1

Cegah Penyebaran Covid19, Rumah Warga di Cikedal Disemprot Disinfektan

Kabar6.com

Kabar6- Team Siaga Pencegahan COVID-19 Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah warga di Kampung Kadu Badak, Desa Babaklor sebagai antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Puskesmas Cikedal Iwan Kurniawan, Camat Cikedal Deni Kurnia dan para petugas medis.

“Penyemprotan disinfektan dan sosialisasi guna untuk mencegah atau memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau COVID-19,” kata  Kapolsek Cikedal Iptu Oo Abdurohim, Rabu (15/4/2020).

Pada acara penyemprotan tersebut sebelumnya muspika Cikedal memberikan himbauan pada warga tentang pencegahan penyebaran COVID-19 serta aturan pemerintah sebagaimana Maklumat Kapolri. Tak hanya itu tim medis juga melakukan Rapid test terhadap dua warga dan hasilnya dinyatakan negatif.

Untuk itu, Oo mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama memerangi penyebaran COVID-19 yang saat ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan cara menjaga jarak aman dan tidak berkerumun sesuai dengan anjuran organisasi kesehatan dunia atau WHO.

“Jangan lupa gunakan masker untuk langkah pencegahan,”pintanya.

**Baca juga: Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Positif COVID-19.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak sungkan menyampaikan informasi agar team bisa segera bergerak untuk melakukan antisipasi. Warga Cikedal yang bekerja di luar Pandeglang atau Jabodetabek dan luar  di Luar Negeri diimbau  tidak mudik sebelum masa endemik penyebaran  COVID-19 tersebut dinyatakan selesai.

“Kami juga siap membantu masyarakat untuk melakukan antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, apapun bentuknya yang bersifat tindakan  pencegahan akan segera di respon, dimohon kerjasama dan dukungannya dari warga, perangkat desa jangan sungkan untuk memberikan informasinya,”tandasnya. (aep)




Serapan Anggaran Turun, DPRD Soroti LKPJ Walikota Tangerang 2019

Kabar6.com

Kabar6-Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo menyoroti serapan anggaran yang tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018. Serapan anggaran tahun 2019 terserap hanya 78,59 persen. Sedangkan tahun 2018 mencapai 81,41 persen.

“Ini menjadi perhatian,” ujarnya usai Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Tangerang 2019, Rabu (15/4/2020).

Gatot berharap perencanaan lebih matang dalam persiapan perencanaan pembangunan. Karena, kata Gatot, tahun depan Kota Tangerang lebih fokus pembangunan fisik seperti sport center, waduk-waduk sehingga perencanaan harus matangkan. ” Jangan sampai karena perencanaan tidak matang aktualisasi akhirnya tidak digunakan,” ujarnya.

Gatot menyebutkan lemahnya serapan anggaran tersebut diantaranya di Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kecamatan – Kecamatan.

“Karena ada bisa menyerap anggaran kelurahan itu. Ada yang 40 persen, 30 persen bahkan ada 20 persen. Termasuk pembebasan lahan juga,” kata Wakil Ketua I DPRD Turidi Susanto mendampingi Gatot Wibowo.

**Baca juga: Pemprov Banten Kebut Pergub PSBB Tangerang Raya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Kosasih saat membaca Keputusan DPRD terkait Rekomendasi LKPJ Walikota Tangerang 2019 sejumlah rekomendasi. Rekomendasi tersebut diantaranya urusan Pendidikan, urusan Kesehatan, urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), urusan Kesatuan Bangsa, urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Urusan Ketenagakerjaan, urusan Lingkungan Hidup, urusan Perizinan, urusan Pemberdayaan masyarakat dan Desa, urusan Perhubungan, urusan sekretariat pemerintah, urusan komunikasi dan informasi, urusan keuangan dan aset, urusan sosial, urusan kearsipan, urusan pemuda dan olahraga. (Oke)




8.317 Pekerja Informal di Banten Dapat Rp 600 Ribu Perbulan dari Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggelar program keselamatan 2020 dengan memberikan bantuan kepada para pekerja yang berkaitan dengan lalu lintas. Program yang bekerjasama dengan Bank BRI tersebut ditujukan kepada para pekerja informal yang pendapatannya terdampak virus Corona atau COVID-19.

Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Banten, Kombes Wibowo mengatakan sebanyak 8.317 orang di wilayah Polda Banten mengikuti program keselamatan 2020 ini. Para, pekerja informal ini terdiri dari pengemudi bus, taksi, angkot, ojek konvensional, kusir delman/sado, supir travel dan delman.

Mereka akan diberi bantuan sebesar Rp600 ribu per orang selama tiga bulan kedepan dalam bentuk tabungan bank BRI dengan difasilitasi kartu debit.

“Kita sudah mendata 2 minggu lalu dan kita sudah olah. Kegiatan ini belum mencakup semua (masyarakat) karena keterbatasan anggaran,” kata Wibowo kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).

Penyaluran tahap pertama akan dilaksanakan mulai hari ini. Sebelum mendapat bantuan mereka akan mendapat materi tentang tata-tata cara pencegahan COVID-19. Kemudian tahap kedua akan mendapat materi tentang keselamatan berlalu lintas dan tahap ketiga mereka akan mendapat materi tentang etika berlalu lintas.

Pemberian materi setiap kegiatan, pihaknya akan tetap memperhatikan standar operasional yang telah ditentukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan menjaga jarak. Materi akan disampaikan melalui tayangan video.

**Baca juga: Polda Banten Tangkap Wanita Muda Live Seks Berbayar.

“Program keselamatan ini merupakan kerjasama Polri dengan BRI yang bertujuan selain memberikan pengetahuan dan pelatihan yang paling utama adalah memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya pada saat pandemi,” katanya.

Disampaikan Wibowo, dalam masa pandemi ini, pekerja informal yang berkaitan dengan lalu lintas seperti pengemudi bus, sopir angkot hingga kusir delman sangat terdampak. Pembatasan kegiatan diluar rumah membuat pengguna jasa transportasi berturun drastis.

“Dalam kondisi dimana dampak Covid-19 menyentuh seluruh lapisan masyarakat, kami tergerak untuk membantu para pekerja informal yang terdampak langsung, sehingga mereka dapat terus bekerja melayani masyarakat dengan profesi masing-masing,” tandasnya. (Den)




DPRD Awasi Ketat Anggaran Penanganan Covid-19 di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Komisi III DPRD Kabupaten Lebak, memastikan, bakal mengawasi secara ketat realisasi penggunaan anggaran penanganan Covid-19.

“Semua anggaran hasil refocusing yang dilakukan Pemkab Lebak akan kami awasi secara ekstra ketat, karena ini BTT. Ini biasanya dengan dalih kemanusiaan dan sebagainya biasanya lemah dalam pengadministrasiannya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak, Acep Dimyati, saat dihubungi Kabar6.com, Rabu (15/4/2020).

Melihat anggaran hasil refocusing Pemkab Lebak, politisi PKB ini menilai, dibandingkan dengan daerah lain semisal Pandeglang dan Serang, anggaran yang direlokasi sudah cukup besar.

“Rp106 miliar refocusing dari APBD II dan Rp65 miliar refocusing Bankeu (Bantuan keuangan). Anggaran ini sudah cukup luar biasa, tinggal realisasi dan pengawasannya,” jelas Acep.

**Baca juga: Korban Banjir di Lebak Dipasok Beras dan Kebutuhan Bayi.

Anggaran yang sebegitu besar disiapkan untuk penanganan dan dampak Covid-19 seharusnya tepat peruntukan dan sasaran.

“Jangan sampai kita jor-joran mengeluarkan anggaran tetapi pada kenyataan realisasi di lapangan berantakan. Ini butuh pengawasan kita semua,” tandas Acep.(Nda)




Lebih Dari Setangah Masyarakat Banten Terancam Jadi Miskin

kabar6.com

Kabar6-Wabah virus corona atau covid-19 telah melumpuhkan sendi-sendi perekonomian dunia, termasuk masyaakat di Provinsi Banten.

Dimana, lebih dari setengahnya, terancam akan menjadi miskin karena disebabkan oleh virus covid-19.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Adi Wiryana mengatakan, berdasarkan perhitungannnya, akan ada 1.292.732 KK atau sekitar 51,8 persen dari total penduduk di Provinsi Banten yang terancam menjadi miskin karena disebabkan oleh virus corona.

