Terlalu, Kampus Unpam Tak Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Kabar6-Lembaga pemerintah maupun swasta kompak mengibarkan bendera setengah tiang sebagai simbol duka cita atas wafatnya Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie, tadi malam. Namun hal di atas berbeda dengan salah satu lembaga perguruan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pantauan kabar6.com seperti terjadi di depan gedung Rektorat Universitas Pamulang (Unpam). Kibaran Merah Putih terpasang diujung tiang bendera kampus yang punya puluhan ribu mahasiswa.

“Wah, koq itu kampus gak kibarin bendera setengah tiang?,” kata Sutisna, pelanggan restoran siap saji di Pamulang,(Kamis, 12/9/2019).

Menurut pria wiraswasta itu memang undang-undang tak mewajibkan lembaga swasta memasang bendera setengah tiang. Namun sebagai lembaga pencetak generasi penerus harusnya pengelola Unpam peka terhadap kondisi bangsa yang sedang berduka cita.

“Keterlaluan amat, lembaga perguruan tinggi malahan begitu. Pak Habibie kan Bapak Demokrasi Indonesia,” ujar Sutisna.**baca juga:BJ Habibie Meninggal, Begini Pesan dan Kesan Walikota Airin

Hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih berupaya menghubungi pihak yayasan Unpam.

Di lokasi lainya, minimarket, SPBU, kantor kepolisian dan kantor instansi pemerintahan mengibarkan bendera setengah tiang.(yud)




Sosok Wanita dan Mahluk Besar Hingga Suara Mandi Saat Malam Hari Di Sumur Tua Cilenggang

Kabar6.com

Kabar6-Sumur mata air peninggalan belanda yang menyimpan banyak misteri kerap terdengar gericik seolah-olah aktifitas mandi hingga sosok besar dan wanita penampakan dirinya saat malam hari.

“Nah itu bang sumur peninggalan penggede demang belanda yang roboh dan hancur sendiri saat penggedenya sudah tidak ada,” kata Ate warga yang tinggal tidak jauh dari sumur belanda saat di temui kabar6.com di Kampung Cilenggang Serpong Tangerang Selatan, Kamis Sore (29/8/2019)

Kemunculan suara seperti orang mandi dan sosok wanita dan mahluk besar penunggu sumur peninggalan belanda kerap jadi bincangan warga sekitar.

“Ini kan dulunya tempat mandi noni-noni belanda dan tuannya bang, kalo sosok penunggu sumur mata air wujudnya macem-macem bang, asal abang berani aja malem kesini,” terangnya saat melihatkan kondisi sumur mata air peninggalan belanda. **Baca juga: Bawaslu Tangsel Tolak Gugatan Sengketa Internal PAN.

Saat dipantau oleh kabar6.com di lokasi kondisi sumur tua itu tidak lagi terlihat di karnakan tumbuhan talas dan ranting bambu menutupi robohnya bangunan peninggalan belanda yang seharusnya menjadi cagar budaya.(aji)




Rumah Ambruk di Pakualam, Tidak Ada Korban Jiwa

Kabar6.com

Kabar6-Diduga karena sudah lapuk, usang termakan usia, sebuah rumah di Perumahan Pondok Pakulonan, RT 002 RW 012, Pakualam, Serpong Utara, Tangerang Selatan, ambruk. Peristiwa ini terjadi pada Kamis dinihari (22/8/2019) sekira pukul 01.00 WIB.

Pemilik rumah, Novi menjelaskan, penyebab rumah ambruk dikarenakan penyangga atap sudah lapuk. dan peristiwa ini tak memakan korban jiwa.

Awalnya, Novi si pemilik rumah curiga saat mengetahui ada suara dari teras rumahnya, “Seperti ada batu-batu yang jatuh dari atas,” ujarnya saat ditemui Kabar6.com di rumah tetangganya.

Setelah mendengar itu, Novi mengatakan, dirinya menyuruh suaminya untuk mengecek ke teras rumah, “Tapi sebelum suami saya buka pintunya, teras langsung ambruk mas,” jelasnya.

Novi melanjutkan, setelah teras depan rumahnya ambruk, dirinya bersama 5 orang penghuni rumah lainnya panic dan bingung harus melakukan apa dan bagaimana.

“Setelah itu warga mulai berkerumun di depan rumah menyuruh kami keluar, dan memang benar didalam rumah juga udah terdengar suara persis seperti teras rumah kami sebelum ambruk, kami berenam langsung keluar tanpa tanpa memikirkan barang,” tuturnya.

