1

Jadi Penyebab Banjir, Irna Minta BBWSC3 Tangani Sungai di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) untuk menangani sungai yang ada di Pandeglang secara merata. Sebab sejumlah sungai menjadi penyebab banjir di kabupaten ini.

Hal itu dikatakan Irna saat bertemu dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) Saroni Soegiarto di Pendopo Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

“Banyak di kita sungai yang sudah ada sendimentasinya, kami harap segera ditangani karena ini salah satunya penyebab terjadinya banjir. Kita ketahui bersama saat terjadinya banjir, seluruh masyarakat menyuarakan aspirasinya ke kami, kami harap ini segera ditindaklanjuti,”pinta Irna.

Diungkapkan Irna, ada beberapa sungai yang sekiranya harus segera diatasi agar tidak lagi terjadi banjir disaat curah hujan tinggi.

“Cilatak , dan cimoyan selama ini sering sekali menyebabkan banjir kami rasa ini harus segera ditangani,” imbuhnya.

**Baca juga: Aliran Hakekok Balakasuta Yang Lakukan Ritual Mandi Bareng Masih Didalami

Sementara Kepala BBWSC3 Saroni Soegiarto mengatakan, kehadiran dirinya ke Pandeglang adalah tindaklanjut dari intruksi Menteri PUPR.

“Kami kesini untuk membantu pengelolaan sumberdaya air di Pandeglang, dengan pengaturan lebih baik masyarakat akan sejahtera. Besok kami akan meninjau bendung cimoyan bersama Bupati dan jajaran,”pungkasnya.(aep)




Mayat Laki-laki Berkaos Pokja Wartawan Tangerang Mengambang di Sungai

Kabar6.com

Kabar6- Mayat tanpa identitas gegerkan warga. Mayat berjenis kelamin laki-laki mengenakan kaos hitam bertuliskan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang, ditemukan mengambang di Sungai Cilemer, Kampung Pamunuhan, Desa Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.

Kapolsek Pagelaran, AKP Subagiyono bercerita ada warga yang melintas di atas jembatan Sungai Cilemer, kemudian melihat seperti ada sesosok mayat mengambang.

Warga itu kemudian melapor ke Polsek Pagelaran untuk di evakuasi, agar tidak hanyut ke laut. Bersama TNI, relawan dan masyarakat, mayat itu di evakuasi ke pinggir.

Saat ditemukan, kondisi mayat sudah tidak bisa lagi dikenali. Tubuhnya pun sudah membengkak dan berwarna hitam.

“Kita evakuasi biar tidak ke laut, kemudian dibawa ke RSUD Pandeglang,” terangnya melalui seluler, Rabu (10/02/2021).

Pihak kepolisian belum bisa memastikan identitas dan penyebab korban meninggal dunia. Kasus tersebut kini ditangani oleh Polres Pandeglang.

“kita belum bisa menyampaikan itu. Diserahkan ke Reskrim Polres Pandeglang,” terangnya.

Selain mengenakankaos hitam bertuliskan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang, Mayat itu juga mengenakan celana jeans warna biru. Meski begitu, polisi belum memastikan identitas korban. Lantaran, tidak ditemukan KTP dan tanda pengenal lainnya dari pakaian mayat.

**Baca juga: Dirjen Bea Cukai Banten Lakukan Penindakan Rokok Ilegal di Pandeglang

“(Pakai kaos pokja wartawan) sepintas kaos hitam, celana Levis aja itu tadi. (Apa itu wartawan) kita belum tahu, identitas juga belum ada,” tandasnya.(Aep)




Sungai di Lebak Meluap, Warga di Bantaran Sungai Bersiap Hadapi Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak dengan intensitas durasi lama menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Lebak seperti Sungai Ciberang dan Sungai Cisimeut meluap.

“Hujan dari kemarin sore sampai sekarang masih hujan. Sungai mulai meluap, warga yang di bantaran sungai udah mulai harus waspada, soalnya masih meningkat terus,” kata Aang warga Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Minggu (6/12/2020).

Pantauan Kabar6.com di Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar, warga yang tinggal di bantaran sungai sudah mulai sibuk mengevakuasi barang dan perabotan rumah ke tempat yang lebih aman. Warga memperkirakan, banjir akan merendam rumah jika sungai terus meluap karena hujan yang tak berhenti di wilayah hulu.

