1

Pembakaran Sampah Ilegal Picu Polusi di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan, berdasarkan uji yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang di akhir Juni 2023, kualitas udara di Kabupaten Tangerang memburuk diakibatkan tiga faktor seperti pembakaran sampah ilegal di kawasan padat penduduk, aktivitas industri, dan kawasan jalan raya.

DLHK Kabupaten Tangerang menyebutkan bahwa pembakaran sampah terbuka atau secara ilegal yang dilakukan masyarakat menjadi salah satu faktor buruknya kualitas udara di wilayahnya itu.

“Peningkatan polusi yang sangat cukup signifikan  di Kabupaten Tangerang dipicu oleh tiga faktor itu, ditambah lagi dengan El Nino di masa musim kemarau ini,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kepada awak media usai Rapat Paripurna DPRD Senin, (4/9/2023).

**Baca Juga: Pembakaran Sampah Liar di Pamulang Bikin Anak Terjangkit ISPA

“Maka di daerah pemukiman padat atau yang berdekatan dengan kawasan industri ini, diimbau agar warga lebih berhati-hati,  terlebih di tengah cuaca kemarau yang sangat ekstrim saat ini,” jelasnya

Zaki juga mengatakan, kualitas udara di Pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang Tigaraksa masih dalam kualitas ambang baik, hal ini terlihat dari alat kualitas udara di Gedung Setda

“Terkiat dengan Work Forum Home (WFH) 50 persen bagi ASN itu tidak dilaksanakan secara menyeluruh lantaran kualitas udara di Tigaraksa cukup baik,” tandasnya. (rez)




Diklaim Demi Kurangi Polusi, Pemkot Tangsel Segera Operasikan Bus Sekolah

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) segera mengoperasikan armada bus-bus sekolah. Pengoperasian bus antar jemput khusus untuk para peserta didik ini diklaim sebagai salah satu upaya pengendalian pencemaran udara.

“Trans Anggrek bakal berubah menjadi bus sekolah gratis nantinya. Jadi kita kaji titik mana yang dibutuhkan,” kata Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan di Alun-Alun Pamulang, Jumat (01/09/2023).

Ia menerangkan, dalam daktu dekat dinas perhubungan Kota Tangsel akan melakukan uji coba trayek bus sekolah. “Kita uji coba, agar ke depan ya tepat sasaran,” teranya.

Selain itu dinas perhubungan juga telah melakukan kajian trayek baru di Tangerang Selatan. “Alhamdulillah udah selesai ada 31 atau 34 gitu jalur trayek terbaru di Tangerang Selatan,” terangnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie pastikan kasus pencemaran udara di wilayah perbatasan dengan Selatan ibu kota ini akibat asap kendaraan bermotor. “65 persen polisi karena asap knalpot,” tegasnya.

**Baca Juga: Bahaya Polusi Udara, Masyarakat Diminta Pakai Masker 

Pemerintah daerah, lanjutnya, sedang gencar melakukan uji emisi kendaraan bermotor. Kegiatan yang digelar oleh dinas lingkungan hidup Kota Tangsel ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

“Warga pengendara cukup perlihatkan bukti kepemilikan STNK saja,” papar Benyamin. Uji emisi kendaraan bermotor juga berlaku lagi kendaraan dinas aset Pemkot Tangsel.

“Saya instruksikan kepada kepala dinas atau badan yang kendaraanya dinasnya tidak lolos uji emisi dikandangin aja mobil atau motornya,” terangnya.(yud)




Bahaya Polusi Udara, Masyarakat Diminta Pakai Masker 

Kabar6.com

Kabar6-Pencemaran dan polusi udara kian memburuk, terutama di Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek. Masyarakat rentan terpapar Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).

Karenanya, warga diminta memakai masker seperti ketika covid-19 sedang marak, saat beraktifitas di luar rumah, demi menekan paparan ISPA tersebut.

“Masyarakat diimbau memakai masker seperti yang sudah disarankan saat pandemi Covid-19,” ujar Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

Meski tidak masuk dalam kategori udara buruk, ada 17.382 kasus ISPA diderita warga Kota Cilegon, Banten, sepanjang Januari hingga Juni 2023. Padahal, Kota Baja itu tidak masuk ke dalam cuaca buruk, seperti yang ramai diberitakan beberapa minggu terakhir.

