1

Ketahui Bahaya Hirup Asap Rokok yang Menempel pada Sejumlah Benda

Kabar6-Selain perokok pasif atau secondhand smoker yang menghirup asap rokok secara langsung di udara, perokok pihak ketiga atau third hand smoker adalah seseorang yang terkena zat sisa asap rokok, yang menempel di permukaan benda di sekitarnya.

Pada dasarnya, perokok pihak ketiga juga terkena racun dari rokok yang tertinggal di lingkungan. Dan hal ini paling sering ditemui apabila dalam suatu keluarga terdapat perokok dan tinggal di dalam satu rumah.

Menurut Dr George Matt peneliti dari Universitas San Diego, melansir Kompas, zat sisa asap rokok dapat bertahan di permukaan benda, khususnya dalam rumah. Dikatakan Dr. Matt, rumah dapat menjadi sumber dan penampungan utama polutan asap rokok. Ahli kimia lingkungan Eunha Hoh mengungkapkan, asap rokok mengandung ribuan zat kimia yang sebagian besar bersifat beracun dan karsinogenik.

Zat ini dapat menempel di berbagai benda, terutama pada lingkungan ruangan tertutup yang memiliki permukaan berpori. Salah satu komponen yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat tersimpan di lingkungan adalah polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).

Komponen ini menyerap ke dalam dinding, furnitur, dan benda berbahan gypsum serta karpet di dalam rumah. Zat tersebut dapat tersimpan dalam waktu yang lama dengan kadar zat yang terus meningkat.

Penelitian oleh Sleiman pada 2010 menunjukkan, penyerapan nikotin dari asap rokok dapat berlangsung lebih cepat, dan jumlah yang terserap cenderung konsisten pada permukaan di dalam ruangan, termasuk permukaan kulit dan pakaian.

Zat nikotin tersebut akan tersimpan dan dapat bereaksi dengan asam nitrat di udara sehingga membentuk karsinogen nitrosamine yang dapat diserap tubuh melalui pernapasan, pencernaan dan kontak dengan kulit.

Zat sisa asap rokok dapat dideteksi dengan adanya bau rokok pada permukaan benda setelah tidak adanya asap rokok. Hal ini juga menunjukkan adanya racun dari rokok pada permukaan benda tersebut. Lantas, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan?

1. Risiko penyakit kanker
Seperti paparan zat karsinogen pada umumnya, perokok pihak ketiga juga berisiko terkena kanker apabila berada di lingkungan yang terdapat zat sisa asap rokok dalam waktu yang lama.

Penelitian oleh ahli biokimia bernama Hang pada 2013 menunjukkan dampak paparan third hand smokers yang tertinggal di lingkungan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel hingga DNA. Rusaknya rantai DNA dalam sel akibat paparan zat dari sisa asap rokok dapat menyebabkan sel bermutasi menjadi sel kanker.

2. Kerusakan organ dalam tubuh
Tidak hanya kerusakan sel yang berakibat terhadap tumbuhnya sel kanker, sisa zat rokok juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskuler dan organ liver.

Penelitian oleh Martins-Green pada 2014 menunjukkan, dampak paparan third hand smoker di antaranya adalah terjadi peningkatan sel lemak tubuh dan kerusakan pada liver akibat peningkatan kadar lemak.

Paparan zat sisa rokok memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan luka pada permukaan kulit.

3. Risiko diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi apabila terjadi resistensi insulin sehingga menghambat penggunaan glukosa dalam tubuh. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh tekanan oksidatif.

Menurut Martins-Green, berdasarkan hasil penelitiannya, paparan zat dari sisa asap rokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan oksidatif sehingga dapat memicu dan memperburuk resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.

Siapa saja yang paling berisiko jadi third hand smoker? Zat sisa rokok akan bertahan dalam waktu yang lama hingga puluhan tahun, dan jumlah kadar racun yang tersimpan akan terus bertambah. Hal inilah yang menyebabkan siapa saja yang berada di lingkungan tersebut dapat mengalami dampak dari paparan tersebut, terutama anak-anak dan lansia.

