1

Polrestro Tangerang Bedah Rumah Warga di Cipondoh

Kabar6-Polrestro Tangerang Kota gencar melakukan bdah rumah warga. Kali ini, Polrestro Tangerang membedah rumah seorang Marbot Masjid bernama Iskandar di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang.

Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Harley H. Silalahi mengatakan bedah rumah ini dilakukan untuk menjadikan rumah rumah yang layak. Rumah milik Iskandar tersebut sudah selesai dibenahi beberapa minggu lalu.

“Secara simbolis saya menyerahkan kunci rumah kepada pemiliknya yakni Iskandar,” ungkap Harley menjelaskan, Rabu (7/11/2017).**Baca Juga: Pelaksanaan Mukota II Kadin Kota Tangsel Diundur Maret 2018.

Dalam beberapa bulan terakhir, lanjut Harley, pihaknya telah membedah tujuh rumah milik warga kurang mampu di Kota Tangerang.

“Ini dilakukan sebagai bentuk bahwa polisi dekat dan peduli dengan rakyat. program Polsantren dengan acara bedah rumah Insya Allah akan terus dilakukan, semoga berkah bagi para penghuninya,“ katanya.(BL)




6 Anggota Polrestro Tangerang Diberi Penghargaan

Kabar6-Enam anggota Polrestro Tangerang Kota diberi penghargaan. Penghargaan tersebut diberikan kepada anggota yang berhasil memeriksa saksi yang terindikasi sebagai tersangka dalam kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan keenam anggota polisi tersebut yakni Iptu Gusti Arsad, Aiptu Andi, Fajar Yasin, Aiptu Agus Eko, Bripka Arqi Afiandi dan Brigadir Subur Rahayu.**Baca Juga: Hari Mengenang Korban Kebakaran di Kosambi, Warga Gelar Salat Gaib.

“Penghargaan tersebut sebagai wujud penghargaan pimpinan dan dukungan terhadap anggota yang melaksanakan tugas tanpa mengenal waktu dan tenaga,” ungkap Harry usai apel di Mako Polrestro Tangerang, Jumat (3/11/2017).

Tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi yang kemudian mengerucut menjadi dua saksi yang terindikasi menjadi tersangka penyebab sekaligus penanggungjawab dari terbakarnya pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses

“Karena keuletan dan kegigihan serta dedikasi yang tinggi anggota tersebut maka kemudian kepolisian mendapat keterangan siapa yang bertanggungjawab dalam peristiwa kebakaran tersebut,” katanya.(BL/rls)




Ini Pengungkapan Narkoba 1 Bulan Terakhir di Polda Banten

Kabar6-Direktorat Narkoba Polda Banten menggelar ekspos ungkap kasus narkoba dan obat ilegal oleh Polda Banten dan jajaran di Mapolresta Tangerang, Senin (30/10/2017).

Direktur Reserse Narkoba Polda Banten Kombes Pol Yohanes Hernowo mengungkapkan, kasus yang diekspos adalah kasus narkoba dan obat ilegal yang diungkap dalam satu bulan terakhir baik oleh Polda Banten maupun jajaran Polres di wilayah hukum Polda Banten.

“Ada 74 kasus yang diungkap dan barang bukti yang kami amankan berupa 66,6 gram narkotika jenis sabu, 1582,84 gram ganja kering, 8.320 butir Tramadol dan 8.801 butir Hexymer,” ungkap Yohanes.

Lanjut Yohanes, dirinya mengaku telah mengamankan 103 tersangka, terdiri dari 100 pria dan tiga perempuan dengan 74 kasus.**Baca Juga: MoU Proactive Policing di Kabupaten Tangerang Digelar.

“Pengguna narkoba ilegal banyak dikonsumsi oleh kalangan pelajar,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan ekspia di Mapolresta Tangerang, Yohanes menyebut karena kinerja anggota Polresta Tangerang paling produktif sesuai dengan hasil perankingan.

“Ini sengaja dilakukan untuk memacu semangat kepada anggota polres lainya agar lebih produktif dalam mengungkap kasus,” tandas Yohanes.(Tim K6)




Identifikasi Korban di Pabrik Petasan, DVI Polda Banten Buka Posko Ante Mortem

Kabar6-Untuk mendukung proses indentifikasi korban kebakaran, Disaster Victim Identification (DVI) Polda Banten dan Ukers Polres/ta membuka Posko Ante Mortem untuk korban ledakan pabrik petasan di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Kepala Bidang Kedokteran Polda Banten (Dokkes) Polda Banten, AKBP Nariyana mengatakan, bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya karena kebakaran ini, dapat melapor ke Biddokkes Polda Banten atau Urkes Polres/Ta jajaran Polda Banten dengan membawa informasi tentang data fisik korban.

