1

Puncak Arus Mudik, Belasan Ribu Penumpang Tiba di Stasiun Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Mendekati hari raya Idul Fitri, para pemudik yang menggunakan kereta api mulai berdatangan ke Kabupaten Lebak melalui Stasiun Rangkasbitung.

Dibandingkan hari sebelumnya, jumlah penumpang yang datang ke stasiun tersebut, pada H-3 dan H-2 mengalami peningkatan 20 persen.

“Untuk per hari penumpang biasanya berjumlah 7.000 hingga 8.000 ribu. Jadi puncaknya itu kemarin dan hari ini,” kata Wakapolres Lebak Kompol Roby Heri Saputra kepada wartawan usai memantau kondisi Stasiun Rangkasbitung, Sabtu (30/4/202) malam.

Tercatat hingga malam tadi, tidak kurang sebanyak 11.000 penumpang yang kebanyakan berasal dari Jakarta dan Tangerang tiba di stasiun tersebut.

“Malam ini kita melaksanakan pengawasan, pemantauan arus mudik melalui Stasiun Rangkasbitung. Sampai dengan malam ini dari data yang ada, sekitar 11.000 orang yang masuk dari area Jakarta ke Kabupaten Lebak,” ujar Roby.

Selain penumpang KRL Commuter Line, penumpang pada kereta api lokal juga mengalami peningkatan.

**Baca juga: Telan Korban, Portal di Tanjakan Tajur Lebak Dibongkar Warga

Untuk memberikan rasa aman dan melayani pemudin, petugas mendirikan pos pelayanan.

“Di Stasiun Rangkasbitung kami mendirikan pos pelayanan pengamanan guna melakukan pengamanan pada arus mudik. Selain itu dibantu juga petugas KAI, Dishub dan PMI untuk pelayanan medis,” katanya.(Nda)




Pemudik Pulang Kampung Lebih Awal, Stasiun Rangkasbitung Mulai Ramai

Kabar6.com

Kabar6-Menjelang H-6 hari raya Idul Fitri, suasana di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, terpantau sudah mulai ramai oleh pemudik yang datang dari sejumlah daerah.

Sejumlah pemudik mengaku lebih memilih pulang kampung lebih awal untuk menghindari kepadatan terutama pada saat puncak arus mudik.

Salah satunya Rosyid warga Rangkasbitung yang mengaku sudah 2 tahun tidak pulang kampung karena ketatnya larangan pemerintah akibat pandemi.

“Kebetulan hari ini saya sudah dapat libur dari bos, maka saya manfaatkan untuk pulang kampung lebih awal. Apalagi saya sudah dua tahun enggak mudik,” kata Rosyid, Rabu (27/4/2022).

Ia mengaku sangat merindukan momen mudik untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga di hari raya Lebaran. Selama ini untuk mengobati kerinduan berkumpul saat hari raya, Rosyid berkomunikasi lewat media sosial.

“Sekarang baru kesampean ya, jadi kangen bisa mudik. Saya kangen keluarga,” ucapnya.

Terkait dengan pengamanan arus mudik, disiagakan pos pengamanan (Pospam) untuk memantau dan menjaga situasi di area stasiun.

**Baca juga: Kata F-Gerindra soal 2 Hari Pembahasan LKPj Bupati Lebak yang Bikin Komeng PKS Walk Out

“Kepadatan diprediksi H-5 karena besok para pegawai di tanggal 27 April mulai pada libur, jadi besok diprediksi akan ada kepadatan,” kata Bripka Mulya petugas di Pospam tersebut.

Selain di stasiun, pospam juga disiagakan di Terminal Mandala, Alun-alun Rangkasbitung, dan Jalan Sunan Kalijaga.(Nda)




Stasiun Rangkasbitung Tak Layani Penumpang, Dishub Lebak Antar Warga ke Cikoya

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak menyiapkan armada bus untuk mengantar warga ke Stasiun Cikoya, Tangerang, sebagai dampak tidak adanya layanan naik-turun penumpang di Stasiun Rangkasbitung, Citeras dan Maja selama larangan mudik Lebaran 2021.

