1

Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Narkoba

Kabar6.com

Kabar6-Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta ungkap penyelundupan narkoba oleh empat warga Negara asing.

Dari hasil penggagalan penyelundupan narkoba oleh empat warga negara asing tersebut terdapat 2.035 pil ekstasi dan ditemukan 1.883 narkoba jenis methamphetamine dan 965 gram ketamine.

“Hasil penggagalan penyelundupan ini dari empat kasus,” kata Kepala Kantor Pelayanan utama Bea dan Cukai tipe C Bandara Soekarno-Hatta, Finari Manaan saat jumpa pers, Selasa (19/11/2019).

Kata Finari, dari empat kasus itu, tiga kasus dengan modus penyelundupan barang haram tersebut dititipkan pada barang milik penumpang.

“Satu modus lagi dilakukan melalui jasa pengiriman barang. Pelaku tersebut menggunakan modus yang berbeda untuk memuluskan aksinya untuk mengelabui petugas,” jelasnya.

Tersangka MA (62) wanita berkebangsaan Ghana nekat menyembunyikan narkoba jenis metaphetamine berbentuk kapsul seberat 800 gram di bagian dada dan celana dalam.

Terdapat 47 butir kapsul methaphetamine 800 gram. 20 butir disembunyikan di dada dan 27 butir di celana dalam.

Tersangka asal India CCR (62), pelaku membawa sabu didalam lipatan kain sari khas India yang dibawa bersama barang bawaan penumpang.

“Barang tersebut teridentifikasi X-Ray, petugas pun segera menemukan barang bawaan yang ditemukan Methamphetamine seberat 1,056 gram,” jelasnya.

Kasus lainnya, kecurigaan terhadap dua WNA asal China RB (28) dan HB (25). Petugas memeriksa barang bawaan dan menemukan pakaian wanita dan handuk sudah terjahit semua sisinya. “Dari pemeriksaan yang dilakukan, petugas menemukan Ketamine sebanyak 965 gram,” beber Finari.

Kasus terakhir, dengan modus pengiriman kargo dari Perancis, petugas menemukan dua papan kardus berisikan 2.035 butir pil berwarna.

“Setelah dilakukan tes uji narkotika terhadap pil berwana itu, terbukti positif Metilendioksimetamfetamina atau MDMA atau ekstasi,” paparnya.

**Baca juga: Ini Wilayah Berpotensi Angin Puting Beliung di Kota Tangerang.

Ditegaskan Finari, atas perbuatannya, keempat pelaku dijerat Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau pidana seumur hidup.

Finari Manaan menjelaskan, kasus tersebut terungkap berdasarkan sinergi Bea dan Cukai bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Bareskrim Polri, dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada bulan Oktober hingga November 2019.(Jic)




Polisi Tutup Kawasan Pantai di Prancis Setelah Temukan Paket Ratusan Kilogram Kokain

Kabar6-Polisi telah menutup kawasan pantai di bagian barat daya Prancis, setelah sebanyak ratusan kilogram paket kokain terdampar setiap hari yang berasal dari Samudra Atlantik.

Polisi memperingatkan, kokain yang ditemukan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan over dosis. Sejauh ini, melansir thelocal, polisi menemukan 872 kg paket kokain di sepanjang pantai lautan Atlantik. Pihak berwenang Prancis dan sejawat internasional sedang mencari tahu asal narkoba tersebut.

Diketahui, sejak Oktober lalu sudah sekira 900 kilogram kokain dan narkoba lain yang ditemukan. Pihak berwenang mengatakan, kokain yang ditemukan benar-benar murni, dengan kadar kemurnian 83 persen, dan memperingatkan warga yang menemukan untuk tidak menyentuhnya.

Sayangnya, peringatan ini tidak menghentikan beberapa warga mengambil paket-paket tersebut yang keseluruhan bernilai jutaan dolar. Inilah yang menyebabkan polisi menutup pantai dan mulai mengadakan patroli.

Philippe Astruc, jaksa penuntut kota Rennes di mana para petugas berkoordinasi melakukan pencarian, mengatakan mereka sudah menemukan 872 kg. Ini merupakan peningkatan tajam karena dua hari sebelumnya, baru 763 kg narkoba yang ditemukan.

