Sindir Pemkab Lebak, Aktivis Lebak Selatan Gelar Festival Jalan Butut

kabar6.com

Kabar6-Kesatuan Aktivis Lebak Selatan (Kesal) akan menggelar Festival Jalan Butut Lebak Selatan (2020). Festival yang tidak biasa ini rencananya akan dilaksanakan di Alun-alun Malingping, pada 1 Januari 2020 mendatang.

Festival Jalan Butut akan memajang foto-foto kondisi jalan rusak, khususnya di wilayah Lebak Selatan berikut menerangkan berapa panjang kerusakan jalan dan pada tahun berapa terakhir jalan tersebut dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

“Di selatan masih banyak jalan milik kabupaten yang kondisinya memprihatinkan. Salah satunya ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Cihara dengan Kecamatan Cigemblong,” kata salah satu aktivis Lebak Selatan, Roja’i saat dihubungi Kabar6.com, Senin (16/2/2019).

Festival Jalan Butut diakui Roja’i sebagai bentuk sindiran kepada Pemkab Lebak yang belum juga mampu mengatasi persoalan kerusakan jalan.

“Kami berharap melalui cara ini aspirasi masyarakat bisa didengar oleh pemerintah daerah. Baru ada dua ruas jalan yang dilaporkan ke kami,” katanya.

**Baca juga: Sambut HUT ke-191, Warga Lebak Panen Ikan dan Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak mengklaim, sepanjang 520 Kilometer jalan kabupaten dalam kondisi baik.

“Dari panjang jalan kita 730 Kilometer, 65 persen atau sekitar 520 Kilometer dalam kondisi baik,” ucap Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika.(Nda)




Telan Dana Rp3,7 Miliar, Command Center Pemkab Lebak Akan Dilaunching Pekan Depan

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Lebak Dodi Irawan menyampaikan command center Pemkab Lebak direncanakan dilaunching pekan depan.

“Insya Allah pekan depan. Sudah selesai, hanya tinggal transfer knowledge operator terkait dengan pengelolalaannya,” kata Dodi, Jum’at (13/12/2019).

Dodi menyebut, command center yang merupakan pusat data yang tertintegrasi sebagai dashboard bupati dalam menentukan kebijakan menghabiskan anggaran sebesar Rp3,7 miliar.

**Baca juga: Duel Tim Sukses Kades di Lebak, Satu Luka Bacokan Leher.

“Fungsinya untuk mengontrol, mengevaluasi dan menentukan kebijakan. Data center terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi Pemkab Lebak,” ujarnya.

Berbagai aplikasi yang sudah dimiliki Pemkab Lebak seperti e-Planning, e-Budgeting, penatausahaan keuangan, e-Sakip, Simonev, Simponie, Bewara, e-Lapor termasuk web seluruh OPD nantinya akan mudah dipantau oleh bupati dan wakil bupati melalui fasilitas ini.(Nda)




Jangan Cuma Jadi Slogan, Six Fantastic Lebak Harus Riil Fantastic

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab Lebak) menetapkan enam objek wisata sebagai destinasi pariwisata unggulan atau Six Fantastic yang masuk dalam kalender wisata tahunan Nasional

Enam objek wisata itu Seren Tahun Kasepuhan Citorek, Kebun Teh Cikuya, Badui, Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Museum Multatuli.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lebak Rulli Sugiharto Wibowo berharap, six fantastic tak hanya slogan, namun menjadi riil fantastic.

“Sekarang bagaimana pemerintah daerah mengemas enam wisata ini menjadi bagus, dan menarik wisatawan sebanyak-banyaknya menjadi wisata yang berkesinambungan,” kata Rulli kepada Kabar6.com, Kamis (12/12/2019).

Namun tak cukup hanya menarik wisatawan, six fantastic juga memberikan ‘garansi’ kepuasan kepada wisatawan agar kembali berkunjung.

