1

Verma, Pria Asal India yang Sanggup Menatap Matahari Selama Satu Jam Tanpa Berkedip Sekalipun

Kabar6-MS Verma (70), seorang pensiunan pegawai negeri dari Negara Bagian Uttar Pradesh, India, memecahkan rekor nasional yaitu melihat matahari secara langsung.

Hebatnya lagi, semua itu dilakukan tanpa mengedipkan matanya satu kali pun. Melansir Odditycentral, Verma melakukan hal nyeleneh itu tanpa alat bantu dan diawasi oleh perwakilan Book of Records India, serta sekelompok politisi dan dokter. Setelah satu jam menatap langsung ke matahari tanpa kacamata hitam dan bahkan tanpa berkedip, penglihatan Verma dianggap normal. Begitu pula kesehatan matanya secara keseluruhan.

Rupanya, Verma bisa melakukan hal tak biasa itu karena telah melatih kemampuan ini selama 25 tahun, setelah terinsipirasi oleh seorang guru spiritual India. ** Baca juga: Bercanda Positif COVID-19, Remaja Singapura Dihukum 9 Bulan Percobaan

Pria itu berhasil memecahkan rekor sebelumnya, dibuat beberapa tahun lalu oleh seorang pria India lainnya, yang berhasil menatap matahari tanpa kacamata dan tanpa berkedip selama 10 menit.

Sementara itu, para ahli memperingatkan agar tidak coba-coba meniru apa yang dilakukan Verma meski pria tersebut tampak baik-baik saja. Hal ini karena, menatap matahari secara langsung dengan mata ‘telanjang’, meski sebentar, bisa sangat menyakitkan.

Menatap matahari tanpa alat bantu dalam waktu lama bisa membahayakan karena bisa menyebabkan kerusakan fatal pada retina. Meski begitu, masih banyak warga India yang mempraktikkan ritual menatap matahari secara langsung karena dianggap sebagai salah satu bentuk pengobatan.

Verma sendiri berharap, pencapaiannya ini juga bisa diakui oleh Buku Rekor Dunia. Pensiunan tersebut terlihat baik-baik saja setelah melakukan hal yang tak biasa itu.(ilj/bbs)




Tragis, Satu Keluarga Kesetrum Listrik Saat Berusaha Selamatkan Seekor Sapi

Kabar6-Nasib yang menimpa keluarga Surendra Shukla di Distrik Shahjahanpur, Uttar Pradesh, India, ini memang cukup tragis. Satu keluarga, terdiri dari empat orang, tersengat listrik saat mencoba untuk menyelamatkan sapi yang terkena kabel listrik.

Dua orang, ibu dan putranya berusia 17 tahun, tewas seketika. Sementara sapi yang berusaha diselamatkan juga mati akibat sengatan listrik. Melansir timesofindia, kabel listrik diketahui menjuntai dan menyentuh pintu besi rumah keluarga Shukla hingga mengenai sapi mereka. Kemudian, istri Shukla yang bernama Bitta Devi (50), bergegas menyelamatkan hewan itu dengan menyentuhnya hingga wanita itu pun ikut tersetrum.

Tak lama, anak-anak Devi yakni Girija Shankar dan Pooja, serta Sukla datang untuk menyelamatkan korban. nahas, mereka pun ikut tersetrum dan menderita luka bakar.

Nyawa Sukla berhasil diselamatkan, namun Devi dan Girija mengalami luka bakar sangat parah. ** Baca juga: Seorang Ibu di AS ‘Curi’ Identitas Anak Kandungnya untuk Dapatkan Kartu Jaminan Sosial

“Ketika saya mendengar ibu berteriak minta tolong, saya berlari keluar dan menemukan semua anggota keluarga terbaring tak sadarkan diri dengan luka bakar parah. Saya menelepon tetangga tetapi sudah terlambat,” kata Shilpi, salah satu anak Devi.

“Kami telah memintai keterangan para korban selamat dan tetangga, penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung,” terang Jag Narain Pandey, pejabat kepolisian setempat yang menyelidiki kasus ini.(ilj/bbs)




Tukang Becak di India Shock Dapat Tagihan Pajak Sekira Rp6,3 Miliar

Kabar6-Betapa terkejutnya pria bernama Pratap Singh ini setelah mendapat surat dari otoritas yang berisi bahwa ia harus membayar pajak penghasilan.

Tidak tanggung-tanggung, melansir Indiatoday, Singh yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak di Uttar Pradesh, India, ini harus pajak penghasilan sebesar sekira Rp6,3 miliar. Lantaran tak masuk akal, Singh yang tinggal di daerah Bakalpur itu mendatangi kepolisian Highway, dan enyebut dirinya menjadi korban penipuan terkait surat tersebut.

