1

Hindari 6 Hal Ini Saat Anda Mulai Alami Gejala Flu dan Batuk

Kabar6-Selama musim penghujan, banyak orang terserang flu dan batuk. Tidak hanya membuat tubuh jadi lemas, flu dan batuk juga dapat mengganggu aktivitas harian, sekaligus membuat banyak pekerjaan menjadi tertunda.

Flu dan batuk terjadi salah satu penyebabnya karena daya tahan yang menurun. Di sisi lain, melansir dokter.id, terdapat beberapa hal yang dapat membuat flu dan batuk Anda semakin memburuk. Apa sajakah itu?

1. Merokok
Merokok dan menjadi seorang perokok pasif dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan dan membuat gejala flu atau batuk yang Anda alami semakin memburuk. Jadi, pastikan Anda menghentikan kebiasaan merokok selama sakit, atau bahkan selamanya.

2. Stres
Berbagai penelitian telah menunjukkan, stres akan membuat Anda lebih mudah terkena infeksi berbagai jenis virus flu dan memperburuk gejala flu dan batuk saat Anda sakit. Selain itu, stres juga dapat mengganggu tidur Anda.

3. Tidak bersihkan tangan menggunakan sabun
Bila memungkinkan, cucilah tangan Anda dengan sabun untuk membunuh kuman dengan lebih baik. ** Baca juga: Yuk, Cuci Tangan Usai Pegang 7 Benda Ini untuk Hindari Virus

4. Konsumsi minuman berkafein
Meskipun konsumsi kopi membuat lelah atau kantuk hilang, pastikan Anda menghindari minuman berkafein tersebut karena dapat mengalami dehidrasi, termasuk minuman beralkohol.

5. Makan tidak teratur dan kurang minum
Saat sakit, mungkin Anda menjadi tidak nafsu makan dan malas minum. Padahal ketika sakit justru merupakan saat-saat di mana tubuh Anda membutuhkan cairan lebih banyak, terutama bila Anda juga mengalami demam.

Setop kebiasaan buruk tadi saat Anda mulai mengalami gejala flu dan batuk.(ilj/bbs)




Rajin Membaca Miliki Sejumlah Efek Menguntungkan Bagi Kesehatan

Kabar6-Tidak sekadar mengisi waktu luang, membaca juga dapat menambah wawasan Anda, termasuk bisa membantu menjaga kesehatan otak. Adakah manfaat lain yang belum Anda ketahui?

Ternyata ada manfaat yang tidak kalah penting dari membaca. Melansir mirror.co.uk, ini empat manfaat yang dimaksud:

1. Daya tahan tubuh menjadi lebih kuat saat olahraga
Membaca dan daya tahan tubuh saat olahraga ternyata memiliki kaitan erat apabila Anda melakukan kedua kegiatan tersebut secara bersamaa. Ya, membaca ternyata bisa menjadi teman yang baik selama berolahraga.

Menurut Weight Watchers, konsentrasi membaca dapat membuat Anda betah berada di mesin latihan lebih lama. Namun seorang profesor fisiologi olahraga bernama Michele Olson, PhD, menyarankan Anda menggunakan alat khusus untuk menyangga bacaan agar tidak membungkukkan bahu saat berolahraga.

2. Bisa hilangkan stres
Menurut laporan Weight Watchers, membaca ternyata juga dapat menurunkan kadar hormon stres yang tidak sehat. Bahkan, dalam sebuah penelitian di Inggris, disebutkan bahwa tingkat stres bisa turun sebanyak 67 persen hanya dengan membaca, dibandingkan dengan mendengarkan musik atau bermain video game.

3. Tingkatkan empati
Peneliti York University berkata bahwa cerita yang Anda baca bisa memberikan perspektif yang mengubah hidup. Hal itu terjadi karena rasa keterlibatan Anda dalam kehidupan karakter akan memperkuat kemampuan untuk memahami perasaan orang lain.

