1

Polsek Cikande Cek Kendaraan Di Gerbang Tol Selama PSBB

kabar6.com

Kabar6-Kendaraan yang keluar dan masuk melalui Gerbang Tol (GT) Cikande diperiksa posisi duduk, apakah pengendara dan penumpangnya memakai masker hingga suhu tubuh pengendara maupun pengemudi yang ada di dalam mobilnya.

“Jadi kapasitas kami, sebagai pos pantau mengimbangi PSBB, di batasi kendaraan dari Jakarta dan Tangerang, tempat duduknya kami atur supaya ada jarak,” kata Kapolsek Cikande, Kompol Muhammad Rizki Salatun, ditemui disela-sela pemeriksaan kendaraan di GT Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (18/04/2020).

Wilayah Cikande, Kabupaten Serang, berbatasan langsung dengan Kecamatan Jayanti di Kabupaten Tangerang, Banten. Banyak masyarakat di Jayanti bekerja di daerah Cikande, begitupun sebaliknya.

Sehingga pemeriksaan dan sosialisasi kepada pengendara roda dua dan roda empat akan terus dilakukan hingga status pandemi covid-19 di cabut oleh pemerintah.

“Jadi kita mengimbangi dari zona yang merah. Mengimbau masyarakat untuk memakai masker, yang tidak memakai masker, kami berikan masker. Kebetulan kami ada di Kabupaten Serang, kami menjaga di GT Cikande,” jelasnya.

Begitupun dengan sejumlah gerbang tol di Kota Cilegon, seperti GT Merak, GT Cilegon Timur dan GT Cilegon Barat di jaga petugas gabungan dari Polri, TNI Pemkot Cilegon. Suhu tubuh pengendara dan penumpang pun diperiksa.

Penjagaan disejumlah GT di jaga sebagai bentuk dukungan bagi wilayah Tangerang Raya, Jakarta dan Jawa Barat yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai covid-19.

“Kegiatan Penjagaan di lakukan di Pintu Tol dalam rangka persiapan penerapan PSBB. Setiap kendaraan yang keluar masuk melalui gerbang tol, petugas gabungan kami di lapangan melakukan pengecekan suhu tubuh dan memberikan himbauan agar menggunakan masker terhadap orang yang di dalam kendaraan tersebut,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Yudhis Wibisana, dalam keterangan persnya, Sabtu (18/04/2020).**Baca juga: Hari Pertama PSBB Covid-19 di Tangsel, Banyak Temuan Pemotor Boncengan.

Sedangkan berdasarkan pantauan dilokasi, sejak pagi hingga sore hari, Sabtu 18 April 2020, masih banyak warga yang akan memasuki Kabupaten Tangerang tidak mengenakan masker, begitpun pengendara di dalam mobil, belum menjaga jarak aman tempat duduk. Hingga akhirnya harus di atur oleh petugas gabungan.(dhi)




Kontak dengan WN Bangladesh, Puluhan Santri di Pandeglang di Rapid Test, Hasilnya?

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 32 santri yang sempat kontak fisik dengan warga Bangladesh yang datang Pandeglang beberapa waktu lalu menjalani pemeriksaan rapid test.

“Hasilnya pemeriksaan itu cukup menggembirakan karena dinyatakan negatif,” ujar Juru Bicara Gugus tugas Penanganan COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaeman, Sabtu (18/4/2020)

Menurut Ahmad, berdasarkan data tim Gugus tugas dari kecamatan Menes, Majasari, dan Cikedal. Dari kecamatan Menes 7 santri yang sempat kontak hasilnya negatif dan kecamatan Majasari sebanyak 19 orang negatif. Dan kecamatan Cikedal sebanyak 6 orang dan kesemuanya hasilnya negatif.

Pemeriksaan rapid test ini dilakukan setelah lima Jemaah Tablig Warga Negara (WN) Banglades dievakusi ke Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID19 Wisma Atlet Kemayoran, Kamis (16/4/2020). Mereka dibawa menggunakan dua mobil ambulance dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Majasari.