Anak dari perokok akan sangat berisiko terkena paparan asap rokok dan lingkungan yang dengan kontaminasi asap rokok. Hal ini karena zat sisa asap rokok akan terus ada di lingkungan rumah, pakaian, dan kendaraan dengan kadar kontaminasi yang signifikan.

Anak yang memiliki kebiasaan memasukan tangan ke mulut setelah menyentuh suatu permukaan menjadi lebih berisiko. Sedangkan lansia memiliki risiko yang lebih karena kerentanan terhadap penyakit terus meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Untuk menghilangkan zat sisa asap rokok di dalam rumah, diperlukan pembersihan seluruh sudut rumah, barang-barang, dan furnitur, hingga mengecat ulang dinding rumah untuk meminimalisir kadar racun yang melekat di dinding. ** Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ada 5 Jenis Bantal yang Bantu Anda Tidur Nyenyak

Namun upaya pencegahan akan lebih mudah dan sederhana dengan tidak merokok, atau berhenti merokok di dalam rumah.(ilj/bbs)




Begini Cara Memilih Buah-Buahan dan Sayuran Kualitas Terbaik

Kabar6-Saat menjalani gaya hidup sehat, buah-buahan dan sayuran menjadi salah satu bahan makanan yang dipilih. Namun, ada kalanya buah-buahan dan sayuran yang dikonsumsi tidak terlalu sehat. Bukan hanya tidak segar, tapi bisa jadi mengandung bahan-bahan berbahaya.

Lantas, bagaimana cara memilih buah-buahan dan sayuran segar kualitas terbaik? Melansir tabloidbintang, ada sejumlah cara yang bisa digunakan. , yaitu:

1. Periksa daerah asal buah-buahan atau sayuran
Semakin jauh asalnya, semakin tidak segar dan cenderung berbahaya karena telah ditambahkan zat pengawet.

2. Pilih buah-buahan atau sayuran yang memang sedang musimnya. ** Baca juga: Agar Tak Gampang Sakit Selama Musim Hujan Ada Sejumlah Hal yang Bisa Dilakukan

3. Jangan terpesona pada penampilan buah-buahan atau sayuran yang ‘mulus’ dan ‘cantik’
Sedikit noda serangga justru membuktikan bahwa tidak ada kandungan racun atau pengawet pada buah atau sayuran yang dibeli.

4. Cium aromanya, periksa teksturnya
Pilih buah yang masih mengeluarkan aroma asli dan terasa segar. Hindari buah atau sayuran yang sudah lembek atau mulai membusuk, meskipun ada tanda diskon besar-besaran pada kemasannya.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Siapa Sangka, Sayuran Ini Ternyata Miliki Kandungan Nikotin

Kabar6-Selama ini banyak orang menyangka, kandungan zat nikotin sangat identik dengan rokok dan liquid vape. Nikotin yang berasal dari tembakau ini dapat membuat penggunanya kecanduan atau ketagihan.

Namun siapa sangka, tidak hanya rokok dan liquid vape, kandungan nikotin terdapat di buah dan sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari. Melansir Dreamers, berikut buah dan sayuran yang mengandung nikotin:

1. Tomat hijau
Konsenterasi nikotin dalam tomat hijau diketahui mencapai 42,8 ng per gram. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, tomat hijau merupakan sumber makanan yang baik karena kandungan kalium, fosfor, vitamin C, folat, dan kalsium.

2. Terung
Terung termasuk memilik kadar nikotin tertinggi mencapai 100 nanogram (ng) per gram. Sayuran ini juga kaya serat, vitamin B1, vitamin B6, kalsium, dan antioksidan bernama nasunin yang bisa melawan kanker.

3. Kembang kol
Kembang kol mengandung nikotin sebanyak 16,8 ng per gram, serta terdapat zat vitamin K, vitamin C, folat dan serat yang baik. Kembang kol punya manfaat untuk melindungi dari kanker, detoksifikasi atau membuang racun dalam tubuh.