“Polusi udara di Kota Cilegon sebetulnya masih bagus. Tapi dengan new normal sekarang lebih baik pake masker. Dua jenis ISPA yang menjangkit masyarakat yakni pnemounia dan bukan pnemounia. Penderita pnemounia yang menyerang balita berjumlah 1.671 orang,” ujar Ratih Purnamasari, Kadinkes Kota Cilegon, Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

Ratih menghimbau masyarakat selain memakai masker, juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Karena ISPA juga disebabkan virus dan bakteri yang masuk ke saluran pernapasan. Warga Kota Cilegon juga diminta memperbanyak minum air putih, agar terhindar dari ISPA. Dimana, beberapa Minggu terakhir, polusi udara di Jakarta maupun Banten, dalam kondisi buruk.

**Baca Juga: Tangerang Raya Berlaku Ganjil Genap untuk Tekan Polusi Udara 

“Kita tetap harus menjaga diri kita sendiri, PHBS, minum air putih yang banyak. Saya sih berpesan kalau memang nyaman pake masker emang bagus, apalagi kalau kita lagi sakit. ISPA juga kan bukan dari polusi saja bisa dari bakteri, virus,” jelasnya.

Penyakit ISPA yang ditanggung pemerintah pengobatannya, menjadi beban bagi BPJS kesehatan, karena para 2022 silam, menelan biaya Rp 10 triliun dan diprediksi naik pada 2023 ini, atas dugaan pencemaran dan polusi udara.

Ada enam penyakit gangguan pernapasan yang paling banyak dialami masyarakat, yaitu pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, kanker paru, tuberkulosis, dan penyakit paru obstuksi kronis (PPOK).

“Ke enam penyakit yang disebabkan karena gangguan pernapasan ini beban BPJS-nya tahun lalu Rp10 triliun dan kalau melihat trennya di 2023 naik, terutama ISPA dan pneumonia, ini kemungkinan juga akan naik. Memang perlu kita sampaikan di sini, yang top tiga nya itu adalah infeksi paru atau pneumonia, infeksi saluran pernapasan yang di atas, kemudian asma. Ini totalnya sekitar Rp8 triliun dari Rp10 triliun yang tadi yang enam,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan (Menkes), dalam keterangan resmi yang disampaikan Pemprov Banten, Selasa (29/08/2023).

Menurut Menkes, polusi udara merupakan salah satu penyebab paling dominan timbulnya pneumonia, ISPA, dan asma, yakni menyumbang 24 persen hingga 34 persen. Polusi udara tersebut diukur berdasarkan lima komponen di udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni tiga bersifat gas (nitrogen, karbon, dan sulfur), dan dua bersifat partikulat (PM10 dan PM2,5).

“Nah yang bahaya di kesehatan adalah yang 2,5 karena dia bisa masuk sampai pembuluh alveolus di paru, itu yang menyebabkan kenapa pneumonia itu terjadi. Itu sebabnya kalau di kesehatan memang kita melihatnya di PM 2,5 karena ini yang bisa masuk sampai dalam, kemudian menyebabkan pneumonia yang memang di BPJS ini paling besar,” jelasnya.(Dhi)

 




Tangerang Raya Berlaku Ganjil Genap untuk Tekan Polusi Udara 

Kabar6.com

Kabar6-Ganjil genap atau gage yang biasa diterapkan di Jakarta, kini diperluas hingga Tangerang Raya. Hal ini dampak dari buruknya polusi udara di Ibu Kota Negara. Buruknya kualitas udara bisa berdampak pada kesehatan warganya, terutama berakibat menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Keputusan itu diambil usai digelarnya rapat terbatas yang digelar di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.

Ratas tersebut membahas khusus pencemaran dan polusi udara yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Jakarta, dalam beberapa minggu terakhir.

“Diundang dalam kapasitas sebagai bagian dari daerah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mengikuti rapat terbatas kabinet, terkait dengan upaya penanganan polusi udara,” ujar Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, dalam keterangan resminya, Selasa (29/08/2023).

