oleh

Mutilasi Berantai di India, Pelaku Makan Malam dalam Ruangan di Mana Korbannya Terbaring Tewas

image_pdfimage_print

Kabar6-Salah seorang pembunuh berantai yang paling terkenal di New Delhi, India, bernama Chandrakant Jha, dikenal begitu piawai memotong tiap bagian tubuh korbannya seperti tukang jagal sapi.

Jha, melansir Indiatoday, diketahui terlibat dalam tujuh kasus pembunuhan dari 1998 hingga 2007, dengan pembunuhan pertamanya tercatat pada 1998 yang membuay Jha harus mendekam di penjara selama lebih dari tiga tahun. Ia dibebaskan pada 2002 karena kurangnya bukti. Kemudian, Jha melanjutkan aksi untuk membunuh dan memutilasi setidaknya enam orang lagi.

Meskipun ditangkap terkait dengan enam pembunuhan ini, Jha berhasil lolos dari jerat empat kasus pembunuhan, lagi-lagi karena kurangnya bukti. Jha secara konsisten menghindari kecurigaan polisi dengan memutilasi korbannya dan menyebarkan bagian tubuh mereka di sekitar kota, sehingga sulit bagi polisi untuk mengidentifikasi korban dan pelaku kejahatan.

Rupanya, Jha melakukan semua ini untuk melampiaskan dendam kepada polisi New Delhi atas ‘kekejaman’ mereka terhadap pria itu. Ya, Jha mengaku pernah mendapatkan kekerasan dari polisi, bahkan istrinya juga turut ikut dipenjara. ** Baca juga: Selamatkan Nyawa Balita, Wanita di Tiongkok Kehilangan Lengan Kirinya

Jha sendiri memiliki cara unik untuk menjebak para korban. Pria itu biasanya membantu para pemuda, kebanyakan pendatang dari Uttar Pradesh dan Bihar, untuk mendapatkan pekerjaan kecil-kecilan. Jha akan mengajak mereka tinggal di rumahnya di JJ Colony, Hyderpur.

Jha mulai melakukan aksinya sekira pukul 20.00 waktu setempat dan mengikat tangan korbannya dengan dalih menghukumnya. Kemudian Jha mencekik para korbannya. Setelah korban tewas, Jha lebih suka makan malam di ruangan yang sama, di mana korbannya terbaring tak bernyawa. Menurut pengakuannya sendiri, dia ahli dalam memotong tubuh.

Usai ditangkap pada 2007, Jha mengaku bahwa dia telah menyempurnakan seni memotong tubuh sehingga darah yang keluar seminimal mungkin setelah dimutilasi. Meskipun Jha telah divonis hukuman mati pada 2013, pengadilan merekomendasikan perlunya reformasi di kepolisian India.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email