1

4.000 Liter Urine Pendaki per Hari, Nepal Berencana Pindahkan Base Camp Pendakian Gunung Everest

Kabar6-Nepal berencana akan memindahkan lokasi perkemahan (base camp) pendakian Gunung Everest, lantaran banyaknya orang yang melewati area itu menambah destabilisasi kawasan gletser tersebut.

Gletser adalah sebuah bongkahan atau endapan es yang besar dan tebal, terbentuk di atas permukaan tanah, merupakan akibat akumulasi endapan salju atau es yang mengeras dan membatu selama kurun waktu tertentu dan sangat lama.

Menurut laporan, melansir Dailymail, terdapat sebanyak 4.000 liter air seni atau urine pendaki per hari di Gunung Everest, dan hal ini diduga menjadi salah satu alasan mencairnya gletser Khumbu.

“Misalnya, kami menemukan orang buang air kecil sekira 4.000 liter di base camp setiap hari,” kata Khimlal Gautam, anggota komite yang merekomendasikan pemindahan base camp tersebut.

Ditambahkan, “Dan sejumlah besar bahan bakar seperti minyak tanah dan gas yang kita bakar di sana untuk memasak dan menghangatkan pasti akan berdampak pada es gletser.”

Setiap tahun, Everest dikunjungi 3.500 orang, hingga menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata terpadat di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya ada 800 orang yang benar-benar mendaki Everest tiap tahun, dan lima orang di antaranya meninggal dunia saat mencoba mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut.

Selain hal-hal tersebut, peneliti mengungkapkan bahwa penyebab utama dari mencairnya gletser adalah perubahan iklim. “Kami melihat peningkatan luruhan batu dan pergerakan air lelehan di permukaan gletser yang bisa berbahaya,” terang Scott Watson, peneliti di University of Leeds yang mempelajari gletser.

Saat ini, lokasi base camp menjadi tidak stabil dan tak aman akibat pencairan es. Sejumlah pendaki mengatakan, retakan muncul di tanah dalam semalam, dan pemandu memperkirakan akan lebih banyak longsoran serta es jatuh.

Diketahui, base camp tersebut terletak 5.400 meter di atas garis salju gunung. Pada rencana terbaru Nepal, lokasi itu akan digeser 400 meter lebih rendah ke lokasi yang tak memiliki es sepanjang tahun.

Kondisi di Everest sendiri memburuk dengan cepat secara keseluruhan, tidak hanya di kawasan base camp. Gletser lainnya mencair dan kehilangan es yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk berkembang.

Kondisi ini ini membuat pendakian lebih berbahaya. Selain itu, pencairan gletser juga menyingkap mayat para pendaki yang membeku serta tumpukan sampah. ** Baca juga: Sebuah Desa di India Memutuskan ‘Offline’ untuk Hindari Kecanduan Warga pada Gadget

Meski kondisinya berbahaya, Departemen pariwisata Nepal masih harus mendiskusikan rencana pemindahan tersebut dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk masyarakat lokal yang mungkin terpengaruh oleh perubahan tersebut.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, base camp bisa pindah pada 2024 mendatang.(ilj/bbs)




Apa Sih 6 Penyebab Urine Berbau Kurang Sedap yang Tidak Berhubungan dengan Penyakit?

Kabar6-Anda tentu suatu waktu pernah mencium bau urine tidak sedap usai buang air kecil (BAK). Apakah hal ini disebabkan karena ada sesuatu tidak beres yang menyangkut kesehatan Anda?

Urine berbau tidak sedap, melansir beberapa sumber, juga bisa disebabkan oleh sejumlah ini, yang sama sekali tidak berhubungan dengan penyakit apa pun. Apa saja penyebabnya?

1. Dehidrasi
Penyebab utama urine berbau adalah tidak minum cukup air. “Saat tubuh Anda mengalami dehidrasi, urin memiliki bau yang kuat dan tampak berwarna gelap. Ini cara tubuh memberitahu Anda untuk rehidrasi,” kata Dr. Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn.

2. Konsumsi makanan dengan bau yang kuat atau menyengat
Menurut studi di British Medical Journal, sebanyak 40 persen orang dapat mencium perbedaan bau urine mereka setelah makan asparagus.

