1

Dokter RSUD Adjidarmo Positif Covid-19, Hasil Rapid Test Negatif

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak dr. Firman Rahmatullah, menyampaikan,  hasil tes swab salah seorang dokter RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung dinyatakan positif Covid-19.

Sejak 2 April 2020 hingga saat ini, dokter tersebut masih menjalani perawatan di RSU Banten, Kota Serang. Sebelum dirujuk, dokter muda tersebut mengalami sakit pada tanggal 28 Maret 2020.

“Tanggal 28 Maret yang bersangkutan sudah demam sampai tanggal 2 April sudah tidak bertugas, istirahat di tempat kos di sini, tidak pulang ke Jakarta,” kata Firman kepada wartawan, di Kantor Dinkes Lebak, Rangkasbitung, Selasa (14/4/2020).

Rekan sesama tenaga medis membujuk dokter asal Jakarta tersebut untuk memeriksakan gejala sakit yang dialaminya.

“Karena mungkin merasa yakin hanya demam biasa yang bersangkutan tidak terlalu khawatir dan curiga,” ujar Firman.

Lantaran memiliki gejala demam dan memiliki riwayat sering pulang pergi Jakarta-Rangkasbitung, dilakukan rapid test terhadap dokter tersebut.

“Hasil rapid test nya non-reaktif atau negatif. Tetapi hasil pemeriksaan dokter spesialis paru bukan gejala batuk pilek biasa, akhirnya dilakukan rujukan,” ungkap Firman.

**Baca juga: Dokter RSUD Adjidarmo yang Positif Covid-19 Sering Naik Kereta.

Firman menjelaskan, rapid test tidak bisa memastikan apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Enggak bisa memastikan karena hanya 30 persen tingkat akurasinya. Mungkin saat kita terpapar antibodi kita belum merespon sehingga dari masa inkubasinya belum ketahuan,” katanya.(Nda)




Pandemi Corona, 20 Persen Dewan Tangsel Ketahuan Kunker

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) asal PDI Perjuangan ketahuan melakukan kunjungan kerja atau kunker. Para legislator itu tetap nekat berpergian meski bahaya penularan corona virus disease 2019 (Covid19) mengintai.

“Hampir mayoritas 80 persen tidak berangkat dan aktif bekerja disini,” ungkap Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid saat meninjau Rumah Lawan Covid19 di Kawasan Pertanian Terpadu Tandon Ciater, Serpong, Selasa (14/4/2020).

Ia menjelaskan bahwa kunker merupakan amanat Badan Musyawarah. Salah satu kegiatan untuk kepentingan Alat Kelengkapan Dewan.

Rasyid mengklaim, pimpinan Dewan Tangsel telah membatasi kegiatan kunker. Meski demikian para legislator yang berangkat ke beberapa daerah di Jawa Barat, tetap mematuhi ketentuan protokol kesehatan.

“Kalaupun ada kunker dalam rangka melakukan koordinasi dengan sekitar daerah dalam rangka percepatan Covid-19. Saya kira itu saja,” klaimnya.

Lantas apakah Wakil Rakyat asal Fraksi PDIP yang mengikuti kunker sudah melakukan rapid test serta menjalani karantina mandiri?

**Baca juga: Perwal PSBB di Tangsel Ditargetkan Selesai Malam Ini.

“Kebijakan lembaga masing-masing. Dan coba kita coba ya kroskek di Dinkes,” terang Rasyid, politikus asal Partai Golkar dari Dapil Serpong-Setu.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Iwan Rahayu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel dari PDIP tidak merespon upaya kabar6.com yang mencoba ingin meminta klarifikasinya.(yud)




Masyarakat Awasi Penyaluran Bansos Terdampak Corona di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Barisan Independen Antikorupsi (Biak) akan menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana bantuan kepada warga terdampak covid-19.

Para pegiat antikorupsi ini akan terjun langsung ke warga guna memastikan pendistribusian bantuan itu apakah tepat sasaran atau tidak.