“Silahkan bawa data korban tentang gigi apabila korban pernah berobat ke dokter gigi, pakaian/jaket/topi dan lain-lain yang sering dipakai tapi belum dicuci oleh korban,” ujar AKBP Dr. Nariyana, Sabtu (28/10/2017).**Baca Juga: Hanya 4 Korban Kebakaran di Kosambi Ditanggung di BPJS Ketenagakerjaan.

Nariyana mengatakan pihaknya juga telah siap mengambil sampel DNA dari keluarga korban melalui buccal swab/mulut dan darah.

“Data tersebut digunakan untuk mempermudah proses indentifikasi korban ledakan yang meninggal,” katanya.

Sementara itu, dirinya juga menegaskan bahwa Biddokkes Polda Banten telah menyiagakan Tim DVI Ante Mortem terdiri dokter dan tenaga kesehatan di Biddokkes Polda Banten dan Urkes Polres/Ta dan dua Dokter ke RS Kramat Jati yakni Dr Donald Sp F dan Drg Alfin.(Tim K6)




Home Industri Petasan di Kabupaten Tangerang Dirazia Polisi

Kabar6-Tak ingin kejadian kebakaran dan meledaknya home industri petasan di Kosambi terjadi di wilayah hukum Polresta Tangerang, sejumlah anggota gabungan Kepolisian Resort Kota Tangerang menggelar razia home industri petasan.

“Hari ini saya instruksikan anggota untuk melakukan razia home industri atau pabrik yang memproduksi petasan di wilayah hukum Polresta Tangerang,” ujar Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif, Jumat (27/10/2017).

Ia juga mengatakan telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran polsek untuk memantau dan merazia tempat-tempat penyedia petasan dan kembang api di wilayah masing-masing.**Baca Juga: Komnas HAM: Kebakaran di Kosambi Juga Jadi Tragedi Perburuhan di Indonesia.

“Sejumlah lokasi yang diduga memproduksi petasan kami periksa. Namun, saat diperiksa tempat tersebut sudah berhenti memproduksi dan tidak temukan barang bukti,” terang Kapolres.

Sementara itu, dari razia tersebut pihaknya berhasil menyita 11 gulung petasan ukuran besar, delapan gulung petasan ukuran sedang dan tiga gulung petasan ukuran kecil dari penjual di wilayah Pasarkemis.

“Petasan tersebut didapat dari salah satu produsen di daerah Parung Bogor dan rencananya akan kami kembangkan,” tandas Kapolres.(Tim K6)




Pojok Baca Polres Tangsel Diklaim Ringankan Tugas Najwa Shihab

Kabar6–Duta Baca Indonesia apresiasi inovasi yang dilakukan Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dengan mendongrak minat baca masyarakat melalui Pojok Baca yang berlokasi di Satpas Polres Tangsel di Jalan Makam Seribu, Cilenggang, Kecamatan Serpong.

“Sebagai ‘provokator baca’ yang sudah dijalani selama satu tahun, harus membuat masyarakat jatuh cinta untuk membaca. Untuk itu, melalui aktualisasi inovasi yang dilakukan Polres Tangsel dalam Pojok Baca, saya berterima kasih karena turut meringankan tugas saya,” kata Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia saat Launching Pojok Baca Polres Tangsel, Rabu (25/10/2017).

Adapun tugas-tugas di pojok baca Polres Tangsel, Najwa mengatakan, bahwa jajaran Satpas Polres Tangsel harus dengan sabar dan ngayom dalam mengajak masyarakat yang sedang menunggu proses pembuatan sim untuk mau ke pojok baca dan melakukan membaca buku.

“Tugas kita di pojok baca adalah memberikan contoh dan terus mengajak masyarakat dengan sabar dan tulus ikhlas untuk mau membaca,” tegas Najwa.

Pojok baca di Satpas Polres Tangsel ini, diyakini Najwa dapat menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi hoax yang kini sangat gampang penyebarannya.

“Terima kasih sudah mau membantu duta baca Indonesia dan mendukung motto Tangsel Cerdas, Moderen dan Religius,” papar Najwa.

Saat memberikan sambutan pada launching itu, Najwa sedikit menceritakan perjalanannya sebagai duta baca. Najwa menceritakan kalau dirinya bingung harus memulai, saat dirinya ditunjuk menjadi Duta Baca Indonesia.

Lalu, Najwa mengirimkan surat kampanye baca kepada pejabat-pejabat Negara. Dan yang paling cepat responnya adalah Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Malahan, pak Tito yang selanjutnya ngejar-ngejar saya kapan harus merealisasikannya,” cerita Najwa.

Selanjutnya, lanjut Najwa bercerita, Kapolri segera memerintahkan seluruh jajarannya untuk dapat mengajak masyarakat minat membaca.