Manfaat ini akan sangat berguna bagi Anda yang tidak sering bertemu banyak orang, tetapi bisa belajar banyak karakter melalui membaca. ** Baca juga: Bebas Stres dengan 5 Langkah Mudah

4. Buat lebih bahagia
Akhir cerita yang bahagia dapat membuat Anda lebih bersemangat menjalani hari. Tidak hanya happy ending story, tetapi berbagai perasaan positif yang terdapat di dalam bacaan bisa membuat Anda merasa lebih bahagia, sekecil dan sehalus apa pun efeknya.

Atau bisa juga seperti ini, membaca cerita mengenai indahnya liburan di pantai, kemungkinan akan membuat bernostalgia tentang liburan Anda sendiri dan akhirnya membuat Anda merasa lebih bahagia.

Manfaat yang tak terduga, bukan? (ilj/bbs)




Bebas Stres dengan 5 Langkah Mudah

Kabar6-Saat ini sepertinya tidak ada orang yang luput dari stres. Ya, berbagai masalah seperti tekanan pekerjaan, putus cinta, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya seringkali membuat orang mudah dilanda stres.

Lantas, bagaimana solusinya? Melansir Womantalk, saat mengalami stres ada lima cara mudah yang bisa Anda lakukan. Apa sajakah itu?

1. Berolahraga
Ternyata, Anda bisa berolahraga lebih baik ketika sedang stres. Selain itu, berkeringat sebenarnya dapat membantu Anda menghilangkan stres. Ketika berolahraga, tubuh dan pikiran akan bekerjasama untuk melawan dan menangkal semua pikiran dan energi negatif.

Anda tidak perlu pergi ke gym, cukup berjalan cepat atau jogging atau berjalan menaiki tangga juga bisa dilakukan.

2. Makan enak dan tidur nyenyak
Memgonsumsi makanan enak bisa membuat suasana hati membaik. Selain itu, tidur nyenyak adalah salah satu cara terbaik untuk melawan stres.

3. Ambil waktu istirahat atau cuti
Ketika kondisi menjadi sulit dan itu menjadi terlalu banyak untuk Anda hadapi, ambil waktu sejenak atau cuti dari kantor. Pergi berlibur sebentar, bertemu teman, bersenang-senang di spa, memasak makanan favorit dan kemudian menikmatinya sambil menonton film favorit Anda.

Lakukan apa pun yang membuat Anda bahagia dan lakukan ini secara teratur agar merasa lebih baik dan positif tentang kehidupan.

4. Jangan mencoba menjadi perfeksionis (sempurna)
Banyak stres yang diciptakan Anda sendiri. Anda memberikan tekanan pada diri sendiri agar setiap proyek kerja berjalan baik, setiap kencan dengan pasangan berjalan lancar, dan banyak harapan tinggi lainnya.

Sementara Anda melakukan segalanya untuk berhasil, persiapkan diri juga untuk gagal. Kadang tidak apa-apa jika gagal. Angkat diri Anda, tetapkan tujuan baru dan mulai lagi dari awal.

5. Katakan ‘tidak’
Untuk menghindari stres, kadang-kadang perlu berkomunikasi secara efektif dan mengatakan ‘tidak’ ketika seseorang mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal pada Anda.

Baik itu di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi Anda. Belajarlah untuk mengatakan ‘tidak’ ketika Anda merasa kewalahan untuk melakukan semuanya.

Dengan cara ini, Anda tidak hanya akan mengalahkan stres tetapi juga menghindari mengecewakan orang lain di lain waktu. ** Baca juga: Diet Sehat Mainkan Peran Penting dalam Redam Rasa Cemas

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Diet Sehat Mainkan Peran Penting dalam Redam Rasa Cemas

Kabar6-Rasa cemas yang terjadi secara berkala masuk dalam gejala depresi. Dan ternyata, diet sehat memainkan peran penting dalam meredam rasa cemas.

