Kabar6-Terhitung mulai Senin (28/1/2013, sebanyak 2500 buruh PT Shyang Ju Fung (SJF), perusahaan produsen alas kaki merek Assic yang belokasi di Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dipastikan menjadi pengangguran.
HRD Manager PT SJF, Dony Ferdiansyah mengatakan, perusahaan asal Taiwan yang telah beroperasi sejak 2009 silam, mulai hari ini resmi menghentikan kegiatan operasinya.
Pasalnya, pihak pemberi order atau buyer telah mencabut semua orderan diperusahaan itu, dengan alasan tidak kondusifnya suasana hubungan industrial antara buruh dengan perusahaan.
“Sejak berdirinya empat tahun lalu, aksi demonstrasi di PT SJF sudah terjadi sebanyak 12 kali, sehingga mengganggu aktivitas produksi di pabrik ini,” ungkap Dony, kepada Kabar6.com, Senin (28/1/2013).
Kerap terjadinya aksi unjuk rasa buruh lanjut Dony, makin memparah kondisi perusahaan. Ironisnya, aksi demonstrasi buruh itu dipertontonkan langsung kepada pihak buyer yang tengah mengaudit pada 18-19 Oktober 2012 lalu.
Kepada 2500 karyawan tersebut kata Dony, diberikan pesangon sebanyak satu kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK) dan sesuai ketentuan UU 13/2003. Hak buruh itu, dibayarkan secara tunai dan langsung kepada mereka.
“Pesangon karyawan dibayarkan satu kali PMTK kepada seluruh buruh yang ada,” katanya.
Terpisah, Ketua SPSI PT SJF, Wahid Husen menjelaskan, pabrik produsen sepatu berskala ekspor ini, mulai mengeluarkan karyawannya sejak awal Januari 2013.
Namun, pihaknya mengaku terkejut atas adanya pemberhentian kegiatan produksi di PT SJF. Sebab, sebelumnya pihak karyawan tidak diberitahu tentang informasi tersebut.
“Produksi terus berjalan pada bulan Desember tahun lalu. Malah, para karyawan disuruh lembur. Tapi, sekarang tiba-tiba saja perusahaan memberhentikan kegiatan,” ujarnya. (din)