1

H-1 Pilpres, Spanduk Caleg Ini Masih Terpampang di Kecamatan Jambe

kabar6.com

Kabar6-Bawaslu kembali kecolongan dengan adanya temuan spanduk Caleg terpampang di Jalan Tipar Raya, Gang Masjid Solong, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

“Di hari tenang dan besok sudah hari (H) Pileg dan Pilpres, masih ada APK yang bertuliskan Caleg salah satu Parpol,” ucap Ahmad Suhud, Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang, Selasa (16/4/2019).

Dalam hal ini, kata Ahmad Suhud, lantaran Panwascam bagian dari Bawaslu yang ditugaskan pengawasan di tingkat Kecamatan, seharusnya saat melakukan penertibannya lebih teliti lagi.

“Jangan sampai kelewatan lagi APK lain ditemukan diwilayah lain, tergolong masih lemah Bawaslu dalam pengawasan di Pemilu 2019 ini,” imbaunya lagi.(bam)




Minim Penerangan, KPU Siapkan 10 Lampu Petromak Di Setiap TPS Baduy

kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten akan menaruh lampu tambahan jenis petromak di TPS minim penerangan, seperti TPS yang ada di daerah Baduy, Kabupaten Lebak, karena minim penerangan.

Sedikitnya 10 lampu penerangan petromak telah disipkan untuk setiap TPS nya, agar proses pemungutan dan perhitungan suara di TPS Baduy bisa berjalan aman dan lancar.

Anggota KPU Provinsi Banten, Eka Satialaksmana mengatakan, sedikitnya ada 27 TPS minim penerangan jelang pemungutan dan perhitungan suara pada pemilu 2019 ini. Tepatnya ada di daerah Baduy, Kabuputen Lebak.

Untuk itu, lanjut Eka, pihaknya telah mempersiapkan lampu-lampu jenis petromak di TPS tersebut, sebagai sumber penerangannya, agar selurih tahapan Pemilu di TPS minim penerangan tersebut bisa berjalan aman dan lancar, tanpa ada kurang satu apapun.**Baca juga: 5 Alasan Banyuwangi Wajib Dikunjungi Saat Liburan.

“Untuk satu TPS nya, minimal akan kita tempatkan 10 lampu petromak, sebagai sumber lenerangannya,” kata Eka, kepada Kabar6.com, kemarin.**Baca juga: Kemacetan Parah di Pintu Keluar Tol Cikupa.

Eka mengaku, proses Pemilu di Provinsi Banten, bisa berjalan aman dan lancar, meski dirinya juga mengaku ada sejumlah titik yang masuk kedalam kategori rawan.(Den)




Kemacetan Parah di Pintu Keluar Tol Cikupa

kabar6.com

Kabar6-Kemacetan parah terjadi di pintu keluar tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (16/04/2018).

Kemacaten arus lalu lintas di jalan bebas hambatan yang di kelola Marga Mandala Sakti ini mengular hingga hampir tiga kilometer.

“Saya sudah hampir dua jam tertahan disini. Saya belum tahu apa penyebabnya, macetnya hampir tiga kilometer,” ungkap Koyep, pengendara asal Panongan yang hendak keluar di exit tol Cikupa, malam ini.**Baca juga: 5 Alasan Banyuwangi Wajib Dikunjungi Saat Liburan.

Menurutnya, kondisi serupa tak hanya terjadi di exit tol Cikupa, namun juga terjadi di pintu keluar tol Bitung.**Baca juga: Lapas Pemuda Tangerang Gelar Kuliah Umum Jurnalistik.

“Tadi saya pengen keluar tol Bitung, tapi begitu lihat macet disana, akhirnya saya melaju keluar ke tol Cikupa. Eh, ternyata di exit tol Cikupa makin parah,” ujarnya.(Tim K6)




200 Warga Binaan di Rutan Pandeglang Bakal Ikut Nyoblos

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 200 warga binaan yang mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pandeglang, akan ikut mencoblos di TPS Khusus, yakni TPS 60 yang masuk bagian dari Kelurahan Pandeglang.

Subseksi Pelayanan Tahanan, Rutan Klas IIB Pandeglang, Alwan menyebutkan, dari 200 warga binaan yang punya hak pilih itu, 150 diantaranya merupakan warga yang sudah masuk sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Sedangkan 50 lainnya merupakan pemilih pindahan dari TPS lain. Jika ditotal, jumlah pemilih TPS khusus ini sebanyak 223 pemilih. Penambahan itu termasuk 16 pegawai Rutan dan tujuh orang lainnya petugas KPPS,” sebutnya, Selasa (16/4/2019).

Menurut Alwan, jumlah penghuni di Rutan Klas IIB Pandeglang berjumlah 202 orang. Akan tetapi dua orang masih di bawah umur sehingga tidak bisa memilih.

