1

Peringati Hardiknas, Pelajar Tangerang Tampilkan Karya Kreatif

Kabar6-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan menggelar acara Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tingkat Kota Tangerang.

Acara yang digelar di Plaza Puspem Kota Tangerang tersebut, dihadiri sekaligus dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, Kamis, (2/5/2024).

**Baca Juga:Presiden Jokowi Pilih Saksikan Laga Indonesia vs Irak di Kamar

Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin mengapresiasi kreativitas dari hasil karya para pelajar Kota Tangerang, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP.

“Karya-karya yang ditampilkan kreatif-kreatif sekali dan ini merupakan bentuk ekspresi serta hasil dari penerapan proses merdeka belajar dan belajar merdeka,” ujar Nurdin dalam sambutannya saat membuka acara yang dihadiri oleh para pengawas, kepala sekolah serta guru PAUD hingga SMP se-Kota Tangerang tersebut.

“Tentu upaya-upaya ini harus kita tindaklanjuti dan kembangkan agar apa yang sudah dicapai ini terus berlanjut dan bisa memberikan dampak pada perubahan cara-cara kita mendidik anak,” imbuhnya.

Nurdin menegaskan, Pemkot Tengerang akan terus berkomitmen dalam menciptakan wadah bagi pelajar di Kota Tangerang dalam menyalurkan minat, bakat dan kreativitasnya melalui pameran dan aksi para pelajar se-Kota Tangerang.

“Melalui ajang ini, diharapkan menjadi salah satu sarana pencapaian Profil Pelajar Pancasila, yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik agar mendapatkan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya,” katanya.

Untuk itu, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, turut mengajak kepada seluruh guru dan orang tua agar terus dapat membimbing dan mengembangkan potensi dari masing-masing anak di Kota Tangerang.

“Karena kita semua sadar dan yakin bahwa anak-anak kita punya keunikan masing-masing yang harus kita asah untuk menjadi bekal mereka dalam proses pengembangan diri guna menyongsong masa depan yang cerah,” tandasnya. (Oke)

 




Tawuran di Kota Tangerang, 91 Pelajar Diamankan

kabar6.com

Kabar6-Tawuran antar pelajar di Kota Tangerang kembali terjadi malam ini, Rabu (29/8/2018). Jajaran Polrestro Tangerang pun segera turun tangan untuk melakukan pengamanan terhadap pada pelajar tersebut.

Kasat Reskrim Polrestro Tangerang AKBP Deddy Supriyadi mengatakan 91 pelajar terlibat dalam aksi tawuran di Jalan Gatot Subroto Kilometer 5, Jatiuwung, Kota Tangerang.

“Aksi tawuran kembali terjadi sekira pukul 19.00 Wib, ada 91 orang yang kami amankan,” ujar Deddy.

Mereka merupakan para siswa dari tiga sekolah berbeda di Kota Tangerang, yakni SMKN 4, SMKN 2, dan SMK68 Veteran. Sebelum melancarkan aksi, komplotan pelajar ini telah membuat janji dengan kelompok pelajar lainnya di Yupentek 2, Curug, Kabupaten Tangerang.

“Mereka berangkat bersama-sama dan bentrokan pun terjadi,” ucapnya.

Saat ini, 91 pelajar tersebut diamankan ke Mapolsek Jatiuwung untuk dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.**Baca juga: Warga Keluhkan Asap Pembakaran di TPA Jatiwaringin Mauk.

Mereka yang tertangkap, kami data terlebih dahulu. Beruntung polisi cepat respon atas kejadian ini,” kata Deddy.(Res)




Duh, Jatah Sepatu Pelajar Paskibraka Tangsel “Ngoplak”

kabar6.com

Kabar6-Proses fasilitasi persiapan bagi pelajar terbaik yang tergabung dalam kelompok Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kedepannya mesti diperbaiki. Evaluasi dan lembenahan secara kolektif perlu dilakukan menyusul adanya keluhan.

Berdasarkan informasi di lapangan, keluhan pertama tentang pengadaan barang berupa sepasang sepatu yang telah menjadi jatah bagi setiap anggotanya. Ada sejumlah pelajar anggota Paskibraka 2018 Kota Tangsel mendapatkan sepatu yang dipakai terasa ngoplak atau ukurannya kebesaran.

“Cuma ada dua pasang sepatu. Kemarin udah selesai masalah itu,” kata Abrar Fari, anggota Bidang SDM Purna Paskibra Indonesia Kota Tangsel ditemui kabar6.com di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (16/8/2018).