“Sejak malam satu bus dari Pemkab Lebak sudah beroperasi,” kata Kepala Dishub Lebak, Rusito, kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Armada itu disiapkan untuk pegawai negeri, pegawai swasta, pekerja yang memiliki surat izin tertulis, dan masyatakat non pekerja yang memiliki kepentingan sesuai dengan surat edaran Satgas Covid-19.

Kata Rusito, pihaknya juga mendapat bantuan dua armada terdiri dari bus dan elf dari Dishub Provinsi Banten. Tak hanya mengantar ke Stasiun Cikoya, bus juga akan standby di Stasiun Cikoya untuk mengantar warga ke Rangkasbitung.

“Jadi ada tiga armada, dua bus dan satu mobil elf yang akan siap memberikan pelayanan publik kepada para pelaku perjalanan di Lebak,” ujar Rusito.

Di Rangkasbitung, bus akan standby di Terminal Kalijaga dengan jadwal 4 kali perjalanan Rangkasbitung-Cikoya pada pukul 06.00, pukul 12.00, pukul 15.00 dan pukul 20.00 WIB. Sementara jadwal dari Stasiun Cikoya pukul 09.00, pukul 14.00, pukul 17.00 dan pukul 22.00 WIB.

**Baca juga: Warga Mengeluh Stasiun Tak Layani Naik-Turun Penumpang, Dishub Lebak: Kami Evaluasi

Meski bus berkapasitas 26 penumpang, namun pihak Dishub hanya mengangkut setengahnya sebagai penerapan protokol kesehatan Covid-19.(Nda)




Hari Pertama Larangan Mudik, Begini Suasana Stasiun Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Suasana di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terpantau sepi dari aktivitas penumpang. Mulai hari ini hingga 17 Mei 2021, pemerintah memang melarang mudik Lebaran.

Tidak adanya aktivitas pengguna kereta juga dikarenakan selama masa larangan mudik, tidak ada layanan naik turun penumpang di stasiun tersebut dan sejumlah stasiun lain di wilayah Lebak. Begitu juga dengan operasional Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak yang dihentikan sementara.

Namun, tak sedikit masyarakat yang tidak tahu datang ke stasiun. Ada pula yang datang hanya sekedar untuk memastikan informasi tersebut.

“Benar, memang masih ada beberapa masyarakat yang datang ke stasiun karena tidak mengetahui. Oleh petugas disampaikan bahwa tidak ada layanan naik turun penumpang di Stasiun Rangkasbitung, Citeras, dan Maja. Layanan naik turun hanya sampai Stasiun Tigaraksa,” kata Kepala Posyan Stasiun Rangkasbitung, Ipda Arif Hardiyanto, Kamis (6/5/2021).

Menurut Arif, melihat tidak banyak calon penumpang yang datang ke stasiun, informasi mengenai larangan mudik dan tidak adanya layanan naik turun penumpang sudah banyak diketahui masyarakat.

“Pengguna yang naik dari Stasiun Tigaraksa juga akan melalui pemeriksaan-pemeriksaan sesuai dengan edaran Satgas Penanganan Covid-19,” ujar Arif.

Lebih lanjut dikatakan Arif, suasana dan kondisi di Stasiun Rangkasbitung tetap kondusif.

“Alhamdulillah tidak ada gejolak ya. Warga yang datang memang karena tidak tahu dan hanya untuk memastikan saja,” katanya.

**Baca juga: 3 Stasiun di Lebak Tak Layani Naik Turun Penumpang Setelah Bupati Bersurat, Pemkab: Tindak Lanjuti Edaran Satgas

Pepen, salah seorang calon pengguna berharap, pemerintah tetap memperbolehkan layanan naik turun penumpang kepada masyarakat yang masih harus pulang pergi untuk kepentingan pekerjaan dan usaha.

“Memang ada peraturan dari pemerintah kami terima, tapi sebisa mungkin ada pengecualian lah bagi yang usaha,” harapnya.(Nda)




Mulai 3 November, Stasiun Rangkasbitung Tak Layani Pembelian Tiket Harian Berjamin

Kabar6.com

Kabar6-Layanan pembelian maupun isi ulang tiket harian berjamin (THB) di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mulai 3 November 2020 ditiadakan.