“Pemantauan ketat sudah dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya petugas pabean, di sepanjang pantai Prancis,” kata kantor kejaksaan. “Dalam bentuk seperti sekarang ini, ini adalah produk yang sangat berbahaya yang bisa menyebabkan over dosis.”

Pihak berwenang Prancis, dan sejawatnya dari Eropa, serta dari Amerika Serikat berusaha memastikan mengapa narkoba ini terdampar. “Ada beberapa kemungkinan, namun pada saat ini kami berpikir bahwa kemungkinan besar ada masalah mekanik kapal pembawa atau adanya badai,” demikian penjelasan kantor Astruc.

Salah satu harian Prancis, Sud-Ouest, melaporkan di akhir pekan bahwa beberapa paket yang ditemukan di pantai Arcachon di Bordeaux Barat Daya bertuliskan ‘Diamante’ atau ‘Brillante’.

Paket kokain bertuliskan nama dilaporkan juga terdampar di Florida, ketika terjadi Badai Dorian September lalu. Data sebelumnya yang ada mengatakan, lebih dari 140 ton disita di Eropa sejak 2017. ** Baca juga: Kota Turramurra di Australia Berubah Pink Saat Terjadi Kebakaran

Kebanyakan ditangkap di Belgia dan Spanyol, yang merupakan pintu pelabuhan utama masuk ke Eropa. Dijelaskan, kemurnian kokain ini semakin tinggi dalam 10 tahun terakhir.(ilj/bbs)




Pengobatan Unik, Seorang Pria AS Jalani Implan Otak untuk Atasi Kecanduan Narkoba

Kabar6-Gerod Buckhalter (33) menjadi pasien yang mengalami kecanduan akut opioid, obat golongan narkotika yang harus digunakan sesuai resep. Buckhalter lantas mendapatkan perawatan medis dengan melakukan implan otak.

Opioid ini mengandung tanaman opium seperti morfin, yang merupakan salah satu golongan analgesik atau narkotik. Buckhalter, melansir Independent, telah berjuang dari penyalahgunaan zat tersebut selama lebih dari satu dekade, dan sudah mengalami overdosis serta menjalani operasi. Awalnya, ia diberikan opioid saat mengalami cedera bermain sepak bola di usia 18 tahun.

Buckhalter menjalani operasi implan otak pada 1 November 2019 lalu, di Rumah Sakit Kedokteran Universitas Virginia Barat. Tengkoraknya dilubangi dan dimasukkan elektroda sebesar satu milimeter di area spesifik otak untuk mengatur implus, seperti kecanduan dan kontrol diri.

Saat alat itu masuk, tim dokter, psikolog, dan pakar kecanduan terus memantau kondisinya. Tindakan yang disebut stimulasi otak dalam (DBS) ini telah disetujui oleh Administrasi Makan dan Obat AS untuk mengobati berbagai kondisi, seperti parkinson, epilepsi, dan gangguan kompulsif obsesif.

Dalam DBS ini juga melibatkan banyak tim, termasuk ahli etika, psikologi, dan regulator. “Perawatan ini ditujukan untuk mereka yang gagal dalam perawatan lain, misal obat, terapi perilaku, ataupun intervensi sosial. Kecanduan itu adalah hal yang kompleks, sehingga jika otak kurang perawatan, lama-lama akan berubah dan menginginkan itu lebih banyak,” kata dr. Rezai.

Di Amerika Serikat sendiri, tingkat kematian akibat overdosis meningkat dan melibatkan opioid. Pada 2017, ada 49,6 kematian per 100 ribu orang. Dr. Rezai menyarankan agar penelitian terkait teknologi kesehatan seperti ini diperbanyak lagi. ** Baca juga: Demi Selamatkan Teman, Bocah 11 Tahun Asal Zimbabwe Ini Nekat Cukil Mata Buaya

“Kita perlu menemukan solusi, karena ini adalah situasi yang mengancam jiwa dan akan berdampak pada orang-orang terdekat kita. Namun, tindakan pembedahan ini memiliki risiko yang serius dan hanya bisa digunakan pada pasien dengan penyakit kronis,” urainya.(ilj/bbs)




WN Thailand Ditangkap Narkoba, Polres Tangsel: Masuk Sindikat Internasional

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel) menyebut bahwa kelima orang tersangka salah satunya Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand yang baru saja ditangkap karena membawa narkoba ini termasuk sindikat Internasional.

