Warga Kongsi Baru Rajeg Keluhkan Drainese Penuh Sampah

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Kongsi Baru RT 006 RW 01 Desa Mekarsari, Rajeg, Kabupaten Tangerang keluhkan drainese penuh sampah yang mengeluarkan aroma tak sedap dan jadi sarang penyakit dan nyamuk.

Mahmud, 40 tahun, menuturkan, kondisi drainese penuh sampah itu sudah lama terjadi. Namun, belum ada satupun dinas terkait yang melakukan pemeriksaan ke lokasi.

“Ah bingung lah bang. Udah dibuat aduan ke desa. Katanya lagi sibuk pilkades. Padahal kan pelayanan publik harus diprioritaskan,” ketus Mahmud kepada Kabar6.com, Sabtu (12/10/2019).

**Baca juga: Empat Balon Paksa Panpel Sahkan Penetapan Kepala Desa di Tanjung Pasir.

Mahmud malah menginginkan untuk membuat surat ke Bupati Tangerang agar drainese di kampungnya segera dibersihkan dan diperbaiki, agar saluran air lancar.

“Kita lagi obrolin ke RT dan RW untuk membuat surat ke Bupati Tangerang. Biar cepet ditangani. Ngandelin desa mah mbalelo,” cetusnya.(Jic)




Doakan Kesembuhan Wiranto, Mathlaul Anwar Lebak Minta Warga Tak Terprovokasi Hoaks

Kabar6.com

Kabar6-Pengurus Daerah Mathlaul Anwar (MA) Kabupaten Lebak mengutuk keras penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto seusai meresmikan gedung perkuliahan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, di Kabupaten Pandeglang

Ketua PD MA Lebak Pepep Faisaludin menilai, insiden yang dialami Wiranto yang juga merupakan Dewan Penasihat Pengurus Besar MA tersebut melukai masyarakat yang mendambakan stabilitas keamanan dan kondusifitas NKRI.

“Kami mengutuk keras teror dengan tujuan menciptakan ketakutan, dan instabilitas terhadap NKRI melalui aksi penusukan terhadap Pk Wiranto,” kata Pepep, Jum’at (11/10/2019).

Pepep mengajak kepada masyarakat untuk mendoakan kesembuhan Wiranto dan sejumlah korban lain penusukan yang dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara bersama istrinya.

“Memohon kepada Allah SWT agar motif, aktor dan seluruh aktivitas teror dapat diungkap sejernih-jernihnya dan sejelas-jelasnya,” ucap dia.**Baca juga: Pasca Penusukan Wiranto, Polres Lebak Tingkatkan Kewaspadaan.

Mantan anggota DPRD Lebak ini mengimbau masyarakat tak terprovokasi dengan berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian efek disinformasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Seperti menyebut bahwa peristiwa tersebut rekayasa atau settingan lah. Ini kan hoaks yang menyesatkan yang tidak baik bagi masyarakat. Kita serahkan dan percayakan pengusutan dan pengungkapannya kepada aparat yang berwenang,” tutur Pepep.

“Dan mengimbau kepada warga untuk tidak mengerjakan perbuatan syamatah (bersenang-senang terhadap penderitaan orang lain),” tambahnya.(Nda)




Warga Terdampak Reaktivasi KA Rangkasbitung Bakal Dapat Dana Kerahiman

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Kadomas dan Babakan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang terkena dampak Segmen pertama reaktivasi kereta api (KA) jurusan Rangkasbitung – Pandeglang. Nantinya warga menempati tanah milik PT KA tersebut mendapatkan dana kerahiman.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Bina Infrastruktur dan SDA Setda Provinsi Banten Nana Suryana diacara Sosialisasi penanganan dampak sosial kemasyarakatan terhadap pembangunan reaktivasi jalur KA Rangkas-Pandeglang di Rizki Hotel Pandeglang, Selasa, (8/10/2019).

“Nanti dari dampak sosial ini masyarakat akan mendapatkan dana kerohiman untuk pemindahan masyarakat yang menguasai tanah yang akan digunakan untuk pembangunan nasional,” kata Nana.

Menurut Nana, penanganan dampak sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan nasional ada beberapa kriteria yaitu, memiliki identitas atau keterangan kependudukan yang disahkan oleh Kecamatan setempat, dan tidak memiliki hak atas tanah yang dikuasainya.