4. Kentang
Umbi-umbian yang kaya karbohidrat serta vitamin B6, vitamin A dan potasium ini mengandung nikotin sebanyak 7,1 ng per gram. Di sisi lain, kentang juga ampuh untuk mencegah penyakit jantung, dan bisa diolah dengan berbagai macam cara. ** Baca juga: Adakah Dampak Kesehatan Bagi Remaja yang Doyan ‘Ngopi’?

Meskipun mengandung nikotin, keempat buah atau sayuran di atas terbukti tetap menyehatkan.(ilj/bbs)




5 Makanan dan Minuman yang Bantu Detoks Racun dalam Tubuh

Kabar6-Salah satu hal penting untuk menjaga kesehatan secara optimal dan menjauhkan penyakit adalah membuang atau detoks racun dalam tubuh, yang merupakan sisa makanan tidak tercerna

Diketahui, racun yang menumpuk dalam sistem pencernaan juga bisa mempercepat penuaan. Biasanya, tubuh mencoba mengeluarkan racun tersebut dengan cara apa pun, antara lain Anda mungkin mengalami diare, bersin atau batuk, buang air kecil berlebihan, sakit tenggorokan, mulas, hidung tersumbat atau hidung meler, atau muntah.

Lantas, adakah cara lain untuk mengeluarkan racun? Melansir Okezone, berikut lima makanan yang dapat mendetoks atau mengeluarkan racun dari tubuh:

1. Lemon
Lemon kaya akan vitamin C, merupakan antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas, yaitu atom tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan penuaan dan sejumlah penyakit.

Lemon juga memiliki efek basa yang membantu mengembalikan keseimbangan pH tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Anda hanya perlu sepotong lemon dalam air panas untuk mendetoksifikasi tubuh.

2. Jahe
Jahe membersihkan tubuh dengan merangsang pencernaan, sirkulasi, dan keringat, juga bisa mengurangi kembung serta gas. Karena mengandung antioksidan, jahe juga memberikan dorongan yang baik untuk kekebalan.

3. Bawang putih
Bawang putih memiliki sifat antivirus, antibakteri dan antibiotik. Allicin dalam bawang putih dapat merangsang produksi sel darah putih yang dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi. Cara terbaik adalah mengonsumsi mentah untuk mendapatkan manfaatnya.

4. Akar bit merah
Akar bit merah paling baik untuk detoksifikasi hati. Merupakan makanan bergizi yang dikemas dengan magnesium, zat besi, dan vitamin C. Akar Bit juga termasuk makanan super untuk kulit dan rambut. Tambahkan ke salad atau minum jusnya untuk mendapatkan manfaat ini.

5. Teh hijau
Teh hijau yang kaya antioksidan tidak hanya memiliki sifat detoksifikasi, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Minum teh hijau dapat melindungi hati Anda dari efek merusak zat beracun seperti alkohol. ** Baca juga: Olahraga Bikin Kulit Muda Kembali

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Daun pada Pohon Gympie-gympie Punya Racun Mirip Sengatan Laba-laba

Kabar6-Ilmuwan menemukan bahwa pohon yang disebut sebagai Gympie-gympie memiliki daun yang molekulnya mengandung racun mirip sengatan laba-laba. Jika tersentuh kulit manusia, daunnya bisa menimbulkan rasa sakit berhari-hari bahkan bisa dalam hitungan bulan.

Dalam sebuah studi, melansir hitekno, diungkapkan bahwa pohon-pohon ini menghasilkan molekul yang lebih mirip racun hewan tertentu dibandingkan pertahanan tumbuhan yang diketahui. Diketahui, Gympie-gympie berasal dari Australia dan mereka juga dapat ditemukan di Thailand dan Filipina. Pohon penyengat raksasa ini ditutupi dengan ‘jarum”‘ tersembunyi yang panjangnya sekira lima milimeter.

Trikoma terlihat seperti rambut halus, tetapi sebenarnya bertindak seperti jarum suntik yang menyuntikkan racun ketika mereka melakukan kontak dengan kulit manusia. ** Baca juga: Jepang Jadi Negara Pertama yang Izinkan Kelahiran Embrio Gabungan Manusia dan Hewan

Nama ilmiah pohon itu adalah Dendrocnide yang secara harfiah berarti “pohon menyengat”. Mereka merupakan anggota dari keluarga jelatang yang dapat ditemukan di Australia dari wilayah Sungai Utara New South Wales, hingga Gympie.