Pejabat kepolisian Highway, Anuj Kumar, mengatakan bahwa Singh belum membuat laporan resmi, namun pihaknya tetap menyelidiki kasus tersebut. Singh lantas mengunggah video di media sosial yang menceritakan kronologi kejadian tersebut. Dikatakan, pada 15 Maret lalu ia mengajukan permohonan PAN (semacam NPWP) di Jan Suvidha Kendra, Bakalpur, atas permintaan dari bank tempatnya menabung.

Saat itu, dia mendapat kartu PAN sementara dalam bentuk kertas fotokopi berwarna. Namun karena buta huruf, dia tidak bisa membedakan antara kartu PAN asli dan versi fotokopi berwarna. Diduga, kartu asli milik Singh diambil orang lain.

Kemudian pada 19 Oktober, Singh mendapat telepon dari pejabat otoritas pajak yang memberitahukan bahwa dia harus membayar pajak penghasilan sebesar 34.754.896 rupee. ** Baca juga: Demi Ritual Ilmu Hitam, Oknum Dokter di Davanagere Tega Bunuh Istri dengan Suntik Overdosis

Para pejabat mengatakan, seseorang telah menyamar sebagai Singh dan mencatut nomor wajib pajaknya guna menjalankan bisnis. Singh lantas disarankan oleh otoritas pajak untuk melaporkan kasus ini ke polisi karena seseorang telah menipu dengan menyamar sebagai dirinya.(ilj/bbs)




Tiap Menangis, Remaja 15 Tahun Asal India Ini Keluarkan Batu Kerikil dari Matanya

Kabar6-Seorang remaja berusia 15 tahun di Uttar Pradesh, India Utara, yang tak diungkap identitasnya, menjadi perbincangan netizen karena kondisinya terbilang aneh sekaligus misterius.

Bagaimana tidak, melansir Dailystar, gadis itu mengeluarkan air mata berbentuk batu kecil mirip kerikil. Dokter meyakini, penderitaan yang dialami remaja itu tidak dapat diatasi dengan pengobatan modern. Menurut dokter, salah satu mata gadis tersebut selalu mengeluarkan batu-batu kecil tanpa diketahui penyebabnya.

Pihak keluarga mengatakan, sebanyak 10 hingga 15 batu kecil selalu keluar dari mata sebelah kirinya. Melalui video yang viral, tampak satu benjolan di bagian matanya.

Saat seseorang mengurut matanya, keluarlah batu kecil, yang terlihat keluar melalui saluran air mata. ** Baca juga: Bikin Heboh! Wanita di AS Berbagi Suami dengan Ibu dan Adiknya

Usaha pihak keluarga untuk mencari pengobatan belum juga mmbuahkan hasil. Diketahui, kasus menangis batu ini juga pernah terjadi pada 2014. Saat itu, seorang bocah Yaman bernama Saadiya Saleh menderita penyakit aneh. Dokter yang merawat bocah berusia 12 tahun itu belum bisa menjelaskan penyebabnya.

Karena tak punya penjelasan ilmiah, dokter menduga Saadiya terkena sihir. Salah satu video yang disiarkan stasiun televisi Azal memperlihatkan dokter sedang mengumpulkan batu dalam kotak kecil.

Benarkah karena sihir atau hal lain yang berkaitan dengan medis?(ilj/bbs)




Ayah di India Nikahkan Anaknya dengan Patung Karena Tak Punya Uang

Kabar6-Tidak dapat dipungkiri, dalam sebuah pernikahan, uang menjadi salah satu faktor penting. Tidak sedikit rumah tangga yang kandas di tengah jalan gara-gara faktor ekonomi.

Nah, hal ini juga yang tampaknya menjadi penyebab seorang ayah di India bernama Shiv Mogan, menikahkan anak kandungnya dengan patung kayu. Mogan merasa, sang anak tak cukup punya uang dan tidak pintar untuk menikahi seorang wanita.

Pengantin pria asal Uttar Pradesh yang tak disebutkan namanya itu, melansir hindustantimes, menjalani prosesi pernikahan secara normal, hanya saja ‘pengantin wanita’ yang bersanding adalah sebuah patung. Pernikahan tak lazim tersebut menjadi viral usai diunggah oleh akun Twitter @ANINewsUP. Dalam sejumlah foto yang diunggah, tampak seorang pria mengenakan jas disertai pernak-pernik khas India, sambil membawa sebuah patung yang didandani layaknya mempelai wanita.