“Adapun persyaratan, masyarakat telah menguasai dan memanfaatkan tanah secara fisik paling singkat 10 tahun secara terus menerus, dan menguasai serta memanfaatkan tanah dengan itikad baik secara terbuka, tidak diganggu gugat, diakui, dan dibenarkan oleh pemilik hak atas tanah baik oleh Lurah atau Kepala Desa setempat,” terangnya.

Untuk besaran santunan, ia menjelaskan, akan dihitung berdasarkan penilaian pihak independen dengan memperhatikan beberapa pointer yang tertera pada pasal 8 atas Peraturan Presiden No.62 tahun 2018.

“Kami harapkan nilainya wajar dan belum bisa memutuskan berapa nilai rupiahnya, namun akan memperhatikan biaya pembersihan segala sesuatu yang berada diatas tanah, mobilisasi, sewa rumah paling lama 12 bulan, dan tunjangan kehilangan pendapatan dan pemanfaatan tanah,” ujarnya.

Pelaksanaan reaktivasi jalur KA Rangkas – Pandeglang dibagi dua segmen sepanjang 56,6 KM . Dikatakannya, segmen I Rangkas -Kadomas sepanjang 18,7 Km.

“Pada segmen I ini kurang lebih ada 141 bidang. Kelurahan Babakan Kalanganyar sebanyak 14 bidang, dan Kelurahan Kadomas sebanyak 127 bidang,” pungkasnya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, dirinya sangat mendukung program pemerintah pusat untum reaktivasi jalur KA Rangkas -Pandeglang.

“Dari pertama saya dan Pak Tanto dilantik, sudah ada wacana tersebut. Saya terus berkoordinasi dengan Pemprov Banten dan Kementerian, alhamdulillah progresnya sekarang sudah dapat kita lihat karena Pemerintah Provinsi dan Pusat sangat mendukung kemajuan di Pandeglang,” kata Irna.

Menurut Irna, konektivitas wilayah bagi kemajuan Kabupaten Pandeglang sangatlah penting. Pasalnya, kata Irna, Pandeglang bukan merupakan daerah lintasan tapi merupakan daerah ujung wilayah.

“Dengan adanya reaktivasi jalur kereta tentu transportasi mudah, investasi berjalan dan ekonomi masyarakat akan berkembang,” terang Irna.

**Baca juga: Disdukcapil Pandeglang Bakal Terapkan Tanda Tangan Elektronik di Dokumen Kependudukan.

Ia juga berharap, masyarakat Pandeglang khususnya wilayah Kadomas dan Babakan Kalanganyar dapat membantu pemerintan untuk lancarnya proyek nasional.

“Jangan sampai mau di provokasi, ini untuk masa depan cucu kita. Nanti Bapak dan Ibu ada dana kerohiman, dan dampak dari adanya jalur kereta bisa membuat tempat usaha diwilayah station yang akan dibangun sehingga ekonomi akan meningkat,” jelas Irna.(Aep)




Tak Punya Izin, Warga Tolak Pembangunan Gudang PT JRP di Tegal Rotan

Kabar6.com

Kabar6-Rencana pembangunan yang di peruntukkan gudang oleh PT. JRP (Jaya Real Property) di tolak oleh warga sekitar. Pasalnya, belum ada ijin dari warga setempat.

Robby Cahyadi, Ketua RW 01, kelurahan Pondok Jaya, menegaskan kepada wartawan belum ada pembicaraan mengenai pembangunan dalam bentuk apapun termasuk mediasi terkait proses perijinan.

“Saya menyayangkan pihak pelaksana pekerjaan, kok tidak pernah melibatkan aparatur warga. Bahkan warga yang berdekatanpun tidak tau perihal rencana pembangunan di lahan tersebut,” ungkap Robby.

Peruntukan lahan yang beralamat di jalan raya Tegal Rotan tersebut alhasil menjadi simpang siur di tengah warga, dalam hal ini ketua RW 01 juga mengatakan, pembangunan pada lahan tersebut ada dua (2) versi, diantaranya, untuk gudang dan juga untuk area permainan skala internasional. Senin (7/10/2019).

“Iya, saya mendengar tadi di lokasi titik pembangunan, bahwa pelaksana tersebut hanya sebagai penyewa, dan mengklaim mendapatkan rekom hanya dari pemilik tanah, yakni pihak JRP,” tegasnya.

**Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri dan Penadah Aki Pool Taksi di Pondok Aren.

Sementara di lokasi yang sama, Lurah Pondok Jaya, Khairudin yang kebetulan hadir di tengah masyarakat memberikan pelayanan jemput bola langsung kepada warga, mengatakan, pihaknya belum mengetahui perihal rencana pembangunan tersebut.

“Saya tidak mengetahui sama sekali terkait pembangunan tersebut. Kalaupun ada, belum sampai di meja saya. Saya sarankan untuk berkoordinasi dengan RT dan RW setempat, karena merekalah yang akan di berikan dampak karena pembangunan tersebut,” ucapnya singkat.(adt)




Kabel Mengular di Karawaci, DPRD Kota Tangerang Tunggu Surat Keluhan Warga

Kabar6.com

Kabar6-Hingga saat ini, DPRD Kota Tangerang masih menunggu surat keluhan dari masyarakat atau lembaga terkait kabel tegangan tinggi di Jembatan Teuku Umar, Karawaci, Kota Tangerang. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Gerindra, Turidi Susanto.

Dikatakan Turidi, pihaknya hingga saat ini masih menunggu surat keluhan dari masyarakat atau lembaga yang mengeluhkan keberadaan kabel bertegangan tinggi di Jembatan Teuku Umar, yang berpotensi membahayakan orang banyak.

**Baca juga: Kabel Mengular di Karawaci Tak Juga Dibenahi, DPRD: Parah!.

“Kami wakil rakyat masih menunggu surat keluhan. Baik dari warga, masyarakat atau lembaga karang taruna. Kirimkan suratnya ke kami, agar kami dapat bertindak,” tegas Turidi melalui aplikasi pesan singkatnya, Minggu (6/10/2019).

Turidi bilang, pihaknya dapat segera bertindak bila surat edaran itu sudah sampai ke mejanya. “Tanpa adanya surat keluhan, kami tak dapat memanggil atau mengambil tindakan ke pihak PLN,” pungkasnya.(Jic)




Warga Lebak Rogoh Kocek Jutaan Agar Bisa Bekerja di PT PWI, Dewan: Ini Penipuan

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga di Kabupaten Lebak yang ingin bekerja di PT Parkland World Indonesia (PWI) Rangkasbitung harus merogoh uang hingga jutaan rupiah sebagai ‘pelicin’ agar bisa bekerja di perusahaan tersebut.

Mereka diiming-imingi bisa bekerja di perusahaan tersebut oleh orang yang mengaku dekat dengan pihak perusahaan dengan syarat menyetorkan sejumlah uang.

Namun, berbulan-bulan uang diberikan, mereka tak juga bekerja. Lantaran merasa ditipu, mereka memilih melapor ke pihak kepolisian.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak Acep Dimyati menilai, langkah warga melapor sudah benar.

“Kalau saya baca (berita) itu murni penipuan dari oknum, jadi langkah yang ditempuh korban itu sudah betul, karena kita tidak tahu apa keterkaitan oknum tersebut dengan pihak perusahaan,” kata Acep kepada Kabar6.com.

Menurutnya, dengan laporan tersebut akan membuat kasus tersebut menjadi jelas ada tidaknya keterlibatan dengan oknum di lingkungan perusahaan.

“Saya kira nanti secara otomatis akan terlihat jelas ada tidaknya keterkaitan setelah polisi mengusut tuntas persoalan itu,” ujarnya.**Baca juga: Tak Kunjung Bekerja di PT PWI, Warga Lebak Lapor Polisi.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, fenomena warga rela mengeluarkan uang asal bisa bekerja merupakan imbas dari keterbatasan peluang kerja.

“Sehingga pelamar kerja mengambil jalur pintas supaya terakomodir. Saya kira dinas akan kesulitan mengantisipasi hal-hal demikian, kecuali pemerintah terus menambah lapangan kerja,” tandas Acep.(Nda)




Warga Akui Curanmor Sering Terjadi di Area Masjid Al Ikhlas Cilenggang

Kabar6.com

Kabar6-Kejadian pencurian sepeda motor (curanmor) di Area sekitar Masjid Al-Ikhlas, Jalan Cilenggang 1, RT 006 RW 002, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan tidak hanya kemarin saja terjadi, ditahun ini total sudah 7 kali area tersebut mengalami pencurian, mulai dari motor hingga mobil.