“Tim kami akan turun kebawah untuk awasi langsung pendistribusian bantuan covid-19,” ungkap Ketua Biak, Abdul Rafid, kepada Kabar6.com, Selasa (14/4/2020).

Jika ditemukan ada pelanggaran hukum dalam proses penyaluran bantuan itu, kata dia, maka pihaknya akan langsung melaporkannya ke aparat penegak hukum di masing- masing wilayah.

**Baca juga: Hibah 70 Ribu Pelanggan Air Kabupaten Tangerang Libatkan Kejaksaan?.

Selain mengawasi bantuan bagi warga terdampak penyakit mematikan tersebut, ia dan rekan- rekannya juga akan memantau alokasi dana penanggulangan covid-19 yang digelontorkan pemerintah.

“Hati- hati menggunakan dana covid-19, karena konsekuensinya berat banget, bahkan bisa kena jeratan hukuman mati,” tegasnya.(Tim K6)




Airin Sedih Banyak Pasien Corona Dikucilkan di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengaku sangat sedih tindakan masyarakat yang mengucilkan pasien Corona di Kota Tangerang Selatan.

“Saya tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi. Mari kita suport agar para pasien Covid ini untuk sembuh, jangan dikucilkan ya,” ujar Airin saat berpidato,Selasa (14/4/2020).

Dalam pidato di peresmian Rumah Lawan Covid19 di Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan itu Airin tak dapat menahan harunya. Dia menangis sampai tersedu.

**Baca juga: Perwal PSBB di Tangsel Ditargetkan Selesai Malam Ini.

Airin tak ingin ada warga lain yang mengucilkan para pasien yang terdampak Corona. Seharusnya, kata dia, warga memberi dukungan kepada pasien agar memberikan semangat lebih dan memperbesar kemungkinan pasien itu untuk sembuh.(eka)




Perwal PSBB di Tangsel Ditargetkan Selesai Malam Ini

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan penyusunan draft regulasi Peraturan Walikota (Perwal) yang mengatur penanggulangan pandemi Covid-19 bisa selesai malam ini. “Malam ini targetnya draft Perwal PSBB selesai,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Purnama Wijaya saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (14/4/2020).

Tangsel memang mengebut penyusunan Perwal ini karena waktunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan Sabtu akhir pekan ini.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menerangkan selama PSBB digulirkan mobilitas orang dibatasi. Salah satu contohnya seperti operasional angkutan umum dan kegiatan ekonomi.

“Perwal PSBB berisi sesuatu hal ada yang boleh atau tidak. Usaha pemda itu gimana cara mata rantai tertutup tapi ekonomi masyarakat tidak hilang,” terangnya.

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie contohkan, industri kuliner hanya diperbolehkan melayani pesan antar.

Kemudian untuk pasar-pasar tradisional maupun modern, pom bensin, apotek masih diperbolehkan buka melayani kebutuhan masyarakat.

**Baca juga: Kejari Tangsel Awasi Serapan Belanja Tidak Terduga Covid-19.

Meski demikian warga diimbau tetap di rumah aja untuk menghindari penyebaran virus corona. Disiplin menjaga imunitas tubuh, pakai masker dan sering mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik.

“Itupun dengan catatan masyarakat yang keluar rumah karena keperluan yang mendesak tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pesan Bang Ben.(yud)




Dokter RSUD Adjidarmo yang Positif Covid-19 Sering Naik Kereta

Kabar6.com

Kabar6-Seorang dokter RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang dirawat di RSU Banten dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes swab atau pengambilan sampel lendir.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Lebak dr. Firman Rahmatullah, menyampaikan, dokter berusia 26 tahun itu pada tanggal 2 April 2020 dirujuk ke RSU Banten karena sakit.

“Dilakukan pemeriksaan oleh dokter RSUD Adjidarmo yang kemudian menyarankan memang harus dilakukan rujukan ke rumah sakit rujukan (RSU Banten),” kata Firman, Selasa (14/4/2020).

