oleh

Ini 3 Presiden dengan Masa Jabatan Terlama di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Secara umum, pemilihan umum (pemilu) untuk Kepala Negara dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dan masa jabatan presiden pun dibatasi yaitu maksimal 10 tahun.

Namun, sebuah data justru mengatakan sebaliknya. Masih ada presiden di dunia yang bertengger di kursi eksekutif lebih dari 10 tahun. Padahal, negara tersebut bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki atau kerajaan.

Siapa sajakah Presiden yang dimaksud? Melansir beautynesia, ini tiga presiden di dunia dengan masa jabatan terlama:

1. Robert Mugabe
Robert Mugabe adalah presiden terlama di Zimbabwe dengan masa jabatan selama 30 tahun. Selama berkuasa dari t1987 hingga 2017, pemerintahan Mugabe dikritik sebagai Pemerintahan Tirani.

Hal yang paling diingat dari pemerintahan pria berkelahiran 1924 ini adalah terjadinya hiperinflasi. Inflasi di Zimbabwe pernah meroket hingga 11,250 juta persen. Bahkan menyentuh angka 231 juta persen pada 2008.

Selain itu, Zimbabwe juga pernah mengalami tiga kali kegagalan dalam redenominasi mata uang pada tahun 2006-2009.

2. Paul Biya
Paul Biya adalah presiden Kamerun yang telah memerintah sejak 1982 hingga sekarang. Dalam kepemimpinannya, Biya dicitrakan dengan pemimpin yang otoriter.

Di bawah konstitusi, Biya memiliki kekuasaan eksekutif dan legislatif yang luas. Bahkan, dia memiliki otoritas besar atas peradilan, yang mana pengadilan hanya dapat meninjau konstitusionalitas undang-undang atas permintaannya.

3. Fidel Castro
Pria bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz merupakan presiden Kuba yang memerintah sejak 1976 hingga 2008. Sebelum itu tepatnya Februari 1959, Castro dilantik sebagai perdana menteri. Secara total, Castro memimpin negara Kuba selama 49 tahun.

Dalam memimpin Kuba, Castro menerapkan kebijakan ala komunis dan cenderung bersahabat dengan Uni Soviet. Diketahui akhir 1961, Castro menyatakan diri seorang Marxis-Lennis serta mengumumkan ekonomi dan politik Kuba didasarkan pada komunisme.

Terlepas dari kepemimpinan Castro di Kuba, rupanya di akhir hidupnya dia pernah menulis opini dan kolom tentang pengalamannya yang dibukukan bertajuk ‘Reflections of Fidel’.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email