Kabar6-BEM Banten Bersatu mengkritik kinerja Al Muktabar selaku Penjabat (Pj) Gubernur Banten, lantaran belum ada kebijakan strategis yang dilakukannya. Terutama mengenai sekolah Metaverse yang dikatakan olehnya.
Pelaksanaan sekolah Metaverse belum terukur implementasinya, karena banyak keterbatasan di wilayah Banten, terutama Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Didua daerah tersebut, selain keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet pun masih sulit di akses atau memiliki banyak daerah blank spot.
“Inovasi Pj Gubernur Banten tentang sekolah Metaverse kami nilai belum terukur pengimplementasiannya. Karena sarana prasana pendidikan untuk membentuk sekolah metaverse belum sepenuhnya terpenuhi,” ujar Haykal Afdhal Dzikri, Kordinator Aliansi Bem Banten Bersatu, melalui rilisnya, Minggu (21/08/2022).
Penanganan permasalahan di wilayah Banten juga belum terlihat peran aktif Al Muktabar dalam 100 hari kinerjanya. Sejak pelantikannya pada 12 Mei 2022 lalu, mahasiswa menyoroti beberapa hal, seperti pendidikan, ekonomi, lingkungan dan juga reformasi birokrasi.
Mahasiswa kita menyoroti masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan oleh Pj Gubernur Banten, untuk menciptakan daerahnya lebih baik lagi.
“Selain pendidikan yang memprihatinkan, Pj Gubernur juga perlu membenahi angka pengangguran yang belum ada penurunan signifikan, pengawasan pemprov terhadap tambang ilegal serta pembuangan limbah industri juga harus disikapi, karena isu lingkungan adalah sektor yang penting untuk diperhatikan,” terangnya.
**Baca juga: 100 Hari Kerja Penjabat Gubernur Banten Dinilai Tanpa Arah
BEM Banten Bersatu mengaku akan turun ke jalan atau berdemonstrasi, agar Al Muktabar selaku Pj Gubernur Banten bisa bekerja lebih maksimal untuk membenahi daerahnya.
“Kami BEM Banten Bersatu siap turun kejalan dalam waktu dekat untuk merefleksikan perjalanan 100 hari kerja Pj Gubernur Banten Al Muktabar,” jelasnya.(Dhi)