“Iya, masuk sindikat Internasional,” ujar Iptu Edy Supriyadi selaku Kasatres Narkoba Polres Tangsel di Mako Polres Kota Tangerang Selatan, Jalan Promoter 1, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kamis (31/10/2019).

Edy menjelaskan, pihaknya mendobrak pintu hotel yang berada di wilayah Cengkareng sebelum Chencira mendapat perintah dari Thailand.

**Baca juga: 5 Tersangka Pengedar Narkoba Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup.

“Sendiri dia baru ngeluarin sabu dari kelaminnya itu, kita langsung dobrak di hotelnya itu, dirinya sedang menunggu perintah dari Thailand, di Jakarta juga ada orang Thailand nya,” ungkapnya.

Senada diucapkan Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengatakan, pihaknya melihat tersangka ini adalah kurir dan ada orang yang mengendalikan.

“Sementara kita melihat bahwa tersangka ini adalah kurir, dan ada orang yang mengendalikan, kemudian dia ditugaskan membawa narkoba jenis sabu-sabu ini dari Thailand menuju Indonesia,” tutupnya.(eka)




5 Tersangka Pengedar Narkoba Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel) menyebut tersangka Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand Chencira Aehitanon sebagai kurir. Chencira bersama 4 tersangka lain terancam penjara seumur hidup.

Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan mengatakan, para tersangka dikenakan pasal 114, pasal 112 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

“Dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama seumur hidup, kemudian dikenakan denda paling sedikit Rp1 Milliar dan paling banyak Rp10 Milliar,” ujarnya kepada wartawan di Mako Polres Tangsel, Jalan Promoter 1, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kamis (31/10/2019).

Ferdy melanjutkan, pihaknya melihat tersangka ini adalah kurir dan ada orang yang mengendalikan.**Baca juga: Bawa 284 Gram Sabu dan 1,4 Kilo Ganja, Polres Tangsel Tangkap 5 Pengedar Narkoba.

“Sementara kita melihat bahwa tersangka ini adalah kurir, dan ada orang yang mengendalikan, kemudian dia ditugaskan membawa narkoba jenis sabu-sabu ini dari Thailand menuju Indonesia,” tutupnya.(eka)




Sabu Disimpan di Vagina, Polres Tangsel Tangkap WNA di Cengkareng

kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel) menangkap seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Thailand di salah satu hotel wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, dekat Bandara Soekarno-Hatta, karena membawa narkotika jenis sabu.

Yang menarik perhatian dari penangkapan tersebut, sabu seberat kurang lebih 500 gram itu disimpan di vaginanya.

“Pelaku kedapatan membawa sabu seberat hampir 500 gram, ini menarik karena pelaku memasukan barang tersebut di kemaluannya. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut atas pengungkapan sebelumnya,” ujar Iptu Edy Suprayitno selaku Kasatres Narkoba saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com. Rabu (30/10/2019).

Edy menjelaskan, berdasarkan pengembangan, pihaknya juga berhasil mengamankan kedua pelaku lainnya.

**Baca juga: Mirip Kolam Ikan di Rumdin Walikota Tangsel, Harganya Rp390 juta.

“Pelaku CN termasuk kategori sebagai kurir. Dan kedua pelaku lain membawa barang bukti ganja seberat 1,5 kilo,” ungkapnya.

“Total pelaku semuanya adalah 3 orang, 1 WNA asal Thailand. Itu adalah hasil dari perkembangan sebelumnya, kita mendapatkan 2 pelaku dan ganja 1,5 kilo, untuk lebih jelasnya kita tunggu rilis besok ya,” tutupnya.(eka)




Tiga Bulan, Polres Lebak Ungkap 21 Kasus Narkotika

Kabar6.com

Kabar6-Dalam kurun waktu tiga bulan di tahun 2019, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lebak berhasil mengungkap 21 kasus narkotika.