Ia jelaskan, nomor ukuran sepatu jenis kets dan pantofel seringkali berbeda.
Adapun ketidakcocokan nomor sepatu pantofel anggota Paskibra laki-laki kemaren karena pemiliknya biasa memakai ukuran 44.

“Tapi yang didapat 45. Ya udah ditukar lagi, persoalan teknis kecil itumah,” jelas Abrar.

Para pelajar anggota Paskibara juga mengeluhkan sejak pemusatan latihan dipindahkan saat memasuki pekan terakhir. Mereka tidak pernah mendapatkan pake menu makan siang.**Baca juga: Blangko KIA di Tangsel Baru Tercetak 866 Keping.

Ditanya soal itu Abrar tak menampik. Peserta setiap harinya telah mendapatkan jatah makan pagi dan malam dari hotel penginapan. “Ya kalau siang di sini snack,” singkatnya.(yud)




Dewan Pendidikan Banten Dukung Gubernur Terapkan Pendidikan Gratis

kabar6.com

Kabar6-Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Banten, Dadang Setiawan menyatakan pihaknya mendukung penuh program Gubernur Banten, Wahidin Halim terkait pendidikan gratis.

Menurutnya, pernyataan Ketua Komisi V DPRD Banten, Fitron kepada media, sangat pesimis dan dapat menghambat progran pendidikan gratis.

“Pak Wahidin Halim sudah pernah melaksanakan program ini di Kota Tangerang dan itu berhasil. Seharusnya kita dukung ketika beliau memindahkan program pendidikan gratis ini ke provinsi,” ujar Dadang kepada kabar6.com, Rabu (1/8/2018).

Dadang meyakini, bahwa APBD Provinsi Banten cukup untuk mengcover dana pendidikan untuk SMAN dan SMKN se Provinsi Banten.

“APBD cukup pasti. Kita ini hanya perlu menganalisis kebutuhan sekolah saja, dari yang telah diberikan Pak Gubernur apa yang kurang? Dan, itu akan kami terus lakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa yang menjadi kekurangan saat ini justru terletak pada pihak SMKN.

“SMKN kebutuhannya lebih banyak dari SMAN, karena ada keperluan praktikum untuk kejuruan. Kami masih terus menganalisis dan bekerjasama untuk mengkalkulasi dengan Dinas Pandidikan dan Kebudayaan serta Bappeda Provinsi Banten,” katanya.

Terkait ekstra kulikuler yang tidak berjalan, Dadang justru balik bertanya. “Ekstra kulikuler yang tidak berjalan itu yang mana? Menurut saya tidak benar itu,” imbuhnya.**Baca juga: Dalil Sekolah Gratis di Banten Rusak Pendidikan?

Untuk itu, Dewan Pendidikan mengajak semua pihak bersama-sama optimis untuk mendukung program Gubernur Banten mengenai pendidikan gratis.**Baca juga: Diskusi Forum Komite Sekolah di Tangerang, Lawan Keputusan Gubernur Banten.

“Kami juga terus mendorong Pak Gubernur untuk segera menetapkan Peraturan Gubernur (Pergub) ini,” ujar Dadang lagi.(Res/Tim K6)




Diskusi Forum Komite Sekolah di Tangerang, Lawan Keputusan Gubernur Banten

kabar6.com

Kabar6-Diskusi Forum Komite Sekolah yang di gelar hari ini (31/7/2028) di RM Kawali, Modernland, Kota Tangerang, bertujuan untuk mengkomunikasikan ketidak sepihakan para Komite Sekolah dengan rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai sekolah gratis dan larangan menggalang dana dari wali murid lewat Komite Sekolah.

“Keputusan lisan dari Gubernur Banten yang harus kita lawan, karena membuat kita sangat luar biasa kesusahan. Seharusnya, Gubernur hadir agar bisa mengadu argumen dengan kita,” ujar Komite SMK Negeri 2 Tangerang, Ahmad Fathoni.

Ia mengatakan, bahwa kebutuhan sekolah saat ini bahkan belum memenuhi pelayanan minimal.

Sementara, Ahmad Fathoni menyebut, ucapan Gubernur Banten, Wahidin Halim kepada media beberapa waktu lalu mengenai sekolah gratis, tidak memikirkan kebutuhan sekolah seperti pembayaran guru honorer, biaya ekstra kulikuler, keamanan dan lain sebagainya.

