oleh

Waterway di Kota Tangerang Mangkrak, Disbudpar Menunggu Perintah Wali Kota

image_pdfimage_print

Kabar6-Wisata air Waterway di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang masih dalam kondisi mangkrak. Belum ada kejelasan kapan water way tersebut mulai beroperasi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar mengatakan molornya wisata air tersebut lantaran masih menunggu perintah Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

“Kalau Covid-nya turun, pasti jalan itumah. Ya kan enggak mungkin kalau Covid-nya lagi naik. Nanti kalau lonjakan sudah clear, baru kita nunggu perintah Wali Kota,” ujar Ubaidillah kepada wartawan, Senin (27/12/2021).

Ia mengatakan apabila situasi pandemi Covid-19 sudah normal atau sudah tidak ada kasus, maka Waterway tersebut dapat terealisasikan dapat dinikmati masyarakat.

“Saya kan nunggu perintah dari Kasatgas. Kapan dibuka, kapan di tutup. Jadi kalo Covid-nya turun, engga ada kasus, ke normal lagi, bismillah kita,” katanya.

Mangkrak terlihat pada 10 perahu penuh debu di depan kantor Disbudpar, perahu tersebut nanti nya akan dioperasikan pada jalur air yang memiliki dermaga di dekat alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang.

“Orang barangnya ada si. Ada sepuluh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kota Tangerang, Hadrial Karami menyebutkan konsep waterway berada di kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub).

“Kalau water way itu konsep Dishub,” katanya.

Dishub Kota Tangerang pun membantah jika konsep waterway berada di ranahnya. Pihaknya tidak membangun waterway tersebut karena berada di wewenang Disbudpar.

“Kita enggak ngebangun di situ, terus juga kita ga ngejalanin disitu, peralatannya juga yang beli Budpar,” kata ujar Kadishub Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar saat dikonfirmasi.

“Engga lah, itu benar-benar Budpar. Karena itu untuk wisata,” tambahnya.

**Baca juga: Sepanjang 2021, 18 Perda Dihasilkan & Dua Belum Dibahas DPRD Kota Tangerang

Meski demikian, pihaknya hanya memberikan support terkait rekayasa lalulintas.

“Kalaupun nanti kami mensuport, terkait dengan manejemen rekayasa lalu lintas. Orang parkirnya dimana itu harus dipikirkan. Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email