“Dari 200 pemilih yang terdata, mayoritas merupakan pemilih pria. Sebab hanya 10 pemilih yang tercatat bergender perempuan,” imbuhnya.**Baca Juga: BPJS Kesehatan Bayar Utang Rp 11 T ke Rumah Sakit.

Alwan menerangkan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan menjelang pencoblosan 17 April. Penyelenggara Pemilu juga sudah menyelenggarakan beberapa kali sosialisasi mengenai daftar peserta Pemilu hingga tata cara memilih.

“Kami berusaha mengakomodir hak politik seluruh warga binaan meski saat ini mereka sedang menjalani masa hukuman,” tutupnya.(aep)




2.085 TPS di Kabupaten Pandeglang Dinilai Rawan Pelanggaran

Kabar6.com

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang merilis jumlah TPS yang memiliki kerawana pelanggaran saat pemungutan suara mendatang. Sebanyak 2.085 TPS ditetapkan sebagai TPS rawan.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Pandeglang, Karsono menerangkan ada lima parameter yang menjadi acuan Bawaslu menetapkan TPS rawan.

“Kelimanya akurasi data pemilih dan pengguna hak pilih, ketaatan prosedur pemungutan suara, money politic dan pemberian materi lainnya, ketersediaan logistik, dan soal netralitas ASN,” ujar Karsono, Selasa (16/4/2019).

Dari lima parameter itu, Karsono menerangkan, variable politik uang dan pemberian materi lainnya, menjadi indicator paling rawan lantaran tersebar di 644 TPS. Lalu potensi akurasi pemilu dan pengguna hak pilih, berada diurutan kedua sebagai parameter yang perlu diwaspadai karena tersebar di 590 TPS.

“Soal daftar pemlih dan ketersediaan hak pilih, salah satu indikatornya banyak, soal DPT Tambahan, potensi daftar pemilih khsusus yang dibeberapa titik kami pantau ada seperti di Rumah Sakit, Rutan, kampus, pesantren. Ini kan punya konsentrasi punya daftar pemlih tambahan sehigga punya kerawanan terhadap keterpenuhan hak pemilih,” jelasnya.

Bukan cuma itu, Bawaslu juga sudah memetakan daerah yang paling rawan. Dari 35 kecamatan, 3 diantaranya memiliki indeks kerawanan paling tinggi karena memiliki semua jenis parameter kerawanan. Tiga kecamatan yang dimaksud ialah Kecamatan Cimanggu, Sobang, dan Kecamatan Mandalawangi.

“Ini untuk fokus pengawasan Bawaslu dan semua pihak nanti terhadap TPS-TPS yang diduga memiliki indikasi kerawanan,” imbuh karsono.

Untuk menekan potensi kecurangan itu, Bawaslu sudah menyiapkan sejumlah cara. Apalagi Pandeglang juga ditetapkan sebagai daerah dengan indeks kerawanan Pemilu paling tinggi di Provinsi Banten.

Karsono menjelaskan, pihaknya sudah merekrut 3.906 Petugas TPS untuk memantau aktivitas Pemilu sejak masa tenang hingga proses penghitungan suara.**Baca Juga: Duh, Banten Masih Kekurangan Logistik Pemilu.

“Indeks kerawanan pemilu di Pandeglang paling tinggi, untuk menekan itu kami akan melakukan strategi pengawasan secara lebih ketat. Pertama, Bawaslu meminta kepada seluruh pengawas TPS melakukan proses pengawasan dari mulai hari tenang dan penghitungan. Cara kerja mereka akan dimonitor melalui aplikasi Siwaslu,” terangnya.

Kemudian yang kedua lanjut Dia, Bawaslu telah membentuk Tim Siber Money Politik yang akan mengantisipasi terjadinya politik uang. Tim ini akan memonitoring keseluruh kecamatan yang bekerjasama dengan Kepolisian dan Kejaksaan. Mereka bertugas selama masa tenang, hingga hari pencoblosan.

“Dalam mengantisipasi terjadinya money politik, kami membantuk Tim Siber Money Politik yang bekerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan. Dilakukan pengawasan hingga malam sebelum hari H,” tutupnya.(aep)




Duh, Banten Masih Kekurangan Logistik Pemilu

kabar6.com

Kabar6-H-1 pencoblosan yang berlangsung Rabu 17 April 2019, Banten masih Kekurangan Logistik Pemilu, berupa tinta, kertas dan kotak suara.

“Hari ini beberepa logistik (Pemilu) kembali datang ke gudang,” kata Badrul Munir, Anggota Bawaslu Banten, melalui pesan singkatnya, Selasa (16/04/2019).

Sedangkan pihak KPU mengaku masih ada lima persen lagi logistik pemilu yang belum tersalurkan sampai ke PPS.