Firman mengatakan, bertugas di Rangkasbitung, dokter tersebut merupakan warga Jakarta yang memang pulang-pergi Jakarta-Lebak menggunakan transportasi massal kereta api. Namun, sejak tanggal 28 Maret 2020, dokter tersebut tak lagi beraktivitas karena mulai mengalami sakit dan beristirahat di mess.

**Baca juga: Seorang Dokter RSUD Adjidarmo Lebak Dinyatakan Positif Covid-19.

“Yang bersangkutan warga Jakarta tinggal di Jakarta, bolak-balik naik kereta. Hanya tugas di sini, tetapi kalau capek yang bersangkutan beristirahat di mess di sini,” ungkap Firman.

Sejak 2 April dirawat di RSU Banten, kondisi dokter tersebut dalam kondisi baik. Meski begitu tetap masih dalam pengawasan dan perawatan rumah sakit.

“Sehat, tetapi karena hasilnya masih dinyatakan positif belum boleh pulang. Nanti setelah 7 hari dari hasil swab pertama dilakukan tes swab lagi masih positif masih tetap diraway, kalau sudah negatif baru dipulangkan,” jelas Firman.(Nda)




DPRD Panggil Dinsos Kota Tangerang Terkait Data JPS

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo.

Kabar6-DPRD Kota Tangerang meminta penjelasan Dinas Sosial Kota Tangerang. terkait data jaringan pengamanan sosial (JPS) serta pendistribusian bantuan tersebut.

“Rencana hari Rabu kita akan panggil Dinsos terkait pendataan serta distribusi jaringan pengamanan sosial,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, Selasa (14/4/2020).

Saat ini, kata Gatot, data tersebut dari Program Keluarga Harapan (PKH) ditambah dengan RT/RW. Namun dirinya pun mempertanyakan validasi data tersebut secara faktual dilapangan. “Atau hanya angka tahun-tahun lalu,” katanya.

**Baca juga: DPRD Kota Tangerang Pelototi Penggunaan Anggaran Covid-19.

Pemanggilan tersebut, kata dia, akan ditindak lanjuti oleh komisi II, skema pemanggilan itu pun akan dilakukan terbatas. Sebab saat ini tengah melakukan sosialisasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Cuma informasi ini belum dapat makanya kita ingin meminta penjelasan apakah validasi faktual dilakukan atau ini hanya menggenapi data yang sebelumnya,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya telah mendata sebanyak 64 ribu Kepala Keluarga  yang terdampak virus corona atau Covid-19. (Oke)




Polda Banten Beri Bantuan Warga Terdampak Covid-19 di Kota Serang

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 500 nasi bungkus dari Polda Banten dan Korem 064/Maulana Yusuf dibagikan ke masyarakat terdampak covid-19 di Kota Serang. Mulai dari ojek online (ojol), pedagang asongan, ojek pengkolan (opang) hingga tukang becak mendapatkan makan siang gratis.

Lokasi pembagiannya ada diberbagai titik Ibu Kota Banten, seperti di Alun-alun Barat dan Timur, Pasar Lama, Kaujon, hingga perempatan Kebon Jahe.

“500 nasi bungkus dibagi ke masyarakat yang terdampak terhadap kegiatan physical distancing, pembatasan interaksi sosial,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, ditemui disela-sela pembagian nasi bungkus, di Kota Serang, Selasa (14/04/2010).

Pembagian nasi bungkus dan masker berpusat dilokasi keramaian dan pusat bisnis yang sudah tutup. Lantaran dilokasi tersebut tempat mangkalnya paa ojol, tukang becak hingga pedagang asongan yang pendapatannya menurun drastis sejak pandemi covid-19.

“Dibagikan ke masyarakat terdampak. Dekat central bisnis, karena disitu ada tukang ojek,” terangnya.

