oleh

Kerabats Gagas Dialog, DPRD Tangsel Belum Jadi Rumah Rakyat

image_pdfimage_print

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai sejumlah tokoh belum bener-bener menjadi rumahnya rakyat kebanyakan.

Pasalnya, masih banyak permasalah yang justru diadukan kepada pihak eksekutif dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, bukan kepada DPRD yang sejatinya jadi rumah pengaduan rakyat.

Demikian dikatakan Sekretaris MUI Kota Tangsel Abdul Rojak, menilai keberadaan dan kinerja pihak DPRD Kota Tangsel sejak berdiri.

“Kalau saat ini masyarakat sudah bisa berdialog langsung dengan Wali Kota, Kepala Dinas dan struktur pemerintahan lain yang di Kota Tangsel. Tapi tidak demikian dengan DPRD-nya,” ujar kata Abdul Rojak.

Oleh karenanya, salah satu penggagas berdirinya Keluarga Rakyat Tangerang Selatan (Kerabats), mengusulkan agar Kerabats bisa menggelar dialog rakyat bersama DPRD.

Menurut Rojak, memasuki empat tahun Kota Tangsel, dia berharap semakin banyak masyarakat yang bisa berperan aktif dalam menggagas, merangkai, dan mencetuskan pembangunan daerah ini bersama DPRD dan juga Pemkot Tangerang.

“Bisa dilihat, jarang sekali warga datang ke DPRD untuk mengadukan maslahnya, dan DPRD nampak sepi dari hingar bingar rakyat mengadu,” tukasnya.

Belum lama ini, Kerabats melakukan silaturahmi sekaligus dialog langsung dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di salah satu hotel di Serpong.

Dalam silaturahmi tersebut. Sayang, dalam pertemuan itu, tidak nampak satupun unsur pimpinan DPRD. “Lebih banyak dewan perwakilan masjid yang datang saat ini, dewan perwakilan rakyatnya tidak ada,” sindir Rojak.

Belum dijadikannya DPRD sebagai rumah rakyat diamini sejumlah pimpinan DPRD. Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel asal Fraksi PKS Ruhamaben menyatakan, idealnya DPRD memang jadi rumah bagi rakyatnya.

Namun, pada prinsipnya, meskipun saat ini belum banyak aduan kepada DPRD, para wakil rakyat seluruhnya bekerja untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya

“Kami tetap memperjuangkan aspirasi rakyat semaksimal mungkin. Meski ujungnya harus ada kompromi karena tidak semua aspirasi dapat direalisasikan secara bersamaan. Dan hal ini semua harus dapat dimonitor dan dievaluasi oleh rakyat Tangsel. Saya pribadi sangat mendukung upaya dialog antara DPRD dengan konstituennya biar ada kesepahaman,” katanya.

Senada, Wakil Ketua DPRD asal Fraksi Golkar Syihabudin Hasyim mengatakan, adanya dialog yang akan digelar Kerabats dengan DPRD sangat baik.

“Seharusnya memang apa yg diingini rakyat itu menjadi rujukan dalam mengambil langkah kebijakan . Idealnya memang DPRD sebagai rumahnya rakyat dan saya setuju hal itu. Dialog dibutuhkan saat ini untuk kemajuan Tangsel,” ucap Syihab.(iqmar)

Print Friendly, PDF & Email