“Kebutuhan logistik 95 persen sudah terpenuhi. Ada beberapa yang akan dikirimkan nanti, sebagai pemenuhan kekurangan logistik hasil sortir dan pengecekan,” kata Eka Satyalaksmana, Anggota KPU Banten, Selasa (16/04/2019).

Pihaknya memastikan kekurangan dan logistik pemilu yang belum terkirim dan kurang, akan dipenuhi hingga malam nanti.**Baca Juga: Bupati Pandeglang Cek Kesiapan TPS Sebelum Pencoblosan.

“Mudah-mudahan hari ini sudah bisa kita terima, dan bisa kita distribusikan ke semua TPS,” jelasnya.(dhi)




Bupati Pandeglang Cek Kesiapan TPS Sebelum Pencoblosan

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan monitoring ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sehari sebelum pencoblosan, Selasa (16/4/2019).

TPS yang dikunjungi Irna, diantaranya di Kecamatan Karang tanjung tepatnya di TPS Ambuleit, selanjutnya TPS 12 Kampung Waas Kecamatan Cadasari, TPS 04 Desa Kadumadang Cimanuk, TPS 02 Desa Pari Mandalawangi dan TPS 04 Desa Banjarwangi Kecamatan Pulosari

Irna mengatakan monitoring ini bagian dari pengecekan sejauh mana persiapan TPS di setiap wilayah.

“Ya hari ini kita lakukan pemantauan, karena kita tahu pelaksanaan pemilu besok, dari semua TPS yang kami pantau alhamdulillah semuanya telah siap, baik itu perangkat maupun penyelenggaraanya,” kata Irna

Menurutnya, peserta demokrasi lima tahun yang akan berlangsung besok harus berjalan dengan demokratis dan jujur jangan sampai ada kecurangan.

“Oleh karena itu semua stakeholder terkait dan element masyarakat harus bersama- sama menjaga pemilu ini berjalan damai dan lancar. Kita ingin pemilu ini berjalan dengan baik, jujur dan rahasia, jangan sampai ada kecurangan atau tidak demokratis, karena siapapun yang dipercaya rakyat itulah pemimpin yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu Assisten Pemkesra Agus Priyadi Mustika mengatakan menurut pantauan di beberapa TPS di beberapa wilayah semuanya telah siap dan tidak ada kendala yang mendasar.**Baca Juga: Kehujanan, Sepuluh Kotak Suara di Pandeglang Rusak.

“Kita berharap pemilu ini berjalan dengan apa yang diharapkan oleh kita semua,” tandasnya.(aep)




Kehujanan, Sepuluh Kotak Suara di Pandeglang Rusak

Kabar6.com

Kabar6- Akibat kehujanan saat proses distribusi pada Senin (15/4/2019), sebanyak 10 kotak suara di Desa Lebak, Kecamatan Munjul Rusak. Kotak suara yang rusak itu meliputi semua jenis, dari mulai kota suara Pilpres hingga DPRD kabupaten kota.

Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Ahmad Sujai menuturkan, sejumlah kotak suara itu kehujanan saat berada di tengah perjalanan dari PPK menuju PPS.

“Mungkin karena masuk ke sela-sela kantung plastik pembungkus kotak suara karena hujan deras. Itu pun terjadi saat pertengahan perjalanan. Mungkin penutup mobil itu terpalnya rembes,” kata Sujai, Selasa (16/4/2019).

Sementara itu, Ketua PPK Munjul Ade Anwar mengatakan, sebetulnya kotak suara yang rusak hanya berjumlah enam buah. Namun, empat kotak lain mulai lembab, maka pihaknya ikut menggantinya untuk menghindari persepsi yang keliru dari pemilih.

“Walaupun tidak basah, tapi karena lembab jadi kita ganti untuk menghindari persepsi,” terangnya.**Baca Juga: 650 Personel Polres Serang Kota Diterjunkan Jaga TPS.

Ade mengklaim, proses pengawalan dan pengamanan sudah diupayakan dengan semaksimal mungkin. Namun karena hujan yang terjadi di luar dugaan, maka air meresap hingga membasahi kotak suara.

“Cuma potensi hujan diluar dugaan karena bercampur petir. Jadi mungkin dari terpal itu ada resapan dari plastik ke kotak. Terlebih jalan juga hancur sehingga laju mobil pelan. Jadi ke lokasi saja butuh perjuangan,” tandasnya.(aep)




Gubernur Cek Langsung Kesiapan Pemilu di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Memastikan kesiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Provinsi Banten, berjalan aman dan lancar, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) berkunjung ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Jalan Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa (16/4/2019).

Tba di KPU Banten, WH bertemu langsung Ketua KPU Banten Wahyul Furqon dengan didamlingi sekretaris KPU Banten Septo Kalnadi beserta jajaran lainnya.

