1

Bisakah Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga?

Kabar6-Hal yang dilakukan banyak orang untuk menurunkan berat badan antara lain adalah dengan diet atau berolahraga. Sebenarnya, bisakah berat badan turun tanpa olahraga?

Menurunkan berat badan ternyata bisa dilakukan dengan cara alami. Namun tentu saja cara ini cocok bagi Anda yang benar-benar tidak memiliki banyak waktu luang untuk olahraga. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah lima cara alami yang dimaksud:

1. Hindari kebiasaan makan sambil menonton tv karena dapat membuat Anda mengonsumsi makanan yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini membuat berat badan menjadi bertambah.

2. Usai makan malam, Disarankan untuk menghindari kebiasaan mengemil agar berat badan tetap stabil. Untuk menghindari lapar yang membuat Anda gemar mengemil, perbanyak konsumsi minum air putih.

3. Tidak hanya menghindari ngemil makanan tinggi kalori dan berlemak, Anda pun sebaiknya menahan keinginan untuk mengonsumsi minuman bersoda, permen dan makanan olahan.

4. Porsi makan tentu berpengaruh besar pada berat badan. Konsumsilah makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran agar kalori tubuh terpenuhi dan membuat kenyang. Anda juga bisa mengurangi porsi makan sewajarnya.

5. Hindari kebiasaan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak sehingga membuat Anda terlalu kenyang. Berhenti makan sebelum kenyang merupakan salah satu cara sehat untuk menurunkan berat badan dan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. ** Baca juga: Jangan Biarkan Tubuh Alami Dehidrasi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Apa yang Harus Dilakukan Agar Gula Darah Tetap Stabil?

Kabar6-Banyak orang yang kurang menyadari bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari tidak baik untuk kesehatan. Padahal, kurang tepat dalam mengonsumsi makanan salah satunya dapat memicu penyakit, seperti meningkatnya kadar gula dalam darah. Bagaimana solusinya? Dilansir Health, berikut adalah beberapa hal yang dianjurkan agar gula darah tetap stabil:

1. Konsumsi protein & serat
Stabilkan gula darah dengan mengonsumsi protein dan serat yang mudah larut. Menurut konsultan nutrisi Brierley Horton, MS, RD, jika hal ini tidak dilakukan maka gula darah akan terhambat sehingga Anda merasa lapar dan ingin makan lagi. Pilihan camilan antara lain telur rebus atau sayuran.

2. Siapkan makanan sehat di waktu makan berikutnya
Mengonsumsi makanan manis membuat Anda ingin lebih banyak mengonsumsi makanan tak sehat. Jadi letakkan makanan sehat di atas meja makan, sehingga Anda tidak akan tergoda untuk memesan makanan dari luar.

3. Konsumsi probiotik
Sebuah studi dari Oregon State University menunjukkan bahwa bakteri ‘buruk’ dalam usus memakan gula yang dikonsumsi, yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Bila Anda sudah terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, cobalah makan probiotik. ** Baca juga: Waspadai Makanan Sehari-hari yang Miliki Kadar Gula Tinggi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Tepat Memilih Buah untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Kabar6-Setiap orang dianjurkan setidaknya mengonsumsi dua porsi buah per hari, termasuk penderita diabetes, karena buah memberi Anda serat dan sejumlah vitamin dan mineral esensial tanpa mengandung banyak kalori.

Memilih buah yang memiliki indeks glikemik (Glycemic Index/ GI) yang rendah, bukan yang memiliki peringkat indeks glikemik yang sedang atau tinggi. Dengan cara ini akan membantu Anda meminimalkan atau menghindari lonjakan gula darah. Dikutip dari berbagai sumber, begini cara tepat memilih buah untuk turunkan kadar gula darah:

1. Batasi efek glukosa darah
Nilai GI diukur dengan menggunakan ukuran porsi standar yang mungkin lebih besar daripada yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association, yang merekomendasikan porsi buah tidak lebih dari 15 gram karbohidrat. Buah dan buah kering yang dikeringkan dalam sirup cenderung lebih tinggi kandungan karbohidrat daripada buah segar, jadi buah segar lebih aman untuk dikonsumsi.