**Baca juga: Pemkab Pandeglang Bantah Puskesmas Carita Ditutup Karena Warga Terpapar Corona.

Sebelum diberangkatkan ke Rumah Sakit Darurat Covid -19,  sample lendir dari kelima WNA ini telah diambil oleh para petugas medis dari RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan metode Swab, nantinya sampel lendir tersebut akan diperiksa menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Hari ini pihak Puskesmas dan dibantu oleh RSUD melakukan pemeriksaan swep. Hasil pemeriksaan swep ini dikirim ke provinsi, untuk dilanjutkan ke Jakarta. Kita sambil menunggu hasilnya,”tandasnya. (Aep)




Hari Pertama PSBB Covid-19 di Tangsel, Banyak Temuan Pemotor Boncengan

Kabar6.com

Kabar6-Hari pertama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak ditemui kasus pelanggaran. Pembatasan itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

“Sejauh ini pelanggaran PSBB di Tangsel masih cukup banyak karena mungkin ini hari pertama,” ungkap Wakapolres Tangsel, Stephanus Luckyto Andri Wicaksono di Check Point Sandrat Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Ciputat Timur, Sabtu (18/4/2010).

Menurutnya, pelanggaran terlihat dari penumpang kendaraan roda empat yang masih duduk berdekatan. Motor pribadi pun terlihat masih berboncengan.

“Mengaku saudara, tapi pas kita cek KTP-nya ternyata domisilinya itu berbeda,” terang Luckyto.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie yang melakukan peninjauan langsung PSBB di beberapa titik mengungkapkan bahwa dari hasil pemantauan masyarakat sudah menyadari pentingnya penggunaan masker.

”Ya tadi sudah dapat laporan, jika masker di posko masih tersedia, sehingga artinya memang warga Tangsel sudah menyadari penggunaan masker pada saat berkegiatan di luar rumah,” ujar Benyamin.

**Baca juga: PSBB Covid-19, Pemkot Tangsel Janji Perbaiki Kelengkapan Check Point.

Namun sampai saat ini dipastikan bahwa masih ada beberapa masyarakat belum tahu pelaksanaan PSBB. Misalnya, pengendara motor yang dilarang untuk ditumpangi dua orang sekaligus. Selain itu juga jumlah penumpang di dalam mobil yang harus dibatasi.

”Itu terus kami sosialisasikan. Bahwa tidak boleh berboncengan, terus juga jumlah penumpang dalam mobil juga tidak boleh berlebih. Itu kami beritahukan kepada masyarakat melalui check point,” ujar Benyamin.(yud)




Rumah Zakat Action Tangerang Berikan Edukasi ke Masyarakat Bahaya Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Rumah Zakat Action (RZA) Tangerang gencar memberikan edukasi dan membagi-bagikan masker kepada masyarakat untuk pencegahan virus corona atau Covid-19 yang kian menjadi pendemi.

Uniknya, RZA Tangerang dalam edukasi itu menggandeng Spiderman sebagai media sosialisasi kepada masyarakat.

“Aksi ini di inisiasi untuk tetap memberikan solusi terbaik dan edukasi kepada masyarakat untuk selalu tetap Waspada dalam berkendara saat wabah Covid-19 ini,” ujar Koordinator Relawan Nusantara Tangerang, Aditya Hasbi Prayoga di Pelem Semi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Sabtu (18/4/2020).

Yoga mengatakan, mengadakan aksi bagi-bagi masker bersama dengan jajaran petugas Dishub, Damkar, Binamas, Satpol PP, TNI, dan Kepolisian Kota Tangerang.

**Baca juga: Walikota Tangerang Tegur Warga Tak Patuhi PSBB.

Hal tersebut menyusul hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya.

“Semoga aksi ini bisa mencegah pertumbuhan virus corona di Indonesia,” kata Yoga.

Kendati demikian, RZA Tangerang pun turut mengimbau masyarakat Tangerang Raya untuk mengikuti anjuran dari pemerintah seperti penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), Sosial Distancing, Physical Distancing bahkan menggunakan masker saat keluar rumah. (Oke)




Diterjang Angin Kencang, 6 Rumah di Cikulur Lebak Rata dengan Tanah

Kabar6.com

Kabar6-Enam rumah semi permanen di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, roboh hingga rata dengan tanah setelah diterjang hujan lebat disertai angin kencang.

Camat Cikulur Iyan Fitriana, mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang yang merobohkan rumah warga terjadi pada Jum’at (17/4/2020) malam.

