1

Nelayan Hilang Saat Mencari Ikan di Pantai Tambak Cibarani Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Di tengah pandemi covid-19, Tolib (70) tetap berangkat ke pantai Pantai Tambak Cibarami, Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk mencari ikan. Hal ini dilakukannya agar dapur tetapnya tetap ngebul.

Dia berangkat usai santap sahur pagi tadi, Kamis 30 April 2020. Namun nahas, sekitar pukul 07.00 wib dia tidak diketahui keberadaannya dan dinyatakan hilang. Saat kejadian, kondisi pantai sedang mendung, ketinggian ombak antara 0 sampai 2 meter.

“Nelayan tradisional hilang saat mencari ikan menggunakan jaring. Tinggi gelombang 0 sampai 2 meter. Untuk angin kecepatan 0 sampai 19 knots ke arah barat,” kata Kepala Basarnas Banten, Muhammad Zaenal Arifin, melalui pesan singkatnya, Kamis (30/04/2020).

Lokasi hilangnya nelayan dibulan Ramadhan dan ditengah pandemi covid-19 berjarak 91 Kilometer dari kantor Basarnas Banten yang berlokasi di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Tim Basarnas Banten sudah berada dilokasi kejadian dan sedang melakukan pencarian.

**Baca juga: Dua Hari Bebas, Napi Asimilasi di Pandeglang Curi Motor.

Proses pencarian korban dilakukan bersama dengan masyarakat dan potensi SAR lainnya. Sehingga diharapkan korban hilang bisa ditemukan secepat mungkin.

“Kita kerahkan peralatan SAR air, peralatan medis, komunikasi khusus di air. Rescuer (tim penyelamat) sudah berada dilokasi,” terangnya. (Dhi)




Transmisi Lokal, Warga Carita Pandeglang Positif Corona

Kabar6.com

Kabar6- Jumlah orang yang dinyatakan positif Corona di Kabupaten Pandeglang bertambah menjadi dua orang. Pasien asal kecamatan Carita yang baru itu merupakan masih satu keluarga dengan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif yang sempat melakukan kontak pisik.

Tim Juru bicara penanganan Corona COVID-19 di Kabupaten Ahmad Sulaeman mengungkapkan, dengan kejadian tersebut telah terjadi transmisi lokal penyebaran Corona di Pandeglang.

“Dari kejadian ini kita ketahui bahwa transmisi lokal telah terjadi di kabupaten kita,” kata Sulaeman Selasa (28/4/2020).

Adanya kasus baru yang bertambah menjadi dua orang di Pandeglang, diungkapkan Sulaeman setelah tim gugus tugas Penanganan COVID-19 kabupaten Pandeglang dan kecamatan Carita mengambil sempel swab terhadap 9 keluarga pasien PDP seminggu lalu, hasilnya satu orang tersebut diketahui positif. Kini pasien tersebut sudah dirujuk RSUD Banten. Namun Sulaeman tak menyebutkan jenis kelamin dan usia pasien tersebut.

**Baca juga: Remaja ODP Corona di Pandeglang Meninggal.

“Dari sembilan anggota keluarga yang kita lakukan pemeriksaan swab baru satu yang hasilnya telah kita ketahui dan hasil adalah positif setelah dilakukan pemantauan beberapa hari ternyata terlihat ada gejala yang mencurigakan ke arah COVID-19 karena itu Tim gugus memutuskan untuk merujuk pasien tersebut ke rumah sakit umum Banten,”katanya.

Diketahui sebelumnya, satu pasien dalam pengawasan (PDP) berjenis kelamin perempuan berusia 40 dinyatakan positif virus Coron. ia bekerja di sebuah konveksi di daerah Cipondoh, Kota Tangerang. Namun karena sakit ia memilih pulang kampung di kecamatan Carita. Pasien itu sempat dirawat di salah satu klinik di Pandeglang selama dua hari satu malam, lalu dirawat di RSUD Berkah Pandeglang dan akhirnya di rujuk ke RSUD Banten dan meninggal dunia pada 4 April.(Aep)




Yayasan Sekolah Islam Identik Bagikan Seratusan Paket Bantuan di Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Dampak virus Corona terhadap perekonomian masyarakat sangat dirasakan. Pekerja di sektor informal menderita penurunan penghasilan secara drastis dan kesusahan memenuhi kebutuhan hidup.