2. Buah GI tinggi
Buah yang memiliki indeks glikemik 70 atau lebih seperti kurma kering, dengan GI 103 per porsi 60 gram, atau sekira 2 1/2 kurma, semangka dengan GI 72 per 120 gram porsi, yang sedikit lebih dari ¾ cangkir, dan leci kalengan sirup dengan GI 70 per 120 gram porsi yaitu sekira ½ cangkir.

3. Buah GI sedang
Buah GI sedang adalah yang memiliki GI antara 56-69. Ini termasuk kismis, dengan GI 64 untuk sajian 60 gram, yang sedikit kurang dari ½ cangkir, buah ara kering, dengan GI 61 per porsi 60 gram, yaitu sekira 7 buah ara, nanas dengan GI 59 untuk sajian 120 gram, atau sekitar ¾ gelas, pepaya dengan GI 59 untuk sajian 120 gram, yang sedikit lebih dari ¾ gelas, dan aprikot mentah dengan GI 57 per 120 gram porsi atau sekira 3 ½ aprikot.

4. Buah GI rendah
Sebagai pilihan yang baik maka sebaiknya Anda memilih buah yang GI nya lebih rendah. Sebagian besar buah memiliki nilai GI rendah. Per 120 gram, ceri memiliki GI 22, jeruk memiliki GI 25, pir dan apel memiliki GI 38 dan plum memiliki GI 39. Buah ini tidak mungkin menyebabkan lonjakan kadar gula darah kecuali jika Anda mengonsumsi secara berlebihan dan tidak jarang melakukan olahraga. ** Baca juga: Mengapa Bisa Ada Rasa Ketakutan di Tengah Keramaian?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Sediakan Selalu 8 jenis Makanan & Minuman yang Mudahkan BAB

Kabar6-Sebagian orang yang mengalami kesulitan saat buang air besar (BAB), seringkali memilih cara praktis yaitu mengonsumsi obat pencahar. Padahal, obat sejenis itu akan menyebabkan rasa mulas berlebihan dalam perut.

Salah satu solusi sehat yang sebaiknya Anda laukan untuk mempermudah BAB adalah mulai beralih ke bahan makanan alami yang baik untuk perut dan pencernaan. Dilansir Boldsky, berikut adalah delapan jenis makanan dan minuman yang dapat membantu melancarkan BAB:

1. Buah plum
Buah ini kaya akan serat dan seringkali digunakan sebagai obat pencahar alami. Buah plum mengandung sorbitol yang meningkatkan aktivitas di usus.

2. Pisang
Buah ini disarankan oleh banyak ahli kesehatan. Sebaiknya mengonsumsi satu atau dua pisang per hari untuk membantu melancarkan BAB.

3. Buah Berry
Berry kaya akan serat yang baik untuk kesehatan usus.

4. Kopi
Umumnya seseorang akan merasa selalu ingin buang air kecil setelah meminum kopi. Kandungan kafein di dalamnya merangsang reaksi dari saluran pencernaan sehingga menyebabkan pergerakan di usus menjadi lebih cepat.

5. Susu
Susu akan memiliki efek apabila Anda tidak toleran terhadap luktosa. Hal ini lantaran tubuh bisa jadi ‘menolak’ susu dan Anda mungkin akan menderita diare setelah meminumnya.

6. Brokoli
Sayuran brokoli kaya akan vitamin, mineral dan serat yang akan membuat usus tetap sehat. Konsumsi brokoli secukupnya, karena jika terlalu banyak akan membuat Anda sering ke toilet.

7. Segala jenis makanan pedas
Makanan juga dapat membantu merangsang ‘rasa’ ingin BAB karena mengandung capsaicin. Makanan pedas akan memberikan dampak panas dalam sistem pencernaan.

8. Alpukat
Buah alpukat juga dapat membantu memudahkan buang air besar. Buah ini mengandung banyak magnesium. ** Baca juga: Ada 2 Jenis Mimisan yang Sering Terjadi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Langkah Sederhana Kurangi Asupan Makanan Tinggi Karbohidrat

Kabar6-Karbohidrat adalah nutrisi sumber energi utama tubuh, yang diperoleh dari produk nabati dan susu. Ada tiga jenis karbohidrat yaitu pati, gula dan serat. Pati terbuat dari rantai gula kecil yang memecah untuk memberikan energi, dan setiap gramnya mengandung 4 kalori.