Sebuah penelitian mengaitkan gangguan kecemasan dengan inflamasi, peradangan dalam tubuh. Diketahui, peradangan dalam tubuh sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.

Orang dengan asupan buah dan sayuran rendah, melansir FoodNdtv, sangat rentan menghadapi rasa cemas. Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan dampak dari pola makan yang buruk pada kecemasan.

Mereka yang mengonsumsi kurang dari tiga sumber buah dan sayuran setiap hari, memiliki 24 persen kemungkinan diagnosis gangguan kecemasan yang lebih tinggi.

“Mungkin ini menjelaskan temuan yang terkait dengan ukuran komposisi tubuh. Kalau kadar total lemak tubuh meningkat di atas 36 persen, kemungkinan gangguan kecemasan meningkat lebih dari 70 persen,” jelas Jose Mora-Almanza, salah satu penulis penelitian.

Dalam studi disebutkan bahwa peningkatan lemak tubuh ini dikaitkan dengan peradangan yang lebih besar. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa gangguan kecemasan itu dikaitkan dengan terjadinya peradangan akibat kurang makan sayur dan buah.

“Temuan kami sesuai dengan penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terhadap gangguan kecemasan daripada pria,” ungkap Karen Kobayashi, penulis studi lainnya.

Penelitian ini mempelajari data dari Canadian Longitudinal Study on Aging yang mencakup 26.991 pria dan wanita berusia 45-85. ** Baca juga: Berapa Lama Ikan Boleh Disimpan dalam Kulkas?

Selain diet sehat dan komposisi tubuh, tingkat gangguan kecemasan juga berbeda berdasarkan jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan, status imigran dan beberapa masalah kesehatan.

Sebagai contoh, satu dari sembilan wanita memiliki gangguan kecemasan. Lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan satu dari 15 pria.

Studi ini juga mengungkapkan, gangguan kecemasan di antara mereka yang lajang (13,9 persen) jauh lebih tinggi daripada mereka yang berpasangan (7,8 persen). Selain itu, tingkat pendapatan juga berpengaruh.

“Kami tidak terkejut menemukan bahwa mereka yang berada dalam kemiskinan memiliki prevalensi gangguan kecemasan yang begitu tinggi, untuk berjuang mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan rumah, menyebabkan stres tanpa henti dan secara inheren memicu kecemasan,” urai Hongmei Tong, penulis lainnya yang juga merupakan Asisten Profesor di Universitas MacEwan, Kanada.(ilj/bbs)




Menurut Penelitian, Liburan Bersama Ibu Bantu Panjang Umur

Kabar6-Mungkin selama ini Anda lebih sering berlibur bersama pasangan atau teman-teman. Meskipun ada, masih jarang orang melakukan traveling bersama dengan ibu saja.

Menurut penelitian dari Harvard Medical School, melansir Wolipop, berlibur berduaan saja dengan ibu bisa membuat hidup lebih lama atau panjang umur. Penelitian yang diterbitkan pada 2019 itu mengungkapkan, ketika seseorang menghabiskan liburan dengan orang yang memiliki hubungan atau ikatan kuat dengan dirinya, dapat membantu meningkatkan kesehatan orang tersebut.

Penelitian tersebut menemukan, liburan bersama dengan ibu bisa meringankan tingkat stres, meningkatkan respon imun dan mengurangi kemungkinan penyakit jantung. ** Baca juga: Bahaya Pelihara Kuku Panjang Bagi Kesehatan

Para ilmuwan juga lebih merincikan bahwa liburan yang dilakukan ibu dan anak saja memiliki manfaat kesehatan jangka panjang. Manfaat ini hampir sama kadarnya dengan kualitas tidur malam yang baik, tidak merokok dan menjalani diet sehat.

Studi lain juga memaparkan pengaruh kekuatan hubungan seseorang dengan orang lain. Dalam riset yang melibatkan lebih dari 309 ribu responden itu ditemukan bahwa kurangnya menjalin hubungan yang kuat dengan keluarga bisa meningkatkan risiko kematian dini atau sebanding dengan kebiasaan merokok hingga 15 rokok sehari.

