1

Larangan Mudik, Angkasa Pura II Hanya Layani Dua Jenis Penerbangan ini

Bandara

Kabar6-Seluruh bandara PT Angkasa Pura II (Persero) dipastikan tetap beroperasi, di mana pada periode 24 April – 1 Juni 2020 hanya melayani penerbangan kargo dan sejumlah penerbangan khusus.

Sementara itu, untuk penerbangan penumpang berjadwal dan tidak berjadwal sementara waktu tidak dioperasikan pada periode tersebut.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan perseroan memiliki 4 opsi pola operasional yang dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi yang ada.

“PT Angkasa Pura II tengah berkoordinasi dengan Kemenhub mengenai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait Permenhub tersebut untuk kemudian kami akan menyesuaikannya dengan pola operasional di seluruh bandara.”

“Pastinya, bandara tetap beroperasi untuk melayani penerbangan kargo dan sejumlah penerbangan khusus,” ujar Yado Yarismano, Jumat 24/4/2020.

Adapun operasional bandara memang masih terus berjalan untuk melayani:

1. Penerbangan Pimpinan lembaga tinggi Negara Republik Indonesia dan tamu/wakil
kenegaraan dan perwakilan organisasi internasional

2. Operasional penerbangan khusus repatriasi (repatriasi flight) pemulangan WNI maupun WNA

3. Operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat

4. Operasional Angkutan Kargo (kargo penting dan esensial). Pesawat konfigurasi penumpang dapat digunakan untuk mengangkut kargo di dalam kabin penumpang (passenger / cabin compartement) khusus untuk pengangkutan kebutuhan medis, kesehatan, dan sanitasi serta pangan

**Baca juga: Larangan Mudik, Bandara Soekarno-Hatta Tidak Melayani Angkutan Lebaran.

5. Operasional lainnya dengan seijin dari Menteri dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19

6. Sebagai bandara alternatif apabila terdapat pesawat yang mengalami kendala teknis dan operasional, dan membutuhkan bandara untuk mendarat

7. Penerbangan yang mengangkut sampel infection substance COVID-19.

(GFM)




Larangan Mudik, Bandara Soekarno-Hatta Tidak Melayani Angkutan Lebaran

kabar6.com

Kabar6-Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Sejalan dengan itu, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi menjelaskan, operasional Bandara Soekarno-Hatta tidak ditutup melainkan hanya melayani penerbangan khusus dan angkutan kargo.

“Kami sampaikan bahwa, mulai Jumat (24/4/2020) Bandara Soekarno-Hatta tidak melayani penerbangan yang mengangkut penumpang. Kami hanya melayani angkutan kargo dan penerbangan khusus saja sesuai ketentuan dalam Permenhub 25 Tahun 2020,” kata Agus Haryadi.

“Penerbangan angkutan kargo dan Terminal Kargo masih tetap beroperasi seperti biasa. Kami berpedoman pada Permenhub 25/2020 dalam rangka pencegahan Covid-19” tutur Agus Haryadi.

**Baca juga: Ramadan, Warga Kota Tangerang Diminta Tak Gelar Sahur on The Road.

Pengguna jasa atau penumpang yang telah membeli tiket (issued ticket) agar menghubungi maskapai terkait untuk melakukan pengembalian dana (refund) atau merubah jadwal penerbangan (reschedule).

“Kami himbau kepada pengguna jasa yang telah memiliki tiket penerbangan dalam waktu dekat atau selama peraturan larangan mudik tersebut diberlakukan agar menghubungi pihak maskapai untuk melakukan refund atau reschedule penerbangan,” tandas Agus Haryadi. (GFM)




Empat Status Operasional 19 Bandara di Tengah Wabah Corona

kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penyesuaian pola operasional 19 Bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan COVID-19.

Presiden Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan saat ini berlaku empat kategori status operasional bandara yang diterapkan di 19 bandara yang dikelola BUMN itu.

“Normal Operation, Slow Down Operation, Minimum Operation dan Terminate Operation. Masing masing kategori status operasi bandara menunjukkan jumlah personil, jam operasi dan sumber daya (resources) yang beroperasi memgelola bandara dalam masa wabah Covid-19 ini,” ujarnya Jumat 3/4/2020.