**Baca Juga: WFH untuk ASN Banten, Cara Kurangi Polusi Udara

Kebijakan ganjil genap di wilayah Tangerang Raya, akan mengikuti gage yang berlaku di Ibu Kota Jakarta. Penerapan batasan plat nomor kendaraan bermotor diharapkan bisa menekan polusi udara yang kian memburuk dalam beberapa Minggu terakhir.

“Kaitan dengan aglomerasi, dilakukan penguatan dan perluasan ganjil-genap, utamanya jalan yang terakses ke DKI Jakarta mengikuti arah kebijakan DKI Jakarta. Kebijakan ganjil-genap salah satu hal yang memungkinkan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor yang jumlahnya luar biasa,” terangnya.

Al Muktabar juga meminta industri yang ada di Banten, khususnya Tangerang Raya, memasang scrubber atau alat pengontrol gas buang dari cerobong asapnya, sehingga mengurangi polusi yang ada. Nantinya, industri yang ada akan diperiksa oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, guna memastikan polusi bisa di tekan dengan baik.

“Di kawasan Tangerang kurang lebih ada tujuh industri untuk dilakukan pengecekan dan pendekatan penggunaan scrubber,” jelasnya.(Dhi)




Kritik Terhadap Solusi Polusi Udara Jakarta

Oleh : Achmad Nur Hidayat MPP Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ dan CEO NARASI INSTITUTE

Kabar6-Jakarta, jantung ekonomi dan politik Indonesia, kini tercemar oleh polusi udara yang meresahkan. Apakah solusi yang disodorkan pemerintah seperti Work From Home, proyek IKN, dan subsidi kendaraan listrik dapat memenuhi harapan untuk udara yang lebih bersih?

Kendaraan Listrik dan Mitos Bebas Polusi
Peralihan ke kendaraan listrik sering disebut sebagai jalan keluar. Namun, adakah garansi bahwa peralihan ini akan menghapus polusi? Tidak. Kendaraan bukan satu-satunya penyebab polusi. Asap industri, terutama dari PLTU berbahan bakar batu bara, kontribusi besar pada kualitas udara yang buruk. Polusi dari PLTU berlipat-lipat lebih berbahaya daripada polusi kendaraan bermotor.

Sumber Polusi Jakarta: Lebih dari Sekedar Kendaraan
Meskipun transportasi khususnya kendaraan pribadi adalah kontributor besar, sumber polusi lain seperti industri, pembangunan, pembakaran sampah, dan PLTU juga memberikan kontribusi signifikan. Sebuah pendekatan holistik diperlukan, bukan hanya fokus pada salah satu penyebab.

Pemindahan Ibu Kota: Bukan Solusi Ajaib
Pemindahan ibu kota ke IKN di Penajam mungkin terdengar sebagai langkah progresif, tetapi ini bukanlah solusi cepat. Memindahkan ibu kota tidak akan menyelesaikan masalah polusi di Jakarta. Polusi akan tetap ada dan membutuhkan penanganan serius.

**Baca Juga: Denda Rp 1 Miliar Diterima Kejaksaan dari Terpidana Narkoba

Kendaraan Listrik: Bukan Tanpa Dosa
Sementara kendaraan listrik tampak menjanjikan, kita harus mempertimbangkan dampak produksi baterai. Pertambangan mineral untuk baterai memerlukan litium, kobalt, dan nikel yang berdampak pada lingkungan dan masyarakat. Jika seluruh armada kendaraan digantikan dengan kendaraan listrik, dampak ekologis dari pertambangan dapat meningkat.

Subsidi EV: Sebuah Kebijakan Tidak Adil?
Subsidi untuk EV mungkin tampak menarik, tetapi manfaat ini mungkin hanya dinikmati oleh segelintir orang. Banyak masyarakat miskin mungkin tidak mendapat manfaat dari kebijakan ini. Sebuah pendekatan yang lebih inklusif seperti memperbaiki transportasi publik bisa menjadi jalan keluar.