“Udah mulai angkat-angkat barang, soalnya hujan, ditambah lagi air udah mulai naik dari belakang sampai ke depan rumah dan cepat banget jalan airnya,” tutur Iin.

Tak kurang dari satu jam, air di wilayah tersebut sudah mengepung permukiman warga dengan ketinggian sepaha orang dewasa.

**Baca juga: Pemkab Lebak Setop Penyaluran Bansos Tunai

“Semoga aja hujan di hulu berhenti biar air Sungai Cisimeut enggak meluap terus, ini aja air udah mau masuk ke rumah,” harapnya.(Nda)




Terpeleset di Sungai, Warga Babakan Solear Tewas Tenggelam

Kabar6.com

Kabar6-Amaludin (27) warga Kampung Babakan RT 22/01 Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, tewas tenggelam di sungai Cidurian, Senin (1/6/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Sawiri, kerabat korban mengatakan sebelum ditemukan meninggal, Amaludin memperbaiki pagar kebun disekitar pekarangan rumah. “Setelah itu korban pamit hendak mandi di sungai,” ujarnya.

Korban diketahui pergi ke sungai bersama seorang anak kecil. Menurut Sawiri, korban meninggal diduga  kepeleset ke sungai saat mandi dan tidak bisa berenang.” Tenggelam, diduga korban enggak bisa renang,” kata Sawiri

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi pihak Polsek Cisoka dan melakukan evakuasi bersama warga.

**Baca juga: Gubernur Banten Resmi Perpanjang PSBB Tangerang Raya.

Selanjutnya Korban dilarikan ke Puskesmas Cikuya, namun korban meninggal saat dalam perjalanan. Keluarga korban menolak untuk diotopsi .

” Keluarga sudah bikin pernyataan menolak otopsi,” ucap M Supriyadi Kades Cikasungka. (CR)




Ngabuburit, Anak Berusia 7 Tahun Diduga Tenggelam di Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Seorang bocah berusia 7 tahun bernama Eja, warga Kampung Gondang, Desa Sawarna Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, dikabarkan tenggelam saat memancing ikan di sungai dekat rumahnya, sembari menunggu buka puasa.

“Kejadian sore tadi, sekitar pukul 16.00 wib. Kita mendapatkan laporan malam ini, sekitar pukul 21.09 wib. Lokasi kejadian di Sungai Gondang,” kata Kepala Basarnas Banten, Muhammad Zaenal Arifin, melalui pesan singkatnya, Rabu (13/05/2020).

Menurut laporan yang diterima Basarnas, korban saat itu memancing di sungai bersama temannya untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Namun korban di duga terpeleset di bibir sungai dan hilang tenggelam.

Meski begitu, Basarnas belum bisa memastikan kejadian sebenarnya yang menyebabkan korban hilang atau tenggelam di sungai.

**Baca juga: Lebak Kembali Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Dilaporkan Terendam, 1 Hanyut.

“Temannya pulang duluan dan sampai ke rumah. Namun korban tidak kunjung sampai ke rumah,” terangnya.

Pencarian dilokasi kejadian dilakukan bersama masyarakat dan potensi SAR lainnya. Basarnas memberangkat satu tim penyelamat ke lokasi kejadian yang tak jauh dari Pantai Sawarna itu.

“Satu tim sudah berangkat ke lokasi dengan membawa alat SAR air, komunikasi air, dan peralatan medis,” jelasnya.(Dhi)




Antisipasi Banjir Susulan, Bupati Lebak Berharap Warga di Bantaran Sungai Mau Direlokasi

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berharap masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciberang, Ciujung dan Cidurian bersedia direlokasi. Permintaan Iti, untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan pasca banjir bandang yang terjadi pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Hal itu dikatakan Iti saat menghadiri rakor penyiapan lahan untuk relokasi korban longsor dan revegetasi lahan rawan longsor di Kabupaten Lebak dan Bogor, di Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Jakarta, Selasa (21/1).

“Saya berharap warga bersedia direlokasi. Saat ini Pemkab Lebak sedang mencari lahan yang layak bagi masyarakat korban bencana banjir dan longsor,” kata Iti dalam siaran pers yang diterima.