**Baca juga: Dampak Corona, AP II Pangkas Jam Operasional 19 Bandara.

Dengan memperhatikan tren pergerakan penumpang serta penetapan Status Masa Tanggap Keadaan Darurat COVID-19 di tingkat nasional dari 29 Februari – 29 Mei 2020, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 jo SE Dirjen Perhubungan Udara No.6 Tahun 2020 terkait dengan meluasnya penyebaran wabah Coronavirus Disease (COVID-19), maka dilakukan penyesuaian kategori status operasi bandara sebagai berikut:

Slow Down Operation

1. Silangit di Tapanuli Utara
2. Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang
3. Minangkabau di Padang

Minimum Operation

1. Soekarno-Hatta di Tangerang
2. Sultan Iskandar Muda di Aceh
3. Kualanamu di Deli Serdang
4. Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru
5. Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang
6. Fatmawati Soekarno di Bengkulu
7. HAS Hanandjoeddin di Belitung
8. Sultan Thaha di Jambi
9. Husein Sastranegara di Bandung
10. Banyuwangi
11. Supadio di Pontianak
12. Tjilik Riwut di Palangkaraya
13. Kertajati di Majalengka
14. Raden Inten di Lampung
15. Depati Amir di Pangkalpinang
16. Halim Perdanakusuma di Jakarta

(GFM)




Cegah Covid-19, Penumpang Rute Domestik Diminta Mengisi Health Alert Card

Kabar6.com

Kabar6-Sebagai upaya mengatasi penyebaran Covid-19, PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menjalankan prosedur pengisian Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC) oleh penumpang pesawat di rute domestik.

Pengisian HAC oleh penumpang rute penerbangan domestik ini sesuai dengan Surat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor : SR.03.04/3/3508/2020 tanggal 23 Maret 2020 perihal Penetapan Status Karantina untuk Kapal atau Pesawat yang berasal dari Wilayah Terjangkit di Indonesia.

Adapun berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan udara nomor : AU.201/6/9/DRJU.DKP.2020 tanggal 30 Maret 2020 perihal Pengisian Health Alert Card (HAC), kartu HAC tersebut bisa dibagikan di bandara keberangkatan pada saat check in agar penumpang dapat sesegera mungkin melakukan pengisian.

Sesuai surat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan itu, maka bandara-bandara PT Angkasa Pura II dan KKP memfasilitasi pembagian HAC ke penumpang rute domestik di bandara keberangkatan, serta penerimaan HAC di bandara tujuan.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bandara-bandara di bawah perseroan konsisten menjalankan prosedur yang ditetapkan regulator dalam upaya mengatasi penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

“Bandara PT Angkasa Pura II bersama dengan KKP mendukung berbagai upaya mengatasi dan mendeteksi penyebaran COVID-19 salah satunya melalui pengisian HAC oleh penumpang di rute domestik,” ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis, Rabu 1 April 2020.

Di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, termasuk di terminal kedatangan, juga sudah disediakan jalur khusus yang memperhatikan penerapan physical distancing ketika penumpang ingin menyerahkan HAC ke petugas KKP.

PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, dan penumpang rute domestik dari wilayah yang terjangkit COVID-19 wajib mengisi HAC lalu menyerahkannya kepada petugas KKP di terminal kedatangan domestik kecuali di Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta).

KKP menyatakan bahwa tidak ada prosedur penyerahan HAC oleh penumpang rute domestik yang tiba di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma, karena saat ini Jakarta dan sekitarnya merupakan wilayah dengan paling banyak kasus COVID-19.

**Baca juga: Akses Jalan di Puspemkot Tangerang Ditutup.

“Di sisi lain, Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma tetap membagikan HAC kepada penumpang dengan tujuan kota-kota lain di Indonesia,” ujar Muhammad Awaluddin.

Adapun 17 bandara PT Angkasa Pura II lainnya sudah menyediakan jalur khusus bagi penumpang rute domestik untuk pengisian dan penyerahan HAC ke petugas KKP. (GFM)




1 April, Bandara Soekarno-Hatta Batasi Pengoperasian Terminal 1- 2

kabar6.com

Kabar6 – PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengumumkan mulai hari Rabu, 1 April 2020 dilakukan pembatasan operasi Terminal 1 dan Terminal 2.

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan pembatasan operasional Terminal 1 dan Terminal 2 ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 jo SE Dirjen Perhubungan Udara No.6 Tahun 2020 terkait dengan meluasnya penyebaran wabah Coronavirus Disease (COVID-19) di berbagai negara termasuk di Indonesia.

“Pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 dilakukan dalam rangka optimalisasi pengendalian alur penumpang baik Domestik maupun Internasional,” ujarnya Sabtu 28 Maret 2020.

Adapun tujuan pembatas itu, kata Agus, untuk pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pergerakan penumpang, pengunjung dan pekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dengan demikian, maka pelayanan penumpang di Terminal 1 hanya dilakukan di Sub Terminal 1A. Sedangkan Sub Terminal 1B tidak dioperasikan atau ditutup sementara.