“Bukan cuma sekali datang lalu setelah itu sudah tidak mau datang lagi karena tidak puas. Makanya harus benar-benar riil fantastic biar orang-orang dari mulut ke mulut penasaran apa sih six fantastic di Lebak itu,” tutur Rulli.

Karena percuma menurut Rulli promosi gencar dilakukan oleh pemerintah daerah, namun tidak dibarengi dengan penataan wisata dari seluruh aspek. Mulai dari fasilitas, sarana prasarana hingga sumber daya manusianya.

“Promosi habis-habisan tapi setelah datang ternyata tidak sesuai, ya kacau lah. Sudah pasti wisatawan hanya datang sekali, kapok mereka,” ucapnya.

**Baca juga: Dari One Day One Thousand, SMKN 2 Rangkasbitung Bangun Masjid Senilai Rp1,3 Miliar.

“Sebenarnya, promosi yang ampuh itu kan cerita dari mulut ke mulut wisatawan. Kalau mereka berkesan pasti balik lagi dan otomatis nih menjadi penasaran buat yang lain,” tambah Rulli.

Lebih lanjut kata dia, pemerintah daerah harus memiliki target jangka panjang.

“Bukan hanya sekali berkunjung, melihat setelah itu selesai. Harus jangka panjang karena kunjungan wisatawan akan berpengaruh pada okupansi hotel, pajak restoran, usaha kecil dan lain sebaginya,” tutup Rulli.(Nda)




Pemkab Lebak Gelar Pekan Economy Creative

Kabar6.com

Kabar6-Potensi ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang juga mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

Untuk memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif agar bersinergi dengan sesama pelaku ekonomi dan stakeholder, Pemkab Lebak menggelar Pekan Economy Creative menjadi salah satu rangkaian Lebak Unique Festival Hari Jadi ke-191, di Stadion Pasir Ona.

Event yang akan berlangsung hingga 15 Desember 2019 tersebut resmi dibuka Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Rabu (11/12/2019).

“Pameran ini menjadi sarana saling bertukar gagasan dan kreativitas sekaligus mensosialisasikan kebangkitan produk dan jasa kreatif yang terbukti secara signifikan dapat berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat,” kata Iti.

Dengan semangat, komitmen, sinergi dan koordinasi antara pemerintah daerah, stakeholder dan pelaku ekonomi kreatif diharapkan, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

**Baca juga: Pemkab Lebak Pastikan Penanganan Pasca Longsor dan Banjir Bandang Maksimal.

Salah satu pegiat ekonomi kreatif, Siti, mengapresiasi Pemkab Lebak yang mampu menyatukan para pelaku UKM dalam sebuah event, mengingat ekonomi kreatif sebagai prioritas yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan sebagai tulang punggung perekonomian di masa mendatang.

“Manfaat dan keuntungannya sangat banyak sekali bagi pegiat usaha. Meningkatkan produktivitas pelaku usaha dengan meningkatakan keterampilan dalam proses produksi, lebih bersemangat dalam berinovasi, baik dari segi olahan makanan bahkan kerajinan tangan,” tuturnya.(Nda)




Pemkab Lebak Pastikan Penanganan Pasca Longsor dan Banjir Bandang Maksimal

Kabar6.com

Kabar6-Asisten Daerah (Asda) II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak Budi Santoso memastikan, penanganan pasca bencana longsor dan banjir bandang di Kecamatan Cibeber dan Bayah dilakukan secara maksimal.

“Kami semaksimal mungkin menangani. Bayah sudah relatif aman tertangani, tinggal yang Ciusul Cibeber. Tadinya kami menunggu alat berat PT Cemindo yang di jalur Gunung Luhur-Bayah dan PUPR di Citorek-Warungbanten, tapi ternyata pekerjaan mereka juga berat, nah kami kirim satu Loader untuk kampung di Ciusul,” terang Budi, Rabu (11/12/2019).