“Sekira pukul 20.30 WIB. Ada 6 rumah kondisinya rusak berat rata dengan tanah dan 1 rumah rusak sedang,” kata Iyan saat dihubungi Kabar6.com, Sabtu (18/4).

Tujuh rumah yang rusak itu berada di Desa Muncangkopong, Desa Curugpanjang, Desa Tamanjaya dan Cigoong Utara. Enam keluarga yang rumahnya rata dengan tanah sementara terpaksa mengungsi di rumah tetangga.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya sempat tertimpa atap rumah tetapi terganjal oleh motor pemilik rumah,” ucap Iyan.

Semoga kata dia, dalam waktu dekat bantuan stimulan dari Pemkab Lebak akan diberikan untuk membantu warga membangun kembali tempat tinggal mereka.

Dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan lebat disertai angin kencang terjadi serta mengajak warga bergotong royong membantu warga yang tertimpa bencana.

“Aktif bergotong royong membantu saudara kita yang terkena musibah dan mewaspadai cuaca ekstrem,” katanya.

**Baca juga: BLT Terdampak Corona, Ini Tahapan yang Harus Dilakukan Desa di Lebak.

Kasi Linjamsos Dinas Sosial Lebak Endin Toharudin, menuturkan, bantuan berupa kebutuhan logistik sudah disalurkan kepada korban.

“Bantuan dari Dinsos dan BPBD sudah disalurkan langsung kepada warga berupa beras, mi instan, peralatan memasak, selimut dan lain-lain. Sementara ini, laporan yang masuk terkait rumah roboh baru dari Cikulur,” katanya.(Nda)




Hari Pertama PSBB Tangerang Raya, Banyak Warga Tak Pakai Masker

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari pertama di wilayah Kabupaten Tangerang, masih di warnai kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker hingga menjaga jarak aman berkendara di dalam mobil.

Seperti yang terpantau di check point Cikande, Kabupaten Serang, yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Warga yang tak menjaga jarak di dalam mobil diberhentikan dam disuruh mengatur ulang tempat duduknya agar sesuai pysichal distancing.

Seperti yang di alami oleh Sukardi, warga Cikande yang akan menuju Jayanti. Dia awalnya duduk di bagian depan mobil pick up bersama temannya, kemudian disuruh pindah ke belakang sesuai aturan menjaga jarak.

“Masker nya ketinggalan dirumah. Dari Cikande mau ke Jayanti ini,” kata salah satu warga, Sukandi, ditemui dilokasi check point perbatasan Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/04/2020).

Sedangkan menurut Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, mengaku hari pertama pemberlakukan PSBB di wilayahnya masih dalam tahap sosialisasi dan himbauan yang akan terus dilakukan. Bagi masyarakat yang belum memaki masker, maka akan di erikan masker secara gratis oleh petugas gabungan, dari Pemkab Tangerang, Polresta Tangerang, dan TNI.

“Kendaraan umum harus terisi 50 persen, harus pakai masker, harus berjarak, yang belum pakai masker dikasih masker, masih dikasih himbauan dan sosialisasi,” kata Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, ditempat yang sama, Sabtu (18/04/2020).

Berdasarkan pantauan dilokasi, terlihat banyak pengendara roda dua maupun roda empat atau lebih yang belum memakai masker. Mereka pun diberikan masker bagi yang tak memakai masker. Sedangkan yang sudah taat menjalankan protap keselamatan covid-19 diberikan nasi bungkus oleh pihak kepolisian dan TNI.

**Baca juga: PSBB Tangerang Raya, Anggota DPRD Banten Bagikan Sembako.

PSBB di wilayah Tangerang Raya, yakni Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Banten, akan berlangsung sejak 18 April 2020 hingga 03 Mei 2020. Penjagaan diperbatasan atau check point akan dilakukan selama 24 jam hingga berakhirnya masa PSBB. (Dhi)




PSBB Covid-19, Pemkot Tangsel Janji Perbaiki Kelengkapan Check Point

Kabar6.com

Kabar6-Ada catatan kurang persiapan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari pertama. Program tersebut diklaim untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19).

Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Ciputat, Inspektur Satu Wagimin mengatakan, tadi pagi terjadi kurang kesiapan sarana dan prasarana pendukung di check point Sandratex, Jalan Ir H Djuanda Kecamatan Ciputat Timur.

