seperti koala dan dapat diidentifikasi dengan mudah.(ilj/bbs)




Korsel Terbangkan 300 Drone di Atas Sungai Han Sebagai Ucapan Terima Kasih pada Tenaga Medis

Kabar6-Menghadapi sekaligus mengatasi gelombang kedua pandemi Corona, pemerintah Korea Selatan (Korsel), terus mengingatkan warganya untuk memakai masker, cuci tangan dan berterima kasih pada staf medis dengan cara yang unik.

Apa yang dimaksud dengan cara unik? Pemerintah Korsel, melansir Insider, menerbangkan 300 drone di atas Sungai Han, Seoul, untuk membentuk formasi masker dan cuci tangan. Pertunjukkan drone lampu tersebut berlangsung selama 10 menit dengan menampilkan 300 drone bermanuver.

Pertunjukkan ini diadakan oleh Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, dengan tujuan untuk mengucapkan terima kasih pada pekerja kesehatan yang berada di garda terdepan.

Drone berlampu tersebut membentuk formasi yang mengingatkan warga untuk mengenakan masker, mencuci tangan serta mematuhi jaga jarak. Sebelumnya, drone tersebut juga mengucapkan pesan terima kasih pada dokter dan staf medis lainnya yang terus berjuang memerangi pandemi ini.

Pada akhir pertunjukkan tersebut, drone tersebut membentuk garis besar Semenanjung Korea yang bersamaan dengan pesan ”Cheer up, Republic of Korea”. ** Baca juga: Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars

Pertunjukkan drone lampu yang diterbangkan pada malam hari tersebut tak hanya menyampaikan pesan dan mengingatkan warganya untuk terus berjuang melawan pandemi, namun juga memberikan dukungan pada warganya.

Diketahui, kini Korsel sedang mengalami musim panas yang sangat panas, sehingga pemakaian masker mungkin mengganggu aktivitas warganya. Namun pemerintah Korsel mengambil langkah unik untuk memberikan dukungan dan hiburan bagi warganya dengan menerbangkan drone lampu ini.

Pendekatan yang menarik.(ilj/bbs)




Oops…Jet Militer AS Berpapasan dengan Pesawat UFO Berwarna Perak

Kabar6-Hal mengejutkan terlihat dalam sebuah video yang baru dirilis tentang pertemuan antara pesawat angkatan laut AS dan benda terbang tak dikenal atau UFO yang menggemparkan dunia maya.

Hal itu terjadi setelah Pentagon mendeklasifikasi tiga video bulan lalu. ‘Laporan Bahaya’ dari Pusat Keamanan Angkatan Laut, pertama kali diterbitkan oleh situs web Drive, yang mengungkapkan sebuah insiden di mana seorang pilot menghadapi pesawat tak dikenal yang kira-kira seukuran koper dan berwarna perak.

Selama pertemuan yang terjadi pada Maret 2014, melansir Sooperboy, sebuah jet angkatan laut ‘melintas dalam jarak 304 meter’ dari objek tersebut tetapi tidak dapat mengetahui identitas pesawat. Dilaporkan, pilot ‘berusaha untuk mendapatkan kembali kontak visual dengan pesawat, tetapi tidak mampu’.

Dokumen-dokumen tersebut mengikuti rilis tiga video pendek yang direkam oleh pilot angkatan laut AS pada November 2004 dan Januari 2015 lalu. Dalam satu video, sebuah objek lingkaran gelap terlihat terbang di depan sebuah jet, sementara yang lain menunjukkan objek kecil melaju kencang di darat.

Klip video terakhir menunjukkan objek melingkar yang bergerak cepat sebelum tampak melambat. Sebuah suara di salah satu video dapat terdengar mengatakan, “Mereka semua melawan angin. Anginnya berkecepatan 120 knot ke barat. Lihatlah benda itu, kawan!”

Para penggemar UFO sudah mengetahui tentang video-video itu, yang telah beredar online, tetapi itu adalah pertama kalinya Pentagon merilis video-video itu secara resmi.

Dokumen yang baru dirilis tampaknya mengidentifikasi sejumlah pesawat sebagai drone, atau sistem udara tak berawak (UAS). Dalam satu insiden sejak Juni 2013, sebuah pesawat terlihat berwarna putih dan kira-kira berukuran drone atau rudal. Tetapi ketika operator drone lokal dihubungi, tidak ada yang mengaku memiliki pengetahuan tentang pesawat asing itu.