Budi memastikan kebutuhan logistik dan air bersih untuk masyarakat yang terdampak terpenuhi.**Baca juga: Banjir Bandang di Bayah Lebak, 72 Rumah di Dua Desa Terendam.

“Logistik kami banyak. Air bersih, kami sudah perintahkan mobil tangki ke sana dan mengambil air bersih dari PDAM Cipanas,” ujarnya.

Kata Budi, masih ada beberapa akses menuju Ciusul yang masih tertutup karena infrastruktur rusak maupun material longsor yang menutup jalan.

“Belum semua terbuka, karena kondisinya berat ya. Perlu waktu, tapi kami terus tangani biar kondisinya segera pulih,” tutur Budi yang juga sebagai Komandan Tanggap Darurat BPBD.

**Baca juga: Banjir Bandang Citorek, 9 Orang yang Terjebak di Lubang Galian Selamat.

Budi menjelaskan, fokus pemerintah daerah pada tahap awal pasca bencana yakni penanganan darurat seperti keselamatan warga dan kebutuhan logistik, dan kesehatan.

“Setelah itu baru soal infrastruktur, kalau ada yang rusak bisa ditangani ya segera ditangani. Tahap berikutnya turun untuk mengecek kondisi perbaikan,” kata dia.

“Sekarang sambil pararel ini sudah berjalan, PUPR udah turun. Nanti setelah ada hitung-hitungannya kami sampaikan ke pimpinan, kebijakannya mau pakai BTT atau seperti apa,” jelas Budi.(Nda)




Pemkab Lebak Serahkan Angkutan Perintis ke BUMDes

Kabar6.com

Kabar6-Enam armada angkutan perintis rute Terminal Aweh-Terminal Mandala, Kecamatan Sobang-Rangkasbitung dan Kecamatan Cigemblong-Rangkasbitung diserahkan Pemkab Lebak ke BUMDes.

Penyerahan dilakukan oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ke 4 BUMDes yakni. Setelah diserahkan, angkutan sudah resmi beroperasi.

Kepala Bidang Angkutan Terminal dan Parkir pada Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak Dudi Mulyadi mengatakan, setelah resmi diserahkan, maka pengelolaan armada menjadi tanggung jawab masing-masing BUMDes.

“Sudah dilepas, jadi seluruhnya seperti pajak dan lain-lain itu jadi tanggung jawab mereka. Kami mengawasi,” kata Dudi saat dihubungi Kabar6.com.

Dia berharap, BUMDes dapat bertanggung jawab penuh dalam mengelola angkutan perintis yang merupakan bantuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut.

**Baca juga: Angkutan Perintis Rute Terminal Mandala-Aweh Lebak Segera Beroperasi.

“Harapan kami bisa berkembang, armadanya bertambah dan mendorong perekonomian desa,” ucapnya.

Menurut Dudi, jika angkutan tersebut ramai diminati, tidak menutup kemungkinan akan diikuti oleh pengusaha angkutan lainnya.

“Ya kalau bagus dan rame, bukan tidak mungkin pengusaha angkutan yang lain juga mengisi,” imbuhnya.(Nda)




Pemkab Lebak Sosialisasikan SOP Standar Pelayanan dan Sistem OSS

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Sosialisasi standar operasional (SOP) standar pelayanan (SP) dan sistem online single submission (OSS), di Aula Multatuli, Gedung Setda Lebak, Rangkasbitung, Selasa (10/12/2019).

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak Yosef Mohammad Holis mengatakan, sosialisasi akan memberikan pencerahan bagaimana proses perizinan yang mudah, terjangkau dan transparan.

“Narasumber dari BKPM RI akan menjelaskan bagaimana penerapan sistem online single submission versi 1.1 dan dari Kementerian Kominfo tentang penerapan SiCantik Cloud,” kata Yosef.