Selanjutnya, pengantin pria meletakkan patung kayu tersebut di sampingnya dan memulai ritual pernikahan. Dalam foto juga tampak banyak orang yang mengerumuni karena penasaran melihat pernikahan aneh itu. Dalam keterangan unggahannya @ANINewsUP menuliskan alasan pria itu dinikahkan dengan patung kayu karena keputusan sang ayah.

Diketahui, Mogan memiliki sembilan orang anak, dan delapan di antaranya sudah berkeluarga. Mogan merasa anak bungsunya tidak memiliki potensi untuk membangun rumah tangga karena tidak pintar dan miskin. Lantas ia pun berpikir menikahkan anaknya dengan patung kayu.

“Saya punya sembilan orang anak, delapan di antaranya sudah menikah. Putra kesembilan saya tak punya harta dan tidaklah pintar, jadi saya menikahkannya dengan patung,” kata Mogan. ** Baca juga: Sadis! Pria di Rumania Bakar Sang Istri yang Lupa Belikan Rokok

Beragam respon dituliskan dalam kolom komentar yang diunggah @ANINewsUP. Banyak netizen yang merasa terhibur dengan adanya pernikahan tersebut, namun ada pula yang merasa kasihan pada pengantin pria, hingga tak sedikit yang mendukung keputusan sang ayah.

Entah bagaimana nasib rumah tangga pria yang beristrikan patung kayu itu.(ilj/bbs)




India Dilanda ‘Demam Misterius’ yang Tewaskan Hampir 70 Orang

Kabar6-Warga di negara bagian Uttar Pradesh, India, ketakutan setelah sebuah ‘demam misterius’ telah menewaskan hampir 70 orang, termasuk 40 anak-anak.

Sebagian besar warga yang meninggal dunia, melansir timesofindia, dilaporkan mengalami demam tinggi, dehidrasi, dan penurunan jumlah trombosit secara tiba-tiba. Sementara yang lain mengalami gejala demam berdarah. Banyak kasus dilaporkan dari distrik Agra, Mathura, Mainpuri, Etah dan Kasganj, sementara Firozabad dikatakan sebagai distrik yang paling terkena dampak di negara bagian tersebut.

“Situasi di distrik mengkhawatirkan. Genangan air, kurangnya sanitasi dan kebersihan adalah alasan di balik penyebaran penyakit,” terang Manish Asija, anggota dewan legislatif Uttar Pradesh.

Menurut laporan, sebanyak 72 dari 135 anak berjuang untuk hidup mereka di Firozabad Medical College, dengan lebih dari 50 persen dari mereka menunjukkan gejala demam berdarah.

“Penyebab pastinya sedang dipelajari”, ujar Neeta Kulshrestha, kepala petugas medis (CMO) distrik Firozabad. ** Baca juga: Biang Kemacetan Selama Tujuh Tahun Ternyata Seorang Pria Inggris yang Berdiri di Tengah Jalan

Lebih lanjut Kulshrestha mengatakan, semua pasien di rumah sakit pemerintah sedang diuji untuk COVID-19, tetapi sejauh ini tidak ada kasus infeksi virus yang dapat dikaitkan.

“Pasien demam virus dirawat di bangsal COVID-19. Dokter dan paramedis bersiaga. Intensitas demamnya mengkhawatirkan. Anak-anak membutuhkan waktu dua minggu untuk pulih”, ungkap Hansraj Singh, Kepala Pengawas Medis (CMS) Firozabad Medical College.(ilj/bbs)




Siswi di India Meninggal Dunia Setelah Dihina Kepsek Karena Tak Mampu Bayar Uang Sekolah

Kabar6-Usai dihina Kepala Sekolah (Kepsek) karena tak mampu membayar uang sekolah, seorang siswi berusia 15 tahun di Uttar Pradesh, India, yang tak disebutkan namanya dikabarkan meninggal dunia.

Korban yang dilarang ikut ujian, jatuh pingsan di rumah karena tekanan mental hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir. Sang ayah yang bekerja di sebuah pabrik, melansir Gulfnews, mengatakan bahwa putri tunggal mereka meninggal dunia setelah Kepsek menolak untuk membiarkannya memilih tugas yang menjadi media penilaian murid.

Pihak keluarga berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan belum membayar biaya sekolahnya karena ayahnya tidak bekerja di masa pandemi COVID-19 ini. Ayah korban telah mengadukan kematian putrinya pada polisi.

“Saya seorang buruh miskin dari distrik Unnao. Putri saya adalah siswa kelas 10. Karena kondisi keuangan saya tidak sehat, saya tidak dapat membayar biaya selama tiga bulan selama pandemi COVID untuk Kelas 9-nya,” ungkap sang ayah.

