oleh

Analisa Pengamat soal Jokowi Belum Sebut Arah Dukungan Capres

image_pdfimage_print

Kabar6-Presiden Joko Widodo hingga kini tidak vulgar menyatakan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil. Meskipun ia telah menyatakan bahwa presiden boleh kampanye dalam Pilpres 2024.

“Kan dia udah mau coba. Tapi kan sikap publiknya negatif. Dia mundur lagi,” ungkap pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti kepada kabar6.com, Rabu (7/2/2024).

Munculnya sentimen negatif usai pernyataan presiden boleh kampanye, menurutnya, bikin Jokowi enggan menyebutkan arah dukungan ke pasangan calon tertentu.

Ray Rangkuti bilang, jika publik adem ia meyakini Jokowi akan mengutarakan secara tegas. Bukan hanya seperti sekarang yang melakukan kampanye terselubung.

“Kalau sekiranya tidak ada reaksi dari publik seperti sekarang saya percaya dia akan kampanye. Cuma kan karena tiba-tiba muncul reaksi negatif dia mundur lagi,” ujar Ray Rangkuti.

**Baca Juga: Pemerintah Angkat Kebijakan Tata Ruang DAS pada Proses Politik 10 Tahun World Water Forum

Ia melihat manuver politik Jokowi tidak berhenti. Ray menukil ada partai politik bisa mengundang Jokowi hanya sekedar minum teh saja. Lalu esok paginya olah raga bareng meskipun itu hari libur.

“Yang mau saya katakan kalau presiden selalu bilang netral, gimana netral. Ada partai yang dapat 2 atau 3 persen aja susah, lalu ngajak presiden minum kopi,” terang Ray Rangkuti.

Ia menilai Bawaslu sebagai wasit pesta demokrasi juga tidak bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Polemik yang masih panas adalah acungan dua jari yang diduga milik Iriana Jokowi dari dalam mobil kepresidenan.

Ray Rangkuti mendesak Bawaslu segera menindak tegas. Siapapun yang mengacungkan dua jari dari dalam fasilitas negara juga dapat diduga melanggar aturan pemilu.

“Bawaslu kemana Bawaslu-nya. Situasi sekarang seolah-olah berpemilu tidak ada Bawaslu,” sindir Ray Rangkuti.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email