Jadi jika ingin berumur panjang, ajak ibu Anda liburan ke tempat yang menyenangkan.(ilj/bbs)




Macet Bisa Sebabkan Stres, Ini Penjelasannya

Kabar6-Umumnya di kota-kota besar, orang sering mengalami terjebak kemacetan pada jam-jam sibuk. Ya, kemacetan sepertinya sudah menjadi ‘langganan’ masayarakat daerah perkotaan.

Saat terjebak macet dalam waktu yang lama, tidak sedikit orang yang mengalami stres. Terlebih apabila udara dan cuaca sedang tidak bersahabat, ditambah dengan polusi yang buruk.

Menurut Environmental Protection Agency, melansir WebMd, rata-rata orang dewasa menghirup 3.400 galon udara setiap harinya. Saat Anda berada di jalan sekira dua jam sehari, maka setidaknya telah menghirup polusi ratusan galon yang dapat meningkatkan risiko asma, emfisema, dan gangguan paru-paru lainnya.

Sebuah penelitian Annual Review of Public Health mengungkapkan, faktor stres dari jalanan macet juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal dari masing-masing individu itu sendiri. Misalnya saja faktor stres, kelelahan, dan kewaspadaan.

Karena hal ini, peneliti menyarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga, cukup tidur, sebagai upaya untuk mengurangi kelelahan serta dapat mengontrol emosi lebih baik. ** Baca juga: Apa Alasan Sebaiknya Tidak Cuci Telur Mentah Sebelum Diolah?

Cara ini dinilai mampu mendukung aspek fisik dan psikologis di kalangan masyarakat terutama bagi yang sering melakukan perjalanan dengan penuh kemacetan.(ilj/bbs)




Jangan Sepelekan, Stres Bisa Undang Penyakit Berbahaya

Kabar6-Amigdala merupakan bagian dari sistem limbik dalam otak yang bertanggung jawab untuk emosi, naluri bertahan hidup dan memori. Nah, orang dengan aktivitas tinggi pada amigdala, memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan stroke.

Hal itu, melansir Reuters, terungkap dalam penelitian cara baru pengobatan masalah jantung akibat stres yang dipublikasikan dalam jurnal medis ‘The Lancet’. Para peneliti mengatakan, stres di amigdala juga terkait peningkatan aktivitas sumsum tulang dan peradangan di arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Mekanisme biologisnya, amigdala memicu sumsum tulang memproduksi sel-sel darah putih ekstra, yang kemudian menyebabkan arteri mengembangkan plak dan meradang.

“Hasil kami menghasilkan wawasan yang unik, bagaimana stres dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular,” ujar Ahmed Tawakol dari Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School Amerika Serikat yang memimpin penelitian.

Ditambahkan, “Hal ini memunculkan kemungkinan dengan mengurangi stres dapat menghasilkan manfaat melebihi rasa peningkatan kebahagiaan psikologis.”

Studi sebelumnya pada hewan, melansir She, menemukan hubungan antara stres dan aktivitas yang lebih tinggi di sumsum tulang dan arteri. Namun hingga kini para ilmuwan belum meyakini itu juga berlaku pada manusia.

Penelitian lain menyebutkan, amigdala lebih aktif pada orang dengan gangguan stres pasca-trauma, kecemasan dan depresi. Namun sebelum penelitian ini, tidak ada yang menemukan hubungan stres dengan risiko serangan jantung dan stroke.

Penelitian ini dilakukan kepada 293 pasien otak dan scan tubuh untuk merekam otak, sumsum tulang, aktivitas limpa dan peradangan arteri. Para ilmuwan kemudian melihat perkembangan pasien dalam rentang rata-rata 3,7 tahun.