Mantan anggota DPR RI ini juga menyambut baik upaya pemerintah yang akan melakukan revegetasi tanah rawan longsor dengan menggunakan tanaman vetiver (Akar wangi).

Menko PMK Muhadjir Effendi menyampaikan, pemerintah berencana melakukan revegetasi tanah rawan longsor dengan menanam pohon vetiver pada lahan seluas 2.000 hektar di Sukajaya, Bogor.

Nantinya, lahan yang telah ditanami akan menjadi percontohan wilayah lain dalam mencegah bencana longsor.

**Baca juga: Istri Mensos Grace Batubara Nyanyi Bareng Anak-anak Pengungsi Korban Bencana Lebak.

Kata Muhadjir, revegetasi perlu sinergitas dari kementerian/lembaga dengan pemerintah daerah sesuai peran dan fungsi masing-masing.

“Untuk itu, perlu dilakukan relokasi masyarakat terdampak bencana yang berada di Lebak dan Bogor. Kedua daerah ini diminta untuk menyiapkan lahan relokasi untuk ditindaklanjuti rehabilitasi dan rekonstruksi oleh BNPB dan PUPR,” papar Muhadjir.(Nda)




Ganas! Ikan Candiru Doyan Makan Mr.P

Kabar6-Ikan yang satu ini disebut mengerikan, bahkan lebih ganas dibanding hiu. Bukan karena ukurannya yang raksasa, ikan candiru atau nama latinnya Vandellia cirrhos, dikenal sebagai ‘pemakan Mr.P’ manusia.

Namun bukan memakan dari luar, melansir allthatsinteresting, ikan yang lazim ditemukan di sungai Amazon ini akan menghancurkan Mr.P dari dalam. Candiru memiliki panjang sekira 5-20 cm, yang ukuran terpanjang yang pernah ditemukan namun tergolong langka adalah 40 cm.

Disebutkan, candiru sangat peka dengan aroma kotoran. Ketika merasakan ada aroma kotoran, maka dia akan langsung mencari sumbernya.

Ikan ini menjadi momok karena kerap masuk ke alat kelamin manusia, baik itu Mr.P atau Miss V, namun lebih sering masuk ke dalam organ intim pria. Saat ada orang yang mandi di sungai tanpa busana, ikan ini akan masuk ke organ intim orang tadi, dan memakan dagingnya dari dalam.

Jika tidak ada manusia, candiru sering menyerang ikan lain dengan masuk ke bagian insangnya. Dari situlah, ikan candiru akan memakan daging dan darah ikan tersebut sampai akhirnya korbannya perlahan-lahan mati.

Seorang ahli Iktiologi bernama WR Allen, menyebutkan bahwa candiru cukup peka dengan aroma urine manusia karena mirip dengan aroma urine ikan.

Jadi, kalau ada orang yang berenang di sungai Amazon dan buang air di dalamnya, ikan ini akan langsung mendeteksi dan masuk ke saluran alat kelamin.

Beberapa orang yang menjadi korban keganasan candiru. Di Manaus, ahli urologi bernama Dr Anoar Samad pernah mengoperasi seorang pria yang mengaku Mr.P miliknya kesakitan. Usai dioperasi, dokter menemukan ikan candiru dalam Mr.P pria tersebut. ** Baca juga: Usai Tarik Uang, Pria Ini Malah Terkunci dalam Bilik ATM

Kecil-kecil cabe rawit.(ilj/bbs)




Kepala Terbentur Pohon, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Nyawa Erik (14) bocah asal Kampung Taringgul, Desa Cimancak, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak tak bisa tertolong setelah tenggelam di sungai, Kamis (19/12/2019).

Kapolsek Bayah AKP Tatang Warsita mengatakan, Erik tenggelam karena tak sadarkan diri setelah kepalanya terbentur pohon kelapa.

“Setelah beres mencuci pakaian, korban bersama dua temannya berenang sambil loncat di atas rakit. Korban terjatuh dan kepalanya terbentur pohon yang ada di sungai,” ungkap Tatang, kepada wartawan, Jum’at (20/12/2019).

Melihat Erik tenggelam, kedua rekannya berusaha mencari. Sayang, 15 menit berusaha, Erik tak juga ditemukan hingga keduanya meminta bantuan ke masyarakat dibantu anggota Polri dan TNI.

