1

Pemprov Banten Kebut Laporan Anggaran Refocusing Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mempercepat penyusunan anggaran refocusing yang akan digunakan untuk penanganan Covid-19.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengaku, optimis Pemprov Banten bisa segera melaporkan ke Mendagri sebelum batas waktu tujuh hari sejak intruksi Mendagri diterbitkan 2 April 2020 lalu.

“Sebelum tujuh hari setelah ditetapkannya instruksi mendagri ini. Pemprov Banten akan segera melaporkan ke Mendagri atas hasil refocusing anggaran penanganan covid 19, dan saat ini masih on proses,” ujar Rina, kepada Kabar6.com, Minggu (5/4/2020).

Percepatan ini, kata Rina, juga untuk mencegah sanksi dari pemerintah pusat. Karena jika lewat batas waktu tujuh hari, kata Rina, daerah terancam akan dikenakan sansi oleh pusat. “Dana transfer ke daerah dan dana desanya akan di kenakan penurunan oleh pemerintah pusat” katanya.

**Baca juga: Bank Keliling dan Leasing, Dilarang Tarik Kreditan Di Desa Kubang Jaya Selama Corona.

Sebelum laporan anggaran diserahkan ke Mendagri, sambung Rina, harus lebih dulu memiliki Pergub.

Rina mengatakan, sebelum anggaran Refocusing ini disiapkan, Pemprov Banten juga sebelumnya telah merealokasi sejumlah anggaran  untuk keperluan penanganan covid-19 dengan total anggaran mencapai Rp 161 miliar. (Den)




Jelang Ramadan, Harga Sayur di Pasar Tigaraksa Mulai Naik

Kabar6.com

Kabar6 – Jelang datangnya bulan ramadan, harga sayuran mulai mengalami kenaik. Seperti yang terjadi di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang hampir seluruh harga sayur mengalami kenaikan.

Marni, salah satu pedagang sayur mayur di Pasar Tigaraksa mengatakan, kenaikan ini sudah mulai terlihat dari satu minggu yang lalu.

“Udah satu minggu harga sayur mulai pada naik. Naiknya sekitar 10 sampai 20 persen,” katanya saat ditemui di Pasar Tigaraksa, Minggi (5/4/2020).

Marni juga mengaku tidak berani membeli sayuran terlalu banyak dari pasar induk. Pasalnya, selain harga sayur yang mulai merangkak naik, Marni khawatir dagangannya tidak habis lantaran sepi pembeli akibat wabah Virus Corona.

“Belum berani lagi setok sayuran soalnya sekarang pasar lagi sepi karena ada corona. Kalau belinya di setok takut banyak yang busuk dan akhirnya rugi,” ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa sayur yang mngalami kenaikan antara lain, bawang putih dari Rp 28 ribu menjadi Rp 40 ribu perkilogamnya. Kemudian cabai merah dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogramnya. Selain itu, kangkung dan bayam juga mengalami kenaikan rata-rata Rp 1000 per ikatnya.

**Baca juga: Peduli Kesehatan, Pengusaha Muda Asal Kirana Bagikan Masker Gratis.

“Kalau yang sudah kelihatan naiknya itu bawang-bawangan, cabai-cabaian, kol, kangkung dan bayam,” jelasnya.

Sementara itu, Adul pedagang ayam mengatakan sampai hari ini harga ayam masih tetap stabil dengan kisaran Rp 33 ribu perkilogramnya.

“Kalau sekarang belum naik paling minggu depan mulai naik,” pungkasnya. (Vee)




8 Seruan Wali Kota Tangerang Penggunaan Masker Cegah Corona

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menerbitkan surat seruan terkait penggunaan masker untuk mencegah penularan virus corona atau covid-19.

Salah satu isi surat nomor 2 tahun 2020 tanggal 5 Maret 2020 itu adalah meminta masyarakat Kota Tangerang menggunakan jenis masker kain minimal dua lapis yang dapat dicuci.

“Ya betul, pak WalikotaTangerang menggeluarkan surat seruan bernomor 2 tahun 2020. Ada delapan point seruan dalam surat itu,” kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Kota Tangerang Buceu Gartina saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (5/5/2020).

Berikut delapan point yang diserukan Walikota Tangerang dalam surat bernomor 2 tahun 2020 tentang Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Covid-19.