Hal tersebut seiring dengan dijadikannya Stasiun Rangkasbitung menjadi stasiun khusus melayani kartu multi trip (KMT) dan kartu uang elektronik bank.

“Pengguna KRL yang bertransaksi dengan THB dengan tujuan Stasiun Rangkasbitung masih dapat keluar dari gate elektronik stasiun. Mereka yang menggunakan THB pergi pulang (PP) juga masih dapat melakukan perjalan kembali dari Stasiun Rangkasbitung. Namun mulai 3 November 2020 tidak ada layanan pembelian maupun isi ulang THB,” kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan tertulis, Jum’at (23/10/2020).

Kata Anne, penggunaan KMT maupun kartu uang elektronik bank akan memudahkan pengguna, terutama lebih mudah berganti moda kereta di Stasiun Rangkasbitung.

“Layanan tiket di Stasiun Rangkasbitung hanya dapat menerima transaksi dengan menggunakan KMT, kartu uang elektronik bank, maupun tiket dengan kode QR melalui Link Aja,” katanya.

Selama masa pandemi Covid-19, PT KCI mengajak pengguna KRL untuk mengurangi transaksi dengan uang tunai. Kebijakan tersebut sebagai upaya dalam mengutamakan kesehatan lantaran uang tunai yang sering berpindah tangan dapat menjadi salah satu media penularan covid-19.

**Baca juga: Hari Santri Nasional, GP Ansor Lebak Bagikan Beasiswa untuk Santri Ponpes.

“Dengan mengurangi transaksi tunai juga dapat mengurangi antrean di stasiun sehingga dapat memaksimalkan upaya jaga jarak aman,” sebut Anne.(Nda)




Ratusan Calon Penumpang KRL Berdesakan Masuk Stasiun Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Calon penumpang KRL tujuan Rangkasbitung-Tanah Abang saling berdesakan saat akan memasuki Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (8/6/2020) pagi.

Tanpa memperdulikan jaga jarak di tengah pandemi Covid-19, ratusan calon penumpang saling dorong berusaha memasuki area stasiun melalui gerbang yang dijaga aparat polisi, TNI, Satpol PP dan petugas keamanan stasiun.

Sejak pagi, antrean calon penumpang juga sudah mengular mencapai ratusan meter ke arah Jalan RT Hardiwinangun hingga ke depan pusat perbelanjaan Rabinza.

“Saya dari jam 4 pagi antre sampai jam 8. Katanya, calon penumpang yang boleh masuk hanya 100 orang untuk satu kali keberangkatan,” tutur Salman salah seorang calon penumpang kepada wartawan.

Hal tersebut dikeluhkan Salman lantaran bisa dipastikan membuatnya akan terlambat tiba ke tempat kerja.

**Baca juga: Pasien Ketiga Positif Covid-19 di Lebak Kontak Erat Kasus Pertama.

“Semoga cepat dicarikan solusinya ya, menambah jumlah gerbong atau menambah jadwal keberangkatan. Karena kalau enggak ya bisa dipastiin bisa ada penumpukan,” tuturnya.

VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba belum menjawab konfirmasi Kabar6.com melalui WhatsApp.(Nda)




Hasil Rapid Test di Stasiun Rangkasbitung, 1 Pemudik Reaktif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak melakukan rapid test massal di Stasiun Rangkasbitung, Rabu (20/5/2020).

Tes cepat untuk mendeteksi secara dini Covid-19 dengan metode pengambilan sampel darah penumpang yang baru turun dari KRL Commuter Line.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah, mengatakan, dari 304 orang yang mengikuti rapid test tersebut, 1 orang hasilnya reaktif.

“Sebanyak 303 orang non reaktif, 1 reaktif,” kata Firman kepada Kabar6.com.

Firman mengatakan, wanita tersebut merupakan warga Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah Cengkareng, Jakarta.

“Orang Lebak, tinggal dan berkeluarga di Jakarta. Dia mudik sendiri mau nengokin orangtuanya,” ujar Firman.

Wanita berusia 21 tahun tersebut diminta untuk menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan sampel lendir dengan metode swab keluar.

“Isolasi di rumah orangtuanya,” katanya.