Berdasarkan pengamatannya, pendemi covid-19 tidak hanya berdampak kepada masyarakat yang masuk kategori rentan miskin saja. Namun, banyak dari kalangan lainnya juga terkena dampaknya.

“Sebenarnya semua kita terdampak Covid-19 Hitungan kita akan ada 1.292.732 KK Banten jadi miskin. Jadi sekitar 51,8 persen yang dapat dibantu,” terang Adi, kepada Kabar6.com, Rabu (15/4/2002).

Oleh karena itu, dalam pemberian bantuan kepada masyarakat kedepan, diperlukan koordinasi dan pendataan yang matang agar tidak timbul kecemburuan atau konflik sosial di masyarakat saat pembagiannya dilapangan dan benar-benar tepat sasaran, dan juga harus betul-betul dipantau dengan sebaik mungkin.

Meski begitu, kata Adi, bantuan kepada masyarakat tersebut tidak sepenuhnya bisa diberikan, bergantung kemampuan anggaran serta kategori masyarakatnya yang benar-benar membutuhkan saja yang nantinya akan dibantu.

Sehingga, berdasarkan perhitungannya kembali, pihaknya memperkirakan hanya akan ada 40 persennya saja dari total penduduk di Provinsi Banten yang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah akibat ekonominya benar-benar perlu dibantu.

Dengan kata lain, sambung Adi, sedikitnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 2,1 triliun setiap bulannya untuk penanggulangan covid-19 kedepan untuk selanjutnya dibagi-bagikan kepada masyarakat karena terkena dampak.

“Ada 40 persen penduduk berpenghasilan rendah. Hitung-hitungan kita sekitar Rp 2,1 triliun per bulan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengatakan, sebanyak 670 ribu kepala keluarga (KK) akan mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akibat dampak covid-19.

**Baca juga: Buka Dapur Umum Covid-19, Polda Banten Bagikan 500 Makan Siang Tukang Becak dan Asongan.

Lanjut Adi, atas kondisi tersebut pihaknya memperkirakan bagi warga yang belum tercover APBD Provinsi Banten, kemungkinan nantinya akan ditanggung oleh APBD Kabupaten/ kota, dari realokasi Dana Desa yang bersumber dari APBN, dan dari bantuan pemerintah pusat.

“670 ribu mungkin hanya kota saja, sebab yang desa menggunakan dana desa,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Muhtarom belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP nya belum diangkat.(Den)




Pedagang Masker dan Satpol PP Adu Mulut di Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Seorang pedagang masker yang berjualan di kawasan Balong Ranca Lentah Rangkasbitung terlibat adu mulut dengan petugas Satpol PP, Rabu (15/4/2020). Adu mulut terjadi saat petugas melarang pedagang berjualan di lokasi itu.

“Pak, ini peraturan jam 4 sore pak boleh berjualan di sini, contohkan dengan (Pedagang) yang lain lah pak. Semua pedagang juga jualan di sana,” kata petugas sambil menunjuk seberang jalan.

“Kan dibilangin lagi beresin dulu, belum selesai,” jawab pedagang tersebut.

Emosi petugas terpancaing lantaran pedagang mengeluarkan ucapan kasar.

“Bapak tadi udah pindah ke sana. Pedagang semua di sana, ngapain bapak sendirian di sini,” kata petugas lagi.

“Atuh ngeberesin dulu, itu kan panas tau enggak panas,” jawab pedagang. “Cari yang dingin,” timpal petugas.

Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Lebak Asep Didi, mengatakan, peneguran terhadap pedagang yang berjualan tidak pada lokasi yang diperbolehkan memang dilakukan secara rutin.

“Karena kawasan itu merupakan zona kuning yang artinya pedagang baru boleh berjualan mulai pukul 16.00 WIB,” kata Asep.

**Baca juga: Positif Covid-19, Dokter RSUD Adjidarmo Lebak Diduga Terpapar di Jakarta.

Asep menyebut, karena pedagang tersebut membandel, petugas terpaksa melakukan tindakan tegas agar pelanggaran yang sama tidak dilakukan pedagang lain.