Marbot Masjid Al-Ikhlas Maman 59 tahun mengatakan, di wilayah ini sering banget terjadi pencurian, mulai dari motor hingga mobil.

“Di masjid saja sudah 4 motor, terus ada disekitar masjid 1 motor lainnya, lalu yang kemarin subuh itu 1, dan hebatnya itu maling bisa ngambil mobil satu dibelakang masjid,” ujarnya kepada Kabar6.com di Masjid Al-Ikhlas, Jum’at (4/10/2019).

Maman mengatakan, rata-rata pencurian tersebut terjadi di waktu subuh.

“Sering terjadi disini, kebanyakan diwaktu subuh. Bahkan pernah sekali pencurian pas waktu solat jumat,” ungkapnya.

Pernah sekali gagal, lanjut Maman, diteriakin warga, maling tersebut kabur. “Namun saat ingin diteriaki lagi, maling itu ngeluarin pistol,” tuturnya.

Disisi lain Tuti, 40 Tahun, Warga Cilenggang yang menjadi korban pencurian motor mengatakan, sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu diwaktu subuh, motor NMax punya suaminya dicuri.

“Sudah setahun ini sering terjadi di wilayah ini, motor suami saya sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu juga hilang pas subuh,” jelasnya.

Tuti menuturkan, walau sudah sering terjadi pencurian dirinya heran pelaku tersebut belum juga tertangkap.**Baca juga: Terekam CCTV, Pelaku ini Nekat Curi Motor di Masjid.

“Herannya belum pernah kena, padahal dibelakang masjid ada juga mobil yang dicuri. Tapi ada juga yang gagal, maghrib-maghrib maling motor, baru 2 bulan yang lalu, diteriakin warga, ehh terus dia nodongin pistol ke warga, ya jadinya warga enggak jadi teriak,” tutupnya.(eka)




Malam Ini, Tim Penjemput Warga Banten Berangkat ke Papua

Kabar6.com

Kabar6-Belasan masyarakat Banten asal Kota Serang dan Kabupaten Serang, terjebak di Papua usai kerusuhan di Bumi Cendrawasih. Mereka merupakan pedagang kelontong hingga remote televisi yang merantau. Warga ‘Bumi Jawara’ itu meminta bantuan Pemprov Banten untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Pemprov Banten akhirnya membentuk tim khusus yang terdiri dari BPBD, KesbangPol, Dinsos, Kominfo dan Tagana, untuk menjemput warga Banten yang tak bisa pulang dari Papua, usai kerusuhan di Bumi Cendrawasih tersebut.

Berdasarkan data sementara yang diperoleh pemprov, tercatat ada 17 masyarakat Banten yang berada di Papua dan tidak bisa pulang.

“Saya sudah dapat informasi jika ada warga Banten yang berada di Papua saat ini, jadi saya langsung membentuk Tim yang dipimpin oleh Kepala BPBD Banten supaya bisa membawa pulang warga Banten tersebut. Warga Banten ini tidak punya uang untuk ongkos kembali,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, ditemui di Untirta Banten, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (02/10/2019).

Malam nanti, tim tersebut direncanakan akan berangkat ke Bumi Cendrawasih. Mereka akan mendata warga Banten terlebih dahulu, kemudian menjadwalkan pemulangannya.

“Kita (Pemprov Banten) berkewajiban melindungi warga Banten yang resah, menyusul adanya konflik sosial,” terangnya.

Mantan Walikota Tangerang ini meminta masyarakat Banten dapat menjaga toleransi dan keutuhan NKRI, tidak mudah terpancing provokasi dan berbuat kerusuhan yang bisa merusak keamanan dan ketertiban.

Pihaknya pun menjamin keamanan warga Papua yang ada di Provinsi Banten. Seluruh warga Papua yang ada di ‘Bumi Jawara’ bisa melakukan kegiatan dengan normal tanpa ada rasa takut. Pemprov Banten pun berharap persoalan di Papua dapat segera diselesaikan dengan baik dan damai. Sehingga pembangunan di ujung timur Indonesia itu dapat terus dilakukan.