Dokumen-dokumen memperingatkan itu bisa ‘hanya masalah waktu’ sebelum sebuah pesawat angkatan laut bertabrakan dengan pesawat tanpa awak, mengatakan mereka ‘menimbulkan risiko udara yang lebih besar daripada pesawat berawak’.

Laporan insiden lain dari November 2013 menggambarkan sebuah pesawat yang memiliki lebar sayap sekira 15 meter dan berwarna putih tanpa fitur yang dapat dibedakan.

Pentagon pernah mempelajari pertemuan udara dengan benda-benda tak dikenal tetapi program ini ditutup pada 2012. Nick Pope, yang sebelumnya menyelidiki UFO untuk Kementerian Pertahanan, mengakui rekaman yang dibagikan oleh Pentagon bisa menjadi sesuatu pesawat ‘ekstra-terestrial’, tetapi dia tidak memiliki penjelasan definitif. ** Baca juga: Nyeleneh, di Hong Kong Ada Es Krim Rasa ‘Gas Air Mata’

“Dengan asumsi kita tidak berurusan dengan kombinasi mis-persepsi pilot dan anomali kamera inframerah, (yang tidak mungkin, karena banyak ini ditangkap di radar juga), ada sangat sedikit pilihan,” katanya.(ilj/bbs)




Maroko Gunakan Drone untuk Awasi Warganya Selama Lockdown

Kabar6-Untuk menekan penyebaran COVID-19, Maroko memperluas armada dronenya. Armada pesawat nir awak itu akan dikerahkan untuk pengawasan udara, pengumuman publik dan sanitasi.

Dalam beberapa minggu terakhir, melansir news24, pihak berwenang di Maroko telah menggunakan drone untuk mengeluarkan peringatan, mengidentifikasi gerakan mencurigakan di jalan-jalan dan membubarkan pertemuan ilegal di atap dan balkon.

Meskipun lockdown mulai diberlakukan pada Maret, warga belum mematuhi sebagaimana mestinya. Hal itu terlihat dengan adanya pertemuan malam hari dan salat bersama di atap, yang menjadi sulit dipantau oleh patroli jalanan.

“Ini benar-benar gila. Hanya dalam beberapa minggu, permintaan telah meningkat tiga kali lipat di Maroko dan negara-negara lain di kawasan itu,” kata Yassine Qamous, kepala Droneway Maroc, distributor Afrika untuk perusahaan drone terkemuka Tiongkok, DJI.

Sebelumnya, Maroko memberlakukan aturan ketat terkait penggunaan drone. Peraturan membatasi penggunaan drone sipil hanya untuk aplikasi spesifik seperti pembuatan film, pertanian, pemantauan panel surya dan pemetaan.

Namun hal itu berubah drastis ketika pandemi COVID-19. Pekan lalu otoritas lokal di Temara, sebuah kota dekat Ibu Kota Rabat, meluncurkan sistem pengawasan udara presisi tinggi yang dikembangkan oleh perusahaan lokal Beti3D, yang sebelumnya mengkhususkan diri dalam pemetaan udara.

Dalam situs web DJI dijelaskan, “Drone dengan cepat muncul sebagai teknologi vital bagi lembaga keselamatan publik selama krisis ini karena mereka dapat dengan aman memantau ruang publik.”

Tidak seperti di beberapa negara, penggunaan pesawat pengintai tidak memicu debat publik di Maroko, di mana respons otoriter pihak kerajaan terhadap pandemi didukung secara luas. Maroko menutup perbatasannya lebih awal dan menugaskan penegak hukum memberlakukan tindakan pengurungan yang ketat pada penduduk.