“Masih kekurangan, seperti belum menyediakan masker hingga hand sanitizer,” kepada wartawan di lokasi kegiatan, Sabtu (18/4/2020).

Ia berharap mulai besok dan seterusnya ada evaluasi perbaikan agar pelaksanaan PSBB di check point bisa lebih baik.

**Baca juga: Banjir di Villa Pamulang Cepat Surut, Akses Jembatan Terputus.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, Muhamad mengakuu pihaknya akan melakukan evaluasi perihal kekurangan-kekurangan yang terjadi di Ciputat Timur. Ia berjanji segera melengkapi sarana dan prasarana di tujuh lokasi check point

“Ini baru hari pertama penyelenggaraan PSBB. Kita akan evaluasi apa kekurangan-kekurangan di setiap posko salah satunya di posko ini. Nanti kita akan persiapkan masker, hand sanitizer, cairan disinfektan dan sarung tangan untuk dibagikan kepada pengendara,” terang Muhamad.(yud)




Walikota Tangerang Tegur Warga Tak Patuhi PSBB

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang secara resmi menetapkan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Tangerang yang dimulai sejak dini hari tanggal 18 April 2020.

Pada hari pertama pemberlakuan PSBB, Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah bersama Wakil Walikota Sachrudin serta Sekda Kota Tangerang Herman Suwarman meninjau sejumlah wilayah yang menjadi check point pemeriksaan kendaraan selama masa PSBB.

“Selalu dipakai ya pak maskernya, karena penting demi kesehatan diri sendiri dan orang lain,” pesan Walikota saat menemui pengendara motor yang tidak menggunakan masker di checkpoint jalan Gatot Subroto, Jatiuwung, Sabtu (18/4/2020).

Arief juga meminta kepada para petugas gabungan yang terdiri dari Dishub, Satpol PP,TNI serta Polisi untuk dapat melakukan pemeriksaan kepada pengguna jalan namun tidak melupakan unsur keselamatan pengguna jalan.

“Hati – hati ketika akan melakukan pemeriksaan, jangan sampai justru membahayakan. Mengingat beberapa lokasi checkpoint merupakan ruas jalan protokol,” kata Walikota.

**Baca juga: Dinsos Cek Keberadaan Nenek Hidup Sabatang Kara di Kota Tangerang.

Hasil pantauan di sejumlah titik, lanjut Walikota, sebagian besar masyarakat sudah mengetahui tentang pentingnya penggunaan masker saat harus keluar rumah serta aturan penggunaan kendaraan pribadi selama PSBB di Kota Tangerang.

“Di lokasi check point juga dilakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Masyarakat sebisa mungkin untuk dapat diam di rumah agar PSBB bisa efektif,” tandasnya. (Oke)




PSBB Tangerang Raya, Anggota DPRD Banten Bagikan Sembako

Kabar6.com

Kabar6-Saat pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya, sejumlah Anggota DPRD Provinsi Banten, menggelar aksi sosial dengan membagikan paket sembako kepada warga kurang mampu di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Anggota DPRD Banten dari Komisi 3, diantaranya Dedi Sutardi, Martua Nainggolan dan Indah Rusmiyati, terjun langsung bersama pengurus Karang Taruna Solear mendistribusikan paket sembako ke rumah- rumah warga, pada Sabtu, (18/4/2020).

Dedi Sutardi mengatakan, pembagian sembako ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan kebutuhan pokok masyarakat selama masa penerapan PSBB di Kabupaten Tangerang. Itu, bertujuan agar warga kurang mampu sejenak menghentikan aktivitas diluar rumah, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Saat penerapan PSBB ini masyarakat yang terdampak ekonomi akibat wabah virus Corona perlu mendapatkan bantuan terutama dari Pemerintah, agar aturan yang di berlakukan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya, tidak satupun lapisan masyarakat yang tidak terkena dampak ekonomi dari Pandemi Covid-19 ini, para Anggota Dewan pun merasakan hal serupa.

Jadi, seluruh lapisan masyarakat harus tetap berjuang bersama-sama menjaga kelangsungan hidup kedepannya, karena virus corona ini belum tentu akan berakhir dalam waktu sebulan atau dua bulan kedepan.