**Baca juga: Mendagri Tenggat 7 Hari Agar Daerah Segera Sampaikan Anggaran Refocusing.

1. Selalu menggunakan masker ketika berada atau beraktivitas diluar rumah tanpa kecuali.

2. Menggunakan jenis masker kain minimal dua lapis yang dapat di cuci.

3. Secara rutin mencucu masker kain yang dapat digunakan, dikerjakan tiap hari.

4. Tidak membeli dan atau menggunakan masker medis serta menyadari bahwa masker medis diprioritaskan untuk tenaga medis.

5. Dapat membeli atau membuat sendiri masker kain dua lapis sesuai kebutuhan.

6. Tetap mengutamakan berada di rumah, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan etika batuk dan bersin.

7. Bagi yang ingin membantu sesame warga, maka bantulah dengan mengadakan, memproduksi dan membagikan masker kain.

8. Bagi pengurus wilayah (Ketua RT, RW, Kader PKK, dan lain-lain), mengingatkan warga untuk selalu menggunakan masker di luar rumah. (Oke)




Perumahan di Jurang Mangu Timur Diberlakukan Karantina Wilayah

kabar6.com

Kabar6-Pergerakan masyarakat di sekitar Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dibatasi. Hal itu karena selama pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) masih banyak terlihat kerumunan warga.

“Kami membikin imbauan untuk RT maupun RW bukan untuk lockdown akan tetapi untuk membatasi keluar masuknya warga yang ada di perumahan,” ungkap Lurah Jurang Mangu Timur, Kamaludin, Minggu (5/4/2020).

Kamaludin menerangkan ketentuan di atas tertuang dalam surat edaran bernomor 005/24-Kel Jrt/IV/2020 tidak untuk mengkarantina wilayahnya.

Dimana pada point B di surat tersebut berbunyi ‘MENUTUP JALAN AKSES KELUAR MASUK WILAYAH JURANGMANGU TIMUR SELAMA 26 HARI, SEJAK TANGGAL 04 S/D 29 APRIL 2020:’

Kamaludin menjelaskan, surat itu adalah imbauan supaya corona tidak menyebar, dan juga bertujuan untuk memutus mata rantai.

Surat itu adalah untuk warga perumahan yang berada di wilayahnya, kemudian dirinya juga melihat masih banyak masyarakat belum mengindahkan imbauan Walikota Tangsel maupun Gubernur Banten

Jadi, lanjut Kamaludin, pihaknya akan tekankan lagi kepada RT agar jangan ada aktivitas apapun yang bersifat kerumunan atau sifatnya nongkrong-nongkrong warga, ataupun yang sifatnya kumpul-kumpul.

**Baca juga: Tunda Pencairan Anggaran Kegiatan, Ini Penjelasan Sekda Tangsel.

Maka dari itu pihaknya akan menutup akses keluar masuk dari luar hanya di jalan-jalan tertentu saja, sementara untuk jalan utama tidak.

“Surat itu cuma membatasi saja, misalnya jadwal di komplek dibuka dari jam 5 pagi sampai 11 malam sekarang dipercepat ditutupnya jadi jam 9 malam. Artinya biar masyarakat itu tidak keluar, dan tidak ada lock down lokal,” terangnya.(eka)




Selama Pandemi COVID-19, Pengguna Softlens Disarankan Memakai Kacamata

Kabar6-Ahli kesehatan tidak menyarankan Anda menggunakan softlens selama pandemi COVID-19. American Academy of Ophthalmology (AAO) menyarankan para pengguna softlens untuk sementara waktu beralih memakai kacamata demi kesehatan.

“Pertimbangkan untuk menggunakan kacamata lebih sering, terutama jika Anda cenderung sering menyentuh mata,” jelas Sonal Tuli, M.D., ahli oftalmologi sekaligus juru bicara AAO.

Menurut Sonal, melansir tempo.co, beralih ke kacamata bisa mengurangi iritasi dan memaksa Anda untuk berhenti menyentuh mata.

Senada, ahli oftalmologi dari Golden Gate Eye Associates di Pacific Vision Eye Institute, Amerika Serikat, bernama Kevin Lee, M.D., mengatakan telah merekomendasikan pasien pengguna softlens untuk menghindari memakainya sesering mungkin saat ini.

Menurut ahli oftalmologi pediatrik, Rupa Wong, M.D., orang yang memakai softlens cenderung lebih banyak menyentuh mata mereka, dan ini bisa membuat mereka lebih berisiko terkena infeksi mata.

“Mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi kornea dan konjungtivitis karena bakteri, parasit, virus, dan jamur,” kata Wong. ** Baca juga: Perhatikan Cara Membuang Masker Bekas Pakai yang Benar

Anjuran ini terutama untuk mereka yang tidak mempraktikkan higienis seperti tidur masih memakai softlens, tidak membersihkan softlens dengan benar, tidak mencuci tangan atau tidak memperhatikan masa pakai softlens mereka.

Kacamata setidaknya bisa melindungi mata Anda dari droplet atau tetesan air dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi SARS CoV-2. Walau memang, partikel virus masih bisa memasuki mata melalui sisi, bawah, atau atas kacamata.