“Agar tercipta kondisi yang tertib di Rangkasbitung. Kami menyadari di pandemi Corona mempengaruhi ekonomi, tapi kami berharap pedagang tetap mematuhi aturan dan imbauan pemerintah yakni physical distancing,” tuturnya.(Nda)




Buka Dapur Umum Covid-19, Polda Banten Bagikan 500 Makan Siang Tukang Becak dan Asongan

Kabar6.com

Kabar6-Sebagai langkah membantu masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, Polda Banten Mendirikan Dapur Umum dengan Menggunakan Mobil Dapur Lapangan Sat Brimob Polda Banten untuk menyediakan Makan Siang Bagi Warga Terdampak.

Kemudian, Personil Polwan Polda Banten berkeliling Kota Serang dengan mengendarai kendaraan patroli membagikan 500 nasi bungkus kepada tukang becak dan ojek, pedagang asongan di enam titik wilayah dikota Serang, selain itu giat juga di iringi dengan pengeras suara untuk memberikan edukasi serta sosialisasi pencegahan virus atau wabah corona. Selasa (14/04/2020)

Kapolda Banten, Irjen Pol Drs. Agung Sabar Santoso mengatakan, kegiatan bhakti sosial ditujukan pada masyarakat pekerja berpenghasilan harian, seperti tukang ojek, becak dan asongan,. “Personil Polda Banten membagikan 500 nasi bungkus di enam titik di wilayah kita serang, ungkap Sabar Santoso.

Selain itu himbauan kepada masyarakat agar bekerjasama untuk sama-sama mencegah penyebaran covid-19 yang saat ini mewabah di Indonesia.

Selain itu Kabid Humas Polda Banten Edy Sumardi menjelaskan, bahwa penggelaran dapur umum lapangan ini sebagai bentuk empati polri dalam dampak sosial yang dialami masyarakat pekerja harian.

**Baca juga: DPRD Banten Sebut PSBB Tak Efektif Muncul Masalah Baru.

Selain itu Edy menghimbau masyarakat jangan panik apabila ada indikasi terjangkit Covid-19 agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi yang jelas dan jangan mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Kurangi kegiatan diluar rumah yang tidak perlu, hindari kerumunan Serta tetap selalu jaga kebersihan serta mengkonsumsi makanan sehat agar terhindar dari Covid-19”. Kata Edy.(Den)




Perusahaan di AS Tawarkan 575 Bunker untuk Berlindung dari Pandemi COVID-19

Kabar6-Jika selama ini orang lebih memilih tinggal di rumah untuk isolasi diri, sebuah perusahaan di Amerika Serikat (AS) menawarkan hal berbeda yang bisa menjadi pengalaman tak terlupakan.

Perusahaan Vivos, melansir thesun, menyulap bekas bunker militer yang terbuat dari beton dan baja, di Dakotathree Selatan, menjadi tempat tinggal sementara bagi mereka yang ingin berlindung dari pandemi COVID-19. Ada 575 bunker di tempat penampungan militer yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan bom dan amunisi hingga 1967 itu.

Tempat ini menawarkan sesuatu yang berbeda karena memiliki sumber daya sendiri yaitu solar, angin, generator diesel dan air yang mengalir. Tidak hanya itu, tempat ini juga memiliki makanan kering dan makanan kaleng yang cukup untuk bertahan setidaknya selama dua tahun.

Dalam website Vivos disebutkan, memiliki bunker itu sebagai rencana cadangan untuk kemanusiaan. Mereka yang berminat harus mengeluarkan uang sebesar sekira Rp554 juta untuk mendapatkan sebuah bunker dalam bentuk shell dan dapat diubah sesuai keinginan pemiliknya.

Dibutuhkan biaya sekira Rp475 juta hingga Rp2,3 miliar untuk merenovasi bunker tersebut dengan beberapa kamar mandi mewah, ruang tamu, dan kamar tidur yang nyaman.