Kebijakan itu termasuk pembatasan pergerakan dan wajib memakai masker, dengan pemberlakukan jam malam malam sejak awal Ramadan. Mereka yang dinyatakan bersalah melanggar penguncian menghadapi ancaman hukuman penjara antara satu hingga tiga bulan, denda setara dengan US$125, atau keduanya. ** Baca juga: Seorang Dokter di New York Bunuh Diri, Trauma Sering Saksikan Pasien Corona Meninggal Dunia

Polisi sendiri telah menangkap 85 ribu orang karena melakukan pelanggaran lockdown antara 15 Maret dan 30 April, dan 50 ribu di antaranya tengah menghadapi tuntutan.(ilj/bbs)




Sebuah Drone Jatuh Terkena Tendangan Bola dari Pesepakbola Cilik

Kabar6-Di zaman yang serba canggih ini, penggunaan drone dalam sebuah dokumentasi pertandingan olahraga seperti sepakbola memang sudah lazim digunakan. Nah, ada peristiwa mengejutkan sekaligus kocak yang terjadi di sebuah lapangan sepakbola.

Drone yang digunakan untuk merekam sebuah pertandingan sepakbola, jatuh akibat terkena tendangan dari salah satu pemainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Sebuah drone, melansir Dailymail, diketahui jatuh setelah terkena bola tendangan salah satu siswa yang tengah berlatih sepakbola bersama teman-temannya. Tidak ada yang menduga bahwa tendangan siswa tersebut sangat akurat sehingga berhasil mengenai drone sehingga membuatnya jatuh.

Drone yang diterbangkan oleh KOR Company di Rosmini College di Selandia Baru ini, sebelumnya dilaporkan memang terbang melintasi lapangan olahraga sekolah sampai akhirnya seorang bocah yang tidak diketahui namanya itu tidak sengaja menendang bola ke arah atas dan mengenai drone tadi.

Banyak yang menduga, video saat drone tersebut jatuh ditendang karena memang sedang untuk merekam kegiatan promosi sekolah yang dimaksud. Namun belum ada keterangan atau detail lebih lanjut mengenai video tersebut. ** Baca juga: Seekor Buaya Raksasa Terperangkap dalam Saluran Air di Sri Lanka

Apa pun itu, tendangan dari bocah tersebut memang tepat sasaran sehingga menarik perhatian banyak orang.(ilj/bbs)




Mudah Dibawa, Drone Bisa Dilipat Seukuran iPhone

Kabar6-Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan komputer atau remote control, yang bisa digunakan untuk membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya.

Dan saat ini, sebagian orang beralih ke drone, terutama untuk menangkap momen yang sulit dijangkau. Umumnya, drone memiliki ukuran yang begitu lebar dan tergolong berat jika dibawa ke mana-mana.

Sebuah produsen teknologi besar asal Tiongkok, melansir Sooperboy, membuat terobosan baru dengan menciptakan drone yang mudah dibawa, bahkan bisa masuk saku baju. Ya, perusahaan bernama Tencent ini membuat Drone portable yang didesain begitu ringkas.

Pesawat tanpa awak ini didesain khusus untuk dapat memberikan kemudahan bagi penggunannya dengan desain lipat yang sangat mudah dimasukan ke saku, bahkan hanya seukuran iPhone 6. Untuk itu, Desain drone yang bisa dilipat guna memudahkan pengguna untuk membawanya ke mana pun Anda pergi.

Drone berukuran 250mm ini tampak menggunakan desain yang mirip seperti buatan Xiro Xplorer, dan kemungkinan bakal menjadi produsen drone rekanan Tencent yang menjadi rekanan Tencent dalam proyek ini. ** Baca juga: Gila! Seorang Pria Live di Facebook Kemudikan Mobil 160 Km per Jam

Prototype awal drone ini mampu dilipat hingga seukuran iPhone, namun model yang lebih baru bakal bisa dilipat jauh lebih kecil lagi agar pengguna bisa membawanya di dalam saku dan langsung mengaktifkannya dengan cara melempar di udara.(ilj/bbs)




Sebuah Tulisan Lamaran yang Dibuat Pria Jerman Terlihat di Google Maps

Kabar6-Seorang pria asal Jerman bernama Steffen Schwarz (32) tidak pernah menyangka tulisan lamaran pernikahan di ladang miliknya akan muncul di Google Maps.

Schwarz yang merupakan petani paruh waku ini, melansir Insider, menggunakan mesin untuk menanam ladang jagung sedemikian rupa sehingga menampilkan tulisan “Apakah kamu ingin menikah denganku?”