Hasilnya, 22 pasien terserang kardiovaskular, termasuk serangan jantung, angina, gagal jantung, stroke dan penyakit arteri perifer. Para peneliti menemukan, mereka dengan aktivitas amigdala yang lebih tinggi lebih besar kemungkinannya terserang penyakit jantung.

Seorang seorang perawat jantung di British Heart Foundation bernama Emily Reeve mengatakan, temuan penelitian ini bisa dikembangkan untuk pemahaman lebih baik tentang bagaimana mencegah penyakit jantung.

“Hubungan stres dan peningkatan risiko penyakit jantung sebelumnya fokus pada gaya hidup orang ketika mereka merasa stres seperti merokok, minum dan makan berlebihan,” katanya. ** Baca juga: Ada Manfaat Mengejutkan Apabila Anda Gemar Membaca Sebelum Tidur

Reeeve menambahkan, “Menjelajah manajemen otak dari stres dan menemukan mengapa hal itu meningkatkan risiko penyakit jantung akan memungkinkan kita mengembangkan cara-cara baru dalam mengelola stres psikologis kronis.” (ilj/bbs)




Ada Manfaat Mengejutkan Apabila Anda Gemar Membaca Sebelum Tidur

Kabar6-Apakah Anda memilik kebiasaan membaca buku atau novel sebelum tidur malam? Sebagian orang memang tidak bisa tidur tanpa melakukan sejumlah aktivitas terlebih dahulu. Salah satunya dengan membaca buku.

Sebuah situs review produk tidur dan kasur bernama Sleep Junkie, melansir Womantalk, melakukan survei kepada 1.000 orang tentang kebiasaan tidur dan rutinitas tidur mereka, yaitu apakah mereka membaca di tempat tidur atau tidak. Didapatkan, tidak sampai setengah dari mereka, sekira 38 persen, yang memiliki kebiasaan membaca sebelum tidur. Padahal, manfaat yang dirasakan oleh peserta survei yang melakukannya, ternyata cukup luar biasa.

Orang yang biasa membaca buku sebelum tidur, baik hanya tiga kali sebulan atau setiap malam, mengatakan mengalami peningkatan rileksasi, mengurangi stres, lebih mudah tidur, memusatkan pikiran, dan meningkatkan kualitas tidur.

Bahkan, hampir tiga perempat dari peserta yang membaca sebelum tidur percaya bahwa mereka akan lebih sulit tertidur jika tidak secara teratur melakukannya dan sebanyak 96 persen akan merekomendasikan untuk melakukan hal tersebut kepada orang lain.

Lalu, ada sekira 76 persen peserta survei yang memiliki kebiasaan membaca sebelum tidur, melaporkan merasa puas dengan kualitas tidur mereka. Bukan hanya itu, tetapi dalam satu minggu mereka juga memiliki waktu tidur ekstra sebanyak satu jam 37 menit, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

Karena tidur sangat penting, dari mulai menjaga kesehatan fisik hingga meningkatkan kebugaran kognitif, maka tidak mengejutkan jika hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi aspek penting kehidupan lainnya, termasuk keberhasilan profesional dan finansial, serta rasa optimisme.

Dari hasil survei, sebanyak 79 persen orang yang membaca sebelum tidur merasa memiliki pandangan positif dalam hidup, sedangkan mereka yang tidak melakukannya hanya mencapai 59 persen. ** Baca juga: Sejumlah Tanda Tubuh Kurang Konsumsi Sayuran

Jadi, apabila akhir-akhir ini Anda sulit tidur, tidak ada salahnya mencoba untuk membaca buku agar kualitas tidur menjadi lebih baik.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Hilangkan Haus, 5 Minuman Ini Bantu Minimalisir Stres Saat di Kantor

Kabar6-Tidak sedikit orang mengalami stres yang diakibatkan karena rutinitas harian atau kesibukan di kantor. Saat stres melanda, kondisi ini akan mempengaruhi kualitas kerja seseorang, sulit konsentrasi, dan pekerjaan terasa sangat melelahkan.

