Kabar6-Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan keseriusannya untuk menerapkan teknologi urban farming.
Sistem ini diyakini mampu mengatasi masalah sampah yang hingga kini masih menjadi momok bagi daerah perkotaan di Indonesia, termasuk Kota Tangsel.
Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, jajarannya kini mulai memperkenalkan sistem teknologi urban farming dalam penanggulangan sampah perkotaan ke masyarakat. Sistem ini diyakini mampu mengatasi masalah sampah, karena ramah lingkungan dan punya nilai ekonomis.
“Mengatasi sampah bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi peran aktif masyarakat juga sangat penting,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (2/1/2015).
Airin jelaskan, kalangan masyarakat yang digandeng dari kalangan pengelola bank sampah. Lembaga binaan ini setiap harinya telah rutin bergelut dengan limbah rumah tangga.
Kedepannya ditargetkan, bahwa setiap Rukun Warga diharapkan minimal punya satu bank sampah. Maka dari jumlahnya mencapai 686 RW di Kota Tangsel, bagi wilayah yang belum memiliki bank sampah harus bisa mengembangkan.
“Sampai sekarang tercatat sudah ada 105 bank sampah yang tersebar di tujuh kecamatan,” jelasnya.
Airin tegaskan, maka DKPP Kota Tangsel punya pekerjaan rumah untuk membentuk serta mengembangkan kelompok bank sampah di 581 RW. Iapun mengakui, jika hingga kini kelompok masyarakat yang ikut aktif mengelola hanya mencapai 97 bank sampah saja.
Menurut yang diketahuinya tentang sistem urban farming yakni, suatu aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar perkotaan. Sistem tersebut merupakan perpaduan antara ketrampilan, keahlian dan inovasi dalam budidaya serta pengolahan makanan.
Dari aktivitas mengelola bank sampah menggunakan teknologi urban farming juga bisa memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, menambah penghasilan masyarakat sekitar juga sebagai sarana rekreasi dan hobi.
“Untuk bank sampah yang kurang aktif kami akan melaksanakan pembinaan lebih intensif dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan bank sampah yang belum atau sudah tidak aktif dapat lebih kreatif lagi,” tegas Airin.(yud)