**Baca juga: Desa Belum Lunas PBB, Bupati Iti: Kalau Uangnya Dipakai, Pidana Itu.

“Kurang lebih 10 menit mencari, korban ditemukan kurang lebih 30 meter dari lokasi dengan kondisi meninggal dunia,” ujarnya.

“Kami imbau masyarakat berhati-hati saat mandi maupun berenang karena curah hujan tinggi dan arus sungai kencang,” tambahnya.(Nda)




2 Pemuda Malaysia Ciptakan Inovasi Baru, Sepeda Motor Amfibi

Kabar6-Ada saja hal baru yang diciptakan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Seperti halnya yang dilakukan dua pemuda asal Malaysia, Ikram Shahidi Mat Kail dan Muhammad Zakaria.

Kedua pemuda tadi menciptakan inovasi baru berupa sepeda motor amfibi yang bisa digunakan untuk melewati sungai. Penemuan ini tergolong sederhana dan tak memerlukan modal besar.

Motor yang dimodifikasi itu merupakan milik pribadi, yakni Modenas Kriss 110 dan Honda C70. Melansir thesundaily, mereka menggunakan botol plastik sebagai tangki bensin, yang kemudian diletakkan di atas dan sejajar dengan kepala pengendara. Keduanya juga mengubah letak saluran udara dan karburator serta membuat pipa menjadi lebih tinggi.

Hal ini agar komponen-komponen tersebut tak kemasukan air sehingga mesin masih bisa menyala meski sedang terendam air.

Hasilnya, kedua motor itu tetap bisa melaju kencang, meski seluruh bodi kendaraan sudah terendam, dan ketinggian air mencapai leher si pengendara. Diakui Ikram, ia pernah melakukan percobaan membuat motor amfibi pada 2018 silam, namun upayanya itu gagal karena motor tersebut mati ketika dibawa ke perairan dalam.

“Tapi saya mencoba untuk membuatnya lagi, dan berkat bantuan dari teman-teman, motor itu pun bisa selesai dalam waktu dua jam,” jelasnya.

Sementara Zakaria mengaku bahwa modifikasi motor tersebut dilakukannya untuk mengisi waktu luang setelah bekerja sebagai mekanik di bengkel milik mereka. Keduanya pun mengaku tak pernah mendapat pendidikan formal sebagai mekanik.

“Kami hanya berkeliling-keliling kampung dengan motor tersebut dan kami tak menyangka video tentang motor kami bisa viral dan banyak yang memuji kreativitas kami,” ungkapnya. ** Baca juga: Setelah Hilang 2 Bulan di Bandara, Kucing Ini Bertemu Pemiliknya

Inovasi yang unik, ya.(ilj/bbs)




Terminal Eksekutif Merak Dipenuhi Sampah, ASDP: Dari Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), perairan di Dermaga VI yang disebut sebagai Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, dipenuhi sampah. Aneka sampah berupa plastik hingga ranting pohon memenuhi permukaan laut di sekitar dermaga eksekutif itu.

Menanggapi masalah ini, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengklaim, sampah tersebut berasal dari sungai yang hulunya di pegunungan disekitar Pelabuhan Merak.” Saat hujan turun, sampah itu terbawa hingga ke laut dan masuk ke areal Pelabuhan Merak,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Solikin ditemui di Dermaga VI Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (16/12/2019).

Menurut Solikin, sungai tersebut dikotori oleh warga.”Itu gunung, hujan, jadi ini adalah sungai yang kotor lari ke laut. Jadi masyarakat harus faham tentang itu, supaya sungai nya tidak dikotori, (sampahnya) lari ke laut. Karena sampah-sampah ini datangnya dari sungai, bukan dari kapal, kapal sangat standar internasional,” katanya.

**Baca juga: Tenggak Minuman Keras Dioplos Thinner, Remaja di Serang Tewas.

Pria berkacamata yang puluhan tahun menghabiskan hidupnya di atas kapal, dengan pangkatnya sebagai Captain kapal ini meminta agar masyarakat peduli dan menjaga kebersihan lingkungannya. Seperti tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak mengotori laut disekitar Pelabuhan Merak.

“Jadi dengan sangat hormat, masyarakat peduli dengan lingkungannya, sungainya jangan dikotorin,” terangnya. (Dhi)