oleh

Orangtua Yuti: Saya Hanya Bisa Pasrah

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepergian Yuti, penderita kanker rahim dari RT 003/09, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meninggalkan duka mendalam bagi orangtua dan anak-anaknya.

Asih, orangtua Yuti mengaku sangat shock dengan kepergian putri kesayangannya itu.

“Walaupun iklas, namun sebagai orang tua tetaplah berat melepas kepergiannya (yuti),” kata Asih kepada kabar6.com, Jumat (5/10/2018).

Padahal, aku Asih, dirinya sudah sempat sumringah disaat Yuti dibawa ke RSUD Tangsel belum lama ini. dan, dia sangat bersyukur kepada sang pencipta anaknya dapat dirawat dengan baik.

Karena keterbatasan peralatan medis di RSUD Tangsel, akhirnya Yuti di pulangkan ke rumah. Untuk selanjutnya dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta.

“Saya sempat bingung harus bagaimana, saat anak saya dibawa pulang ke rumah,” ungkapnya.

Kepulangan Yuti tak membuahkan solusi, karena keterbatasan ekonomi menjadi penghalang terbesar.

Disamping itu, Yuti juga harus melunasi tunggakan BPJS yang telah lama tak terbayarkan.

Baru selanjutnya bisa membuat kartu KIS untuk melanjutkan rujukan ke rumah sakit di Jakarta itu.

“Kata Dinsos Tangsel, lunasi dulu tunggakan BPJS baru urus KIS. Itu juga setelah pihak kelurahan meninjau kondisi rumah Yuti,” beber Asih.

Asih melanjutkan, semenjak Yuti kembali ke rumah, tak satupun pihak kelurahan meninjau ke rumah.

“Padahal tim kader setiap hari datang ke kelurahan dan perihal tersebut sudah diberitahu,” paparnya. **Baca juga: Yuti, Penderita Kanker Rahim Dari Parakan Itu Telah Pergi.

Melihat sulitnya kondisi ekonomi yang dialami Yuti, warga Parakan juga melakukan penggalangan dana, dan sudah terkumpul Rp500 ribuan lebih.

“Kita simpati dengan kondisi Yuti. Maka dari itu, kita melakukan penggalangan dana untuk meringankan tagihan BPJSnya agar dapat segera berobat kembali,” jelas Gusti, warga Parakan. (jicris)

Print Friendly, PDF & Email