**Baca juga: Kesadaran Warga Banten Meningkat Cegah Penularan Covid-19.

Pembagian nasi bungkus untuk makan siang dan masker secara gratis oleh Polda Banten akan berlangsung diseluruh wilayah hukumnya, yakni Polres Serang Kota, Polres Serang, Polres Cilegon, Polres Pandeglang, Polres Lebak dan Polres Metro Tangerang di Kabupaten Tangerang.

Nasi bungkus di masak sendiri oleh lima orang personil Brimob Polda Banten, di atas mobil dapur umum yang memang bisa dibawa secara mobile.

“Masaknya di mobil dapur umum Brimob, yang menyiapkan makanan oleh lima orang koki dari Polri dan TNI,” jelasnya. (dhi)




Kesadaran Warga Banten Meningkat Cegah Penularan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6- Kesadaran untuk memutus mata rantai penularan cobid-19 meningkat di Kota Serang. Hal ini terlihat dari sejumlah perumahan di Ibu Kota Banten yang membatasi kedatangan warga keluar masuk ke lingkungannya.

Seperti yang dilakukan warga di RW 13, Perumahan Taman Lopang Indah Kota Serang yang melakukan karantina mandiri di lingkungannya. Hal ini menyusul adanya warga setempat yang dinyatakan positif covid-19. Warga yang dinyatakan positif Corona itu seorang supir toko bangunan di Ibu Kota Banten.

Dua jalur masuk ke RW 13 ditutup oleh masyarakat, akses masuknya hanya dari jalur utama dan itupun wajib mengikuti prosedur pencegahan covid-19. Baik warga setempat maupun orang luar yang akan masuk ke perumahan, wajib di ukur suhu nya, mencuci tangan dan kendaraan di semprotkan disinfektan. Akses masuk di jaga oleh warga secara bergantian setiap harinya. Setiap pukul 24.00 wib, tidak ada lagi warga yang keluyuran keluar perumahan dan tidak menerima warga luar masuk.

“Karantina mandiri aja. Orang luar, penjual, pengirim (kurir), bisa masuk, protap nya cuci tangan, ukur suhu dan semprot kendaraan yang bersentuhan,” kata Sekretaris RT 13 Perumahan Taman Lopang Indah, Rifa’i, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (14/04/2020).

Rifa’i pernah bercerita pada hari pertama pemberlakukan, Minggu 12 April 2020, ada warga luar yang bertamu ke RW 13. Saat di cek suhu tubuhnya mencapai 37,6 Celcius. Dia kemudian disuruh cuci tangan dan disemprot disinfektan kendaraannya. Tamu itu tidak diperkenankan masuk ke RW 13 dan disuruh membereskan maksud dan tujuannya bertamu di posko penjagaan.

“Ada juga yang datang, suhu nya 37,6 derajat, disuruh istirahat dulu di depan, tujuannya ke siapa kita panggil,” jelasnya.

Begitupun warga di RT 04 RW 13 di Perumahan Puri Delta, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Warga menutup akses pintu masuk yang hanya ada satu jalur saja. Bagi warga diluar RT 04, akan di tanya keperluan masuk ke lingkungannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah warganya dari paparan covid-19 yang telah menginfeksi dua warga Ibu Kota Banten.

“Pembatasan akses warga luar yang tidak ada kepentingan aja. Paket diterima di pos sekuriti, tamu selain asal Jabodetabek boleh masuk asal ada kepentingan yqmg jelas, tidak rombongan dan pukul 22.00 wib harus sudah keluar, karena warga harus istirahat yang cukup,” kata Ketua RT 04, Saepudin, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (14/04/2020).

**Baca juga: Anggota DPD Beri Bantuan Baju Hazmat Tenaga Medis Banten.

Selain mencegah paparan covid-19, penjagaan di pintu masuk juga untuk mengamankan lingkungannya dari aksi kejahatan. Saepudin memastikan meski ada pembatasan, namun aktifitas warga tetap berjalan normal. Bagi pedagang keliling masih bisa masuk dengan mengikuti peraturan dari masyarakat.