Artinya, pelayanan penumpang di Terminal 1 hanya dilakukan di Sub Terminal 1A untuk seluruh rute domestik dengan maskapai Lion Air (all destination domestic) Trigana (Pangkalanbun) dan Airfast Indonesia.

Sementara, untuk Terminal 2 hanya mengoperasikan Sub Terminal 2D dan 2E. Sedangkan Low-cost carrier Terminal (LCCT) atau Terminal 2F tidak dioperasikan dan penerbangan rute Internasional dialihkan ke Terminal 3.

Di Terminal 3, penerbangan LCC yang dialihkan dari Terminal 2F (LCCT) dilayani di Check-In konter Island E. Meskipun dialihkan ke Terminal 3, Passenger Service Charge (PSC) tidak mengalami perubahan atau tetap berlaku menggunakan PSC Terminal 2F.

“Untuk mengantisipasi adanya penumpang yang masih ke Terminal 2F, kami menyediakan shuttle bus dan petugas helpdesk di Terminal 2F,” terang Agus Haryadi.

Adapun maskapai LCC yang dialihkan operasionalnya dari Terminal 2F ke Terminal 3 antara lain, Air Asia Bhd, Indonesia Air Asia, Jet Star Asia, Cebu Pacific, Fly Scoot, Lion Air, Batik Air, Malindo, Thai Lion, Citilink.

**Baca juga: Anggaran Penanganan Covid-19 Kota Tangerang Rp 18 Miliar, ini Rinciannya.

Pembatasan pengoperasian Terminal 1 dan Terminal 2 terhitung mulai tanggal 1 April 2020 s/d 29 Mei 2020 adalah bersifat sementara selama masa Darurat Bencana Wabah COVID-19 di Indonesia. Sebagaimana dituangkan pada Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.ATahun 2020.

“Perlu kami sampaikan bahwa pembatasan pengoperasian ini bersifat sementara. Namun dalam hal diperlukan dapat dilakukan perpanjangan berdasarkan situasi yang berkembang,” tutur Agus Haryadi.

Dengan adanya pembatasan operasional ini, PT Angkasa Pura II meminta seluruh Badan Usaha Angkutan Udara yang terdampak pembatasan operasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat segera mempersiapkan pengalihan kegiatan operasional serta guna kelancaran pelayanan kepada penumpang. (GFM)




Cegah Corona, Bandara Soekarno-Hatta Disemprot Disinfektan Massal

Kabar6.com

Kabar6- Pencegahan penyebaran Virus Corona atau COVID-19 terus ditingkatkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Disinfeksi dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan kembali dilakukan serentak di Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3.

Penyemprotan disinfektan dilakukan di Terminal Keberangkatan (curbside) hingga area parkir di masing-masing Terminal dengan menerjunkan 1 (satu) unit mobil damkar, 6 (enam) unit mobil khusus dan sebanyak 50 petugas yang dilengkapi tabung penyemprotan portabel.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi mengatakan, disinfeksi ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Terlebih area publik merupakan daerah yang paling banyak dikunjungi oleh pengguna jasa bandara.

“Seperti kita ketahui, area curbside dan area parkir adalah tempat paling ramai dikunjungi oleh pengguna jasa bandara. Di area tersebut tidak hanya penumpang saja, namun juga pengantar, penjemput dan juga pengunjung. Oleh karenanya kita melakukan disinfeksi,” kata Agus Haryadi, Rabu 25/3/2020.

Proses penyemprotan cairan desinfektan dengan kandungan bahan aktif Hydrogen Peroxida ini dimulai dari area Curbside Terminal 1A hingga Gedung Parkir Terminal 3 Domestik.

“Disinfeksi seperti ini akan rutin dilaksanakan, baik di area publik maupun di dalam gedung terminal. Khusus tempat-tempat yang banyak disentuh oleh penumpang seperti, trolley, kursi, lift dan escalator serta travelator juga rutin dibersihkan menggunakan cairan desinfektan,” jelas Agus Haryadi.

Terbaru, PT Angkasa Pura II menyediakan sebanyak 8 buah disinfection tunnels (tempat penyemprotan desinfektan khusus) terhadap pengguna jasa/penumpang (pax) dan pekerja di Terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami juga telah menempatkan 4 disinfection tunnels untuk pax di terminal 3, dan 2 buah disinfection tunnels untuk pekerja yang masuk melalui loading dock domestik maupun Internasional serta 2 buah disinfection tunnels di Terminal 1 dan 2,” jelas Agus Haryadi.

