1

Dikonsumsi Berlebihan, Makanan dan Minuman Ini Bisa Perburuk Suasana Hati

Kabar6-Ada berbagai jenis makanan dengan sejumlah kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh. Namun di sisi lain, apabila dikonsumsi secara berlebihan, tentu saja akan memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Salah satunya adalah memperburuk suasana hati atau mood. Melansir Huffpost, berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang apabila dikonsumsi secara berlebihan bisa memperburuk suasana hati:

1. Alkohol
Mengonsumsi alkohol secara teratur atau berlebihan dapat memperburuk suasana hati. Studi menunjukkan, alkohol memiliki beberapa dampak kesehatan jangka panjang.

2. Soda
Soda mengandung gula yang bisa diserap tubuh dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula yang diikuti oleh rasa lelah yang parah. Air putih dan teh adalah alternatif minuman yang lebih baik.

3. Kafein
Batasi konsumsi teh dan kopi berkafein karena dapat menyebabkan otak melepaskan dopamin dan serotonin. Mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan dapat menyebabkan iritabilitas, agitasi, dan kecemasan yang merupakan bagian dari suasana hati.

4. Makanan yang dipanggang
Cookies atau buah yang dipanggang dapat memperburuk suasana hati karena kandungan gulanya dengan cepat terurai menjadi glukosa dan memicu lonjakan, serta kehancuran gula darah.

5. Kentang goreng
Kentang goreng penuh dengan lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan garam berlebih. Pilihlah makanan yang dapat membantu otak menerima aliran bahan bakar secara lebih konsisten agar berfungsi dengan lebih baik.

6. Makanan olahan
Makanan olahan mengandung gula rafinasi, lemak jenuh, dan pengawet dalam jumlah besar. Selain itu, makanan olahan juga dikaitkan dengan dampak membuat tubuh cepat lelah.

7. Bagel
Bagel dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang kemudian diikuti dengan perubahan suasana hati. Cobalah beralih dengan mengonsumsi beras merah atau roti gandum.

8. Daging kemasan
Daging yang telah dipotong dan dikemas biasanya penuh dengan pengawet dan zat aditif yang dapat menghisap energi, menyebabkan perubahan suasana hati dan perut kembung. ** Baca juga: Hindari Sarapan dengan Beberapa Menu Ini

Suasana hati yang stabil membuat aktivitas harian Anda menjadi lancar.(ilj/bbs)




Konsumsi Buah Saat Sahur Berikan Sejumlah Manfaat Menyehatkan

Kabar6-Selama menjalankan ibadah puasa Ramadan, tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi dan vitamin agar tetap sehat dan tidak cepat lemas, yang bisa diperoleh dari buah-buahan.

Mengonsumsi buah-buahan, tidak hanya pada saat buka puasa, tetapi juga saat sahur. Melansir Womantalk, berikut manfaat yang bisa Anda peroleh apabila rutin mengonsumsi buah-buahan saat sahur:

1. Bantu tubuh tetap terhidrasi
Berpuasa selama seharian bisa membuat tubuh kita kekurangan cairan. Untuk itu, buah-buahan dapat membantu menjaga agar tubuh tetap terhidrasi karena memiliki banyak kandungan air.

2. Kenyang lebih lama
Buah-buahan dapat membantu agar puasa kita berjalan lancar. Caranya dengan memberikan rasa kenyang karena kandungan serat dalam buah-buahan yang Anda konsumsi.

Kandungan serat yang tinggi di dalam usus bisa membantu menjaga stabilitas kondisi perut sehingga membuat Anda kenyang lebih lama.

3. Tingkatkan energi
Tidak hanya memberikan rasa kenyang lebih lama, buah-buahan juga bisa menyediakan energi yang cukup untuk tubuh. Buah juga tergolong karbohidrat sehat untuk dikonsumsi saat sahur.

4. Tingkatkan mood
Buah mengandung glukosa alami, yang bisa membuat kita lebih aktif dan tetap bersemangat. Inilah kandungan yang membuat kita jadi lebih berenergi dan tetap produktif beraktivitas selama puasa. ** Baca juga: 5 Jenis Diet yang Diyakini Ampuh Turunkan Berat Badan

5. Jaga stamina dan kebugaran tubuh
Buah-buahan mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga membuat tubuh kita lebih bugar pada saat siang hari.

Nah, buah-buahan yang direkomendasikan baik dikonsumsi pada saat sahur maupun buka puasa antara lain apel, jeruk, dan pisang.(ilj/bbs)




Selama Karantina di Rumah, Penting untuk Mengatur Mood

Kabar6-Selain bekerja dari rumah, apa yang Anda lakukan selama di rumah saja? Sebuah studi baru menemukan, orang dengan depresi cenderung menggunakan kegiatan untuk membantu mengatur suasana hati mereka. Ini adalah sesuatu yang bahkan lebih sulit dilakukan selama pandemi COVID-19.