Dikatakan, Schwarz membuat sang tunangan menerbangkan drone di ladang yang berada di Huettenberg, Jerman tengah, untuk melihat ungkapan pesan romantis itu. “Dia bilang ya,” kata Schwarz.

Sementara Schwarz sendiri tidak bermaksud atau mengharapkan gambar itu muncul di Google Maps sampai seorang bibi di Kanada menunjukkan gambar itu kepadanya. Disebutkan, Schwarz dan tunangannya berencana menikah pada Juni tahun ini.

Rupanya, lamaran Schwarz bukan yang pertama muncul di citra Google Maps. Seorang pria menghabiskan waktu enam bulan berkeliling Jepang untuk membuat lamaran pernikahan menggunakan Google Maps pada 2008 lalu.

Pelamar bernama Yasushi ‘Yassan’ Takahashi telah menciptakan seni GPS dengan Google Earth dan tampilan jalan selama lebih dari 10 tahun. Dia memutuskan untuk memasukkan ke lamaran pernikahannya.

Selama perjalanannya, Yassan ternyata menggambar tulisan ‘Marry Me’ besar yang terpampang di seluruh peta Jepang. Untuk menyelesaikan misi tadi, ia berhenti dari pekerjaan dan merencanakan perjalanan dari pulau Hokkaido ke pantai Kagoshima.

Setelah enam bulan berkeliling, ia menempuh jarak lebih dari 7.000 kilometer untuk mewujudkan lamaran Google Maps yang akhirnya meluluhkan hati Natsuki, sang kekasih. ** Baca juga: Sejumlah Tradisi Valentine Unik di Dunia yang Masih Bertahan

So sweet.(ilj/bbs)




17 Tahun Jadi Buronan, Pelaku Perdagangan Wanita & Anak Akhirnya Ditangkap Berkat Drone

Kabar6-Seorang buronan bernama Song Jiang (63) akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak Kepolisian Tiongkok setelah bersembunyi selama 17 tahun. Polisi menggunakan ‘drone’ untuk mencari tempat persembunyian Jiang.

Pria tersebut, melansir dailysunpost, telah dipenjara karena terbukti bersalah melakukan perdagangan wanita dan anak-anak, namun melarikan diri pada 2002. Jiang lantas tinggal di gua kecil dan tak pernah melakukan kontak selama bertahun-tahun.

Awalnya, pihak berwajib mencari Jiang ke pegunungan tak jauh dari kampung halamannya di Provinsi Yunan. Setelah pencarian pertama gagal, polisi pun menggunakan drone (pesawat tidak berawak) untuk membantu melakukan pencarian.

Benar saja, polisi akhirnya dapat melihat adanya warna biru di satu lembah dan juga terdapat sampah. Polisi kemudian bergerak dan melacak tempat itu, serta menemukan Jiang dalam sebuah gua kecil, yang merupakan tempat persembunyiannya selama 17 tahun.

Menurut kepolisian, karena sudah lama tak berkomunikasi, Jiang juga sulit berbicara dengan para aparat keamanan yang menemukannya. ** Baca juga: Dokter Temukan Tusuk Gigi dalam Perut Pasien yang Mengeluh Sakit Perut Hebat

Laporan media resmi menyebutkan, Jiang menggunakan botol plastik untuk mendapatkan air minum dari sungai dan dahan-dahan pohon untuk membuat api. Pria itu pun telah dijebloskan kembali dalam penjara.(ilj/bbs)




Ditangkap Karena Gunakan Drone untuk Jatuhkan Bahan Peledak di Rumah Mantan Kekasih

Kabar6-Seorang pria bernama Jason Muzzicato (44) ditangkap pihak berwajib dengan tuduhan menjatuhkan alat peledak di Pennsylvania timur melalui sebuah drone dengan sasaran rumah mantan pacarnya.

Muzzicato, melansir Foxnews, ditahan di Washington Township, Northampton County, oleh FBI dan pihak berwenang setempat setelah dikaitkan dengan ledakan. Bukti yang ditemui di rumah dan tempat kerjanya, Bangor Motor Works, mengaitkan pria itu pada sejumlah ledakan di wilayah itu sejak Maret lalu. Sementara ini belum diketahui apa yang menjadi motif Muzzicato melakukan hal tersebut.