Namun, masih ada sebagian kalangan yang tetap peduli mendermakan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

Seperti hal yang dilakukan oleh Yayasan Sekolah Islam Identik membagikan seratusan bingkisan disebar dibeberapa titik, di wilayah Kecamatan Pandeglang dan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

Dimana, per bingkisan berisi beras, mie instant dan makanan siap saji.

Ketua Yayasan Sekolah Islam Identik, Iswahyudi mengatakan, bingkisan yang disebar itu merupakan amanat dari berbagai donatur yang dititipkan kepadanya untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

“Ini kali keempat kami menyalurkan bantuan. Kami bekerjasama dengan berbagai pihak, yang turut peduli dengan program sosial kami ini,” kata Iswahyudi, yang didampingi oleh Penanggungjawab Perkumpulan Boedak Saung, Y. Pratama, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, pandemi Covid-19 sangat menggugah hatinya untuk mengetuk hati para dermawan. Karena tandasnya, hanya dengan mendonasikan kurang dari Rp50 ribu atau lebih, akan sangat bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan.

“Berbagi atau bersedekah, tak harus menunggu kaya. Ketika kita mampu menyedekahkan uang Rp50 ribu atau kurang dan bahkan bisa lebih, InsyaAllah sangat bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.

Yayasan yang beralamat di Jalan Masjid, Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan ini, sebelumnya sudah menggelar kegiatan sosial lainnya dengan menyebar ratusan buah hand sanitizer, menyiapkan dapur umum yang menyajikan makan gratis dan kegiatan sosial lainnya.

Ditegaskannya, kegiatan sosial semacam ini tak terhenti sampai disini. Penggalangan bantuan atau open donasi masih akan terus dilakukannya.
Mengingat, pandemi Covid-19 masih terus dirasakan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

“Kita sangat berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Agar aktivitas kembali berjalan normal,” pungkasnya.

Terpisah, seorang warga yang menerima bantuan bingkisan itu, Entus mengaku, kepedulian semacam itu tak banyak dilakukan orang lain.

Ia mengaku, selain dirinya masih ada puluhan bahkan ratusan tetangga dan warganya yang lain, yang terdampak Covid-19. Sehingga, kebutuhan ekonominya morat marit dan butuh uluran tangan para dermawan.**Baca juga: Satu dari Tujuh Mobil Tak Bertuan di Bandara Soetta Diduga Hasil Kejahatan.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat, dan semoga berkah buat semuanya,” imbuhnya.(Aep)




Bupati Pandeglang Resmikan RSUD, DPRD: Apakah Penting Acara Seremonial Ditengah Pandemi

kabar6.com

Kabar6-Seruan Physical Distancing atau pembatasan sosial yang digembor-gemborkan oleh pemerintah, justru bertolak belakang yang dilakukan Pemkab Pandeglang.

Itu lantaran ditengah pandemi COVID-19 Pemkab Pandeglang masih melakukan kegiatan pemerintahan.

Hal itu diketahui saat Bupati Pandeglang Irna Narulita meresmikan RSUD Aulia Menes. Bahkan dalam foto saat gunting pita sebagai tanda rumah sakit itu resmi beroperasi terlihat bupati dan pejabat dan tamu undangan yang hadir terlihat berdempet-dempetan.

Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Erin Febiana mengatakan, Bupati Pandeglang kerap menyarankan warganya untuk tidak berkerumun, namun saat peresmian rumah sakit itu bisa dikecualikan karena RSUD tersebut steril dari virus.

Erin juga mempertanyakan apakah harus melakukan kegiatan seremonial ditengah ancaman virus Corona.

“Sebagai warga Menes tentu saya sangat mendukung beroperasinya RSUD Aulia. Tapi di tengah pendemi COVID-19 dimana ibu Bupati menyarankan kepada masyarakat agar menjaga jarak dan tidak boleh berkerumun, kalau dilihat dari gambar ini ibu Bupati meresmikan RSUD Aulia apakah ini pengecualian karena mungkin RSUD steril dari COVID-19? Apakah harus melakukan seremonial di tengah pendemi ini? Apakah ada yang bisa menjelaskan berapa orang yang hadir disini?,” ujar Erin dalam postingan facebooknya, Senin (20/4/2020).

Dalam siaran persnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, peresmian RSUD Aulia sedianya siap diresmikan pada Bupati Maret lalu, namun lantaran mewahnya pandemi virus Corona akhirnya ditunda.