“Spesies pohon penyengat Australia sangat terkenal karena menghasilkan sengatan yang sangat menyakitkan, yang tidak seperti kerabat mereka di Eropa dan Amerika Utara. Mereka dapat menyebabkan gejala yang berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu,” urai Dr Irina Vetter dari UQ’s Institute for Molecular Bioscience pada rilis resminya.(ilj/bbs)




Kesal, Istri Rendam Celana Pakai Racun Hingga Alat Kelamin Suaminya Membusuk

Kabar6-Perjalanan rumah tangga memang tidak selalu mulus, ada saja beda pendapat atau sejumlah hal-hal tidak menyenangkan yang menghamipiri tiap pasangan suami istri (pasutri)

Masalah yang datang tidak jarang menimbulkan pertengkaran atau percekcokan. Dan tiap pasutri mempunyai cara masing-masing untuk menyelesaikan masalah mereka.

Namun apa yang dilakukan seorang istri di Hangzhou, Tiongkok, ini sungguh keterlaluan. Bagaimana tidak, melansir metro.co.uk, wanita yang identitasnya disembunyikan ini nekat merendam celana dalam sang suami yang bernama Zhang (50) dalam cairan beracun. Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?

Berawal ketika pasutri ini terlibat pertengkaran hebat. Waktu berlalu, hingga akhirnya suatu saat Zhang baru menyadari kalau alat kelaminnya membusuk setelah memakai celana dalam yang dicuci sang istri.

Hasil penyelidikan kepolisian setempat menunjukkan, celana dalam Zhang ternyata telah direndam memakai racun, dan diduga kuat yang melakukan hal itu adalah sang istri.

Ia mengeringkan celana dalam tadi sebelum memberikan kepada Zhang saat pernikahan anak mereka. Diketahui, keduanya sempat mengalami masalah rumah tangga. Polisi akhirnya memutuskan untuk menahan sang istri. ** Baca juga: Kabar Gembira, Peneliti AS Ciptakan Pil untuk ‘Bunuh’ Rasa Kesepian

Waduh…(ilj/bbs)




3 Buku Langka Ditemukan Tertutup Racun di Perpustakaan Denmark

Kabar6-Para ilmuwan menemukan tiga buah buku langka di perpustakaan University of Southern Denmark, berasal dari abad 16 dan 17 yang telah ditutupi oleh racun mematikan.

Analisis X-ray dari buku-buku yang dikoleksi oleh University of Southern Denmark itu, melansir skynews, mengungkapkan konsentrasi besar arsenik pada sampul buku itu. Buku tadi tengah dipelajari, karena sebelumnya telah ditemukan bahwa fragmen naskah abad pertengahan telah digunakan oleh penjilid buku untuk membuat sampulnya.

Dalam upaya mengidentifikasi teks-teks latin yang digunakan, para peneliti menemukan hurufnya sulit dibaca karena lapisan cat hijau yang tebal mengaburkan huruf-huruf. Studi tentang lapisan pigmen hijau ini mengungkapkannya sebagai kandungan arsenik, salah satu zat paling beracun di dunia.

“Saat kami menempatkan sinar X-ray di permukaan hijau kami melihat jumlah kandungan arsenik yang sangat tinggi,” terang Kaare Lund Rasmussen, seorang profesor di University of Southern Denmark.

Sangat mungkin itu diterapkan pada buku-buku untuk melindungi mereka dari serangga dan hama. Tiga volume buku itu sekarang telah disimpan dengan label berbahaya dalam lemari khusus. ** Baca juga: The Liger, Kucing Terbesar di Dunia yang Panjangnya Bisa Lebih dari 3 Meter

Pihak universitas berencana untuk menjadikan digital konten buku tersebut, untuk mengurangi setiap orang yang mau mempelajarinya menyentuh buku beracun itu.(ilj/bbs)




5 Hewan Paling Beracun di Dunia yang Sanggup Mematikan dalam Sekejap

Kabar6-Umumnya hewan memiliki cara sendiri untuk melindungi diri dari predator atau musuh. Pertahanan diri itu antara lain menggunakan taring yang runcing, berubah wujud (menyamar), atau memakai racun yang keluar dari tubuhnya.