**Baca juga: Penumpang KRL di Stasiun Rangkasbitung Jalani Rapid Test Covid-19.

Meski Lebak masih menjadi zona hijau, Gugus Tugas Covid-19 mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah dengan menjalankan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus asal China itu.

“Physical distancing, rajin mencuci tangan dan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah,” pintanya.(Nda)




Penumpang KRL di Stasiun Rangkasbitung Jalani Rapid Test Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Penumpang KRL Commuter Line menjalani rapid test Covid-19 di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (20/5/2020).

Dalam kegiatan itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak menyiapkan 300 alat rapid test.

“Penumpang yang baru turun dari KRL kami arahkan untuk menjalani rapid test, tetapi kami tidak memaksa jadi atas kemauan sendiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Triatno Supiyono kepada wartawan.

Selain pengguna jasa KRL, rapid test juga menyasar bagi masyarakat yang sedang berada di Pasar Rangkasbitung. Pasalnya, pasar merupakan salah satu lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat meski di tengah pandemi Covid-19.

“Rapid test dilakukan bertujuan mencegah penyebaran, mendeteksi awal agar jika hasilnya reaktif dilakukan tes dengan metode swab untuk memastikan,” jelasnya.

**Baca juga: UMKM Terdampak Covid-19 di Lebak Terima JPS Rp10 Miliar Lebih.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus yang hingga saat ini kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Indonesia mencapai seribu lebih orang.

“Menjaga jarak, pakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan rajin mencuci tangan. Kita tentu berharap, Lebak selalu menjadi zona hijau,” katanya.(Nda)




Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Stasiun Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lebak menangkap DA (25) yang diduga kurir sekaligus pengedar narkoba di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. “Dari tangan tersangka disita barang bukti 99,16 gram kristal putih yang diduga sabu,” ujar Kasatresnarkoba Polres Lebak AKP Asep Jamal, Kamis (12/9/2019).

Menurut Asep, DA ditangkap, Selasa (10/9/2019) sekira pukul 20.30 WIB. Selain berperan sebagai kurir, DA juga diduga menjadi pengedar barang haram tersebut. **Baca juga: Dewan Bakal Panggil PT Wika Serang Panimbang terkait Dugaan Penyerobotan Lahan.

Polisi ujar Asep masih mendalami dari mana dan akan diserahkan ke siapa narkoba tersebut. “Kami masih dalami untuk pengembangan. Tersangka dan barang bukti kami amankan ke Mapolres Lebak,” jelasnya.(Nda)




Hall Baru Stasiun Rangkasbitung Mulai Diuji Coba

Kabar6.com

Kabar6-Stasiun Kereta Api (KA) Rangkasbitung mulai melakukan uji coba pengoperasian hall baru sebagai pintu keluar-masuk penumpang, Selasa (6/9/2019).

“Sebelum diresmikan, uji coba yang dimulai hari ini untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan, makanya kami uji coba terlebih dahulu,” kata Kepala Stasiun Rangkasbitung, Gun Gun Adinugraha.

Tujuh gate in-out disiapkan di hall baru. Penumpang KA Lokal Rangkasbitung-Merak maupun KRL Commuterline Rangkasbitung-Tanahabang hari ini mulai diarahkan melalui gate baru yang tersedia.

“Keluar-masuk semua (penumpang) lewat sini. Tetapi, untuk sementara karena belum ada loket KA lokal, penumpang (KA lokal) masih kami layani di loket eksisting,” jelas Gun Gun.

Untuk pelayanan ticketing, Stasiun Rangkasbitung menambah 2 unit mesin pembelian tiket.

“Itu di luar pelayanan yang menggunakan loket,” ujarnya.**Baca juga: Hari Terakhir Dewan Tangsel Kerja Paripurna Sepi.

Uji coba sambung Gun Gun akan dilakukan hingga seluruh fasilitas terpenuhi. Dia berharap, hall baru akan mengurai kepadatan penumpang, seperti saat musim mudik Lebaran.

“Setelah kami evaluasi bangunan lama itu sudah tidak mengakomodir pelayanan. Terlebih saat angkutan Lebaran kemarin, antrean penumpang sampai ke jalan raya. (Hall) ini akan bisa mengakomodir itu,” paparnya.(Nda)