“Namun, makanan tertentu seperti kubis Brussel, bawang bombay, beberapa bumbu seperti bawang putih, kari, salmon, dan alkohol juga dapat mengubah bau urine Anda,” kata Dr. Ross.

3. Usai minum kopi
“Beberapa orang mungkin mengalami bau urine yang berbeda setelah minum kopi,” kata Adam Ramin, MD, seorang ahli urologi. Namun, fakta bahwa kopi bersifat diuretik berarti Anda bisa mengalami dehidrasi yang membuat urine lebih pekat dan itu bisa menjadi masalah.

4. Dalam masa ovulasi
Hormon yang sama yang membentuk bayi (sekali lagi, estrogen dan progesteron) juga bekerja selama siklus bulanan, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Itulah mengapa, Anda mungkin lebih menyadari urine berbau berbeda, meskipun sebenarnya tidak ada yang aneh tentang bau urine Anda. ** Baca juga: Bagaimana Pola Makan yang Bisa Hilangkan Lemak Saat Turunkan Berat Badan?

5. Minum suplemen
Dikatakan Dr. Ross, seberapa suplemen, vitamin, dan obat-obatan juga dapat menyebabkan perubahan pada bau urine Anda. Hal ini karena perasa buatan yang dimasukkan ke dalam beberapa lapisan obat untuk membuatnya lebih enak, bisa membuat urine Anda berbau tidak sedap.

Jadi jangan panik dulu, teliti lagi apa yang membuat urine Anda berbau tak sedap.(ilj/bbs)




Hati-hati, Jangan Sembarangan Buang Air Kecil di Kolam Renang

Kabar6-Seringkali karena malas ke toilet, beberapa orang memilih buang air kecil (BAK) dalam kolam saat sedang berenang. Padahal sebuah penelitian menyebutkan, senyawa air seni bercampur klorin berbahaya bagi kesehatan.

Penelitian yang dilakukan ahli kimia bernama Ernest Blatchley dari Purdue University, melansir MailOnline, menyebutkan asam urat dalam urine jika bercampur klorin menghasilkan senyawa yang disebut sianogen klorida (CNCl) dan trichloramine (NCl3). Ketika dihirup dalam volume besar, bahan kimia ini dapat merusak organ internal.

CNCI sangat berbahaya bagi paru-paru, jantung dan sistem saraf pusat. Sedangkan NCl3 kerap dikaitkan dengan cedera paru-paru akut.

Senyawa kimia ini bisa terbentuk bahkan hanya dengan 30 sampai 80 mililiter urin. Hanya dengan 30 ml urine saja sudah bisa membentuk senyawa tersebut.

“Terutama di kolam renang indoor, ada kemungkinan senyawa ini menyebabkan beberapa iritasi,” jelas Blatchley.

Iritasi pada mata yang berakibat mata menjadi merah merupakan salah satunya. Iritasi mata usai berenang bukan disebabkan oleh klorin, melainkan kandungan urine yang bercampur klorin dan air kolam. Mata merah pada perenang sebenarnya merupakan tanda bahwa seseorang telah BAK di kolam.

Chair of the Water Quality and Health Council, Chris Wiant, mengatakan bahwa bau yang Anda cium pada air kolam merupakan campuran dari klorin, urine, keringat dan kotoran dari tubuh perenang. Senyawa kimia ini (bukan klorin) bisa membuat mata menjadi merah dan menimbulkan bau yang menyebabkan pilek dan batuk.

Sementara seorang editor Chemical & Engineering news bernama Lauren Wolf mengatakan, BAK ketika berenang hanya bisa dilakukan ketika berenang di laut.

“Kandungan air dan garam dalam air seni dengan cepat larut dalam air laut. Selain itu air laut juga bebas klorin,” ungkapnya.** Baca juga: Perhatikan Tanda Tubuh Kekurangan Kalori

Wolf menyarankan agar Anda mandi sebelum berenang dan jangan buang air kecil dalam kolam.(ilj/bbs)




Minum Air Seni Sapi Jadi Obat Jerawat di Kota Udaipur

Kabar6-Sejumlah pengobatan dilakukan banyak orang agar sembuh dari penyakit yang dideritanya. Selain melalui medis, ada juga yang menjalankan pengobatan alternatif dengan cara tak biasa bahkan menjijikkan.