Pembangkit Listrik: Sumber Polusi yang Terabaikan
PLTU berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik Jakarta, namun kontribusi mereka terhadap polusi sering diabaikan. Konsumsi batu bara oleh PLTU menghasilkan polutan berbahaya. Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, permintaan untuk listrik akan meningkat, meningkatkan konsumsi batu bara dan polusi yang dihasilkannya.

Kesimpulan
Solusi untuk mengatasi polusi udara di Jakarta memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua sektor. Sebagai warga Jakarta, kita perlu terlibat aktif dalam diskusi ini dan mendorong pemerintah untuk mencari solusi yang benar-benar efektif dan berkelanjutan.(*/Red)




Merefleksikan Kebijakan WFH ASN DKI: Apakah Polusi Udara Bisa Teratasi?

Oleh: Achmad Nur Hidayat | Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN VETERAN JAKARTA, CEO NARASI INSTITUTE

Kabar6-Polusi udara di DKI Jakarta sudah menjadi sorotan utama yang mempengaruhi kesejahteraan warga. Penerapan kebijakan WFH bagi 50% ASN DKI dengan tujuan mengurangi polusi patut diapresiasi. Namun, dengan data bahwa sektor transportasi hanya berkontribusi 40% pada total polusi, pertanyaannya adalah seberapa efektifkah kebijakan ini?

Analisis Kebijakan WFH

Kebijakan WFH, meskipun memiliki niat baik, belum memberikan dampak signifikan dalam mengurangi polusi udara. Mengandalkan sektor transportasi saja tidak akan cukup. Memang, pengurangan lalu lintas dapat mengurangi polusi, namun tanpa adanya kedisiplinan yang tinggi dan pendekatan yang lebih menyeluruh, hasil yang diharapkan sulit dicapai.

Pelajaran Dari Kota Lain

Beberapa kota di dunia telah sukses mengatasi masalah polusi udara dengan berbagai strategi:

– Seoul, Korea Selatan: Peningkatan kualitas dan frekuensi transportasi publik mengurangi kepadatan lalu lintas.

– Mexico City: Penerapan jam kerja bergelombang mengurangi kemacetan.

– London: Kampanye edukasi dan promosi transportasi publik meningkatkan jumlah pengguna layanan tersebut.

– Copenhagen & Belanda: Pengembangan infrastruktur sepeda dan pejalan kaki yang komprehensif.

**Baca Juga: Anis Matta: Pilpres 2024 Tidak akan Luput dari Intervensi Asing

Rekomendasi untuk DKI Jakarta

Pertama, Peningkatan Kualitas Transportasi Publik:

Tidak hanya frekuensi, tapi juga kenyamanan dan aksesibilitas.

Kedua, Jam Kerja Bergelombang:

Diversifikasi jam masuk kerja untuk menghindari kemacetan di jam sibuk.

Ketiga, Edukasi dan Promosi Transportasi Publik:

Kampanye besar-besaran untuk meningkatkan kesadaran publik.

Keempat, Infrastruktur Ramah Pejalan Kaki dan Sepeda:

Memperluas trotoar dan menyediakan jalur sepeda khusus.

Kelima, Subsidi Transportasi Publik:

Model Singapura bisa menjadi contoh, memberikan subsidi untuk meringankan beban komuter.

Pemerintah DKI Jakarta harus mempertimbangkan pendekatan yang lebih komprehensif dalam mengatasi polusi udara, bukan hanya melalui kebijakan WFH semata. Melalui kombinasi strategi dan adaptasi dari model kota-kota sukses lainnya, kita dapat menciptakan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan.(*/Red)




Indeks Kualitas Udara dan Polusi di Tangsel Disebut Tidak Sehat

Kabar6-AQAir melansir kondisi udara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini kurang bersahabat. Indeks kualitas udara dan polusi udara PM2.5 berada di angka 164 atau tidak sehat.

Informasi di atas terpantau kabar6.com dari laman resmi AQAir pada Kamis, 10 Agustus 2023. Konsentrasi PM2.5 di Kota Tangsel saat ini 16.1 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

“Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengklaim, hari ini kondisi kualitas udara terpantau berangsur membaik. Meski demikian tak menyebutkan indikator atau metode pemantauan yang dilakukan oleh jajarannya.