Nah, ada lima hewan yang disebut paling beracun di dunia, melansir hitekno, bahkan dapat membunuh dalam sekejap. Apa saja hewan yang dimaksud?

1. Inland Taipan
Inland Taipan memiliki racun yang 200 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan ular King Cobra. Racun Inland Taipan mampu membunuh manusia dalam waktu 40 sampai 50 menit jika tidak segera mendapat perawat medis. Ular jenis ini paling banyak ditemukan di Benua Australia.

2. Poison Dart Frog
Racun Poison Dart Frog ini dapat membunuh 10 orang dewasa yang sehat dan 20 ribu ekor tikus dalam sekejap. Poison Dart Frog atau yang juga dikenal sebagai Katak Panah ini memiliki racun yang terdapat pada kulitnya. Anda bisa langsung terkena racun hewan ini hanya dengan menyentuk kulit Katak Panah.

3. Deathstalker
Deathstalker adalah jenis kalajengking yang paling berbahaya di dunia. Sengatan hewan ini mampu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, kejang, hingga demam tinggi bahkan koma. Deathstalker Scorpion ini dapat ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.

4. Stonefish
Stonefish juga dikenal sebagai ikan Lepu Batu. Sengatan ikan ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa hingga kelumpuhan. Stonefish biasanya ditemukan di perairan tropikal seperti Samudera Pasifik dan Samudra Hindia.

5. King Cobra
Satu gigitan dari ular ini dapat langsung mematikan seorang dewasa yang sehat dalam waktu 15 menit. King Cobra juga mampu membunuh seekor Gajah Afrika yang besar dalam waktu tiga jam setelah menerima gigitan.

Ular King Cobra ini banyak ditemukan di kawasan hutan Asia Tenggara dan Asia Selatan. ** Baca juga: Sulit Dapat Pasangan Jadi Alasan Pria Inggris Ini Hidup dengan 9 Boneka Cantik

Hii…(ilj/bbs)




Ilmuwan Kembangkan Aplikasi Critterpedia yang Dapat Deteksi Hewan Berbisa atau Tidak

Kabar6-Dua orang ilmuwan bernama Nic dan Murray Scarce, menciptakan aplikasi yang nantinya bisa mendeteksi hewan dalam foto berbisa (racun) atau tidak, sehingga menunjukkan apakah aman untuk dipegang.

Tidak serumit yang dibayangkan, melansir smithsonianmag, penggunaannya cukup mudah karena hanya butuh sebuah smartphone yang sudah terinstall aplikasi, dan mengambil foto hewan di depan Anda. Kemudian, aplikasi bernama Critterpedia ini akan mendeteksi apakah hewan yang ada di foto tergolong berbisa atau tidak.

Critterpedia yang masih masuk dalam pengembangan versi beta diharapkan bisa mendeteksi spesies ular atau laba-laba di sekitar, dan mengirim notifikasi kepada pengguna berdasarkan golongan bisanya.

Diketahui, Australia merupakan rumah bagi 170 spesies ular dan 2.000 spesies laba-laba. Atas dasar itulah, Nic dan Murray mencoba mengembangkan aplikasi dengan sistem AI (kecerdasan buatan).

Platform ini akan memungkinkan pengguna untuk mengambil foto ular atau laba-laba dari perangkat pintar apa pun sebelum sistem algoritma terlatih mengklasifikasikannya, memberikan informasi tentang famili, genus, atau spesies.

Untuk melakukannya, platform tersebut membutuhkan ratusan ribu gambar ular dan laba-laba untuk dimasukkan ke dalam sistem yang secara akurat menetapkan sejumlah besar spesies di Australia.