Salah satunya adalah pengobatan yang dilakukan banyak pria di kota Udaipur, sebelah barat negara bagian Rajasthan, India. Untuk menyembuhkan sekaligus menghilangkan jerawat, melansir dailyexpress, mereka minum air seni atau urine sapi. Diketahui, sapi adalah hewan yang dihormati di India, sehingga produk sampingan apa pun yang terkait dengan sapi diyakini memiliki sifat penyembuhan.

Urine sapi banyak diminum oleh pria karena dipercaya menyehatkan. Salah seorang pria bernama Hemant Paliwal (36), sudah minum urine sapi setiap hari selama empat tahun terakhir.

Hemant juga sering memercikkan air seni sapi itu ke wajah dan tangannya pada pagi dan malam hari. Setiap akhir pekan, Hemant dan temannya yang semuanya bekerja di peternakan sapi, mengumpulkan urine dari 30 hewan tadi.

“Saya menderita penyakit paru-paru akut sehingga kerap kali batuk dan demam. Saya bahkan memiliki jerawat di wajah dan kulit saya. Tapi ketika saya mulai meminum air seni sapi, wajah saya jadi cerah seperti kristal hanya dalam tempo seminggu,” katanya.

Ditambahkan, “Sejak saat itu, tidak satu hari pun yang saya lewatkan untuk meminum air seni sapi.” ** Baca juga: Sebanyak 36 Ribu Foto Mr.P Dikumpulkan untuk Kebutuhan Penelitian

Air seni sapi juga biasa digunakan dalam pengobatan tradisional India untuk nyeri sendi dan krim antiseptik. Kini, urine sapi ada yang dikemas dalam botol dan dijual secara bebas.

Berminat membeli?(ilj/bbs)




Ketahui Kondisi Kesehatan Melalui Warna Urine

Kabar6-Urine merupakan aliran sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan setiap hari. Umumnya urine memiliki warna yang beragam, mulai dari warna putih bening sampai berwarna kuning. Nah, warna urine ternyata juga berfungsi untuk mendeteksi masalah kesehatan, lho.

Para ahli di Cleveland Clinic di Ohio, melansir foxnews, menciptakan gambar diagram untuk mengilustrasikan warna urine yang normal dan tidak. Warna yang terdapat pada diagram ini bervariasi mulai dari transparan, kuning, pink, yang dapat mengindikasikan kesehatan seseorang. Berikut uraiannya:

1. Tranparan
Urine transparan dan bersih, kemungkinan Anda minum air putih terlalu banyak. Meskipun jarang terjadi, ada banyak risiko kesehatan yang bisa didapat karena minum air terlalu banyak. Secara umum saat Anda mendapati urine berwarna transparan, artinya Anda minum terlalu banyak air melebihi kebutuhan tubuh.

2. Kuning pucat
Warna kuning pucat adalah warna yang normal untuk urine, menunjukkan bahwa Anda sehat dan tidak dehidrasi. Namun jika warna urine menggelap, artinya Anda kekurangan sedikit cairan.

3. Kuning tua atau cokelat
Kuning tua juga merupakan warna urine yang normal. Ini berarti mulai mengalami kekurangan cairan, tetapi hanya sedikit. Jika Anda melihat warna urine kuning tua, sebaiknya segera minum air putih setelahnya. Karena warna ini menunjukkan bahwa Anda hampir mengalami dehidrasi jika tak minum dalam waktu dekat.

4. Pink kemerahan atau merah
Pada bidang urologi, warna urine merah merupakan tanda bahaya yang harus segera dicari penyebabnya. Urine merah bisa disebabkan makanan yang dikonsumsi atau zat-zat lain yang Anda konsumsi.

Jika Anda menemukan urine berwarna pink atau terdapat semburat merah seperti darah berarti Anda harus segera menemui dokter. Kondisi seperti kanker mulai dari ginjal sampai kandung kencing dapat menyebabkan darah. Kondisi lain yang membuat urine merah misalnya batu ginjal, batu saluran kemih, prostat dan lain-lain.

5. Hijau atau biru
Beberapa penyakit yang menyebabkan urine berwarna hijau atau biru misalnya porphiria. Terkadang urine berwarna hijau karena mengonsumsi sayur-sayuran dan zat lain yang tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan.