Gula adalah karbohidrat sederhana yang bisa dengan mudah dicerna oleh tubuh. Sementara serat tidak memberikan kalori karena tubuh kita tidak memecah serat selama proses pencernaan.

Sebagian orang memulai gaya hidup sehat dengan melakukan diet karbohidrat. Terlalu berlebihan mengonsumsi makanan bertepung dan bergula tinggi dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung. Bagaimana langkah sederhana mengurangi asupan makanan tinggi kalori? Dikutip dari Hellosehat, berikut enam langkah yang dimaksud:

1. Stop konsumsi minuman manis
Gula dalam minuman manis dapat cepat menaikkan kadar gula darah, dan tidak membuat perut merasa kenyang. Itu sebabnya Anda bisa terus makan banyak setelah minum minuman manis. Akibatnya, kandungan gula tinggi ini justru menambah asupan kalori yang tidak perlu. Menurut Hardvard School of Public Health minuman manis merupakan faktor risiko utama dari obesitas dan diabetes

Pilihan minuman terbaik Anda adalah air putih atau air mineral. Jika Anda sedang ngidam minuman berperisa, bisa meracik jus buah sendiri di rumah menggunakan buah segar (tanpa gula) atau infused water dari potongan buah segar. Teh tawar dan kopi hitam pahit juga bisa Anda jadikan alternatif minuman tak bergula.

2. Makan lebih banyak sayuran agar cepat kenyang
Sayuran adalah sumber makanan tinggi serat. Konsumsi makanan berserat dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, tanpa harus menambahkan banyak kalori ke dalam tubuh Anda.

Serat tidak dicerna seperti karbohidrat, lemak, atau protein yang masuk ke tubuh. Serat termasuk lambat untuk dicerna sehingga dapat mengisi ruang lambung dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal ini kemudian merangsang otak untuk berpikir bahwa tubuh sudah kenyang dan harus berhenti makan. Selain itu, makanan tinggi serat juga tidak menyebabkan kenaikan gula darah.

Serat sayuran juga berfungsi untuk mencegah dan atau mengatasi sembelit, salah satu efek samping yang terjadi ketika Anda mulai menghentikan asupan makanan karbohidrat. Pilihlah sayuran yang sedikit mengandung karbohidrat, seperti tauge, brokoli, kembang kol, terong, tomat, jamur, bayam, timun, bokcoy, selada, dan bayam.

3. Konsumsi lemak dengan memilih sumber lemak yang tepat
Untuk mengganti asupan energi yang hilang dari makanan karbohidrat tinggi, Anda diperbolehkan untuk makan lemak. Namun perhatikan jenis lemaknya. Makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, daging merah yang berlemak, kulit ayam, dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Sumber lemak inilah yang harus sangat dibatasi porsinya.

Perbanyaklah makan makanan tinggi lemak baik seperti alpukat, salmon, sarden, kuaci bunga matahari, minyak zaitun, kacang almond, ikan-ikanan, dan daging ayam tanpa lemak. Lemak baik (lemak tidak jenuh), dapat menjaga fungsi pembuluh darah dan kerja jantung tetap stabil.

4. Pilih snack yang rendah karbohidrat
Snack yang tinggi protein merupakan cara yang ampuh untuk mengurangi rasa lapar di antara jam jam makan utama. Contoh snack yang bisa dikonsumsi adalah kacang-kacangan seperti almond dan edamame, yoghurt, hingga tahu dan tempe.

5. Baca informasi nilai gizi di setiap produk makanan
Untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada dalam suatu produk makanan, bacalah label informasi nilai gizinya. Ingat, nilai gizi suatu produk makanan dibuat berdasarkan dengan porsi takaran saji, bukan berat bersih dari produk tersebut.

Jika pada label tertulis takaran saji 30 gr, itu artinya setiap 30 gram dari produk tersebut mengandung 10gr karbohidrat. Dengan demikian, jika Anda mengonsumsi sebungkus langsung sampai habis, artinya Anda sudah mengonsumsi 20 gram karbohidrat, bukan 10 gram.