“Tak memakan waktu lama, Pak Tito segera memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk mengajak masyarakat minta membaca,” terang Najwa menceritakan pengalamannya menjadi Duta baca Indonesia.(fit)




HSN, Jajaran Polresta Tangerang Kompak Pakai Peci dan Sarung

Kabar6-Hari Santri Nasional (HSN) 2017 diperingati secara khusus oleh jajaran Polresta Tangerang. Para personel Polresta Tangerang kompak mengenakan sarung dan peci.

“Anggota di bagian pelayanan dan anggota yang ikut Apel HSN mengenakan peci dan sarungan. Untuk Polwan mengenakan sorban. Hal itu sebagai bentuk apresiasi kami kepada sahabat-sahabat santri,” kata Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif, Senin (23/10/2017).

Alif mengatakan sarung dan peci identik dengan keseharian kaum santri. Selain itu, kata Alif, sarung dan peci juga memiliki filosofi kesederhanaan dan kesamarataan.

“Saat menggunakan sarung dan peci semua menjadi sama. Tidak ada yang lebih jumawa karena sarung dan peci lambanh kepasrahan saat beribadah kepada Tuhan,” terangnya.

Alif memastikan, meski mengenakan sarung dan peci, namun pelayanan di Polresta Tangerang berjalan normal. Alif juga mendorong agar kalangan santri meningkatkan keseriusan belajar agar bisa berguna bagi agama, bangsa, negara, dan keluarga.**Baca juga: Polresta Tangerang Wakafkan Seribu Kitab Kuning ke Santri.

“Anggota polisi juga banyak yang dari kalangan santri. Bahkan negara ini pernah dipimpin santri yaitu KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Ini bukti bahwa antara pesantren dan negara adalah kesatuan yang sempurna,” ujarnya.(Tim K6)




Polresta Tangerang Wakafkan Seribu Kitab Kuning ke Santri

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mewakafkan sedikitnya seribu kitab kuning kepada para santri dan santriwati di Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di lapangan Maulana Yudhanegara Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (23/10/2017).

“Pada apel HSN itu, saya berinisiatif mewakafkan seribu kitab kuning untuk santri. Secara simbolis, Bapak Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Bapak Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang Nawawi menyerahkan kitab kuning kepada santri,” ungkap Alif, usai memimpin apel HSN ke-3.

Menurutnya, sebagai apresiasi kepada santri, pihaknya memerintahkan anggotanya di pelayanan dan anggota yang mengikuti apel untuk mengenakan sarung dan peci.

Meski begitu, dipastikan sarung dan peci tidak mengurangi atau mengganggu semangat pelayanan dan tugas.

“Usai apel, saya hampiri para santri yang membentangkan spanduk ucapan terimakasih. Saya terharu dan merasa tidak pantas mendapat ucapan itu karena apa yang saya lakukan dan berikan untuk santri belum seberapa,” katanya.

Sebagai orang yang lahir dari dunia pesantren, kata dia, dirinya paham betul karakter santri. Pesantren memiliki doktrin istimewa yaitu Hubbul Wathan Minal Iman atau cinta tanah air sebagian dari iman.

Doktrin itu melekat sehingga tidak mengherankan bila dulu kaum santri mati-matian memperjuangkan kemerdekaan. Atas jasa kalangan pesantren, negara pun mengapresiasi dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.**Baca juga: Santri Dan Maha Karya Untuk NKRI.

Ini merupakan bukti bahwa agama dan negara bukanlah dua kutub yang berlawanan. Keduanya adalah kesatuan di bawah lindungan Tuhan.**Baca juga: Kapolda Banten Peringati HSN di Ponpes Al-Fathaniyah.

“Semoga momentum Hari Santri membuat segenap elemen bangsa makin bersinergi. Untuk bersama-sama mewujudkan negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” tuturnya.(Tim K6)




Kapolda Banten Peringati HSN di Ponpes Al-Fathaniyah

Kabar6-Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, menghadiri acara peringatan hari Santri Nasional ke-3 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al- Fathaniyah di Jalan Raya Serang-Pandeglang, Tembong, Cipocok Jaya, Kota Serang, pada Minggu (22/10/2017).

Kegiatan bertajuk “Meneguhkan Peran Santri Dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, Dan NKRI” ini melibatkan sedikitnya 700 peserta dari sejumlah Ponpes se-Provinsi Banten.