Novi menjelaskan, selang sejam setelah ambruknya teras depan rumah, dirinya bersama keluarga dan tetangganya melihat rumah miliknya ambruk.

**Baca juga: Terbongkar, Ada Jual Beli Buku di SMA Negeri Tangsel.

“Saya nahan nangis mas, pas lihat rumah saya ambruk, sedih rasanya, rumah kenangan ini akhirnya rubuh juga,” bebernya.

Novi tak kuasa melihat rumah tersayangnya ambruk dan melihat puing-puing berserakan di teras dan didalam rumahnya.

“Alhamdulillah nya tidak ada yang menjadi korban, untuk sekarang kita bereenam mengungsi ke rumah saudara, dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan,” tutupnya.(eka)




Kemarau, Warga di Tangsel Mandi Dua Hari Sekali

Kabar6.com

Kabar6-Bencana kekeringan sudah melanda pemukiman di Pesona Serpong, Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Fenomena alam ini menyebabkan warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus.

Umi, Ketua RW 08 mengungkapkan, air sumur milik warga sudah mengalami kekeringan terparah sejak tiga pekan terakhir. Akibatnya warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

“Warga sini sampe ada yang mandi dua hari sekali,” ungkapnya ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (21/8/2019).

Ia mengakui warga sudah mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Kerta Raharja yang disuplai pakai mobil tangki milik Pemerintah Kota Tangsel.

**Baca juga: BMKG: Dua Kecamatan di Tangsel Ini Siaga Kekeringan.

Umi menyatakan, setiap harinya pukul 01.00 WIB para kepala keluarga penghuni perumahan terpaksa antre air bersih yang ditadangi dari torn penampungan.

“Buat anak-anak mandi sebelum berangkat sekolah,” ungkap Umi.

Ia berharap pasokan air bersih untuk sekitar 200 kepala keluarga di Perumahan Pesona Serpong bisa terus dilaksanakan.(yud)




Skor Merah untuk Proyek Menara Pandang di Tangsel, Berbau Korupsi?

Kabar6.com

Kabar6-Peneliti Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Aan Dirga mengatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memberikan skor 18 atau tergolong merah untuk proyek pembangunan gedung Menara Pandang di Tangerang Selatan.

“Menurut opentender.net, yaitu website yang disediakan ICW dan LKPP skornya 18 atau tergolong merah,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima kabar6.com, Selasa (20/8/2019).

Arti skor merah ini, Aan menduga ada penyelewengan atau korupsi dari proses pengadaan menara tersebut.

Aan menyebutkan, menurut data LPSE Kota Tangsel, pembangunan awal menara ini dimulai sejak tiga tahun dari dana kas daerah yang jumlahnya tidak sedikit. Yaitu, pada Tahun Anggaran 2017 dengan anggaran berkontrak Rp 9,8 milyar.

**Baca juga: Proyek Mangkrak, Pembangunan Gedung Menara Pandang Tak Dilanjutkan.

Lalu dilanjutkan pembangunan tahap kedua pada Tahun Anggaran 2018 dengan pagu kontrak Rp17,7 milyar. Aan bilang, tidak hanya itu pemerintah juga menggelontorkan anggaran pengawasan pembangunan tahap satu dan tahap dua total senilai 645 juta rupiah. “Jadi total secara keseluruhan pembangunan menara itu mencapai Rp28,1 milyar,” ujar Aan.

Kini proyek di kawasan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, itu berhenti. (yud)




Mobil PLN Lindas Pemotor di Samping ITC BSD

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah Motor Mio dengan plat nomor R 4898 PF terseret sejauh 10 meter hingga terlindas, mobil Avanza PLN Area Serpong dengan nomor plat B 1388 WOC dan terjepit mobil Mercy dengan plat nomor B 1786 NMS yang sedang parkir di samping Mall ITC BSD Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin sore (19/8/2019).

Nina, salah satu saksi mata mengatakan, Mobil PLN yang menabrak sering mengebut di area jalan tersebut. “Iya mas, tadi kejadian sekitar pukul 16.15 WIB, mobil PLN yang menabrak itu memang sering mengebut disini, setiap melintas disini pasti ngebut,” kata Nina saat di temui kabar6.com.

Selain itu Nina juga menjelaskan, Korban yang menggunakan sepeda motor adalah member parkir yang bernama Sabar adalah salah satu pegawai di Ruko Golden Road.

