oleh

Demi Bertahan Hidup, Burung Bangau Kayu Beralih ke Junk Food

image_pdfimage_print

Kabar6-Siapa bilang junk food hanya disukai oleh manusia saja? Ilmuwan dari Florida Atlantic University menemukan, populasi burung bangau kayu (Mycteria americana) justru dapat berkembang biak dengan baik berkat makanan seperti junk food dan chicken wings.

Penelitian baru menunjukkan, burung lahan basah tertentu yang tinggal di dekat daerah perkotaan dapat berkembang biak selama periode ketersediaan makanan alami yang rendah.

Berdasarkan penemuan tadi, melansir iflscience, kini peneliti percaya urbanisasi hewan pada kenyataannya dapat membantu beberapa spesies untuk bertahan hidup. Urbanisasi dapat memberikan mereka (burung bangau kayu) sumber makanan alternatif ketika lingkungan alami mereka tidak bisa mendukung. Penelitian mengenai makanan perkotaan yang mampu membuat spesies burung tertentu berkembang biak telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports.

Ilmuwan meneliti serta melacak kawanan bangau kayu yang hidup di Florida Selatan, Florida, Amerika Serikat selama musim bersarang 2015-2017. Dari 160 sarang yang dipantau, 106 di antaranya terletak di daerah perkotaan dan 54 di lingkungan alami Everglades. Selama periode kelimpahan makanan alami, baik burung perkotaan maupun non-perkotaan mengikuti pola makan yang sangat mirip.

Mereka mengonsumsi sebagian besar makanan alami seperti ikan rawa sehingga burung bangau kayu menghasilkan banyak anak. Namun, setiap kali rawa mengalami kesulitan dalam menyediakan sumber daya alami, burung perkotaan mulai mengobrak-abrik tong sampah untuk mencari makanan tambahan.

Ilmuwan mengamati mereka dan menemukan bahwa burung bangau kayu juga memakan chicken wings (sayap ayam) hingga hot dog. Diketahui, chicken wings (menu sayap ayam) adalah makanan ringan populer di perkotaan. Bahkan, ilmuwan menemukan sayap ayam dalam sarang burung bangau kayu.

Hasilnya, bangau yang tinggal di daerah perkotaan dapat mempertahankan tingkat reproduksi mereka yang tinggi selama periode menurunnya makanan alami.

Sebaliknya, jumlah anak burung yang lahir dari bangau yang hidup di koloni alami menurun ketika makanan di rawa-rawa semakin langka.

“Kemampuan burung perkotaan untuk mengubah pola makan mereka dengan menyertakan jenis mangsa yang berbeda seperti makanan manusia yang mencakup sayap ayam dan hot dog memungkinkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak anak selama kondisi ketersediaan makanan alami menurun,” kata Profesor Betsy Evans.

Selain junk food, bangau perkotaan juga memakan lobster, katak, dan amfibi lain yang hidup di sumber air yang tidak alami seperti kolam dan kanal. ** Baca juga: 5 Momen Penting Ini Hanya Terjadi Sekali Sepanjang Sejarah

Berdasarkan penelitian, ilmuwan menyimpulkan bahwa tidak semua spesies hewan menderita ketika perluasan perkotaan merambah habitat alami. Dalam kasus burung bangau kayu, kedekatan dengan kota justru memberikan peluang penting untuk bertahan hidup.(ilj/bbs)