Dalam website juga terlihat beberapa bunker bisa dijadikan layaknya hotel bintang empat yang memiliki gym, kolam renang, bioskop dan bar. ** Baca juga: Tak Sengaja Pencet Tombol, Pria Tua Ini Terlempar dari Jet Tempur

Penjualan bunker milik mereka, menurut Vivos, naik 500 persen dibandingkan tahun lalu, dan orang-orang yang bertanya telah meroket 1.000 persen didorong oleh ketakutan akan pandemi COVID-19.

Karena itulah, perusahaan ini merencanakan situs baru di Jerman dan Asia.(ilj/bbs)




Anggaran Perubahan Penanganan Corona di Kota Tangerang Belum Diperbarui

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut perubahan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 Kota Tangerang hanya sebesar Rp. 221,9 Miliar.

Nominal itu berbeda dengan apa yang disampaikan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah yang menyatakan anggaran penanganan virus corona di wilayahnya sebesar Rp241 Miliar.

“Kota Tangerang sampai dengan saat ini terekam Rp 221.9 Miliar,” ujar Plt. Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Mochamad Ardian Noervianto kepada wartawan (14/4/2020).

Ia mengatakan, pihaknya akan melihat kapasitas fiskal dari setiap daerah dengan memperhatikan surat keputusan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Keuangan (Menkeu) nomor : 119/2813/SJ, nomor : 177/ KMK.07/2020.

SKB dua menteri sendiri berisikan tentang percepatan penyelesaian anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2020 dalam rangka penanganan corona serta pengamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus memantau setiap daerah untuk melaksanakan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Sebagai transparansi penggunaan anggaran,  kata dia, meminta agar Pemkot Tangerang mempublish seluruh anggaran yang telah terpakai agar masyarakat umum dapat ikut mengawasi.

“Sesuai UU 23 Tahun 2014 seharusnya anggaran tersebut bisa dipublish minimal dalam website-nya,” tegasnya.

**Baca juga: Polres Metro Tangerang Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Lapas.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman menjelaskan, anggaran penanganan virus corona di Kota Tangerang semula memang sebesar Rp221 Miliar. Namun, saat ini dilakukan penambahan hingga mencapai Rp245 ,9 Miliar.”Rp245 ,9 miliar memang tadinya Rp221 Miliar, ada kenaikan,” katanya.

Herman mengatakan, kenaikan itu disebabkan karena adanya penyesuaian tarif pada bantuan social safety net yang semula Rp500 ribu menjadi Rp600 ribu. Namun, Herman mengakui kenaikan itu belum dilaporkan kepada Kemendagri.  “Ya segera karena penyesuaian tarif aja ngikuti Kemensos,” tandasnya. (Oke)




Polresta Tangerang Bagikan Sembako untuk Ojek dan Sopir Angkot

Kabar6.com

Kabar6 – Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang Polda Banten memberi bantuan sembako untuk pengemudi ojek pangkalan dan sopir angkot di 3 lokasi yakni di kawasan Cibadak, Kecamatan Cikupa, di Flyover Balaraja, dan di Lampu Merah Balaraja, Selasa (14/5/2020). Kegiatan itu digelar sebagai bagian dari kegiatan Operasi Keselamatan Kalimaya 2020.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, bantuan bahan pokok yang disalurkan berasal dari sumbangan Bhayangkari Cabang Kota Tangerang. Menurut dia, selain ojek pangkalan dan sopir angkot, bantuan juga menyasar para lansia.

“Kegiatan dilaksanakan dengan cara memberikan langsung kepada warga sopir angkot dan ojek pangkalan yang berhak,” kata Ade.

Ade mengatakan, saat memberikan bantuan, disampaikan juga imbauan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, selalu menggunakan masker, rutin mencuci tangan, serta menjauhi kerumunan.

“Kami juga turut menyosialisasikan bahwa akan diberlakukan PSBB di Kabupaten Tangerang,” ujar Ade.

**Baca juga: Bupati Zaki Imbau Warga Patuhi Aturan PSBB.

Ade berharap, semua pihak meningkatkan kepedulian kepada sesama. Dalam situasi seperti saat ini, terang Ade, semua elemen harus bahu-membahu dan saling mengingatkan agar bersama mencegah penyebaran penyakit Covid-19.

“Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan bermanfaat dan imbauan yang disampaikan dapat dilaksanakan,” pungkasnya.(Vee)