Pemerintah daerah kata Yosef akan dimudahkan dengan dua sistem tersebut lantaran tak perlu lagi menyediakan server.

“Semua nanti berbasis cloud, berbasis penyimpanan di atas. Karena dengan dua sistem ini seluruh perizinan ada di sana. Tetapi tetap harus sesuai dengan tata ruang kita, apakah misalnya izin A sesuai dengan tata ruang atau tidak,” ujar Yosef.

Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Lebak Budi Santoso menjelaskan, SOP SP yang telah disusun bersama dengan seluruh stakeholder penting disosialisasikan.

“SOP akan melancarkan tugas aparatur sebagai pelayan, menjadi dasar hukum jika terjadi penyimpangan, memperjelas tahapan, dan mengarahkan pegawai agar lebih disiplin bekerja. Jadi, ini penting disosialisasikan sebagai pedoman kami dalam memperjelas alur bekerja dalam pelayanan,” paparnya.

**Baca juga: Wabup Lebak Berharap Warga Olah Pangan Lokal Jadi Oleh-oleh Wisatawan.

Jika seluruh persyaratan permohonan perizinan sudah ditempuh dan sesuai ketentuan namun belum juga diproses, pemohon kata Budi mempertanyakannya.

“Bisa komplain ke kami langsung atau ke Ombudsman terkait pelayanan publik,” pungkasnya.(Nda)




Dibangun Pemkab Lebak, Banyak Kios di Kawasan Sawarna Tak Ditempati Pedagang

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan kios yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak di kawasan Pantai Ciatir Sawarna, Kecamatan Bayah masih banyak yang kosong.

Tokoh masyarakat setempat, Erwin Komara Sukma menyebut, banyaknya kios yang masih kosong lantaran banyak pedagang yang tak mau menempati kios yang dibangun pada tahun 2018 tersebut.

“Hanya beberapa pedagang aja yang mau mengisi kios itu, yang lain belum. Terutama kios yang di tengah, alasannya enggak ada pengunjung yang mau ke sana, sepi pembeli lah,” ungkap Erwin kepada Kabar6.com, Jum’at (6/12/2019).

Kata Erwin, dari 60 kios yang ada, kurang lebih baru 15 kios yang terisi.

“Menurut pedagang lokasinya tidak strategis karena bukan di pinggir pantai. Daripada kata mereka jualan rugi lebih baik enggak jualan,” ungkap Erwin.

Alhasil ujar Erwin, tidak sedikit pedagang yang memilih membuka lapak sendiri di sepanjang pinggir Pantai Sawarna.

“Sementara, daripada berjualan di sana enggak laku, pedagang bikin lapak di pantai. Ada sekitar 40 pedagang yang buat lapak di pinggir pantai,” tuturnya.

“Ini salah konseplah dari awal, salah penataan, tidak memahami karakteristik masyarakat pedagang dan wisatawannya gimana. Tapi kan sekarang udah tanggung, tinggal bagaimana solusi ke depannya pengelolaan kios itu bisa berdampak terhadap ekonomi masyarakat, kalau tidak difasilitasi oleh pemerintah ya sulit juga,” papar Erwin

Namun diharapkan, penataan pembangunan taman di tengah-tengah lokasi kios oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Lebak dapat berdampak positif.

“Bisa menarik pengunjung ke situ dan otomatis pedagang mau berjualan di kios itu,” katanya.**Baca juga: Pokja Wartawan Lebak Salurkan Bantuan Bedah Rumah untuk Keluarga Tak Mampu di Pasirkupa.

Sementara itu, Sekretaris Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, terkait pengelolaan kios sudah ada MoU antara Disperindag dengan pemerintah desa setempat.

“Setahu saya itu sudah ada MoU bahwa pemerintah desa siap mengatur pedagang menempati kios. Kalau sekarang banyak yang belum diisi ya perlu dilakukan evaluasi,” tuturnya.