“Dengan telah diberlakukannya PSBB di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Raya, mari kita semuanya persiapkan diri dengan sebaik- baiknya terutama dengan kelangsungan hidup kita dengan menjaga pola hidup sehat serta taat aturan,” tegasnya.

Selain pembagian paket sembako berupa beras, mie instan, gula, teh dan minyak goreng, para Anggota DPRD Banten asal Fraksi Demokrat ini juga memberikan alat semprotan disinfektan serta cairannya, agar bisa dapat digunakan langsung oleh pengurus Karang Taruna.

Masker dan baju alat pelindung diri yang bisa langsung digunakan juga, Hal tersebut untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Corona di wilayah Kecamatan Solear.

“Terkait Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang saya berharap tidak tebang pilih dalam melakukan pemberian bantuan, karena warga masyarakat Kabupaten Tangerang semuanya terdampak ekonomi akibat virus Covid-19,” ucapnya.

**Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 Berbayar Di RSKM Cilegon.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Solear, Irfan Maulana  mengucapkan terimakasih kepada anggota DPRD Provinsi Banten, yang telah memberikan bantuan Sembako dan alat penyemprotan disinfektan di wilayah Kecamatan Solear.

“Saya berharap para donatur dan Darmawan lainya bisa turut membantu dalam menyukseskan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk bantuan sendiri akan didistribusikan berupa sembako untuk warga yang membutuhkan,” katanya.

Pembagian Sembako dalam rangkaian menjaga ketahanan sosial pada masa wabah Covid-19 yang sedang melanda. Sembako diserahkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Ya, karena imbauan pemerintah untuk tetap di rumah dalam rangkaian memutus mata rantai Covid-19, sehingga ada warga yang sangat terimbas keadaan ekonominya, yang sangat membutuhkan, akan kita berikan sembako,” katanya.(Tim K6)




BLT Terdampak Corona, Ini Tahapan yang Harus Dilakukan Desa di Lebak

kabar6.com

Kabar6-Dana Desa (DD) sesuai dengan pemberitahuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bisa dialokasikan untuk membantu warga miskin yang terdampak Covid-19.

Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Lebak, menyebut, siap tidak siap pemerintah desa (Pemdes) harus mengalokasikan DD-nya untuk pencegahan penanganan dan dampak Covid-19, khususnya alokasi dana untuk bantuan langsung tunai (BLT).

“Siap tidak siap harus siap karena itu kebijakan pusat. Artinya, setiap kebijakan pusat ya harus dilaksanakan, karena ini memang kebutuhan masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Wakil Ketua Apdesi Lebak, Darmawan, kepada Kabar6.com, Sabtu (18/4/2020).

Hasil koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), pemdes harus segera melakukan perubahan anggaran khusus.

“Karena berdasarkan edaran Mendagri, desa harus melakukan perubahan RKPDes, perubahan APBDes melalui Musdes khusus yang dalam kondisi seperti ini tidak boleh dihadiri lebih dari 15 orang,” terang Darmawan.

Sesuai dengan surat Mendes PDTT, jumlah penerima BLT mengikuti aturan yang sudah ditentukan.

Desa dengan penerimaan dana desa kurang dari Rp800 juta, maksimal mengalokasikan BLT 25 persen dari dana desa. Lalu desa yang menerima dana desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar maksimal mengalokasikan BLT 30 persen dan desa yang penerimaan dana desanya lebih dari Rp1,2 miliar mengalokasikan BLT 35 persen.

“Ketika nanti alokasi anggaran BLT yang disiapkan tidak habis karena misalnya hanya sedikit yang dicover oleh desa, anggaran itu bisa dirubah lagi di perubahan anggaran yang reguler di bulan November sesuai kesepakatan dalam Musdes,” papar Kepala Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar ini.

**Baca juga: Pulang Kampung, Ratusan Warga di Malingping Lebak Isolasi Mandiri.

Akan tetapi, jika dari anggaran yang sudah dialokasikan secara maksimal masih tidak mencukupi, desa bisa mengajukan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dana desa yang lebih dari persentase yang ditentukan oleh Kemendes PDTT.

“Nanti dievaluasi itu data penerima manfaatnya oleh kabupaten. Benar enggak ini sesuai ketentuan dari Kemendes,” kata Darmawan.(Nda)