6. Faktor lain
Mungkin Anda tidak harus khawatir jika urine berbau aneh, karena bau bukan merupakan indikasi suatu penyakit. Jika urine berbusa kemungkinan karena hasil dari buang air kecil lebih kuat dari biasanya sehingga menghasilkan busa lebih banyak dari biasanya. ** Baca juga: Asalkan dalam Porsi Wajar, Lemak Punya Sejumlah Manfaat Bagi Tubuh

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Aneh, Urine Seorang Pria Asal India Berwarna Hijau

Kabar6-Hal aneh terjadi pada seorang pasien asal India yang baru saja mengalami kecelakaan mobil. Pria berusia 30 tahun tadi mengeluarkan air seni atau urine berwarna hijau saat berkemih, yang membuat dokter sempat kebingungan.

Setelah sempat mengecek riwayat kesehatan atau konsumsi obat-obatan pasien yang tidak disebutkan namanya itu, melansir hindustantimes, barulah ditemukan fakta bahwa perubahan warna urine sebagai dampak dari penggunaan propofol yang merupakan sejenis anestesi atau obat bius. Dalam laporan yang ditulis para dokter dari Dr D Y Patil Medical School pada jurnal BMJ Case Experiences ini disebutkan, kondisi urine sang pasien terus dimonitor selama 48-72 jam setelah mengalami perubahan warna menjadi hijau.

Meskipun terlihat aneh, pakar kesehatan menyebutkan bahwa sebagian orang dengan kondisi khusus bisa mengeluarkan air seni berwarna hijau hanya gara-gara mengonsumsi sayuran asparagus. Richard Viney dari Queen Elizabeth Hospital, Birmingham, Inggris, menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh gangguan gen langka yang membuat seseorang tidak mampu mengolah pigmen dari sayuran sehingga akan dikeluarkan melalui air seni.

Hal lain yang bisa menyebabkan perubahan warna urine menjadi hijau adalah konsumsi obat-obatan tertentu atau adanya infeksi pada saluran kemih. ** Baca juga: Wanita Ini Rela Turunkan Berat Badan Hingga 50 Kg Agar Bisa Donasikan Ginjal ke Suaminya

Untuk kasus pria yang mengalami patah tulang pada lengannya ini, saat menjalankan operasi ia diberi obat bius dan propofol. Tiga jam kemudian, pria tersebut mengeluarkan air seni dengan warna hijau.(ilj/bbs)




Aneh, Urine Pria Asal India Ini Berwarna Ungu

Kabar6-Peristiwa aneh terjadi di India. Seorang pria berusia 70 tahun dilarikan ke rumah sakit karena warna urine miliknya berubah menjadi ungu. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Pakar kesehatan yang menangani kondisi ini, melansir Dailymail, sempat kebingungan dengan warna urine tadi karena kasus ini sangat jarang terjadi di dunia medis. Akhirnya pria yang tidak disebutkan namanya itu dipindah ke King George’s Medical College, Lucknow, 531 km dari New Delhi. Kini tubuhnya dipasang kateter urine yang bisa membantunya mengosongkan kandung kemih dan mengumpulkan urine di dalam kantong khusus.

Sebelumnya, pria tadi dirawat di rumah sakit selama enam bulan karena pembesaran prostat, dan menjalani operasi. Kasus yang kemudian dipublikasikan dalam BMJ Case Reports ini, mengungkap fakta bahwa perubahan warna urine pria itu disebabkan oleh terkumpulnya reaksi kimia dalam tubuhnya. Mikro organisme di dalam tubuh sang pria kemudian memetabolisme tryptophan, sejenis asam amino yang ada di dalam makanan.

Nah, kondisi ini membuat tubuh pria ini memproduksi indole yang kemudian berubah menjadi indoxl sulfate yang akhirnya memicu perubahan warna urine menjadi ungu.

Dr. Siddharth Pandey yang menangani kondisi pasien mendiagnosis dengan masalah kesehatan bernama purple urinary bag syndrome (PUBG). Hanya saja, belum benar-benar jelas apa pemicu dari masalah perubahan warna urine ini. ** Baca juga: Tatay, Pria dengan Punggung Bak Kura-kura

Dokter hanya menganggap pria ini sedang mengalami fenomena yang sangat tidak biasa. Untungnya ia masih dalam kondisi yang stabil meski mengalami hal yang sangat aneh.(ilj/bbs)




Tutup Kloset Duduk Saat Flush

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang mempunyai kebiasaan meninggalkan toilet duduk dalam kondisi terbuka. Termasuk flush, penyiraman otomatis dengan satu kali gerakan oleh pengguna pada bagian tertentu dari kloset, dengan membiarkan tutup toilet terbuka.