Disebutkan, “Saya telah bertemu dengan Kepala Sekolah dan meminta waktu untuk membayar biaya yang tertunda. Putri saya pergi ke sekolah pada hari Kamis dengan sebuah surat yang meminta keringanan biaya, tetapi dia diminta untuk pergi. Kepala Sekolah menolak memberi kami waktu dan mengatakan bahwa dia tidak dapat hadir untuk ujian triwulanan. Dia dipermalukan dan diminta untuk meninggalkan sekolah. Dia pingsan ketika sampai di rumah karena tekanan mental dan penghinaan yang berlebihan dan meninggal.”

Pejabat polisi Unnao, Anand Kulkarni, mengatakan polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut. “Aduan itu diterima pada hari Kamis. Kami mendaftarkan kasus ini atas pengaduan ayahnya. Kami akan menyelidiki apakah dia dipisahkan atau tidak. Kami akan menanyai siswa dan anggota staf dan mencoba mencari tahu kebenarannya,” ujar Kulkarni.

Sementara itu, Kepala Sekolah mengklaim bahwa siswi itu diberi tugas dan tuduhan terhadapnya tidak berdasar. ** Baca juga: Marah Lihat Wanita Bahagia, Seorang Pria di Tokyo Serang Penumpang Kereta dengan Pisau

Polisi sedang menunggu laporan post mortem untuk memastikan penyebab kematian korban.(ilj/bbs)




Gara-gara Pakai Celana Jeans, Remaja 17 Tahun di India Dipukuli Hingga Tewas

Kabar6-Insiden mengerikan yang dilakukan pihak keluarga menimpa seorang remaja putri di negara bagian Uttar Pradesh, India, bernama Neha Paswan. Remaja berusia 17 tahun ini diduga dipukuli hingga tewas oleh anggota keluarga besarnya karena memakai jeans.

Ibunda Neha yang bernama Shakuntala Devi Paswan, melansir Yahoo, mengatakan bahwa putrinya dipukuli dengan tongkat oleh kakek dan paman, setelah pertengkaran tentang pakaiannya di rumah mereka di desa Savreji Kharg, distrik Deoria, salah satu daerah paling tertinggal di negara bagian itu..

“Dia telah menjalankan puasa agama sepanjang hari. Di malam hari, dia mengenakan celana jeans dan atasan dan melakukan ritualnya. Ketika kakek neneknya keberatan dengan pakaiannya, Neha menjawab bahwa jeans dibuat untuk dikenakan dan bahwa dia akan memakainya,” terang Shakuntala.

Siapa sangka, pertengkaran berubah menjadi tindak kekerasan. Shakuntala menuturkan, Neha terbaring tak sadarkan diri, dan mertuanya memanggil becak untuk membawa remaja itu ke rumah sakit.

“Mereka tidak mengizinkan saya menemani mereka, jadi saya memberitahu kerabat saya yang pergi ke rumah sakit distrik untuk mencarinya tetapi tidak dapat menemukannya,” ujar Shakuntala.

Keesokan paginya, mereka mendengar ada tubuh seorang gadis tergantung dari jembatan di atas sungai Gandak yang mengalir melalui wilayah tersebut. Ketika mereka pergi untuk menyelidiki, ternyata mayat itu tak lain adalah Neha.

Sementara itu, polisi telah mengajukan kasus pembunuhan dan penghancuran barang bukti terhadap 10 orang, termasuk kakek-nenek, paman, bibi, sepupu, dan pengemudi mobil Neha.

Pejabat senior polisi, Shriyash Tripathi, mengungkapkan bahwa empat orang, termasuk kakek-nenek, seorang paman dan pengemudi mobil, telah ditangkap dan diinterogasi. Diterangkan, polisi sedang mencari tersangka yang tersisa.

Ayah Neha, Amarnath Paswan, bekerja sebagai buruh harian di lokasi konstruksi di Ludhiana, sebuah kota di Punjab. Amarnath yang telah kembali ke rumah mengatakan bahwa dia telah bekerja keras untuk menyekolahkan anak-anaknya, termasuk Neha.

Shakuntala menerangkan, Neha ingin menjadi polisi, tetapi ‘mimpinya tidak akan pernah terwujud sekarang’. ** Baca juga: Menurut Survei, Banyak Orang Amerika Percaya Alien Cerdas Itu Ada

Wanita itu menuduh sang mertua menekan Neha untuk meninggalkan studinya di sekolah lokal dan sering mencaci putrinya itu karena mengenakan apa pun selain pakaian tradisional India.