“Alhamdulilah hari ini RSUD Aulia bisa di resmikan, Semoga kehadiran RSUD Aulia ini bisa membantu masyarakat Pandeglang dalam memenuhi kebutuhan dasar di bidang kesehatan,“ kata Irna.

Menurutnya, di resmikanya RSUD Aulia di tengah-tengah mewabahnya covid-19, tentunya keberadaanya sangat di butuhkan oleh semua pihak. Irna mendukung rumah Sakit itu jika dibutuhkan pemerintah dalam penanganan COVID-19.**Baca juga: Vidcon dengan BPK, Wakil Bupati Pandeglang Kenakan Celana Pendek.

“Pada intinya, sepanjang untuk kepentingan masyarakat Banten jika RSUD Aulia ini di butuhkan untuk penanganan covid-19 kami bersedia. Semoga RSUD Aulia ini menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya jajaran RSUD Aulia harus memiliki motivasi, dalam hal pelayanan saja tenaga medis yang bertugas hendaknya harus ramah, selalu senyum, sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat, “ tutupnya.(Aep)




Vidcon dengan BPK, Wakil Bupati Pandeglang Kenakan Celana Pendek

kabar6.com

Kabar6-Ditengah wabah virus Corona terpaksa pemerintah dan karyawan menunda kegiatan tatap muka dan memilih melakukan kerja di rumah.

Sebagai pengganti kegiatan tatap muka pemerintah melakukan video conference (Vidcon).

Hal itu dalam kegiatan audit lanjutan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Banten, atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Pandeglang.

Dalam Vidcon Bupati Pandeglang Irna Narulita dan jajarannya bersama jajaran melakukan Vidcon di rumah pintar. Sedangkan Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban memilih melakukan Vidcon di rumah Senin (20/4/2020).

Tanto sempat mengabadikan momen saat ia melakukan Vidcon dengan BPK dan mengunggah diakun instagramnya. Dalam empat foto yang diunggah, satu foto yang menyedot perhatian. Pasalnya Tanto yang mengenakan baju dinasnya sementara terlihat ia menggunakan celana pendek.

Saat dikonfirmasi Tanto mengatakan, dalam kondisi seperti ini berada di rumah diakuinya masih bisa melakukan tugasnya sebagai orang nomor dua di Pandeglang. Tanto mengaku sudah terbiasa menggunakan celana pendek saat berada di rumah.

“Di rumah kita masih bisa melaksanakan kewajiban kita untuk bekerja kalau pakai celana pendek mah usah kebiasaan aa (menyebut dirinya) di rumah sehari-hari. Yang paling terpenting tugas pekerjaan tuntas,” ujar Tanto.

Tanto mengatakan, Vidcon merupakan salah satu upaya mendukung pemerintah dalam penyebaran COVID-19. Untuk itu ia mengajak warganya untuk menjaga jarak aman atau physical distancing.

“Kita dukung upaya pemerintah untuk mengurangi penyebaran covid-19, masyarakat diam di rumah, ibadah di rumah, kerja di rumah, mari kita dukung physical distancing,” ungkapnya.

Terpisah, Sekda Pandeglang Pery Hasanudin mengunkapkan, kendati rapat tersebut dilakukan berbeda dengan sebelumnya kualitas yang dilakukan oleh pihak BPK Perwakilan Banten hasilnya akan sama dengan biasanya.

“Kita fahami semua saat ini kondisinya berbeda, untuk itu audit BPK kali ini menggunakan VC agar tetap physical distancing,” kata Pery.

Pery berharap, Kabupaten Pandeglang tahun ini kembali meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), karena kata dia ini sebuah keharusan agar laporan keuangan yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah lebih baik lagi.

“Evaluasi terus kita lakukan, saya harap WTP tahun ini kualitasnya bisa meningkat,” tuturnya.

Sementara Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Pandeglang Iskandar mengatakan jika pihak Pemda Pandeglang sudah menyampaikan review LKPD tahun anggaran 2019 kepada pihak BPK Perwakilan Banten tanggal 19 April 2020.**Baca juga: Rp 48 Miliar Banprov Banten ke Pandeglang Untuk Infrastruktur.