Penelitian tersebut, melansir Medicalnewstoday, meneliti sejumlah kegiatan yang dapat digunakan orang sebagai bentuk pengaturan suasana hati untuk mencegah depresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah orang dengan depresi cenderung merencanakan kegiatan mereka untuk pengaturan suasana hati.

Homeostasis yang tidak mencukupi, merupakan ‘kegagalan untuk menstabilkan suasana hati melalui kegiatan yang mengubah suasana hati’, seperti yang dikatakan penelitian ini, kemungkinan akan diperburuk oleh pilihan kegiatan terbatas yang tersedia selama penguncian.

“Ketika kita jatuh, kita cenderung memilih untuk melakukan hal-hal yang menghibur kita, dan ketika kita bangun, kita dapat melakukan kegiatan yang cenderung membuat kita jatuh. Namun, dalam situasi kami saat ini dengan COVID-19, penguncian, dan isolasi sosial, pilihan kegiatan kami sangat terbatas,” ungkap Guy Goodwin, Penulis studi senior dari University of Oxford di Inggris.

Secara global, lebih dari 264 juta orang mengalami depresi. Menurut National Institutes of Health (NIH), depresi berat adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang paling umum di Amerika Serikat.

NIH memperkirakan bahwa 17,3 juta orang, atau 7,1 persen dari populasi orang dewasa di negara itu, memiliki setidaknya satu episode depresi besar.

Untuk memastikan sejauh mana kurangnya pengaturan suasana hati merupakan faktor dalam depresi, Goodwin dan rekannya menganalisis sejarah 58.328 peserta, membandingkan mereka dengan suasana hati yang kurang baik (depresi) dan suasana hati yang tinggi. Tim ini termasuk orang-orang dari daerah berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi dalam kohort.

Secara khusus, para peneliti melacak sejauh mana orang menanggapi suasana hati mereka melalui pilihan kegiatan mereka sepanjang hari. Mereka menemukan hubungan yang signifikan antara jarang atau tidak pernah mempraktikkan bentuk pengaturan suasana hati dan depresi ini.

Secara khusus, dalam simulasi komputer, para peneliti menemukan bahwa regulasi suasana hati yang tidak memadai memprediksi episode depresi yang lebih sering dan lebih lama.

Orang-orang yang secara proaktif memilih urutan kegiatan yang mereka lakukan cenderung memiliki suasana hati yang rendah. ** Baca juga: 4 Hal yang Disarankan Agar Tidak Merasa Lemas Saat Berpuasa

“Penelitian kami menunjukkan peraturan suasana hati yang normal ini terganggu pada orang dengan depresi, memberikan target langsung baru untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan perawatan baru untuk membantu orang dengan depresi,” demikian catatan Goodwin.

Para penulis penelitian mengusulkan bahwa memberikan saran kegiatan yang ditargetkan dengan baik untuk orang dengan depresi dapat membantu mereka mengatur suasana hati mereka dan mencegah episode depresi.

Karena pengobatan hanya bekerja untuk sekira 50 persen orang dengan depresi, ini dapat mewakili arah baru yang penting untuk pengobatan.

“Dengan melatih orang untuk meningkatkan homeostasis suasana hati mereka sendiri, bagaimana seseorang secara alami mengatur suasana hati mereka melalui pilihan kegiatan mereka, kita mungkin dapat mencegah atau lebih baik mengobati depresi,” ungkap Maxime Taquet, penulis utama studi.

“Ini mungkin menjadi penting pada saat terkunci dan isolasi sosial, ketika orang lebih rentan terhadap depresi dan ketika pilihan kegiatan tampak dibatasi.”

Dalam menganalisis sejarah para peserta, para peneliti juga menemukan bahwa jenis kegiatan yang dilakukan para peserta yang mengatur suasana hati mereka bervariasi tergantung pada tingkat pendapatan mereka.

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, orang lebih cenderung memilih olahraga untuk pengaturan suasana hati. Dalam populasi berpenghasilan rendah, individu lebih cenderung memilih kegiatan keagamaan.(ilj/bbs)




Bagaimana Mengetahui Anda Sedang Mengalami Stres?

Kabar6-Stres dapat mempengaruhi berbagai hal dalam diri Anda, mulai dari pikiran, perasaan, perilaku, dan bahkan kesehatan. Stres berkepanjangan yang tidak segera ditangani dapat mengganggu kesehatan, dan merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan bahkan obesitas.

