oleh

Kacau! Seribu Vaksin COVID-19 di Bishkek Hancur Gara-gara Petugas Kebersihan Cabut Kabel Kulkas

image_pdfimage_print

Kabar6-Insiden yang sangat menyesakkan dada terjadi di Kyrgyzstan, sebuah negara yang terletak di benua Asia bagian tengah.

Bayangkan, nyaris 1.000 vaksin COVID-19 yang perlu disimpan pada suhu di bawah dua derajat Celcius harus dibuang, setelah seorang petugas kebersihan mencabut kabel kulkas untuk mengisi daya di telepon selular (ponsel).

Seorang pejabat di Layanan Sanitasi dan Epidemiologi Negara Bagian Kyrgyzstan bernama Burul Asylbekova mengungkapkan, insiden itu terjadi di sebuah klinik di Ibu Kota Bishkek. Menurut laporan media lokal, melansir Dailystar, vaksin yang rusak adalah bagian dari pengiriman 20 ribu dosis vaksin Sputnik V yang telah disumbangkan ke Kirgistan oleh Rusia.

Pasokan awal vaksin Sputnik perlu disimpan pada suhu -18 derajat Celcius, tapi para peneliti bergegas untuk menghasilkan versi yang dapat disimpan di lemari es domestic. Pada Februari lalu, mereka mengumumkan pengembangan versi baru yang tetap dapat digunakan pada suhu hingga dua derajat Celcius.

Menteri Kesehatan Alimkadyr Beishenaliyev mengatakan, salah satu pembersih klinik diyakini bertanggung jawab karena mencabut kabel kulkas, sehingga membuat batch vaksin tidak dapat digunakan.

Program vaksinasi Kyrgyzstan dimulai pada Maret lalu, tetapi ada resistensi yang signifikan di antara masyarakat Kyrgyzstan terhadap pasokan awal suntikan Sinopharm buatan Tiongkok. Kini setelah vaksin Sputnik Rusia tersedia di negara itu, ada lebih banyak penggunaan di masyarakat.

Kementerian kesehatan negara Kyrgyzstan mengumumkan bahwa lebih dari 50 ribu dari 6,5 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus Corona. ** Baca juga: Remaja California Ini Nekat Lawan Beruang untuk Selamatkan Anjing Peliharaannya

Program mereka meningkat setelah dilaporkan adanya 2.470 vaksinasi baru. Menurut angka resmi, Kyrgyzstan telah mencatat 105.469 kasus dan 1.821 kematian akibat virus Corona sejak awal pandemik.

Namun pihak berwenang telah mengakui bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email