Neha disebut suka berdandan dengan pakaian modern. Dua foto yang dibagikan keluarganya menunjukkan Neha mengenakan gaun panjang di satu foto dan celana jeans serta jaket di foto lainnya.(ilj/bbs)




Seorang Suami di India Tega Jahit Alat Vital Istrinya yang Dicurigai Selingkuh dengan Benang Aluminium

Kabar6-Sadis benar aksi yang dilakukan seorang pria asal Distrik Rampur, Uttar Pradesh, India, ini. Gara-gara curiga sang istri menjalin hubungan dengan pria lain, pria yang tak disebutkan namanya itu tega menjahit alat kelamin istrinya dengan benang aluminium.

Awalnya, pria yang bekerja sebagai sopir ini memaksa sang istri untuk mengaku telah berselingkuh. Namun sang istri yang berusia 24 tahun itu enggan menjawab.

Tak lama kemudian, melansir indiatoday, pria tersebut mengikat tangan dan kaki sang istri, lalu dengan sadis menjahit alat kelaminnya dengan benang aluminium hingga menyebabkan pendarahan serius. Usai melakukan aksi keji itu, ia lantas kabur. Sementara wanita malang tersebut ditemukan dalam kondisi tak berdaya oleh ibunya yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.

Sang ibu langsung membawa putrinya ke rumah sakit terdekat dan melaporkan menantu laki-lakinya ke kantor polisi Kota Milak. Polisi mengonfirmasi luka serius yang dialami korban, dan kini sedang dalam perawatan.

Beruntung sang suami akhirnya berhasil ditangkap, dan hasil pemeriksaan awal menunjukkan, pelaku berulang kali melakukan kekerasan terhadap istrinya sebelum kejadian itu.

“Suami saya sering memukuli saya tanpa alasan. Dia mencurigai saya berselingkuh, dan meminta saya membuktikan bahwa saya tidak bersalah. Saya tidak pernah membayangkan dia tega melakukan ini,” kata korban.

Polisi mengatakan, pasangan tersebut menikah dua tahun lalu dan sempat memiliki bayi namun meninggal dunia tak lama setelah dilahirkan. Pelaku saat ini telah ditahan. ** Baca juga: Durian Asal Malaysia yang Diklaim Tak Pernah Menyentuh Tanah Ini Dijual Sekira Rp1,7 juta

Dan polisi juga memastikan, kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. “Pemeriksaan medis memastikan korban menderita luka serius. Kami telah menangkap suaminya dan dia akan dikirim ke penjara. Kami memastikan korban sudah mendapat perawatan yang tepat di rumah sakit distrik,” kata juru bicara polisi.

Sadis!(ilj/bbs)




Uttar Pradesh, Negara Bagian di India Usulkan Kebijakan Maksimal 2 Anak

Kabar6-Uttar Pradesh yang merupakan negara bagian terpadat di India, mengusulkan kebijakan maksimal dua anak. Uttar Pradesh menjadi negara bagian kedua yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk membuat usulan kebijakan tersebut.

Saat ini jumlah penduduk di negara bagian ini mencapai 240 juta. Kepadatan penduduk di negara bagian utara ini, melansir Insider, lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional. Jika menjadi sebuah negara, dengan jumlah penduduk tersebut, maka Uttar Pradesh akan menjadi yang terpadat ke-5 di dunia.

Dalam rancangan undang-undang (RUU) tersebut disebutkan, pasangan yang memiliki lebih dari dua anak tidak akan mendapatkan tunjangan atau subsidi dari pemerintah.

Mereka juga akan dilarang melamar pekerjaan di pemerintahan negara bagian. RUU negara bagian ini membahas insentif untuk pasangan dua anak, jika salah satu dari mereka memilih untuk sterilisasi secara sukarela. Mereka akan dapat pinjaman lunak untuk konstruksi atau pembelian rumah dan potongan harga untuk tagihan listrik dan pajak properti.

Pendapatan per kapita di Uttar Pradesh kurang dari setengah rata-rata nasional. RUU ini terbuka untuk mendapat tanggapan dari masyarakat hingga Juli. Selanjutnya perlu diratifikasi oleh anggota parlemen negara bagian.

Diperkirakan, India akan menyalip Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia pada 2027 mendatang. Namun hingga kini, di India belum ada kebijakan dua anak secara nasional. ** Baca juga: Pemerintah Jerman Bubarkan Geng Motor yang Sudah Berdiri Puluhan Tahun Karena Ingin Perluas Wilayah Kekuasaan

Negara bagian Assam di timur laut, yang juga diperintah oleh Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata, bulan lalu mengumumkan rencana untuk melakukan hal serupa.(ilj/bbs)