“Nanti prosesnya dari tanggal 20 April – 29 Mei akan dilakukan audit lanjutan oleh pihak BPK Perwakilan Banten,” tutupnya.(Aep)




Rp 48 Miliar Banprov Banten ke Pandeglang Untuk Infrastruktur

kabar6.com

Kabar6–Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengajukan kepada Pemprov Banten agar anggaran bantuan keuangan (bankeu) Rp 7 miliar bisa dialokasikan untuk penanganan Covid-19 dari total yang diterima sebesar Rp 55 miliar.

Sedangkan sisanya tetap digunakan untuk pembangunan pelayanan dasar.

Hal itu terungkap pada pertemuan antara Komisi V DPRD Banten dengan Bupati Pandeglang di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (20/4/2020).

Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pergeseran anggaran dari APBD Pandeglang untuk penangan Covid. Termasuk di dalamnya anggaran Bankeu sebesar Rp7 miliar.

“Sisa (Bankeu) untuk pelayanan dasar, pembanguna akses jalan dan lain sebagainya. Dan, memang kami berharap masih ada disisakan untuk pembangunan karena dalam Pergub 9 Tahun 2020 tentang penangan Covid, informasinya, instruksinya Bankeu digeser ke Covid,” kata Irna kepada wartawan.

Pihaknya mengaku telah berkirim surat ke Gubernur Banten, Wahidim Halim agar Banprov kepada Kabupaten Pandeglang tahun 2020 tidak semuanya terserap untuk penanganan covid. Pembangunan infrastruktur juga harus terus berjalan.

“Kami berkirim surat ke Pak Gubernur. Kami mohon pertimbangan asistensinya. Makanya akhirnya yang di setujui Rp7 miliar. Selebihnya untuk pembangunan. Apalagi masyarakat juga antusias dengan pembangunan akses menuju sekolah, puskesmas dan akses strategis lainnya kaya pasar dan lain-lain,” katanya.

Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengatakan, kehadiran Komisi V ke Pandeglang dalam rangka mencari masukan dan mendengarkan aspirasi di lapangan. Salah satunya terkait penanganan Covid-19.

Terkait Bankeu, kata Fitron, Kabupaten Pandeglang masih berharap agar anggaran tersebut tidak terserap seluruhnya untuk penanganan Covid-19.
Mereka berharap kepada Pemprov Banten agar anggaran Bankeu masih dapat digunakan untuk pembangunan layanan dasar masyarakat.

“Tadi harapannya masih disisakan untuk pelayanan dasar. Dan, ini juga bagian dari aspirasi Pemkab Pandeglang yang nanti akan kami sampaikan pada rapat dengan TAPD (Tima Anggaran Pemerintah Daerah) Pemprov Banten,” katanya.

Sebelum melakukan pertemuan dengan Bupati Pandeglang, dirinya juga memantau pelayanan kesehatan di 12 pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) di Pandeglang. Pihaknya juga menyempatkan diri untuk melihat sejauh mana tindakan prefentif atau pencegahan di tingkat bawah.

“Dan saya melihat ini cukup baik. Dari 12 kecamatan yang dipantau, khususnya terkait manajemen kerumunan alhamdulillah di sana tidak ada kerumunan. Ini artinya sudah berjalan efektif,” ujarnya.

Pihaknya mengaku akan terus mendorong agar pelayanan umum kesehatan bagi masyarakat dapat terpenuhi.**Baca juga: BPS : Data Penerima Bantuan Covid-19 dari Sakernas.

“Dan Bu Irna juga memastikan pelayanan umum kesehatan di luar covid tetap berjalan. Salah satunya dengan pola visit (kunjungan). Ini yang kami dorong. Kami enggak mau jika nanti hal ini akan timbul masalah. Apalagi sekarang selama covid ini cukup berdampak pada ekonomi,” katanya.(Den)