“Semoga tidak ada lagi yang ditangkap. Melihat jumlah tersebut, Lebak ini sangat rawan peredaran narkoba,” kata Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto, di Mapolres Lebak, Rabu (30/10/2019).

Wendy memastikan, pemberantasan peredaran narkotika di wilayah Lebak akan dilakukan dengan maksimal.

“Pengungkapan akan dilakukan sampai tuntas. Kami akan kejar dan tangkap pelaku-pelaku pengedar narkoba,” tegas Wendy.

Kasat Narkoba Polres Lebak AKP Asep Jamaludin menyebut, 21 kasus yang diungkap didominasi narkotika jenis sabu, ganja kemudian obat-obatan keras golongan G tanpa izin edar serta bubuk zenith.

“Dengan jumlah tersangka 21 TKP dan 26 tersangka,” ucap Jamal.**Baca juga: Tak Lunas PBB-P2, Bupati Lebak Ancam Coret Bantuan Keuangan ke Desa.

Jamal merinci 7 kecamatan yakni Rangkasbitung, Cileles, Wanasalam, Malingping, Cibeber, Banjarsari dan Cipanas merupakan wilayah rawan peredaran ganja dan sabu.(Nda)




Ngeri! Mafia Narkoba Meksiko Gunakan ‘Altar Setan’ Agar Kebal Peluru

Kabar6-Polisi Meksiko menyebutkan, kelompok kartel narkoba ‘La Union Tepito’ menggunakan ‘altar setan’ sebagai ritual agar para mafia tersebut kebal terhadap peluru.

Laporan itu muncul, melansir lipstickalley, setelah polisi menemukan altar setan di Tepito, Mexico City, yang berisi lebih dari 40 tengkorak dan janin dalam toples di bawah simbol setan. Selama penggerebekan, polisi juga menangkap 31 orang yang diduga sebagai anggota Kartel La Union Tepito.

Menurut laporan polisi, altar tersebut dibuat dengan simbol tokoh-tokoh yang merujuk pada iblis, serta topeng dan stoples lumpur yang berisi sisa-sisa janin manusia. Polisi juga menemukan tengkorak berlumuran darah di altar itu.

Seorang penduduk setempat mengklaim, anggota kartel narkoba melakukan ritual setan setiap tiga hari agar menjadi kebal terhadap peluru. Di lokasi penggerebekan, juga terdapat bangunan dengan mezbah di sebelah kanan.

Di mezbah (tempat korban dipersembahkan) tersebut ada dinding yang dicat penuh simbol termasuk piramida dengan tangan di atasnya, benda langit dan kepala seekor kambing dengan heksagram di antara tanduknya.

Foto-foto altar setan itu telah dipublikasikan media lokal. Pihak berwenang sedang menyelidiki temuan itu untuk mengetahui berapa banyak korban yang dibunuh di tempat tersebut dan siapa para korbannya, serta di mana saja sisa tubuh para korban.

Penyelidik juga menemukan pisau, 40 tulang rahang, janin, dan 30 kaki maupun tulang lengan di lokasi penggerebakan. Kantor Jaksa Agung masih mencoba memastikan apakah janin yang ditemukan itu janin manusia atau bukan.

Diketahui, Tepito yang berlokasi di utara pusat ibu kota, telah lama dikenal sebagai sarang aktivitas komersial terlarang. Dari 31 tersangka kartel narkoba yang ditangkap, sebagian besar telah dibebaskan oleh hakim setempat.

Namun langkah hakim itu dianggap sebagai sebuah kemunduran bagi pemerintah yang telah berjuang untuk mengatasi kekerasan geng narkoba. ** Baca juga: Rongsokan Ferrari 458 Dijual Seharga Rp3,8 Miliar

Dalam penggerebekan, polisi menyita dua laboratorium yang digunakan untuk memproduksi obat-obatan sintetis, 50 kg (110 pon) bahan kimia, lebih dari dua ton ganja dan 20 kg kokain. Selain itu, sejumlah uang, peluncur roket dan granat juga disita.(ilj/bbs)




Pencegahan Narkoba, Penghuni Lapas Pemuda Tangerang Ikuti Psikososial

Kabar6.com

Kabar6-Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang (Lapas Pemuda Tangerang) mengikuti kegiatan psikososial.