6. Kurangi makanan karbohidrat perlahan-lahan
Mengubah jenis diet akan berdampak pada kerja metabolisme tubuh. Diet rendah karbohidrat membuat tubuh kehilangan sumber energi terbesarnya. Hal ini dapat membuat metabolisme tubuh Anda berjalan lambat, sebagai cara tubuh menghemat cadangan energi yang tersisa.

Untuk mengurangi efek samping ini, buat perubahan sedikit demi sedikit. Berilah tubuh waktu untuk beradaptasi pada perubahan yang dilakukan. Misalnya mengurangi jumlah gula yang biasa digunakan dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi. Jika sudah mulai terbiasa, Anda bisa coba untuk menghindari gula sama sekali untuk beberapa waktu. Namun, jangan lupa untuk sesuaikan dengan kemampuan tubuh dan aktivitas harian Anda. ** Baca juga: Bawang Putih Bantu Lawan Infeksi Bakteri Secara Efektif

Menjalani diet rendah karbohidrat tidak berarti menghilangkan makanan karbohidrat sama sekali. Bijaklah dalam mengatur menu makan harian Anda, karena tubuh masih tetap memerlukan asupan karbohidrat untuk bisa berfungsi dengan baik. Kekurangan karbohidrat justru akan membahayakan kesehatan Anda di masa mendatang.(ilj/bbs)




Pola Makan yang Sebaiknya Ditinggalkan

Kabar6-Kebiasaan makan sehat disarankan dengan menerapkan gizi seimbang, yang mencukupi kebutuhan karbohidrat, serat, vitamin, protein, dan mineral lainnya dengan jumlah sewajarnya.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki pola makan tidak berimbang. Terlebih saat ini banyak makanan instan dan bumbu penyedap yang tidak sehat. Dikutip dari
Okezone, berikut adalah lima pola makan yang sebaiknya segera ditinggalkan:

1. Berlebihan konsumsi makanan asin
Konsumsi makanan asin berlebihan dapat menyebabkan hipertensi dalam jangka panjang. Terlebih jika ditambahkan penyedap rasa.

2. Minuman serba manis
Tidak sedikit orang juga lebih suka minuman manis ketimbang air putih. Padahal berlebihan mengonsumsi minuman manis dalam kemasan cenderung mengakibatkan obesitas, juga berisiko diabetes.

3. Makan junk food
Satu porsi junk food mengandung hampir 80 persen lemak jenuh. Saat dimakan berlebihan, dampaknya bisa memicu obesitas dan penyakit tidak menular lainnya dalam jangka panjang.

4. Hobi ngemil gorengan
Selain tinggi lemak, gorengan pun tinggi kalori. Dalam sehari, Anda sebaiknya tidak boleh mengonsumsi gorengan lebih dari dua potong. Dampaknya bisa membuat kegemukan dan kolesterol tinggi.

5. Kurang konsumsi sayur & buah
Kurang mengonsumsi kedua jenis makanan ini dampaknya cenderung memicu hipertensi dalam jangka panjang. Kurang serat juga dapat menyebabkan risiko jangka pendek seperti sembelit, perut kembung, usus tidak lancar dan risiko lainnya. Dalam sehari, Anda sebaiknya mengonsumsi buah dan sayuran sebanyak lima porsi. ** Baca juga: Kurangi Kalori dalam Tubuh dengan 7 Cara Mudah

Yuk, tinggalkan kelima pola makan tidak sehat tadi agar terhindar dari penyakit yang merugikan.(ilj/bbs)




Kurangi Kalori dalam Tubuh dengan 7 Cara Mudah

Kabar6-Umumnya orang menganggap bahwa kalori berhubungan erat dengan berat badan. Karena itulah melakukan latihan berat dianggap dapat membakar kalori banyak. Padahal selain latihan berat, ada cara lain yang lebih mudah untuk mengurangi kalori. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tujuh cara mudah yang bantu kurangi kalori:

1. Konsumsi makanan kecil 4-5 kali sehari
Anda bisa membagi makanan dalam porsi lebih kecil, misalnya menjadi empat sampai lima kali sehari. Keuntungannya, dapat mengurangi lapar yang Anda alami pada jam-jam tanggung.