“Intinya, jangan membohongi masyarakat dengan sekolah gratis, bagaimana bisa pendidikan lebih baik jika infrastruktur sekolah tidak berkembang,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa saat ini Kepala Sekolah (Kepsek) sedang kebingungan dalam mengelola dana.

“Mereka mau galang dana takut di pecat karena ancaman Pak Wahidin, tapi kalau tidak melakukan pungutan, dana mereka juga butuh, makanya kemudian mereka meminta bantuan ke komite. Kami bisa apa?,” ujarnya.**Baca juga: Wajah Tertancap Pedang, Pelajar di Tangsel Kritis.

Menurutnya, dalil sekolah gratis ini sangat menyesatkan, karena masyarakat mikirnya benar-benar gratis tanpa bayar sepeser pun.**Baca juga: Dalil Sekolah Gratis di Banten Rusak Pendidikan?

Padahal seharusnya seluruh komponen masyarakat harus saling bahu membahu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.(Res)




Aplikasi Matematika Ciptaan Ahmad Bisa Diunduh di Google Play

kabar6.com

Kabar6-Karya asli Ahmad Khalif Aqil Syafil, warga Tangerang yang menjuarai lomba sains di Hawai, Amerika Serikat dapat diunduh di google play.

Sejatinya, remaja berusia 16 tahun tersebut merupakan siswa di SMKN 2 Tangerang kelas II jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Dari kejeniusannya, Ahmad pun berhasil keluar menjadi juara dalam lomba bergengsi itu. Terlebih siswa berprestasi tersebut bisa memaparkan secata detail dan rinci mengenai terobosan terbarunya itu.

“Dia presentasi full menggunakan bahasa Inggris. Aplikasinya juga bisa langsung diunduh melalui google play store,” jelas Dedi Kurniadi selaku kepala sekolah SMKN 2 Tangerang, Minggu (29/7/2018).

Ia menerangkan, hasil penelitian anak didiknya ini menyita perhatian juri di Amerika Serikat. Sebab, Ahmad membuat aplikasi yang dapat menjawab atau memberikan solusi dari soal matematika.**Baca juga: Putra Tangerang Juarai Lomba Sains di Amerika Serikat.

“Aplikasi yang dibuat Ahmad ini bisa jawab soal matematika hanya sekitar lima detik saja,” jelas Dedi.(RAS)




Gandeng Dinkes, Tim Satgas TMMD Kampanye Waspada HIV/AIDS di SMAN 25 Sepatan

kabar6.com

Kabar6-Antisipasi menularnya HIV/AIDS, Tim Satgas TMMD non fisik Kodim 0510/Tigaraksa bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, melakukan penyuluhan kepada ratusan siswa siswi SMA Negeri 25 Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.

Penyuluhan dilakukan oleh Dr Defita dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, yang dilaksanakan di aula SMAN 25 Sepatan Timur, Kabupupaten Tangerang, Jumat (27/07/2018).

Dr Defita menyebyut, bahwa penyuluhan ini penting dan perlu dikembangkan, khususnya bagi para remaja atau pelajar SMA. “Masa remaja ini cukup rentan dalam pergaulan bebas terutama terhadap lawan jenis,” paparnya.

Lanjutnya, Ketidaktahuan tentang bahaya HIV/AIDS akan sangat rawan bagi anak-anak remaja. Intinya penyuluhan ini agar kalangan remaja terhindar dari penyakit yang bisa mematikan itu.

Dan, ujar Dr Defita, kasus HIV/AIDS ini dapat dikatakan seperti kasus gunung es, maka dibutuhkan peran serta semua pihak, terutama peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang penularan HIV/AIDS.

Dengan adanya penyuluhan ini, pelajar bisa memahami dan mengerti tentang bahayanya Virus HIV/AIDS.

Penyuluhan ini juga merupakan serangkaian kegiatan non fisik TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 102.**Baca juga: Jumlah Penderita HIV/AIDS di Pantura Tangerang Bertambah.

“Kegiatan penyuluhan HIV/AIDS kali ini, semoga bermanfaataat para siswa dan siswi SMAN 25 Sepatan Timur, sehingga dapat menekan penularan HIV,” jelas Kapten Inf Abdul Haris Danramil 10/Sepatan sebagai tuan rumah TMMD non fisik, Jum’at (27/7/2018).(Bam)

Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia.




Angka Pengangguran Tinggi, Gubernur Banten Imbau Pelajar Jangan Salah Pilih Jurusan

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengimbau para siswa SMA dan SMK, untuk tidak salah dalam mengambil jurusan.

ya, imbauan itu disampaikan menyusul angka pengangguran di Kota Tangerang yang mencapai 74.981 jiwa dan didominasi oleh lulusan SMA dan SMK.