“Itu sebabnya petugas kesehatan harus mengenakan pelindung wajah penuh saat merawat pasien COVID-19,” tambah Lee.(ilj/bbs)




Tunda Pencairan Anggaran Kegiatan, Ini Penjelasan Sekda Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan, Muhamad menunda pelaksanaan kegiatan, pencairan belanja daerah dan penyertaan modal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020.

Hal itu dijelaskan pada surat edaran 2 April 2020 bernomor: 443/1012/BAPPEDA, dan ditandatangani olehnya.

Walau bukan Walikota Tangsel, surat edaran tersebut dikeluarkan atas dasar dirinya selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang bertujuan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berhati-hati dalam membelanjakan anggaran daerah, yang mana saat ini Pemerintah sangat membutuhkan anggaran dalam rangka percepatan penanggulangan wabah Covid19.

Muhamad menerangkan, surat edaran tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan daerah di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19).

Muhamad menjelaskan, karena virus Corona semakin hari semakin meningkat, saat ini juga dirinya menghitung akan kebutuhan Alat Pengaman Diri (APD), operasional, sembako dan segala macamnya.

Sementara, dalam pendapatan juga sudah berkurang, PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari hotel dan restoran sekarang sudah tidak, dengan otomatis pajak juga tidak masuk, maka dari itu pihaknya hanya mengandalkan uang Kas Daerah yang sudah ada.

“Kalau semua nanti ngambil, bareng kita kasih, besok kejadian Covid-19 ini masih panjang, uang habis, mau bilang apa kita,” ujarnya. Sabtu (4/4/2020).

Dalam edaran tersebut, Muhamad menitik beratkan untuk pencairan anggaran seperti yang tertulis dalam surat edaran, agar tidak mengganggu keperluan OPD yang kegiatannya bersifat rutin.

“Saya menyikapi hanya beberapa poin saja, beberapa item saja, yang perjalanan dinas, makan minum, diklat, kalau masih bisa di tunda, tunda dulu, bukan berarti enggak boleh,” katanya.

**Baca juga: Jelang Puasa, Harga Komoditas di Tangsel Merangkak Naik.

Lebih lanjut, Muhamad menerangkan, Pemerintah Kota mengalokasikan anggaran sebesar 47 Miliyar yang bersumber dari APBD, untuk penanganan Covid-19 di Tangsel. Namun, dirinya belom dapat menyebutkan jumlah anggaran yang sudah terpakai.

“47 M itu yang di Dinas Kesehatan dari APBD, digunakan untuk penanganan Covid-19, dan penggunaannya kita sangat berhati-hati, kita minta dampingi Inspektorat, Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP), Kejaksaan,” tutupnya.(eka)




Korban Meninggal Covid-19 Banten, 25 PDP dan 18 Positif

Kabar6.com

Kabar6-Jumlah korban meninggal dunia akibat virus covid-19 di Provinsi Banten sensual 45 orang. Ada 25 orang diantaranya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sedangkan 18 orang lagi berasal dari pasien yang sebelumnya telah dinyatakan ositif covid-19.

Juru bicara covid-19 Provinsi Banten sekaligus kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramuji Hastuti mengatakan, data yang disampaikan pada website info corona Banten adalah data berdasarkan domisili pasien.

“Datanya berdasarkan domisil, yang benar-benar warga Banten baru dimasukan,” katanya, Sabtu (4/4/2020).

Sehingga total keseluruhan saat ini korban meninggal akibat Covid-19 di Provinsi Banten berjumlah 43 orang.

Demikian hal itu berdasarkan update info corona milik Pemerintah Provinsi Banten, yang disampaikan setiap harinya pukul 18:00 WIB.

Begitu juga untuk jumlah pasien PDP di Banten, saat ini jumlahnya mencaai 444 orang. Dimana, 380 orang diantaranya saat ini masih menjalani perawatan, 38 orang telah dinyatakan sembuh, sementara sisanya lagi telah 25 orang telah meninggal dunia.

Sedangkan untuk pasien potif covid-19, saat ini jumlahnya telah mencapai
122 kasus. Dimana, 94 orang masih dirawat, 10 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 18 nya lagi meninggal.

**Baca juga: Alumni Untirta Bagi-bagi Vitamin dan Handsenitizer Ditengah Pendemi Corona.

Untuk sebarannya sendiri untuk pasien PDP yang meninggal, 3 orang berasal dari Kabupaten Pandeglang, 4 orang dari Kabupaten Tangerang, 2 dari Kabupaten Serang, 3 dari Kota Tangerang, dan terakhir 13 dari Kota Tangsel.