Tak hanya itu, tempat cuci tangan (wastafel portable) juga ditambah di area yang banyak dikunjungi pengguna jasa. Sebanyak 18 wastafel portable tersebar di sejumlah titik, mulai dari area kedatangan, food hall, area perkantoran, taman pensil, secondary curbside, SMMILE Center, serta Loading Dock domestik dan internasional.

“Kami juga menambah tempat hand sanitizer yang mudah ditemukan oleh pengguna jasa bandara. Saat ini terdapat sebanyak 148 titik di Terminal 1, 2 dan 3, mulai dari area check-in, Security Check Point (SCP) 2, Boarding Lounge, jalur kedatangan internasional, jalur imigrasi, jalur bea cukai, perkantoran dan area publik termasuk shelter bus, taksi, skytrain dan sebagainya jelas Agus Haryadi.

Lebih jauh Agus Haryadi menjelaskan, PT Angkasa Pura II (Persero) akan terus meningkatkan kewaspadaan guna mencegah penyebaran COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta.

**Baca juga: Siaga Corona, Polres Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Disinfektan Chamber.

“Kami berharap dengan penyemprotan cairan desinfektan ini area publik di masing-masing Terminal dapat steril dari virus. Kami juga mengimbau kepada pengguna jasa bandara agar lebih aware akan pentingnya menjaga kebersihan,” tutur Agus Haryadi.

Seperti diketahui, guna meminimalisir penyebaran COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II telah mengimplementasikan social distancing di seluruh Terminal. Social Distancing diterapkan mulai di pintu masuk terminal atau SCP 1, tempat duduk, lift, check-in konter, boarding lounge serta Garbarata.

Selain itu, setiap orang yang memasuki gedung terminal wajib melalui pemeriksaan suhu tubuh. Pemeriksaan tersebut tidak hanya berlaku untuk penumpang domestik maupun internasional, namum juga terhadap seluruh pengunjung dan pekerja yang beraktivitas di Bandara Soekarno-Hatta.(GFM)




Siaga Corona, Polres Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Disinfektan Chamber

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta mewajibkan pengunjung, tamu maupun personel Polri yang akan masuk area Polres Kota Bandara Soekarno Hatta masuk ke dalam Disinfektan Chamber sebagai langkah pencegahan dan penularan Covid-19.

Disinfektan Chamber adalah tenda modifikasi dengan ukuran 3 x 3 Meter dengan dikelilingi lembaran plastik. Disinfektan disemprotkan melalui dua kipas angin penyemprot cairan. “Untuk proses penyemprotan disinfektan ke seluruh bagian tubuh, baju pengunjung atau tamu, personel Polri tanpa terkecuali,” ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Adi Ferdian Putra, Rabu 25/3/ 2020.

Perlengkapan hasil modifikasi ini terpasang di dekat pintu masuk Polres Bandara Soekarno-Hatta dan mulai difungsikan sejak Senin 23 Maret kemarin. Tamu, pengunjung maupun anggota polisi secara bergiliran masuk satu persatu untuk disemprot disinfektan ketika masuk area Polres. “Per orang secara bergantian, kita buat supaya maksimal penyemprotan. Memang memakan waktu, tapi demi kesehatan bersama, kita lakukan bersama,” kata Adi Ferdian.

**Baca juga: Jalan Garuda Masih Rusak Parah Tak Kunjung Usai, Ada Apa?.

Disinfektan Chamber adalah satu dari tiga tahap yang diberlakukan ketika masuk area Polres Bandaea Soekarno-Hatta. Sebelumnya, dilakukan pengukuran suhu tanpa terkecuali, jika ditemukan suhu tubuh lebih dari 37.5°C maka akan segera diarahkan untuk ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Tahap lainnya adalah menggunakan bahan disinfektan pada tangan yang telah disediakan di Pos Penjagaan Mako Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta. “Ini sesuai dengan arahan Pemerintah dan Pimpinan Polri terkait untuk mencegah penyebarluasan penyebaran Covid-19,” kata Adi Ferdian. (GFM)




Waspada Corona, Gate 2 dan 4 Terminal 3 Soekarno-Hatta Ditutup

kabar6.com

Kabar6 – Untuk mengoptimalkan pengawasan penumpang (pax) dan pengguna jasa Bandara yang masuk ke dalam gedung Terminal 3 Babdara Soekarno-Hatta, pintu masuk (Gate) 2 dan 4 Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), ditutup untuk umum.

“Maksud dan tujuan (penutupan Gate) adalah untuk pengoptimalan dalam pengecekan suhu tubuh dari masing-masing calon penumpang maupun pengguna jasa yang mengantar kerabat ke Terminal 3,” kata Pl Chief Officer in Charge Bandara Soetta, Dewandono Prasetyo Nugroho saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (18/3/2020).