Memang bukan hal mudah menurut Orok membuat setiap pasar baru ramai dikunjungi. Banyak hal yang perlu dilakukan.

“Seperti Pasar Sampay Warunggunung, kan tidak ramai begitu saja, butuh 2 sampai 3 tahun. Bagaimana menyadarkan pedagang, sosialisasi dan pendekatan-pendekatan yang lain,” tandasnya.(Nda)




Efisiensi Anggaran Pemkab Lebak, Perpustakaan Digital Batal Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak tahun 2020 yang diproyeksi mencapai Rp150 miliar membuat Pemkab Lebak melakukan efisiensi anggaran di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

Efisiensi anggaran yang juga dilakukan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Lebak berimbas pada batalnya pembangunan perpustakaan digital yang direncanakan tahun depan. Begitu juga pada kunjungan perpustakaan keliling yang dikurangi.

“Kami ajukan itu sekitar Rp500 juta, karena efisiensi ya tidak masalah ditunda dulu. Kami maksimalkan yang ada saja,” kata Kepala Diskerpus Lebak, Asep Komar Hidayat kepada Kabar6.com, Minggu (1/12/2019).

Asep menjelaskan, perpustakaan digital dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Menurutnya, masyarakat akan dimudahkan karena tidak perlu datang ke perpustakaan jika buku yang dicari tersedia.

“Tahap awal itu rencananya ada 3.000 judul campuran. Jadi masyarakat bisa cek dulu di perpustakaan digital yang sudah terhubung dengan perpustakaan daerah. Kalau ada tinggal langsung baca bisa dimanapun selama tersedia jaringan internet,” jelas Asep.

Lebih lanjut Asep menjelaskan, media baca bisa dalam bentuk apapun seperti perpustakaan keliling, pojok baca. Terpenting menurutnya, akses masyarakat untuk membaca semakin dimudahkan.

**Baca juga: Bantu UMKM, Kadin Lebak Kerja Sama dengan Misterkoja.

“Kita gembar gemborkan agar meningkatkan minat baca tetapi kalau yang mau dibaca enggak ada kan susah juga,” ucapnya.

Kemungkinan sambung dia, pembangunan perpustakaan digital akan kembali diajukan pada anggaran 2021. “Tahun depan mungkin ya kami coba ajukan lagi,” tutupnya.(Nda)




Alasan Kabupaten Lebak Satukan Pekan Raya dan Pameran MTQ 2019

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Pekan Raya yang menjadi salah satu rangkaian dalam memeriahkan Hari Jadi ke-191 Kabupaten Lebak, 2 Desember 2019 mendatang.

Tahun ini, Pekan Raya Lebak disatukan dengan Pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVIII, di Pasar Sampay, Kecamatan Warunggunung.

Pekan Raya Lebak menyajikan berbagai souvenir menarik untuk oleh-oleh dan cenderamata khas Kabupaten Lebak.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Lebak dan wisatawan yang sedang berkunjung untuk datang. Selain bisa belanja aneka kerajinan, kita juga bisa beribadah melalui MTQ,” kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, saat membuka kedua acara itu, Senin (18/11/2019).

Disatukannya Pekan Raya Lebak dengan pameran MTQ merupakan dukungan pemerintah daerah terhadap event tahunan bernuansa religi.

**Baca juga: Polres Lebak Tangkap Pelaku Perdagangan Orang Modus Panti Pijat.

“Kami berharap dengan disatukannya acara ini, peserta pengunjung dapat menimba ilmu dan ibadah, dan masyarakat juga dapat berbelanja, sekaligusmelihat stand-stand seluruh OPD dan kecamatan dengan sajian informasi, prestasi serta potensi,” tutur Plt Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin.

Pameran MTQ dan Pekan Raya Lebak akan berlangsung hingga 24 November 2019. Sedangkan, MTQ tngkat Kabupaten Lebak akan dibuka besok.(Nda)