Sedangkn untuk pasien positif covid-19 yang meninggal, 2 pasien postif berasal dari Kabupaten Tangerang, 7 orang berasal dari Kota Tangerang, sementara sisanya 9 nya lagi berasal dari Kota Tangsel.(Den)




Bupati Zaki: Keperluan Gak Penting Warga Jangan Keluar Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang, menyikapi serius kasus meninggalnya SWD (49), warga Green Savana CitraRaya yang diduga terjangkit virus corona atau covid-19.

SWD (49), diketahui meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten sekira Pukul 22.30 WIB, pada Kamis (2/4/2020) malam.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya akan segera menerjunkan tim untuk melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan perumahan Green Savana CitraRaya.

“Besok disemprot disinfektan,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, Jumat (3/4/2020).

Bupati Zaki menuturkan, dirinya mengimbau kepada seluruh warga agar senantiasa menjaga kesehatan dan menjaga jarak aman dalam berinteraksi dengan sesama.

“Bila perlu diam dirumah saja, jangan keluar rumah kalau enggak ada hal yang peting- penting banget,” katanya.

Diinformasikan, SWD, diketahui merupakan pasien rujukan dari RSU Metro Cikupa, Kabupaten Tangerang. Sebelumnya, warga RT04/05 Green Savana CitraRaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang ini mengalami sesak nafas dan demam tinggi.

SWD, sempat mendapat penanganan medis di RSU Metro Cikupa. Tak lama berselang ia kemudian dirujuk ke RSUD Banten.

**Baca juga: PDP Corona, Satu Keluarga di Green Savana Isolasi Mandiri.

Namun, setelah menjalani perawatan secara intensif di RSUD Banten nyawa SWD tak tertolong, hingga akhirnya jenazahnya dibawa oleh petugas medis menggunakan ambulan langsung ke tempat pemakaman umum di kawasan Mekar Asri Panongan.

Proses pemakaman pun dilakukan tanpa dihadiri kerabat maupun warga tempat ia tinggal.(Tim K6)




PDP Corona, Satu Keluarga di Green Savana Isolasi Mandiri

Kabar6.com

Kabar6-Istri dan kedua anak korban meninggal diduga terjangkit virus corona atau covid-19 di Green Savana CitraRaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri dirumahnya.

Merujuk pada hasil pemeriksaan tim medis, ketiganya akan diisolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

“Meski hasilnya negatif, ketiga orang dekat korban harus mengisolasi diri selama 14 hari kedepan,” ungkap Camat Panongan Rudi Lesmana, kepada Kabar6.com, saat meninjau langsung kerumah korban, Sabtu (4/4/2020).

Dijelaskan Rudi, selama masa isolasi istri dan kedua anak korban akan disuplai bahan makanan dan minuman dari pemerintah kecamatan Panongan.

**Baca juga: Petugas Puskesmas Panongan Pakai APD Periksa Satu Keluarga.

Ativitas ketiganya akan terus dipantau oleh petugas dari kecamatan Panongan.

“Saya imbau mereka untuk tidak beraktivitas diluar rumah. Kalau makanan nanti akan kami suplai,” katanya.(Tim K6)




Petugas Puskesmas Panongan Pakai APD Periksa Satu Keluarga

Kabar6.com

Kabar6-Tim medis dari Puskesmas Panongan, Kabupaten Tangerang melakukan pemeriksaan terhadap seluruh keluarga korban yang meninggal diduga terjangkit virus corona atau covid-19 di Green Savana CitraRaya, Sabtu (4/4/2020).

Tim medis berpakaian lengkap Alat Pelindung Diri (APD) berjumlah 3 tiga orang memeriksa sebanyak tiga orang kerabat dekat korban, yakni istri dan kedua anaknya.

“Berdasarkan hasilnya pemeriksaan istri dan kedua anak korban negatif covid-19,” ungkap petugas medis yang enggan ditulis namanya kepada Kabar6.com, pagi tadi.

Menurutnya, meski hasil uji laboratorium negatif istri dan kedua anak korban dianggap sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Untuk itu, mereka akan tetap menjalani isolasi mandiri dirumahnya selama 14 hari kedepan.

“Walaupun hasilnya negatif, mereka akan diisolasi dan dilarang untuk keluar rumah selama 14 hari,” katanya.

**Baca juga: Warga CitraRaya Tewas Diduga Covid 19, Bupati: Besok Green Savana Disemprot Disinfektan.

Pantauan Kabar6.com, dengan menggunakan sebuah mobil ambulan sejumlah petugas medis bersama Camat Panongan, Rudi Lesmana, Kepala Desa Ciakar Ibrahim dan jajaran turun ke rumah korban yang berlokasi di RT04/05 Green Savana Citra Raya.

Selain memeriksa kerabat dekat korban, para petugas medis juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah tetangganya.(Tim K6)