Psikososial merupakan rehabilitasi sosial yang mengajarkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melakukan pelepasan emosi negatif, membangun kembali image WBP akan masa depannya masing-masing.

“Kesemuanya dilakukan guna membangkitkan kesadaran mereka akan bahayanya narkoba bagi otak,” ujar Pelaksana tugas Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Johannes.

Kabar6.com
Pencegahan Narkoba, Penghuni Lapas Pemuda Tangerang Ikuti Psikososial.(Vee)

Johannes mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Pemuda dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan WBP.

Johannes berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Karena ini merupakan salah satu langkah untuk membebaskan mereka dari belenggu narkoba atau napza.

Kabar6.com
Pencegahan Narkoba, Penghuni Lapas Pemuda Tangerang Ikuti Psikososial.(Vee)

“Kami rasa kegiatan ini positif untuk peserta rehabilitasi sosial supaya mereka bisa terbebas dari narkoba. Kami juga sangat mengapresiasi Tim Kanwil yang telah meluangkan waktunya untuk melaksanakan kegiatan ini di rumah kami, Lapas Pemuda Tangerang,” kata Johannes.

**Baca juga: Klinik Bantuan Hukum Segera Hadir di Lapas Pemuda Tangerang, Begini Persiapannya.

Kegiatan ini digelar pada Senin siang (21/10/2019) di Klinik Lapas Pemuda Tangerang. Dipandu oleh Tim Pelayanan Tahanan Kesehatan, dan Rehabilitasi Kanwil Kemenkumham Banten dan dr. Wibisono selaku Dokter di Klinik Lapas Pemuda Tangerang. (Vee)




Dona Maria, Bos Wanita Geng Narkoba Asal Brasil yang Perintahkan 100 Pembunuhan

Kabar6-Seorang wanita bernama Jasiane Silva Teixeira, atau lebih dikenal dengan Dona Maria (31), menjadi salah satu bos geng narkoba paling ditakuti di Brasil. Polisi berhasil menangkap Dona yang telah memerintahkan 100 pembunuhan sekaligus penyelundupan senjata.

Dona, melansir mirror.co.uk, diyakini polisi sebagai bos geng narkoba terbesar di negara bagian Bahia. Wanita itu juga telah membeli senapan mesin dan granat untuk pasukannya yang disebut menakutkan. Ia ditangkap saat berada dalam sebuah restoran di kota Biritiba Mirim, negara bagian Sao Paulo.

Menurut laporan media setempat, Dona diburu karena perampokan, perdagangan narkoba, perdagangan senjata dan pemalsuan.

Wanita itu termasuk orang yang paling dicari di Bahia, dengan salah satu korbannya diduga termasuk petugas lembaga pemasyarakatan yang tewas di penjara Jerique pada 2009 lalu.

Penyelidik percaya, Dona memberikan senjata untuk pembunuhan kepada pasangannya, Bruno de Jesus Camilo, di penjara ketika pria itu menjalani hukuman penjara atas tuduhan perdagangan narkoba. Camilo tewas pada 2014, dan Dona diduga mengambil alih pengendalian operasi perdagangan narkoba.

Dona pun diduga bekerja dengan penyelundup narkoba lain dari Rio de Janeiro untuk mengambil kendali perdagangan narkoba di tenggara negara bagian Bahia dan di negara bagian Minas Gerais.

Tahun lalu, sebuah pesawat dihentikan oleh polisi di kota Vitoria da Conquista di Bahia. Pesawat itu digunakan untuk mengangkut narkoba dan senjata dari Bolivia, Venezuela, Kolombia dan Peru. ** Baca juga: Sebuah Mobil Mewah Ditilang Polisi Karena Warnanya Bikin Silau

Tiga orang ditangkap saat itu, dan Dona akan dibawa ke negara bagian Bahia untuk diadili.(ilj/bbs)