Ia menjelaskan, PT Angkasa Pura II melakukan peningkatan pengawasan terhadap setiap orang akan masuk ke Terminal Keberangkatan. Sebelum melintasi Security Check Point (SCP) 1, setiap orang akan diperiksa suhu tubuhnya menggunakan Thermo Gun.

“Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di pintu keberangkatan pintu 1 , 3, dan 5. Yaitu untuk mengoptimalkan pengukuran suhu tubuh pada calon penumpang atau pengguna jasa. Hal ini juga diberlakukan di seluruh Terminal 1 dan 2,” ujar Prasetyo.

**Baca juga: Pandemi Corona, Sidang Perkara di Pengadilan Agama Tigaraksa Ditunda 2 .

Peningkatan pengawasan ini lanjut Prasetyo, untuk deteksi dini atau pencegahan penularan Virus Corona (COVID-19). Apabila terdapat pengunjung atau pengguna jasa Bandara yang memiliki suhu tubuh diatas rata-rata, protokol kesehatan segera dilaksanakan.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Petugas Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta,” tuturnya. (Vee)




Presiden Jokowi Saring Informasi Mengenai Virus Corona agar Tidak Menimbulkan Kepanikan

Kabar6.com

Kabar6 – Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah menyaring informasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang masuk ke Indonesia.

Menurut Jokowi, bila dibeberkan secara frontal dikhawatirkan informasi tersebut akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat soal Virus Corona.

“Ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan suasana kepanikan di tengah masyarakat,” kata Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Kendati demikian, ia meyakinkan kalau jajarannya bertindak cepat dan tegas untuk menyikapi penyebaran Virus Corona di Indonesia melalui BNPB.

Lantaran sampai saat ini, Jokowi mengatakan kalau jumlah negara yang sudah terdampak Virus Corona semakin banyak.

**Baca juga: Jokowi Fokus Penanganan Positif Corona Ketimbang Melockdown Indonesia.

“Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah kena epidemic Corona, dan hari ini ada 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara jadi 117 negara,” jelas Jokowi.

Sebagai informasi hingga saat ini, Pemerintah Pusat sudah mengonfirmasi sudah ada 34 kasus Virus Corona di Indonesia. (Vee)




Jokowi Fokus Penanganan Positif Corona Ketimbang Melockdown Indonesia

Kabar6.com

Kabar6 – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi mengaku belum kepikiran untuk melockdown atau mengunci Indonesia soal penyebaran Virus Corona.

Padahal, seperti diketahui kalau beberapa negara sudah lock down negaranya karena wabah Virus Corona yang menimpa negaranya. Seperti Italia, China, Jerman, dan Korea yang sudah menutup total negaranya karena wabah Virus Corona.

“Belum berpikir ke arah sana,” jawab Presiden Jokowi saat memantau peralatan Thermal Scanner dan Thermal Gun di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Menurutnya, saat ini pemerintah lebih memilih fokus dalam penanganan warganya yang sudah positif Covid-19. Terbukti, dari 34 pasien positif, lima orang sudah sembuh dan dua lainnya meninggal dunia.

Sementara, bila harus melockdown negara, artinya pintu keluar dan masuk Indonesia baik dari bandara internasional maupun pelabuhan, harus ditutup tanpa pengecualian.

Indonesia sampai saat ini masih bertahan pada kebijakan untuk memperketat dan menutup kunjungan asal negara yang sudah terpapar.

“Kalau dari tiga negara, Iran, Korea Selatan dan Italia, atau negara terpapar lainnya harus melewati tiga kali scanner. Thermo Scanner dua kali dan Thermo Gun, sementara di luar negara itu sebanyak 2 kali,” jelas Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi pun meminta masyarakat optimis hadapi Virus Corona. Dia mengatakan setiap komponen masyarakat bisa menjadi peran penting untuk menuntaskan penyebaran virus Corona di Indonesia.

“Saya percaya setiap dari kita bisa memainkan peranan penting bersama-sama dalam menghadapi tantangan ini,” ujar Jokowi.

**Baca juga: Presiden Jokowi Coba Pemindai Suhu Tubuh di Bandara Soekarno-Hatta.

Jokowi mengimbau masyarakat Indonesia untuk melakukan hidup sehat dengan berolahraga secara rutin dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat.

“Kemudian jangan sampai stres karena mengganggu itu imunitas tubuh,” sambung Jokowi.

Jokowi pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk bekerja keras untuk menuntaskan penyebaran virus Corona di Indonesia. “Saling bekerja keras memberikan dukungan upaya serta tekad melawan Corona,” pungkasnya. (Vee)