Warganya Positif Corona Puskesmas Carita Diisukan Tutup

Kabar6.com
Kabar6-Pascawarga Pandeglang dinyatakan positif Covid-19, pemerintah daerah setempat dikejutkan dengan informasi pelayanan di Puskesmas Carita tutup. Pemerintah Kabupaten Pandeglang membantah keras informasi dan berita itu tidak benar.
Jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaeman mengatakan, pasca pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah meninggal asal Kecamatan Carita dinyatakan positif COVID-19 muncul informasi jika pelayanan di puskesmas setempat ditutup.
Menurutnya informasi tersebut tidak benar, saat ini tenaga medis di Puskesmas tersebut tengah melakukan pembagian tugas terhadap karyawan sehingga kenyamanan dan keamanan.
“Kami dikejutkan berita bahwa Puskesmas Carita tutup pelayanan, hal ini berita yang tidak benar,” kata Ahmad di Pandeglang, Jumat (17/4/2020).
Diakuinya sejak 4 April atau tepat saat pasien itu meninggal, pihak Puskesmas juga telah melakukan tracking terhadap riwayat kontak pasien dengan keluarga atau tetangga. Hasilnya ditemukan sebanyak 11 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien.
“Orang-orang yang sempat kontek dengan pasien tersebut diperiksa dengan Rapid test. Hasilnya ada satu orang hasil Rapid test positif,”ujarnya.
Kesehatan orang yang sempat kontek langsung dengan pasien selalu di pantau kesehatannya. Dikatakannya Suleman hari juga dilakukan pemeriksaan swep atau pengambilan lendir tenggorokan terhadap orang yang dinyatakan positif berdasarkan hasil Rapid test. **Baca juga: Polisi di Lebak Sumbang 100 APD untuk Bantu Tangani Covid-19.
“Warga Carita jangan panik kami dari tim gugus akan memantau penanganan COVID-19 di Kabupaten dan juga di kecamatan-kecamatan lainya,” tegasnya.(Aep)



Bekerja di Tangerang, Warga Pandeglang Positif Corona Akhirnya Meninggal

kabar6.com

Kabar6-Satu warga Pandeglang terkonfirmasi positif Corona. Pasien itu sempat dirawat di salah satu klinik di Pandeglang lalu dirawat di RSUD Berkah Pandeglang, lalu di rujuk ke RSUD Banten dan meninggal dunia pada 4 April. Pasien itu berjenis kelamin perempuan berusia 40 tahun.

Proses pemakaman dilakukan pada hari yang sama sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. Diketahui bekerja di sebuah konveksi di daerah Cipondoh, Kota Tangerang. Setelah pasien mengeluh sakit ia memilih pulang kampung di Kecamatan Carita.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaeman mengatakan, Awalnya pasien sempat tidak terdeteksi memiliki gejala terpapar COVID-19.

Namun baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan penunjang dan hasil diagnosanya jika mengarah terinfeksi COVID-19. Setelah dua minggu kemudian hasil pemeriksaan swep pasien keluar dan dinyatakan positif terpapar COVID-19.

“Awalnya gak terdeteksi setelah melihat gak ada perbaikan dilakukan pemeriksaan penunjang, di rongsen bahwa pasien ini diagnosisnya mengarah ke sana, akhirnya pasien di rujuk ke RSUD berkah dulu dan dilanjutkan ke RSUD Banten. Selama proses itu kita menunggu hasil Swep hampir dua minggu lebih hasilnya baru keluar dan hasilnya cukup mengagetkan juga yang terkonfirmasi positif.

Sulaeman menuturkan, selama dua hari di rumah pasien dipastikan pernah kontak dengan keluarga atau mungkin saja dengan tetangganya.

Untuk itu, pihak Puskesmas Carita dan Tim Gugus Tugas setempat sudah melakukan tracking dan akan melakukan Rapid test bagi yang sempat kontek langsung dengan pasien, termasuk tenaga medis klinik yang sempat kontek langsung dengan pasien melakukan isolasi diri selama dua minggu.**Baca juga: PSBB Tangerang Raya, Ini Aturan Untuk Pegawai dan Perusahaan.

“Dan dua minggu ini sudah dilakukan pemantauan (untuk tenaga medis) kondisi mereka dalam keadaan baik rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan Rapid test. Tetapi beberapa anggota keluarga pasien terus kita pantau kondisinya,” tandasnya.(Aep)




Reses, Anggota DPRD Pandeglang Ajak Warga Perang Lawan Corona

Kabar6.com

Kabar6- Anggota DPRD Pandeglang, dari Fraksi Golkar Miftahul Farid Sukur mengajak masyarakat untuk sama – sama perang penyebaran wabah COVID-19. Hal itu disampaikan saat melakukan reses di Kampung Patirahet, Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Rabu (15/4/2020).

Dalam kegiatan itu warga antusias menyambut kegiatan reses tersebut namun tetap protokol kesehatan dijalankan, guna pencegahan penyebaran covid-19 tersebut.

