oleh

Nenek Berusia 110 Tahun Tinggal di Rumah Tak Layak di Serang

image_pdfimage_print

Kabar6-Nenek Wati (110), janda tua di Kampung Ciwaktu, RT03/01, Desa Sumur Pecung, Kota Serang, Provinsi Banten harus berjuang hidup di gubuk reot selama 40 tahun.

Dengan gubuk berukuran 3×6 meter itu, nenek Wati tidur di atas kasur lapuk dengan alas karpet plastik yang telah sobek. Berdinding terpal bekas dan beratapkan rumbia yang sudah banyak tambalan dan bocor dibanyak sisi saat hujan turun. Wanita tua asal Cikampek, Jawa Barat itu sudah menempayi gubuknya sejak 1976.

Untuk menyambung hidup, sang nenek harus berjualan jajanan anak-anak di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dekat kediamannya. Dengan penghasilan tak menentu antara Rp3 ribu sampai Rp10 ribu per harinya.

“Tos (sudah) 40 tahun, cuma ibu sendirian. Nenek selalu bersyukur dengan keadaan yang dialami, warga-warga di sini suka memberi Nenek makan, minum, serta keperluan nenek tiap harinya,” kata Nenek Wati, saat ditemui di rumah miliknya, Jumat (20/10/2017).

Kepala Dinas Sosial Kota Serang Samsuri mengatakan pihaknya belum mengetahui keberadaan nenek tersebut.

“Belum ada laporan, kalau tahu ada langkah-langkah untuk bantuan lansia, asuransi lanjut usia. Langkah berikutnya, jika rumahnya miring akan direkomendasikan ditampung di panti,” kata Samsuri.

Dari data yang diperoleh, Kota Serang memiliki 3.600 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tersebar di enam kecamatan. Pemkot Serang baru bisa memperbaiki 53 RTLH.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email