**Baca Juga: Kualitas Udara di Tangsel Memburuk, Wali Kota Perlu Gercep

“Kondisinya bagus. Per hari ini ya saya dapat laporan dari kepala dinas lingkungan hidup,” kilahnya di gedung DPRD Kota Tangsel.

Benyamin tidak menampik bahwa kegiatan pembakaran sampah yang marak dilakukan oknum masyarakat dan atau koorporasi turut memicu terjadinya pencemaran udara di Kota Tangsel.

“Saya juga minta kepada lurah dan camat menjadi pengawas lingkungan. Karena pengawas yang ada sekarang kan hanya dari DLH. Jadi nanti kedepan lurah khususnya melakukan pengawasan operasional di lapangan,” tegasnya.(yud)




Mulai 2035 Mendatang, California Resmi Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Bensin

Kabar6-Terhitung mulai 2035 mendatang, pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat (AS), telah memutuskan untuk melarang penjualan semua kendaraan bertenaga bensin baru.

Keputusan tersebut, melansir Yahoo, muncul ketika negara bagian California berupaya secara agresif mengatasi krisis perubahan iklim. Salah satu penyumbang utama polusi adalah asap kendaraan. Mobil, truk dan sport utility vehicle (SUV) yang menggunakan bahan bakar bensin merupakan salah satu penghasil emisi karbon (asap) terbesar yang mencemari lingkungan.

Aturan baru California menyatakan, 100 persen kendaraan baru yang dijual di negara bagian itu pada 2035 tidak boleh mengeluarkan gas rumah kaca. ** Baca juga: Investasi Setelah Wabah Flu Burung, Tiongkok Bangun Hotel 26 Lantai Sebagai Tempat Ternak Babi

Dewan Sumber Daya Udara California juga menetapkan tujuan sementara untuk memastikan bahwa 35 persen mobil baru yang dijual menghasilkan nol emisi pada 2026 dengan tujuan 68 persen pada 2030. Namun, pengemudi tetap bisa menggunakan kendaraan bermesin bensin yang dimiliki sebelum aturan itu berlaku.

California sendiri telah selama 12 tahun terakhir ini memberikan potongan harga lebih dari US$1 miliar untuk penjualan total 478 ribu kendaraan listrik, plug-in atau hybrid. Rintangan utama yang harus diatasi negara bagian California untuk mencapai tujuan itu adalah memperluas akses ke stasiun pengisian listrik.

Gubernur California, Gavin Newsom, mengatakan bahwa dia berencana untuk menjadikan penambahan stasiun pengisian mobil listrik di lingkungan berpenghasilan rendah sebagai prioritas.

“Krisis iklim dapat diselesaikan jika kita fokus pada langkah besar dan berani yang diperlukan untuk mengekang polusi karbon,” ungkap Newsom.(ilj/bbs)




Digandeng DKI Jakarta Atasi Polusi, Pemkot Tangsel: Kita Tangani Bersama

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) diajak bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Pemkot Bekasi untuk mengatasi polusi udara di ibu kota.

Salah satu poin kerjasama dalam mengatasi polusi udara adalah dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengaku mendukung kerjasama dalam permasalahan tersebut.

Menurut Pilar, salah satu solusi penyelesainnya adalah uji emisi kendaraan bermotor. Selanjutnya permasalahan yang harus diatasi mengenai polusi adalah transportasi publik.

“Permasalahan ini ya kita tangani sama sama,” ujarnya kepada Kabar6.com di Serpong, Kamis (7/7/2022).

Menurut Pilar, sampai saat ini belum ada kesepakatan nota kesepahaman atau MoU dengan Pemprov DKI Jakarta. Namun, menurutnya program uji emisi tersebut sudah berjalan.

“Coba kembali menanyakan lagi ke Pemprov DKI kapan kira kira bisa melaksanakan MOU? karena kebetulan kita banyak pembahasan lain yang pengen ada sinergitas menengahi transportasi publik dan lainnya,” ungkapnya.

