oleh

Tak Mampu Belikan iPhone, Seorang Ayah di Tiongkok Berlutut Minta Maaf di Depan Anaknya

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah video yang menjadi viral di Tiongkok memperlihatkan seorang ayah tengah berlutut untuk meminta maaf kepada putrinya karena tidak mampu membelikan iPhone.

Video itu sendiri diambil oleh Zhong, seorang pejalan kaki di Taiyuan. Melansir thestar, dalam klip tersebut tampak seorang gadis remaja berteriak pada ayahnya karena tidak bisa membelikannya iPhone. “Orangtua lain bisa membelikan anak mereka iPhone. Mengapa kamu tidak punya uang?” teriak gadis itu.

Selanjutnya, sang ayah berlutut dan menggelengkan kepalanya sebagai isyarat untuk menyalahkan dirinya sendiri atas ketidakmampuannya dalam hal keuangan. “Bangun! Cepat bangun!” seru si anak, yang menganggap perilaku ayahnya memalukan.

Zhong mengatakan, dia berdiri di dekat ayah dan anak itu, menyaksikan interaksi mereka selama sekira lima menit. Ia pun mengaku kasihan kepada pria tersebut dan marah terhadap si anak. “Saya bahkan merasakan dorongan untuk menghampirinya dan menamparnya,” kata si perekam video.

Diketahui, video tersebut menjadi viral di media sosial di Tiongkok, ditonton sebanyak 91 juta kali di Weibo dan enam juta kali di Douyin, dan segera menjadi perbincangan di negara tersebut. Sebagian besar orang mengecam gadis itu dan mengkritik ketidakmampuan sang ayah untuk mendidik putrinya dengan baik.

“Konsumerisme telah membawa dampak negatif bagi kaum muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan materi tetapi mengabaikan kesulitan orangtua mereka. Ini adalah tragedi sosial!” kata salah satu pengguna di Weibo.

“Saya merasa sedih untuk keduanya. Anak perempuannya begitu angkuh, tapi sikap berlutut sang ayah tidak pantas,” komentar warganet lain. “Tentu saja, ayah ini menyedihkan, dan tindakannya akan mendorong anak perempuannya untuk lebih memberontak. Dia tidak menunjukkan kesalahan anak itu. Dia melakukan pengasuhan yang buruk,” sambung warganet lainnya.

Insiden orangtua atau kakek-nenek yang memanjakan anak-anak mereka secara berlebihan memang sering menjadi berita utama di daratan Tiongkok.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email