Sebenarnya ada peraturan yang tidak boleh dilanggar usai buang air, yaitu menutup kloset sebelum flush. Hal ini, melansir Bintang, karena air WC akan menciprati area pinggir yang berfungsi sebagai dudukan saat akan buang air besar (BAB). Meskipun Anda akan membersihakan dudukan itu dengan tisu, tetap saja air itu menjijikkan dan bisa mengganggu kesehatan.

Philip Tierno, seorang mikrobilogis asal New York University, mengatakan bahwa WC duduk menggunakan teknologi aerosol plumes, airnya bisa menciprat setinggi 15 kaki atau sekira empat 4 meter.

Sementara, air yang muncrat itu bukan cuma air yang untuk flush saja. Tapi juga bercampur dengan air dalam WC yang sudah terkontaminasi dengan air seni atau juga feses. ** Baca juga: Ladies Ada 4 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Perut Rata

Jadi jangan lupa tutup WC duduk saat akan flush.(ilj/bbs)




Berlebihan Konsumsi Air Putih Bisa Sebabkan Keracunan?

Kabar6-Air berperan penting bagi sel dan organ tubuh kita agar bisa berfungsi dengan baik. Meskipun demikian, terlalu banyak mengonsumsi air putih pun ternyata tidak disarankan.

Mengonsumsi banyak air tentu akan meningkatkan jumlah air di dalam darah. Sedangkan air di dalam darah, seperti dilansir medicalnewstoday, mampu mencairkan elektrolit khususnya sodium. Nah, sodium sendiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di luar dan di dalam sel. Ketika jumlah sodium menurun drastis karena terlalu banyak minum, maka yang terjadi adalah cairan di luar masuk ke dalam sel, sehingga sel tubuh kita membengkak. Ketika hal ini terjadi pada sel otak, tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Inilah yang disebut sebagai keracunan air

Saat sel-sel otak kita membengkak, maka yang terjadi adalah meningkatnya tekanan pada tengkorak kepala. Ini mengakibatkan sakit kepala, nausea yaitu perut terasa mual dan rasanya mau muntah, serta muntah-muntah.

Dalam kasus yang lebih parah, gejala berikut ini bisa muncul tekanan darah naik, pusing, penglihatan ganda, mengantuk dan lesu, susah bernapas, otot menjadi lemah dan kram, tidak mampu mengidentifikasi informasi sensorik.

Akumulasi kelebihan cairan di dalam otak disebut sebagai cerebral edema yang dapat mempengaruhi batang otak dan menyebabkan sistem saraf pusat tidak berfungsi, sehingga dalam kasus yang lebih parah lagi hal ini bisa menyebabkan kejang-kejang, kerusakan otak, koma dan bahkan kematian.

Overhidrasi dan keracunan air terjadi saat kita minum air melebihi kesanggupan ginjal kita membuangnya melalui air seni. Faktor yang mempengaruhi hal ini bukan saja banyaknya jumlah air tetapi juga berapa lama kita mengonsumsi air tersebut.

Risiko terkena keracunan air lebih tinggi saat kita minum air dalam jumlah banyak, dan dalam jangka waktu yang singkat. Namun risikonya berkurang sekalipun minum air dengan jumlah yang sama, namun periode meminumnya lebih lama.

Ginjal mampu mengeluarkan cairan hingga 28 liter per hari, namun tidak bisa lebih dari satu liter per jam. Sebab itu tidak bisa terlalu banyak minum air dalam waktu atau periode yang singkat.

Sebenarnya tidak ada ukuran yang pasti berapa banyak orang harus mengonsumsi air dalam sehari. Hal ini karena setiap individu memiliki kondisi yang berbeda-beda seperti berat badan, aktivitas fisik dan juga iklim di mana dia tinggal. ** Baca juga: Tunda Lapar dengan Camilan Sehat

Menurut The Institute of Medicine (IOM) banyak air yang diperlukan dalam sehari untuk pria adalah 3,7 liter dan wanita adalah 2,7 liter. Termasuk air yang terkandung dalam makanan.(ilj/bbs)