Saat ini, menurut Pilar, belum diadakan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kota Tangsel terkait ajakan kerjasama mengatasi polusi udara tersebut.

“Saya nunggu arahan pak wali kota tanggal berapa maksimal jumat, minggu ini lah,” tutupnya.

Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan Pemkot Tangsel guna mengatasi masalah polusi udara di Ibu Kota.

**Baca juga: Begini Kronologi Truk Terguling yang Menyebabkan Macet di Fly Over Ciputat

Untuk diketahui, sebanyak 75 persen polusi udara di Ibu Kota berasal dari emisi kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.

“Kami, dalam waktu dekat, akan (membuat) momerandum of understanding (MoU) dengan Kota Bekasi dan Tangsel, khusus masalah iklim ini, masalah polusi udara,” ujar Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada awak media di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/7/2022).(eka)




Ilmuwan Ungkap, Mikroplastik Pertama Kali Ditemukan dalam Paru-Paru

Kabar6-Untuk pertama kalinya, polusi mikroplastik ditemukan bersarang jauh di dalam organ paru-paru manusia, dan partikel ini ditemukan di hampir semua sampel yang dianalisis.

Para ilmuwan, melansir theguardian, menjelaskan bahwa saat ini polusi mikroplastik telah tersebar di seluruh planet, membuat paparan ke tubuh manusia tidak bisa dihindari. Artinya, ada kekhawatiran yang meningkat mengenai bahaya terhadap kesehatan. Penelitian telah dipublikasikan oleh jurnal Science of the Total Environment yang menggunakan sampel dari jaringan paru-paru orang yang sehat.

Studi menganalisis partikel hingga ukuran 0,003 mm, menggunakan spektroskopi untuk mengindentifikasi jenis plastik dan digunakan sampel kontrol untuk memperhitungkan tingkat kontaminasi. Sampel diambil dari jaringan 13 pasien yang menjalani operasi. Mikroplastik ditemukan di sebelas kasus, dengan partikel yang paling umum adalah polyprolylene, digunakan dalam kemasan plastik dan pipa, serta PET yang digunakan dalam botol.

Dua penelitian sebelumnya, menemukan mikroplastik pada tingkat yang sama tingginya di jaringan paru-paru yang diambil selama autopsi. Temuan ini sangat mengagetkan, setelah Maret lalu dipublikasi bahwa mikroplastik ditemukan beredar di darah manusia. Sebelumnya mikroplastik ditemukan di tubuh ikan nila.

Studi mikroplastik yang ditemukan pada paru-paru manusia ini menunjukkan bahwa ternyata orang-orang sudah menghirup partikel-partikel kecil tersebut, mengonsumsinya melalui makanan dan air. Pekerja yang terpapar mikroplastik tingkat tinggi juga diketahui telah mengembangkan penyakit.

Sejauh ini belum diketahui dampaknya bagi kesehatan. Namun, para peneliti khawatir karena mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel manusia di laboratorium dan partikel polusi udara telah diketahui masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.

Sementara itu, sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap pasien kanker paru-paru pada 1998 menemukan adanya plastik dan serat tumbuhan seperti kapas di lebih dari 100 sampel. Dalam jaringan kanker, 97 persen sampel mengandung serat dan pada sampel nonkanker, sebesar 83 persen terkontaminasi.

Sebagai informasi, mayoritas sampah plastik dibuang ke lingkungan dan mikroplastik telah mencemari seluruh planet, mulai dari puncak Gunung Everest hingga ke lautan terdalam dunia, yakni Lautan Teduh.

Mikroplastik bahkan telah ditemukan di plasenta wanita hamil dan pada tikus hamil yang melewati paru-paru dengan cepat menuju ke jantung, otak, dan organ janin lainnya.

Sebuah tinjauan baru-baru ini menilai risiko kanker dan membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana mikroplastik dan nanoplastik mempengaruhi struktur dan proses tubuh manusia, termasuk cara mengubah sel dan menginduksi karsinogenesis.

“Terutama mengingat peningkatan eksponensial dalam produksi plastik,” ungkap ilmuwan.(ilj/bbs)