Tak hanya dihadiri Kapolda Listyo, Istigosah dan pembacaan Sholawat Nariyah di Hari Santri 2017 ini juga diikuti oleh Ketua DPRD Kota Serang, KH. Matin Syarkowi (Pim Ponpes Al-Fataniya), KH. Zaenudin Rois (Ketua Suryah NU Kota Serang), KH. Daelani, KH. Fatahilah (Rangkas), KH. Sonhaji (Cadasari), KH. Awang (Kragilan), Ust. Tantowi, Ust. Ahmad Gojali (Cidahu ), KH. Sonhaji (Cangkudu), Wadir Krimsus Polda Banten, Wakapolres Serang Kota, Kapolsek Cipocok, para santri dan santriwati, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kegiatan tasyakuran dalam rangka memperingati hari santri yang ke-3 ini adalah peristiwa yang sangat berharga.

Pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri, karena para Kiyai dan Santri dianggap memiliki jasa cukup besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Indonesia yang kita cintai ini mempunyai 17 ribu Pulau dengan bermacam- macam suku, agama dan etnis. Itu adalah salah satu modal untuk selalu bersatu dan mempertahankan NKRI.**Baca juga: Santri Dan Maha Karya Untuk NKRI.

“Indonesia selama 350 tahun dijajah Belanda karena waktu itu baru mau bersatu kita di pecah, dengan konflik-konflik saat ini yang terjadi kita harus waspada karena tidak menutup kemungkinan ini adalah permainan bangsa lain yang ingin memecahkan belah NKRI,” kata Kapolda Listyo.(Tim K6)




Santri Dan Maha Karya Untuk NKRI

kabar6.com

Kabar6-“Bahwa untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI) serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, perlu ditetapkan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober”

Oleh: Kapolresta Tangerang AKBP HM. Sabilul Alif

Demikian yang termaktub dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional bagian menimbang huruf b.

Keppres itu ditandatangani Presiden Joko Widodo pada Kamis, 15 Oktober 2015. Keppres itu merupakan bentuk penghargaan Pemerintah terhadap kalangan Pondok Pesantren.

Ini juga merupakan bukti bahwa Presiden Joko Widodo memiliki perhatian yang besar kepada pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan asli Nusantara.

Di dalam Keppres itu juga disebutkan, ulama dan santri pondok pesantren memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik lndonesia serta mengisi kemerdekaan (vide bagian menimbang huruf a Keppres 22/2015).

Sedangkan dasar ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari santri merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru lndonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik lndonesia dari serangan penjajah (vide bagian menimbang huruf c Keppres 22/2015).

Guna memperingati Hari Santri, jajaran Polresta Tangerang akan mengenakan busana ala santri dalam kegiatan pelayanan. Hal ini sebagai wujud apresiasi Polresta Tangerang kepada kalangan intelektual Islam itu. Esok, jajaran Polresta Tangerang akan mengenakan peci/songkok dan sarung.

Polresta Tangerang juga akan mewakafkan 1000 kitab kuning yang akan dibagikan kepada santri. Kitab kuning yang akan dibagikan adalah Kitab Ta’lim Mutaalim karya Syeh Az-Zarnuji.

Kitab Ta’lim adalah kitab yang berisi tata cara belajar termasuk cara menghormati tuan guru. Selain itu, kitab ini juga hampir semua pesanten mempelajarinya. Untuk itulah kitab ini yang akan dibagikan.

Kenapa kitab kuning? Kitab kuning adalah istilah yang digunakan untuk merujuk karya-karya monumental ulama. Kitab kuning sangat identik dengan santri.
Setiap santri pasti pernah bersentuhan dengan kitab kuning. Namun tidak semua santri memiliki kesempatan membeli atau memiliki kitab kuning.

Demi meneruskan eksistensi para pencari ilmu, maka polisi membantu santri agar bisa terus mengaji dengan mewakafkan kitab kuning. Mencari ilmu adalah jihad. Dan membantu yang sedang berjihad semoga mendapat manfaat yang sama.

Santri adalah cendekiawan Islam yang tekun mengamalakan ajaran agama. Yang paling menonjol dari karakter santri adalah karakter “enggih, Kiai”.

Santri patuh pada perintah kiai karena kiai merupakan warosatul anbiya (pewaris para nabi). Ini adalah manifestasi dari surat An-Nisa ayat 59 yang pada intinya mematuhi Rasul dan ulil amri atau pemerintah.

Pada peringatan Hari Santri 2017, Polresta Tangerang bekerjasama dengan Pemkab Tangerang dan Kemenag Kabupaten Tangerang akan melaksanakan apel akbar Hari Santri. Apel akan diisi deklarasi anti radikalisme dan ikrar santri untuk NKRI.**Baca juga: Puluhan Ribu Santri di Kota Tangerang Meriahkan HSN.

Semoga Hari Santri dapat diresapi tidak sekadar seremoni dan selebrasi. Tapi kita polisi mampu meneladi karakter santri yang mandiri, bersahaja, rendah hati, dan gigih dalam mengamalkan tugas. Salam.(mer)