Aplikasi yang merupakan hasil kolaborasi dengan ilmuwan dari Data61 CSIRO tersebut diharapkan dapat mendeteksi secara akurat mengenai spesies ular atau laba-laba berbisa.

“Perbedaan visual antara dua spesies terkadang bisa sangat halus, sehingga banyak data pelatihan diperlukan untuk mengidentifikasi makhluk secara memadai,” kata Dr. Matt Adcock, pimpinan proyek dan peneliti Data61.

Mereka telah memasukkan banyak gambar dari ahli zoologi ke dalam sistem algoritma sehingga pemindaian dapat lebih akurat. Platform AI tak hanya menganalisa gambar, tetapi juga informasi tambahan, seperti lokasi GPS.

Sebagai pusat keselamatan, kesadaran, dan pendidikan satwa liar, Critterpedia bertujuan untuk memberikan pendidikan dan kesadaran yang lebih baik bagi semua warga Australia di sejumlah sektor, dan pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa manusia dan hewan.

Dari seratusan spesies ular dan ribuan spesies laba-laba di Australia, 90 persen di antaranya tidak berbahaya bagi manusia. Namun setidaknya ada dua jenis laba-laba dan spesies ular berbisa yang racunnya dapat membunuh manusia. ** Baca juga: Langsdorffia, Tanaman Vampir yang Bisa Sedot Nutrisi Tanaman Lain

Pada awal peluncuran nanti, aplikasi masih tersedia secara terbatas untuk wilayah Australia saja. Meskipun begitu, jika tersedia secara luas, tentunya aplikasi pendeteksi hewan berbisa ini sangat membantu terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di alam liar, namun minim pengetahuan tentang hewan.(ilj/bbs)




Untuk Kesehatan, Jangan Asal Pilih Hand Sanitizer

Kabar6-Meskipun menjadi barang yang sangat penting selama pandemi COVID-19, juga di era new normal ini, ternyata tidak semua hand sanitizer aman digunakan. Mengapa begitu, dan apa alasannya?

Hal ini karena beberapa pembersih tangan yang terkontaminasi dapat mengganggu kesehatan Anda, dan Food and Drug Administration (FDA) telah memperingatkan hal itu. Melansir Sindonews, FDA juga mengatakan jika ada pembersih tangan mengatakan produknya ‘disetujui FDA’, itu adalah bendera merah. Alasannya, tidak ada pembersih tangan yang disetujui langsung oleh FDA.

Diketahui, pembersih tangan mengandung sejumlah alkohol yang bertindak sebagai disinfektan. Namun baru-baru ini, beberapa pembersih tangan mungkin mengandung alkohol beracun yang menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk kebutaan.

FDA menjelaskan, beberapa pembersih tangan yang telah diberi label mengandung etanol (etil alkohol) juga telah diuji positif mengandung metanol, yang juga dikenal sebagai ‘alkohol kayu’.

“Konsumen dan penyedia layanan kesehatan tidak boleh menggunakan pembersih tangan yang mengandung metanol. FDA tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan produsen, pembuat senyawa, dewan farmasi dan masyarakat untuk meningkatkan pasokan pembersih tangan berbasis alkohol yang aman,” kata Stephen M. Hahn, M.D., komisioner FDA.

Menurut banyak laporan kesehatan internasional, jika Anda menggunakan pembersih tangan yang terpapar bahan kimia beracun, efeknya bisa mengalami mual, muntah, sakit kepala, kebutaan, kejang, dan bahkan koma. ** Baca juga: 7 Fakta Tentang Cokelat Bagi Kesehatan

Stephen mengatakan, etanol adalah satu-satunya alkohol yang dapat digunakan tanpa konsekuensi serius. Itulah sebabnya, bahkan CDC merekomendasikan Anda untuk mencari pembersih berbasis alkohol yang mengandung, setidaknya 60 persen etanol.

Ditambahkan, metanol lebih murah dan mungkin menjadi alasan beberapa ahli kimia yang tidak berpengalaman menggunakan bahan tersebut untuk membuat pembersih tangan yang efeknya bisa berbahaya dan jelas-jelas merugikan.(ilj/bbs)