2. Sediakan buah-buahan sebagai makanan ringan
Buah kaya kandungan serat dan air, sehingga dapat dengan mudah ‘mengisi’ perut saat lapar. Dengan kandungan mineral, vitamin penting, lemak dan kalori relatif rendah, mengonsumsi buah dapat menjaga tubuh tetap langsing tanpa meningkatkan lingkar pinggang.

3. Perbanyak konsumsi sayuran
Memulai makan dengan sayuran atau salad, dan selanjutnya mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi selalu dianjurkan. Sayuran sarat dengan serat dan dibutuhkan beberapa saat agar bisa dicerna, sehingga Anda akan merasakan kenyang lebih lama.

4. Cukup konsumsi air
Minum banyak air merupakan strategi yang sangat bagus untuk mengurangi kalori. Studi menunjukkan, asupan 0,5 l air dapat menyebabkan peningkatan pembakaran kalori dalam waktu satu jam, dengan demikian terjadi penurunan berat badan.

Selain itu, mengonsumsi air putih sebelum makan dapat menyebabkan pengurangan nafsu makan, sehingga menyebabkan berkurangnya kalori. Air 100 persen bebas kalori dan karenanya bisa diandalkan sepenuhnya untuk mengurangi asupan kalori.

5. Hindari soda & gula berlebihan
Tingginya nilai kalori yang terkandung dalam minuman manis dapat membuat kenaikan berat badan. Menghindari minuman manis dan menggantinya dengan air mineral yang benar-benar bebas kalori selalu merupakan pilihan tepat untuk mengurangi kalori.

6. Konsumsi makanan tinggi protein
Kacang-kacangan, biji-bijian dan makanan ringan lainnya yang mengandung protein tinggi dapat dengan mudah mengurangi nafsu makan Anda sehingga mengurangi asupan kalori.

7. Makanan buatan rumah
Memasak makanan di rumah akan selalu menjadi pilihan yang lebih sehat. Makanan rumah membantu mengurangi kalori karena Anda sendiri yang memilih bahan-bahan sehat untuk dimasak. ** Baca juga: Hindari Isi Termos dengan 4 Jenis Minuman Ini

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Miliki Warna Kurang Menarik, Beras Hitam Kaya Kandungan Nutrisi

Kabar6-Pernahkah Anda mendengar atau melihat beras hitam? Beras yang terkenal juga dengan sebutan ‘nasi terlarang’ atau ‘nasi kaisar’ ini memiliki kalori lebih rendah.

Jenis beras ini kaya akan serat makanan dan antioksidan untuk melawan penyakit. Beras hitam juga memiliki sifat anti-inflamasi dan kemampuan untuk mencegah kanker, diabetes, penyakit jantung, dan alzheimer.

Beras hitam mengandung zat besi yang jumlahnya tiga kali lipat dibanding dengan zat besi dalam beras putih. Kandungan ini sangat potensial untuk menangani defisiensi zat besi yang banyak terjadi di negara berkembang. Kandungan lain yang terdapat dalam beras hitam, di antaranya serat, vitamin E, dan kadar gula yang rendah.

Warna kehitaman pada beras, dilansir Food World News, didapat dari kandungan antioksidan kuat yakni antosianin yang tinggi. Antosianin juga diketahui terkandung dan memberi warna khas pada sejumlah buah dan sayur seperti terong, anggur, blueberry, acai berry dan tumbuhan berwarna gelap lainya.

Disebutkan, beras hitam sulit untuk tumbuh. Satu tanaman beras hitam hanya dapat menghasilkan beras sebanyak 10 persen jika dibandingkan dengan varietas beras lainnya.

Sebuah studi yang belum lama ini dilakukan mengungkapkan, beras hitam yang ternyata berasal dari Jepang ini merupakan tumbuhan alami yang lahir dari mutasi gen padi. Rutin mengonsumsi beras hitam akan membantu mencegah timbulnya penyakit hati. Hal ini disebabkan karena antosianin di dalamnya mencegah pembentukan plak pada pembuluh arteri di jantung. ** Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Bantu Permudah Sistem Pencernaan

Studi menunjukkan bahwa kandungan nutrisi beras hitam lebih tinggi dibandingkan kebanyakan varietas beras lainnya. Kandungan nutrisi di dalamnya antara lain adalah 8,5 protein, 3,5 zat besi dam 4,9 serat.

