oleh

Kebiasaan Aneh yang Dilakukan Wanita Inggris Era Ratu Victoria

image_pdfimage_print
Tren pinggang super ramping.(bbs)
Tren pinggang super ramping.(bbs)

Kabar6-Setiap masa memiliki tren atau kebiasaan yang berlaku pada zamannya. Sama halnya, itu juga yang terjadi dalam era Ratu Victoria Inggris abad 18-19. Beberapa kebiasaan atau tren pada masa itu terbilang aneh bahkan mengerikan. Apa saja tren dan kebiasaan yang dimaksud? Dikutip dari Kejadian aneh, berikut uraiannya:

1. Pura-pura pingsan
Tidak hanya kecantikan fisik, para gadis pada masa itu juga ‘dituntut’ untuk memiliki sifat, gerak-gerik dan tutur kata seanggun Ratu Victoria. Pada era ini, melihat gadis pingsan adalah hal yang wajar, dan terjadi hampir setiap saat.

Seorang gadis akan pingsan sebagai reaksi dari takut, kaget atau sedih. Pingsan dianggap sebagai perwujudan dari sikap lemah lembut, dan para pria yang menangkap sang wanita ketika pingsan akan dianggap sebagai pria gentle.

Tato sebagai fashion.(bbs)
Tato sebagai fashion.(bbs)

2. Puasa & tidak makan seumur hidup
Fenomena ini dikenal dengan nama ‘The Fasting Girl’. Gadis-gadis ini mengaku memiliki kemampuan untuk berpuasa, alias tidak makan atau minum apa pun seumur hidupnya. Fenomena ini terjadi karena para gadis ingin terkenal sebagai pribadi dan makhluk yang unik.

Namun, menurut pengakuan orang terdekat para ‘The Fasting Girl’, gadis-gadis ini tetap makan seperti orang biasa, namun pura-pura tidak makan di depan umum. Salah satu fasting girl yang terkenal adalah Mollie Fancer yang mengaku bahwa dirinya tidak makan selama empat belas tahun.

3. Tren pinggang super kecil/langsing
Pada masa itu, semakin kecil pinggang wanita, maka semakin cantik pula di mata masyarakat. Sejak itulah teknik mengikat pinggang mulai terkenal. Para wanita akan memakan korset yang demikian ketat dan menggunakan ikatan khusus di bagian pinggang sehingga menjadi sangat kecil. Gadis dengan pinggang kecil seperti ini dianggap akan lebih anggun jika memakai gaun.

4. Tato
Pada abad ke-19, hanya orang-orang kriminal atau penjahat yang menato tubuhnya. Namun pada 1862, Prince of Wales, anak Ratu Victoria, menato tubuhnya ketika sedang berada di Jerusalem.

Sejak saat itulah, para anak muda di Inggris mengikuti tato sebagai sebuah tren. Pada 1898, dalam sebuah artikel menyebutkan bahwa ada lebih dari 100 ribu orang yang memiliki tato di tubuhnya. ** Baca juga: Gigolo Termahal, Hikaru Kenakan Tarif Rp2,5 Miliar Semalam

Tren mana yang menurut Anda mengerikan? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email