“Posisinya Pak Sabar mau masuk ke area parkir ini, tiba-tiba mobil PLN dengan kecepatan tinggi menabrak Pak Sabar, pokoknya ngeri deh mas.” ungkap Nina.

**Baca juga: Proyek Mangkrak, Pembangunan Gedung Menara Pandang Tak Dilanjutkan.

Hal senada di katakan oleh Sardi yang juga berada di lokasi tersebut mengatakan, mobil PLN melintas dengen kecepatan 80km/jam.

“Jadi itu mobil PLN memang ngebut, setiap lewat sini pasti ngebut,” jelas Sardi.

korban langsung di bawah ke rumah sakit Eka Hospital, hingga saat ini kondisi korban belum sadarkan diri.(aji)




Kunjungi Techno Park SMKN 5 Tangsel, Dinkop Butuh Produk berkualitas

Kabar6.com

Kabar6-Momentum hari penyelenggaraan musyawarah nasional yang ke VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau disingkat APEKSI akan di laksanakan di kota Tangerang Selatan pada Juni 2020 mendatang.

Di sambut kepala sekolah SMKN 5 Tangsel, Plt kepala dinas koperasi Tangsel, dr Dahlia Nadeak, kunjungi techno park di Jl. Benda Raya No.7, kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Pada kesempatan tersebut, Dahlia berharap kreasi anak -anak Tangsel bisa ikut meramaikan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Apeksi yang keenam pada Juni 2020 mendatang.

“Kami akan tampilkan hasil buatan anak SMKN 5 Tangsel, ini cukup bagus dan berkualitas. Di bawah payung koperasi sekolah, produk hasil karya anak anak disini akan saya berikan ruang pada acara munas Apeksi pada Juni mendatang. Kebetulan Tangsel menjadi tuan rumahnya,” ungkap Dahlia, Senin (19/8/2019).

Dahlia yang melihat langsung proses pembuatan design grafis hingga pemakaian nama khas kewilayahan, sempat meninjau tiga (3) ruangan praktek siswa, diantaranya ruang workshop farmasi, design grafika, dan juga ruang praktek pengelasan.

“Saya kira dari penamaannya saja masyarakat Tangsel sudah familiar yakni Bagen Bae production. Kami akan bantu produk terbaik disini untuk menjadi pusat oleh-oleh Tangsel. Saya akan dorong koperasi sekolah ini menjadi unit yang akuntabel dan juga transparan. Sehingga para anggotanya percaya, guna menciptakan managemen yang baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Romani Yusup S. Pd, M. Pd, kepala sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangsel berterimakasih atas kunjungan tersebut, dan ia berharap adanya kerjasama yang berkesinambungan dari dinas koperasi Tangsel.

“Kami berterima kasih kepada dinas koperasi Tangsel yang mau menyempatkan waktu melihat kreasi murid binaan kami. Kami juga berharap agar techno park yang kami miliki ini bisa mengembangkan produksi, dan bisa berkontribusi untuk membuat cinderamata khas Tangsel,” harap Romani.

**Baca juga: Papan Dinas Pekerjaan Umum Tidak Manjur Untuk Warga Serua.

Romani menambahkan, pihaknya siap untuk bekerja sama dengan seluruh instansi maupun swasta, untuk membuat kesepakatan dengan koperasi yang sudah di rintisnya sejak 2013 lalu.

“Program kami intinya adalah untuk memberikan pembekalan terhadap murid kami agar mandiri. Mereka sudah mampu membuat tutup mesin, kaos, bahkan juga obat herbal racikan. Intinya kami bisa sesuaikan tergantung model produk. Karena dalam sebuah kemasan, design adalah induk gagasan,” ucap Romani.(adt)




Papan Dinas Pekerjaan Umum Tidak Manjur Untuk Warga Serua

Kabar6.com

Kabar6-Terlihat Jelas Papan Sosialisasi dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) di pinggir jalan Raya Bukit Indah kampung Buaran Rt005 Rw02 Serua Ciputat Tangerang Selatan (Tangsel).

Lantaran Papan tersebut sebagai larangan untuk warga sekitar tidak membuang sampah padat atau cair dan mendirikan bangunan permanen dan tempat usaha di daerah sempadan sungai.

Iwan salah satu Warga Serua mengatakan, bangunan semi permanen itu berdiri di bantaran sungai yang seharusnya terbebas dari bangunan. “Menurut saya itu bangunan tidak layak berada disitu, itu kan di bantaran sungai pastinya sangat mengganggu estetika,” kata Iwan saat di konfirmasi kabar6.com, Senin(19/8/2019).