“Juga untuk pencegahan potensi kejahatan. Warga luar yang masuk harus pake masker. Ada tempat cuci tangan di dekat portal. Kegiatan ekonomi masih normal asal mengikuti aturan pencegahan covid dari pemerintah,” terangnya. (Dhi)




Hibah 70 Ribu Pelanggan Air Kabupaten Tangerang Libatkan Kejaksaan?

Kabar6-Direktur Umum PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Doddy Effendi mengakui proses hibah 70 ribu pelanggan air Perumdam Tirta Kerta Raharja ke PDAM TB melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak pihak. “Kendalanya juga banyak,” ujarnya menjawab pertanyaan Kabar6.com, Senin 13/4/2020.

Doddy mengatakan banyak pihak terlibat dalam proses pemindahtanganan puluhan ribu pelanggan beserta aset ini seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan hingga jajaran direksi dua perusahaan pelat merah itu. “Kami juga menggunakan Legal Opinion (LO) atau Pendapat Hukum dari Kejaksaan,” kata Doddy.

Dia mengakui dalam perjalanannya kendala selalu ada sehingga proses penyerahan hibah ini tidak dilakukan begitu saja. “Kendala ada saja. Ada kesulitan dan kemudahan,” ucapnya.

Dia menyebut kendala utama dari masalah ini adalah menyamakan persepsi, komunikasi dengan BPKP, kejaksaan dan pihak lain yang membantu.

Sebelumnya kepada Kabar6.com, Pelaksana tugas Direktur Utama Perumdam TKR, Sofyan Sapar memastikan pelepasan pelanggan dan aset itu sedikitpun tak memiliki dampak negatif yang mengganggu sisi pendapatan perusahaan pelat merah Kabupaten Tangerang itu.

“Karena sebelum pelanggan diserahterimakan atau dipindahtangankan, kami menyiapkan pelanggan baru sebagai pengganti dari pelanggan yang hilang,” ujarnya, Senin (6/4/2020).

Menurut Sofyan, penyerahan puluhan ribu pelanggan dan aset lainnya telah dilakukan sesuai prosedur serta melewati tahapan proses kajian.

Dengan demikian, dia menjamin seluruh proses yang dilalui itu tidak melanggar aturan yang ada dan tak merugikan Perumdam TKR.

“Semua sudah melalui prosedur yang benar dan sesuai aturan. Hasil kajian juga tidak mengganggu sisi pendapatan, karena serah terima pelanggan dan aset ini kami lakukan secara bertahap,” ungkap Sofyan.

**Baca juga: Layani 70 Ribu Pelanggan Hibah, PDAM TB Andalkan Teknologi.

Dari 146 ribu jumlah pelanggan yang dimiliki Perumdam TKR, kata Sofyan, sebanyak 70 ribu pelanggan rencananya akan diserahkan ke PDAM TB secara bertahap selama kurun waktu 3,5 tahun.

Untuk tahap awal, sebanyak 20 ribu pelanggan akan diserahkan dalam waktu 1,5 tahun. Selama tenggat waktu itu Perumdam TKR harus menyiapkan pelanggan baru sesuai dengan jumlah yang akan diserahkan.

Hal serupa juga diberlakukan untuk 50 ribu pelanggan yang akan diserahkan pada tahap berikutnya. Proses penyerahan untuk tahap kedua ini diprediksi bisa memakan waktu sekitar 2,5 tahun.

**Baca juga: Tangani 70 Ribu Pelanggan Hibah, PDAM TB Siapkan 170 Miliar.

“Sesuai perjanjian yang dibuat kedua pihak, pelanggan belum bisa diserahkan jika belum ada penggantinya. Tapi kami optimis semua bisa berjalan sesuai rencana, karena saat ini saja kami sudah mendapatkan pelanggan baru sebanyak 25 ribu Sambungan Langsung (SL),” ujarnya. (Tim k6)