oleh

Kualitas Udara di Tangsel Memburuk, Wali Kota Perlu Gercep

image_pdfimage_print

Kabar6-Menurunnya kualitas udara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tidak dapat dianggap sepele. Buruknya kualitas udara berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat dalam jangka pendek dan menengah. Semua itu dapat berimplikasi pada menurunnya produktifitas masyarakat.

Diketahui, tingkat polusi udara dalam kategori tidak sehat, indeks kualitas udara berada di angka 164. Sementara polutan utama PM2.5.

“Dari laporan indeks kualitas udara menunjukan penurunan yang drastis. Hal ini perlu segera diantisipasi pemerintah daerah,” ujar pengamat kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).

Setidaknya, kata Riko, terdapat tiga langkah yang diperlukan pemerintah. Pertama, pemberitahuan kepada publik. Pemerintah perlu menginformasikan secara massif kondisi udara di Tangerang Selatan untuk menumbuhkan kesadaran bersama di lingkungan masyarakat.

**Baca Juga: AQAir Sebut Pagi Tadi Kualitas Udara di Tangsel Buruk

Kedua, Riko menyampaikan pemerintah harus segera melakukan penguatan layanan kesehatan. Jaringan layanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, sepeti puskesmas, klinik sampai rumah sakit perlu antisipasi terhadap lonjakan penderita gangguan pernafasan.

“Ketiga pemerintah perlu segera melakukan komunikasi struktural dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sekitar. Agar dilakukan upaya terhadap pemicu menurunnya kualitas udara di Tangerang Selatan,” katanya.

Pada sisi lain, Riko berharap masyarakat juga melkaukan upaya proteksi dini terhadap kondisi buruknya udara. Antara lain penggunaan masker, pembatasan aktifitas luar ruang dan penggunaan fasilitas pembersih udara di lingkungan rumah. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email