Mantan Walikota Tangerang dua periode tersebut menerangkan, bahwa para calon siswa sekolah lanjutan tingkat atas harus memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan yang ada saat ini.

“Instruktur guru harus kompeten dan alat praktek harus diadakan. Atau, jurusan-jurusan multimedia sekarang sudah jenuh, kita ganti dengan jurusan kimia. Jadi jangan sampai salah jurusan,” jelas Wahidin di SMKN 2 Tangerang, Kamis (26/7/2018).

Selain itu, Wahidin juga akan menyediakan sekolah-sekolah kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena dalam hal ini SMA/SMK merupakan kewenangan Pemprov Banten.**Baca juga: Soal Pengangguran di Kota Tangerang, Begini Saran Gubernur Banten.

Dari data yang didapatkan, Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang mencatat sebanyak 74.981 orang yang berusia produktif saat ini berstatus pengangguran dan didominasi oleh lulusan SMK.(RAS)




Tolak Relokasi, Komite SMPN 1 Kosambi Surati Bupati Zaki

Kabar6-Komite SMPN 1 Kosambi melayangkan surat penolakan atas rencana relokasi gedung sekolah kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Surat yang ditandatangani Ketua Komite SMPN 1 Kosambi H. Aspuri ini secara kuhusus meminta Bupati Zaki agar membatalkan rencana pemindahan gedung sekolah yang berada tak jauh dari lokasi pabrik kembang api yang terbakar dan meledak hingga menewaskan puluhan pekerjanya baru- baru ini.

Pasalnya, rencana relokasi itu membuat warga keberatan dan terluka. Apalagi, relokasi itu akibat imbas dari terbakarnya gudang kembang api tersebut.

Surat yang dilayangkan pada 5 Desember 2017 ini mendapat respon dari Bupati Zaki.**Baca juga: Begini Kata Bupati Zaki Soal Rob Di Dadap.

Bahkan, dalam waktu dekat orang nomor satu di kota seribu industri ini berencana mengundang sejumlah pihak terkait, termasuk komite sekolah untuk duduk bersama guna mencari solusi terbaik atas rencana itu.**Baca juga: Warga Kosambi Tolak Relokasi SMPN 1 Lewat Spanduk.

“Nanti diundang komitenya,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, Kamis (7/12/2017).(Tim K6)




Warga Kosambi Tolak Relokasi SMPN 1 Lewat Spanduk

Kabar6-Warga Kosambi beramai-ramai menandatangani spanduk penolakan terhadap rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang ingin merelokasi SMPN 1 Kosambi.

Warga, khususnya alumni SMPN 1 Kosambi mengaku keberatan atas rencana pemindahan sekolah yang telah berdiri puluhan tahun teraebut.

“Warga menolak keras rencana pemindahan lokasi SMPN 1 Kosambi ini, karena sekolah ini sudah berdiri jauh sebelum adanya kawasan industri,” ungkap Sapri, salah seorang tokoh masyarakat Kosambi, kepada Kabar6.com, Kamis (7/12/2017).

Bahkan, kata dia, sejumlah pengurus Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kabupaten Tangerang, pada Jum’at (8/12/2017) besok, rencananya akan mendatangi sekolah yang berada tak jauh dari lokasi pabrik kembang api yang terbakar dan meledak hingga menewaskan puluhan pekerja tersebut.

Kedatangan mereka, guna memberikan dukungan kepada warga dan alumni SMPN 1 Kosambi serta meminta pemerintah agar mengurungkan niatnya.

“Seharusnya, Pemkab Tangerang melakukan kajian dan sosialisasi terlebih dahulu atas rencananya itu, jangan asal relokasi,” kata Anggota FKKS Kabupaten Tangerang yang juga mantan Anggota DPRD ini.**Baca juga: Begini Kata Bupati Zaki Soal Rob Di Dadap.

Senada dikemukakan Ketua FKKS Kabupaten Tangerang Nurfalah, pihaknya bersama sejumlah pengurus FKKS lainnya akan mengunjungi SMPN 1 Kosambi, guna memberikan support kepada warga terkait adanya rencana pemindahan sekolah tersebut.**Baca juga: Keren, PDAM Tirta Benteng Raih Penghargaan KIP.

“Ya besok kita kesana silaturahmi sesama pengurus komite dan nemberikan support moral aja bang, supaya tetap istiqomah menerima cobaan,” ujarnya.(Tim K6)