WH pun langsung menanyakan berbagai kesiapan pelaksanaan Pemilu 2019 di Banten. Di antaranya terkait penyebarluasan formulir C6 dan pendistribusian logistik hingga mempertanyakan berbagai masalah yang perlu diantisipasi dalam Pemilu besok.

“Saya hanya ingin memastikan bahwa formulir sudah tersebar karena salah satu suksesnya Pemilu adalah partisipasi pemilih yang tinggi. Dan sebagai Gubernur saya harus memastikan itu terhadap pihak penyelenggara,” ujarnya.

WH juga menanyakan terkait pendistribusian logistik Pemilu khususnya yang berada di kepulauan-kepulauan ataupun pelosok-pelosok di seluruh Banten. Karena, banyaknya kondisi infrastruktur saat ini yang sudah dibangun oleh Provinsi Banten, sehingga lebih mudah diakses dalam pendistribusian logistik.

Terkait persiapan penyelenggaran Pemilu 2019 di Provinsi Banten sudah mencapai lebih dari 95 persen, pihaknya meminta agar seluruh jajaran KPU bekerja maksimal dan profesional serta tetap menjaga netralitas dan tidak terpancing isu-isu yang memicu perpecahan. Selain itu, dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menghimbau kepada masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya di TPS masing-masing, dan berharap pemilu di Provinsi Banten dapat berjalan dengan baik.

Ketua KPU Banten Wahyul Furqon menyatakan, pendistribusian logistik untuk Pemilu tahun ini sangat terbantu dengan kondisi infrastruktur jalan yang sudah bagus, sehingga pendiatribusian sudah mencapai lebih dari 95 persen. Begitupula dengan pendistribusian ke pulau-pulau dan daerah pelosok yang sudah dilakukah jauh hari sebelumnya.

Untuk gudang logistik, Wahyul memastikan akan aman karena seluruh Kabupaten dan Kota memiliki tempat penyimpanan cukup banyak dengan kapasitas daya tampung yang memadai yang berada di setiap daerah.

Lebih jaih Wahyu mengatakan, persiapan penyelenggaraan Pemilu 2019 hingga H-1 rata-rata sudah selesai. Mulai dari pemenuhan SDM di lapangan, pengamanan TPS, penyediaan TPS hingga pendistribusian logistik. Namun untuk logistik, ada beberapa masih kurang karena adanya proses sortir untuk memastikan hasil kerja pihak percetakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Hasil sortir menunjukkan ada beberapa surat suara yang tidak bisa digunakan karena cacat. Atas hal itu, KPU telah membuat berita acara ke KPU RI untuk dilanjutkan ke percetakan agar diganti dan renacanya akan datang hari ini.

“Kita saat ini memastikan bekerja dengan baik, pemetaan TPS harus baik, akses untuk disabilitas harus baik. Terkait pemilih yang belum memiliki KTP-el, sepertinya tidak masalah karena bisa menggunakan surat keterangan (suket) tapi kami tetap menunggu instruksi pusat,” terangnya.

Terkait partitsipasi pemilih di Banten, Wahyul mengatakan bahwa yang ditargetkan sebesarnya 77 persen. Namun untuk Banten diperkirakan mampu menembus 80 persen.**Baca Juga: 650 Personel Polres Serang Kota Diterjunkan Jaga TPS.

Sekretaris KPU Banten Septo Kalnadi melaporkan bahwa formulir A6 sudah hampir 100 persen tersebarluas dan diterima pemilih di seluruh wilayah Banten. Ia juga melaporkan terkait formulir A5 atau formulir untuk warga pindah memilih dengan jumlah cukup banyak. (Den)




650 Personel Polres Serang Kota Diterjunkan Jaga TPS

Kabar6.com

Kabar6-Polres Serang Kota menerjunkan 650 personelnya, untuk menjaga TPS di seluruh Kota Serang dan sebagian Kabupaten Serang.

“560 personel dari Polres Serang Kota dan 90 personel dari Polda Banten. Semuanya akan menyebar di seluruh TPS untuk melaksanakan pengamanan,” kata AKBP Firman Affandi, Kapolres Serang Kota, Selasa (16/04/2019).

Firman meminta personelnya menjaga netralitas dan tidak ikut campur, dalam proses penhitungan suara di setiap TPS.

Personel kepolisian hanya ditugaskan menjaga keamanan selama pemungutan suara berlangsung.**Baca Juga: Banten Selatan Dinilai Paling Rawan Pelanggaran Pemilu 2019.

“Perlu diingat, dalam hal ini Polisi tidak mempunyai hak dalam menghitung hasil surat suara, dan apabila ada permasalahan jangan ikut campur, sebelum KPPS meminta tolong kepada anggota polisi,” tegasnya.(dhi)