oleh

Jaga Tradisi, Nelayan Carita Pandeglang Ruwatan Laut

image_pdfimage_print

Kabar6-Ribuan nelayan di wilayah Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, melakukan ruwatan laut, di lingkungan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita, Rabu (4/9/2019).

Sejak tadi pagi ribuan warga dan nelayan tumpah ruah berkumpul di sekitar Tempat Pelelangan Ikan. Warga nampak antusias memeriahkan tradisi pesta laut, dalam ruatan itu.

Dalam ruwatan tersebut, para nelayan menyiapkan perahu yang sudah dihias. Ada satu perahu yang khusus membawa kepala kerbau, di belakang perahu pengangkut kepala kerbau, ada puluhan perahu nelayan juga ikut serta mengiring ke tengah laut.

Perahu yang telah dilarung lalu menjadi rebutan para nelayan. Mereka (nelayan) percaya darah kerbau yang dilarung membawa berkah dan mampu menolak bala.

Sebelum perahu yang membawa kepala kerbau tersebut dibuang ke tengah laut, para sesepuh terlebih dahulu memanjatkan doa. Mereka berharap bisa mendapat rezeki yang lebih banyak lagi di tahun mendatang.

“Ruwat laut merupakan bentuk syukur hasil tangkapan ikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikannya lewat hasil laut yang selama ini didapat,” kata Ketua panitia ruat laut, Didi Syarif.

Diketahui ruatan laut selama ini sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga pesisir Carita, Pandeglang digelar rutin tiap tahun. Ruwatan laut tersebut sudah dilakukan sejak 30 tahun lalu oleh warga pesisir Carita.

“Sudah sejak 30 tahun lalu pesta laut ini kami lakukan. Karena hal ini menjadi tradisi kami sebagai warga nelayan,” ungkapnya

Selain bentuk rasa syukur, ruwatan laut tersebut sebagai bentuk pelestarian ekosistem laut. Karena melalui kegiatan itu juga, salah satu upaya memberikan pemahaman warga agar dapat menjaga lingkungan.

Sementara, Kepala Desa Carita Ganda Wijaya mengatakan, tradisi ruwatan laut ini sudah menjadi kebiasaan warga nelayan. Kades melihat, warga nelayan cukup antusias mengikuti pesta laut tersebut.**Baca juga: Setengah Juta Kendaraan Di Banten, Terancam ‘Bodong’.

“Dalam pesta laut ini tidak hanya seremoni pembuangan kepala kerbau saja. Namun dilakukan beberapa kegiatan lainnya, mulai dari pentas wayang kulit, istigosah dan kegiatan lain yang memeriahkan pesta laut,” ujarnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email