Selain memberikan himbauan atau arahan kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran wabah covid-19, anggota DPRD Pandeglang juga menyerap aspirasi warga. Ada beberapa aspirasi dari masyarakat yang bakal diperjuangkannya, yaitu pembangunan ruas jalan Patirahet dan bangunan Madrasah Diniyah Takmiliah di kampung tersebut.

Farid menerangkan, virus Corona atau COVID-19 bisa menyebar melalui cairan droplet orang yang terpapar COVID-19 kepada orang lain, bersentuhan atau kontak langsung dengan orang yang terjangkit itu. Maka menjaga jarah aman perlu dilakukan. Selain itu, masyarakat diharuskan untuk menjaga kebersihan dan menjaga pola makan yang sehat, sehingga kekebalan tubuh tetap meningkat.

“Harus rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dan lebih baik warga melaksanakan aktivitas di rumah. Kalaupun ada hal yang amat penting harus keluar rumah, maka diharapkan untuk mengenakan masker,” katanya, Rabu (15/4/2020).

Tak hanya itu, anggota DPRD Pandeglang tersebut juga menghimbau kepada warga pendatang atau yang mudik dari luar kota, untuk melaporkan diri ke pihak desa atau memeriksa kesehatan terlebih dahulu sebelum menyembangi keluarganya. Karena dikhawatirkan akan membawa virus, sehingga nantinya bisa menular kepada warga atau anggota keluarganya yang lain.

“Jika ada anggota keluarga yang bekerja di luar kota maka kami sarankan untuk tidak mudik dulu. Kalaupun itu terpaksa harus mudik, maka diharapkan melapor atau memeriksa kesehatannya terlebih dahulu. Untuk itu, mari kita sama – sama cegah penyebaran covid-19 itu,” ujarnya.

**Baca juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Rumah Warga di Cikedal Disemprot Disinfektan.

Ditempat yang sama, Ketua BPD Palembang, Kecamatan Cisata, sangat menyambut baik atas kegiatan yang dilakukan oleh anggota DPRD Pandeglang tersebut. Sebab kata dia, melalui kegiatan itu warga di desanya bisa mengetahui bagaimana cara pencegahan penyebaran covid-19.

“Selain pengetahuan tentang pencegahan covid-19 yang didapat warga, kami juga bisa mengusulkan jalan dna bangunan sarana pendidikan. Mudah – mudahan aspirasi kami bisa dibantu dan direalisasikan,” tuturnya.  (aep)




Cegah Penyebaran Covid19, Rumah Warga di Cikedal Disemprot Disinfektan

Kabar6.com

Kabar6- Team Siaga Pencegahan COVID-19 Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah warga di Kampung Kadu Badak, Desa Babaklor sebagai antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Puskesmas Cikedal Iwan Kurniawan, Camat Cikedal Deni Kurnia dan para petugas medis.

“Penyemprotan disinfektan dan sosialisasi guna untuk mencegah atau memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau COVID-19,” kata  Kapolsek Cikedal Iptu Oo Abdurohim, Rabu (15/4/2020).

Pada acara penyemprotan tersebut sebelumnya muspika Cikedal memberikan himbauan pada warga tentang pencegahan penyebaran COVID-19 serta aturan pemerintah sebagaimana Maklumat Kapolri. Tak hanya itu tim medis juga melakukan Rapid test terhadap dua warga dan hasilnya dinyatakan negatif.

Untuk itu, Oo mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama memerangi penyebaran COVID-19 yang saat ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan cara menjaga jarak aman dan tidak berkerumun sesuai dengan anjuran organisasi kesehatan dunia atau WHO.

“Jangan lupa gunakan masker untuk langkah pencegahan,”pintanya.

**Baca juga: Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Positif COVID-19.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak sungkan menyampaikan informasi agar team bisa segera bergerak untuk melakukan antisipasi. Warga Cikedal yang bekerja di luar Pandeglang atau Jabodetabek dan luar  di Luar Negeri diimbau  tidak mudik sebelum masa endemik penyebaran  COVID-19 tersebut dinyatakan selesai.

“Kami juga siap membantu masyarakat untuk melakukan antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, apapun bentuknya yang bersifat tindakan  pencegahan akan segera di respon, dimohon kerjasama dan dukungannya dari warga, perangkat desa jangan sungkan untuk memberikan informasinya,”tandasnya. (aep)