Muzzicato sendiri belum dituduh meledakkan bahan peledak, tetapi saat ini menghadapi tuduhan sengaja mengoperasikan pesawat drone tanpa izin.

Seorang tetangga bernama Charles Carcione, menjelaskan bahwa kamera pengawas miliknya menangkap sekira satu dari ledakan itu. Carcione berpikir, alat peledak itu dipenuhi dengan bahan berbahaya lainnya.

“Suatu hari, saya tengah di jalan untuk melakukan sesuatu. Tiba-tiba, saya mendengar mereka. Hujan paku,” katanya. “Ledakan itu jatuh dari langit. Tidak ada orang di sekitar. Tidak ada yang lewat dan melempar benda itu. Benda itu jatuh dari langit.”

Pria itu menduga, kejadian tadi adalah ulah Muzzicato. Dia mengklaim telah berhadapan dengannya dan meminta untuk berhenti, tetapi ledakannya semakin parah.

Muzzicato didakwa oleh Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur Pennsylvania karena memiliki bom rakitan dan senjata api. Dia tidak diizinkan memiliki senjata api karena perintah Perlindungan Dari Penyalahgunaan diajukan kepadanya dengan alasan ‘menguntit dan mengancam pasangan intim’.

“Perintah perlindungan dari penyalahgunaan dimaksudkan untuk melindungi individu sebelum situasi meningkat,” kata McSwain, jaksa A.S. “Untuk alasan yang baik, hukum federal melarang subyek perintah PFA memiliki senjata api. Di sini perilaku terdakwa diduga melanggar hukum dan mengancam keselamatan publik.”

Disebutkan, penyelidik menemukan tujuh alat peledak dan sembilan senjata api, termasuk ‘beberapa senapan AR-15 dan pistol semi-otomatis’ milik Muzzicato.

Sementara pengacara Muzzicato dilaporkan tengah mencoba melakukan pembelaan. ** Baca juga: Sambut Halloween, Ada Hadiah Uang Belasan Juta untuk yang Berani Tonton 13 Film Horor

Mungkin Muzzicato kesal karena sang mantan enggan jadi kekasihnya lagi.(ilj/bbs)




Cara Unik Polisi Tiongkok untuk Atur Lalu Lintas dengan Gunakan Drone

Kabar6-Polisi di Tiongkok punya cara unik untuk menegur pengguna kendaraan bermotor atau pengemudi mobil yang melanggar aturan berlalu lintas. Ya, polisi di Putian, Provinsi Fujian, mengoperasikan drone untuk mengatur lalu lintas.

Drone digunakan oleh polisi untuk mengatur lalu lintas sejak September tahun lalu. Sejak adanya drone itu, melansir SCMP, polisi mampu melacak dan mencatat setidaknya 2.184 pelanggaran lalu lintas pada awal tahun ini. Ada 10 polisi yang menjadi operator drone, diterbangkan hingga 50 meter dari target, dan bertahan selama 30 menit, serta dilengkapi pengeras suara.

Dikatakan salah seorang aparat, mereka bisa mengidentifikasi pelanggaran seperti mobil tanpa pelat resmi, pengemudi motor menerobos lampur merah.

Kemudian pelanggaran lain seperti pengendara motor melaju di lajur yang salah, hingga ada pengguna skuter yang kedapatan tidak memakai helm.

Sementara itu, hal ini ditanggapi dengan lelucon oleh pengguna media sosial Weibo. “Jika ada seseorang yang menyebut saya ganteng, saya tentu akan sangat senang,” kata seorang netizen.

Tetapi ada juga warganet yang menyoroti drone digunakan untuk pengawasan. Apalagi kekhawatiran jika ada pelanggaran privasi dalam pengaturan lalu lintas.

Profesor dari Universitas Sains Politik dan Hukum Tiongkok bernama Zhu Wei mengatakan, privasi menjadi kekhawatiran utama yang disuarakan oleh publik. ** Baca juga: Arus Sungai di Jerman Digunakan untuk Berselancar Seperti di Laut

Ditambahkan, banyak orang takut jika keselamatan dan hak pribadi mereka dilanggar oleh drone. Namun di sisi lain, mereka juga maklum polisi hanya menegakkan peraturan lalu lintas.(ilj/bbs)