Selain itu iwan berharap, pihak kelurahan Serua menegur pemilik bangunan tersebut agar bisa menata rapi bangunan miliknya dan tidak berada di bantaran sungai. “Serua ini yang saya tau menjadi kelurahan percontohan, harusnya pihak kelurahan bisa menegur pemiliknya agar bisa menata bangunan tersebut,” imbuhnya. **Baca juga: Kondisi Kali Di Kelurahan Percontohan, Penuh Sampah Dan Bau Busuk.

Tak hanya itu, selain bangunan di bantaran kali, dirinya juga melihat kali jadi tempat pembuangan sampah rumahan hingga ampas serutan kayu, “Ya sekarang coba di tengok, saya rasa itu luput dari pengawasan kelurahan, apalagi ada papan sosialisasi dari Dinas Pekerjaan Umum disitu.” jelasnya.(Aji)




Kondisi Kali Di Kelurahan Percontohan, Penuh Sampah Dan Bau Busuk

Kabar6.com

Kabar6-Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat menoreh Kelurahan Percontohan bagi seluruh kelurahan di Tangerang Selatan (Tangsel), salah satunya Program yang di prioritaskan Pembina Pengelolaan Sampah untuk semua tingkat mulai RT/RW bahkan Kota untuk menjadi contoh di setiap kelurahan.

Saat pantauan Kabar6.com di lokasi dengan kondisi kali yang tidak jauh dari Kelurahan Serua itu yang berlokasi di jalan Raya Bukit Indah Kampung Buaran Rt005 Rw 02, Serua, Ciputat, penuh sampah dengan kondisi air yang berwarna hitam pekat dan berbau busuk.

Iwan salah satu Warga Serua mengakui, banyak warga yang buang sampah di kali saat malam hari.

“Banyak bang yang buang sampah sekantong gede ke kali, kadang yang naik mobil atau motor seenak jidatnya aja maen lempar-lempar sampah ke kali, terakhir saat hari raya kurban ada warga yang buang limbah isi perut hewan kurban berkarung-karung, tambah jadi bau bangkai nih kali bang,” ungkapnya saat di konfirmasi kabar6.com, Senin(19/8/2019).

Kali itu kini juga semakin tercemar oleh limbah. Hal itu ditandai dengan tiadanya ikan bermunculan di aliran kali.

**Baca juga: Proyek Flyover Gaplek di Tangsel Ada Perubahan Desain.

Warga lain Juriah menambahkan, dahulu kali sini bersih banyak ekosistem yang hidup di aliran kali,

“Banyak warga yang mancing bang setiap hari, sekarang mah boro-boro ikan bisa hidup, airnya hitam bau dan banyak sampah, saya jujur aja bang gak nyaman lantaran saya usaha warung nasi, kecium banget baunya kesini,” ujar Juriah pemilik warung nasi dekat kali.(aji)




Peduli Risa, Oban: Harus Kemana Lagi Minta Bantuan

Kabar6.com

Kabar6-Melihat kesulitan dan butuh bantuan yang di terpa keluarga Lilis Suryani(36) untuk mendapatkan menanganan lebih lanjut untuk putri yang mengidap disabilitas sejak lahir.

Salah satu warga sekitar yang peduli, Aris Hariyanto (Oban) menjelaskan, Saya sudah konfirmasi ke pihak kelurahan setempat Pondok Benda.

“Saya sudah bilangin ke pihak kelurahan ada warga pondok benda butuh bantuan, “iya bang nanti saya tindak, kirim foto anaknya” tiru ucap pihak kelurahan saat di konfirmasi oleh warga yang peduli Risa Putri Massie.

Aris menjelaskan bahwa pihak kelurahan sampai saat ini belum merespon dan lalai dalam menanggapi warga yang kesusahan.

**Baca juga: Demi Beli Alat Terapi, Lilis Rela Cuci Gosok di Komplek.

Saat kabar6.com meyambangi Kantor Dinas Sosial (Dinsos) di jalan Raya Buaran Kecamatan Setu Tangerang Selatan untuk mengkonfirmasi terkait warga pondok benda Risa Putri Massie anak disabelitas yang butuh bantuan, Selasa (13/8/2019).

“Oiya bang, Kadinsos lagi Rapat Pimpinan (Rapim) kalo gak sini kasih data warganya dulu aja, biar di data dulu, biar dapet bantuan,”jelas Aziz staff Dinsos saat di temuin kabar6.com di kantornya.(aji)