**Baca juga: Pemprov Akan Kirim Tim Penjemput Warga Banten Di Papua.

“Kita rakyat Banten tidak menanggapinya secara emosional, yang penting untuk saat ini adalah segera membawa mereka pulang, dan berharap kondisi di Wamena segera normal kembali,” jelasnya.(Dhi)




Warga Keluhkan Truk Angkut Tanah ‘Sliweran’ di Kresek

Kabar6.com

Kabar6-Pasca pergantian camat dan kepala dinas perhubungan Kabupaten Tangerang, truk berat pengangkut tanah di Kabupaten Tangerang mulai banyak yang melanggar jam operasional yang diatur dalam Perbub, salah satunya di Kecamatan Kresek.

Truk besar yang berasal dari gallian tanah di Desa Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler ini dengan sengaja melanggar perbup nomor 47 karena beroperasi sebelum pukul 22.00.

Ketua BPPKB Kecamatan Kresek Haji Budin mengatakan, saat ini keberadaan truk tanah sangat meresahkan warga Kresek, selain menimbulkan bising dan debu, keberadaan truk tanah juga mengganggu arus lalu lintas, apalagi jika melintasi pasar Kresek.

“Kami berharap agar Camat Kresek dan Gunung Kaler bisa menertibkan truk tanah karena jelas-jelas melanggar Perbup no 47 tahun 2018,” terangnya, (Selasa, 24/9/2019).

Pihaknya berencana akan melakukan penyetopan kendaraan truk berat pengangkut tanah secara paksa, jika aparat kecamatan dan Dishub tidak bertindak cepat, karena dirinya banyak menerima keluhan dari masyarakat.

**Baca juga: Begini Hasil Pemeriksaan Sampel Air di Sekitar Santri Keracunan Pasar Kemis.

“Kami bersama anggota BPPKB akan melaksanakan penertiban demi membantu penegakan Perbup, karena sudah jelas-jelas truk bisa beroperasi dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB,” tandasnya.(Vee)




DKM dan Warga Samawa Village Sepatan Santuni 1000 Yatim

Kabar6.com

Kabar6-Sambut bulan Muharram 1441 Hijriyah tahun 2019 Dewan Kemakmuran Masyarakat (DKM) bersama warga Samawa Village Sepatan santuni 1000 anak Yatim Piatu.

Kegiatan tersebut berlangsung di halaman musala perumahan Samawa Village Sepatan.

Deri Suandi, CEO Perumahan Samawa Vilage Sepatan mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat perum dalam pemberian santunan kepada anak-anak yatim.

Giat ini, lanjut Deri, merupakan salah satu bentuk ajakan kepada penghuni perumahan, untuk saling berbagi terhadao sesama, apalagi anak-anak yatim piatu, dimana orang tuanya sudah tidak ada. Menurut Deri, memberikan santunan atau menyayangi anak yatim merupakan sebuah perintah dalam Agama Islam.

“Kami mendorong warga perumahan, dengan brand rumahku surgaku, artinya lingkungan kita menjadi lokomotif menuju surga, diantaranya ketika mendapat rizki kita harus berbagi kepada yatim, du’afa, para masakin, para pesantren. Maka saya mengajak kepada warga untuk saling berbagi, ” katanya, Sabtu, (21/9/2019).

Deri mengatakan, 1000 anak yatim yang terkumpul, berasal dari beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sepatan, Kosambi, Pakuhaji, Rajeg, dan Telukanaga. Menurut Deri, bulan Muharram merupakan lebarannya anak yatim piatu.

Menurut Deri, saat ini masyarakat sudah kehilangan rasa kasih sayang terhadap sesama, maka perlu dicetuskan lagi rasa peduli kepada saudara-saudara seiman dan sebangsa se-tanah air.

“Untuk santunan anak yatim ini, sebenarnya setiap tahun, cuma kalau acara gabungan dari berbagai Kecamatan gini baru tahun ini, ” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Santunan Anak Yatim, Topan mengatakan, selain memberikan santunan pihaknya juga mengadakan istigosah dan berdo’a bersama.

**Baca juga: Niat Naikkan Subscriber, Jamaludin Sebar Video Pocong Hoax.

Memohon kepada Allah, untuk kebaikan Negara Indonesia yang sedang mengalami banyak ujian. Dan juga untuk kebaikan warga Perumahan Samawa Vilage Sepatan.

“Do’a dan Sholat ini, agar Allah menurunkan keberkahan, karena do’anya anak-anak yatim Insya Allah sangat mujarab, jadi semoga semua harapan bisa terwujud dan dikabulkan oleh Allah,” pungkasnya.(Vee)