Sementara beras putih yang telah dipoles hanya mengandung 6,8 protein, 1,2 zat besi dan 0,6 serat.(ilj/bbs)




Jaga Berat Badan dengan 5 Asupan Sehat

Kabar6-Menjaga berat badan memang diakui tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak sedikit orang yang kesulitan menahan nafsu makan atau mengemil, sehingga berat badan kian melambung.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui, ternyata beberapa asupan sehat dapat membantu menjaga berat badan. Dikutip dari Sindonews, berikut adalah lima jenis makanan sehat yang dimaksud:

1. Biji-bijian
Jenis makanan ini kaya serat, dan dapat membantu menjaga berat badan untuk waktu yang lama. Anda bisa mencoba beras merah dan gandum utuh.

2. Sayuran daun hijau
Sayuran hijau, terutama yang berdaun kaya serat, semua vitamin dan mineral esensial. Menambahkan sayuran hijau dalam makanan secara teratur membantu menjaga Anda kenyang untuk waktu lama dan pada saat bersamaan juga menyehatkan. Sayuran hijau ini paling baik dikonsumsi tidak terlalu matang atau rebus setengah matang dalam bentuk salad.

3. Buah-buahan
Buah kaya akan serat, semua vitamin, mineral esensial, rendah kalori, dan lemak. Buah-buahan menjadi asupan yang baik untuk menjaga berat badan. Anda bisa memilih buah seperti semangka, jambu, dan apel.

4. Kacang-kacangan
Kacang kaya akan asam lemak omega-3 atau yang dikenal sebagai lemak baik. Kaya kandungan serat sehingga membantu kenyang dalam waktu lama. Almond dan kenari merupakan salah satu kacang yang paling dikenal, membantu seseorang untuk mempertahankan berat badan.

5. Susu
Makanan yang kaya kalsium membantu dalam pemecahan lemak tubuh, sekaligus menurunkan berat badan. Namun pilih produk susu rendah lemak. ** Baca juga: Pantangan yang Sebaiknya Dihindari Saat Santap Malam

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Tidak Konsumsi Nasi Bikin Orang Tambah Sehat?

Kabar6-Manfaat nasi putih bagi kesehatan manusia utamanya adalah sumber energi yang sangat besar. Namun bagi sebagian orang, terutama yang sedang menjalankan diet, nasi menjadi salah satu ‘musuh’ sehingga harus dihindari.

Alhasil, mereka pun membatasi nasi atau tidak makan nasi sama sekali. Namun benarkah tidak mengonsumsi nasi sama sekali akan membuat tubuh menjadi lebih sehat?

Karbohidrat yang terkandung dalam nasi, dikutip dari NGO, diperlukan tubuh untuk membantu proses pembakaran kalori menjadi energi. Hal ini yang membuat tubuh menjadi lebih kuat ketika melakukan aktivitas.

Saat Anda tidak mengonsumsi nasi sama sekali, tubuh tidak akan mendapat energi untuk beraktivitas secara optimal.

Nah, apa yang terjadi jika kita tidak makan nasi dan sumber karbohidrat lain? Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak untuk dijadikan energi. Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan unsur keton di dalam darah.

Jika dibiarkan terus, kondisi ini bisa berlanjut jadi ketosis, yang dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual dan dehidrasi. Kekurangan karbohidrat berisiko membuat kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh.

Beberapa efek samping lain jika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yaitu kelelahan, sakit kepala, bau mulut, gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare, tubuh kekurangan serat/vitamin/mineral, dan tingkatkan risiko penyakit kronis. ** Baca juga: Berapa pun Mahalnya Biaya Perawatan Kecantikan, Proses Penuaan Tidak Mungkin Dihentikan

Mengonsumsi nasi sesuai porsi atau tidak berlebihan akan membuat berat badan stabil. Jadi, jangan takut makan nasi.(ilj/bbs)