Lantas, bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, berikut lima jenis minuman yang bantu meminimalisir stres:

1. Susu hangat
Kandungan tryptophan dalam susu dapat membantu proses metabolism menjadi serotonin yang berfungsi meningkatkan mood. Tak hanya itu, kalsium, magnesium, dan kaliumnya juga ini dapat meredakan stress.

2. Cokelat panas
Minuman hangat dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga kondisi tubuh lebih aman. Cokelat juga dipercaya dapat membuat suasana hati lebih stabil.

3. Teh hitam
Minum teh hitam empat kali sehari selama enam minggu dapat mengurangi hormon kortisol yang memicu dampak stres.

4. Teh hijau
Mengandung theanin, yang meningkatkan rileksasi di otak. Dalam otak terdapat gelombang alfa yang akan ditingkatkan oleh theanin dan dapat menimbulkan efek menenangkan serta mengurangi gelombang beta yang menciptakan otak tertekan.

5. Air dingin
Air dingin juga dipercaya dapat mengurangi stres ketika diminum. Namun usai mengonsumsi air dingin, Anda disarankan berjalan di luar ruangan dan menghirup udara segar.

Hal ini karena air akan bergerak dalam darah, dan udara segar merangsang produksi endorphin, hormon yang mengurangi stres. ** Baca juga: Waspadai Sejumlah Perubahan Pola Tubuh Akibat Kurang Makan

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Kesepian Bisa Picu 3 Masalah Kesehatan

Kabar6-Kesepian biasanya mencakup perasaan cemas terhadap kurangnya koneksi atau komunikasi dengan makhluk lain, baik di masa sekarang dan berkembang ke masa depan. Dengan demikian, kesepian bisa dirasakan bahkan saat dikelilingi oleh orang lain.

Penyebab kesepian bervariasi dan meliputi faktor sosial, mental, emosional dan fisik. Penelitian telah menunjukkan bahwa kesepian terjadi di seluruh masyarakat, termasuk orang-orang dalam perkawinan, hubungan, keluarga, veteran, dan mereka yang memiliki karier yang sukses.

Para ilmuwan, melansir CNN, membuktikan bahwa kesepian bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Berikut tiga masalah kesehatan yang bisa mengintai seseorang saat dilanda kesepian:

1. Tingkatkan risiko demensia
Sebuah studi yang melibatkan 2200 orang berusia 65-86 tahun di Amsterdam pada 2012 memperlihatkan hasil bahwa responden yang mengaku kesepian lebih berisiko mengalami demensia. Hampir dua per tiga dari mereka yang mengaku mengalami demensia adalah wanita.

2. Tingkatkan risiko kematian dini
Dua studi pada 2012 yang diikuti 45 ribu responden menemukan fakta bahwa mereka yang merasa kesepian, ditinggalkan, dan diisolasi (tinggal sendirian) dan berisiko memiliki penyakit jantung, stroke, atau komplikasi lain, bisa meninggal empat tahun lebih cepat karena penyakit-penyakit tersebut, dibandingkan mereka yang tidak tinggal sendiri.

3. Merusak jantung
Penelitian yang dilakukan pada 2011 lalu dari 93 orang dewasa sebenarnya hanya menemukan korelasi antara kesepian dan ekspresi gen. Namun sulit dipastikan mana yang menjadi pemicunya.

Steven Cole, co author penelitian ini, menyarankan mereka yang tidak mampu menghilangkan rasa kesepian untuk mengonsumsi obat antiinflamasi. ** Baca juga: Kombinasi Jus Jeruk dan Burger Tidak Disarankan?

Manusia seharusnya memiliki respon inflamasi terhadap kerusakan jaringan. Namun pada jangka panjang, inflamasi jangka panjang dapat memicu penyakit jantung dan kanker.

Ya, karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial.(ilj/bbs)