Stres juga dapat menimbulkan berbagai gejala pada tubuh, emosi, dan bahkan perilaku Anda. Gejala stres yang dapat ditemukan pada tubuh, melansir dokter.id, adalah sakit kepala, nyeri otot, nyeri dada, dan rasa lelah. Kemudian gangguan pencernaan, rasa tidak enak di perut, sulit tidur, serta penurunan gairah seksual.

Sementara gejala stres yang dapat ditemukan pada emosi adalah:
1. Rasa cemas dan gelisah
2. Berkurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian
3. Menurunnya motivasi atau keinginan untuk melakukan sesuatu
4. Mudah marah
5. Mood berubah-ubah
6. Rasa sedih yang semakin lama dapat menyebabkan depresi

Selain beberapa gejala di atas, stres juga dapat mempengaruhi nafsu makan. Beberapa orang mengalami penurunan nafsu makan, sedangkan yang lainnya mengalami peningkatan nafsu makan. Jadi, stres seringkali berhubungan dengan obesitas, yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan Anda.

Stres juga dapat memperburuk kebiasaan merokok dan minum alkohol. Saat dilanda stres, Anda akan merokok dan minum alkohol lebih banyak daripada biasanya, untuk melupakan permasalahan yang ada.

Pada remaja atau usia muda, tekanan hidup, pergaulan, dan kurangnya perhatian orangtua dapat membuat anak terjerumus ke penggunaan obat-obatan terlarang.

Solusinya, lakukan olahraga, tidur cukup, diet sehat, atau melakukan kegiatan yang disukai, sehingga dapat membantu mengurangi stres. ** Baca juga: Begini Maksud Jaga Jarak Sosial dan Isolasi Mandiri

Apabila stres tidak berkurang setelah mencoba beberapa hal yang telah disebutkan tadi, segeralah berkonsultasi pada dokter untuk mencari penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.(ilj/bbs)




Cara Berjalan Dapat Pengaruhi Mood Anda?

Kabar6-Setiap orang memiliki cara berjalan yang berbeda-beda. Nah, sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada menemukan bahwa hanya dengan mengubah cara berjalan, maka Anda pun akan merasa lebih bahagia.

Para peneliti, melansir Menshealth, meminta sekelompok orang untuk mengubah gaya atau cara berjalannya menjadi gaya berjalan ‘sedih’, di mana para peserta pada kelompok ini diminta untuk berjalan dengan membungkuk, bahu mengarah ke depan, dan tidak terlalu banyak mengayunkan tangan.

Sementara itu, para peneliti pun meminta kelompok peserta penelitian lainnya untuk berjalan dengan gaya ‘bahagia’, di mana gerakan mengayunkan tangan lebih banyak, bahkan sambil sedikit melompat-lompat. Setelah mengubah gaya berjalan, para peneliti pun meminta para peserta penelitian untuk melakukan sebuah pemeriksaan daya ingat.

Hasilnya, para peserta penelitian yang diminta berjalan dengan gaya sedih lebih banyak mengingat kata-kata negatif dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya yang diminta untuk berjalan dengan gaya bahagia. ** Baca juga: Yuk, Mulai Lakukan Diet Sehat

Perubahan apa yang diingat seseorang ini sangatlah penting karena hal ini turut berperan dalam timbulnya gejala depresif. Seseorang yang sedang mengalami depresi cenderung untuk mengingat berbagai kejadian negatif dan memfokuskan perhatian mereka pada kejadian tersebut, yang membuat mood mereka menjadi buruk.

Para peneliti menduga, dengan mengubah gaya berjalan atau cara seseorang bergerak, maka hal ini dapat mempengaruhi bagaimana otak Anda memproses suatu informasi. Jadi, apabila Anda ingin memperbaiki mood yang sedang buruk, ubahlah gaya berjalan Anda, sehingga akan merasa lebih baik.(ilj/bbs)




Pola Makan yang Tepat Bisa Bantu Tingkatkan Mood

Kabar6-Tidak hanya mempengaruhi tubuh, makanan sehat juga bisa berdampak pada mood seseorang, lho. Jadi, apabila Anda sedang menjalani program diet, maka aturlah pola makan dengan cara yang tepat.

Diet dengan mengonsumsi makanan tinggi lemak, risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular akan lebih besar. Sementara diet rendah kalsium juga akan berisiko mengalami osteoporosis.

Memilih makanan yang akan dikonsumsi, sangat penting dilakukan, karena neurotransmitter atau utusan otak ini akan menyampaikan informasi ke seluruh otak. Zat ini berperan dalam memicu, mengatur, mengintensifkan atau mengurangi suasana hati dan reaksi kita terhadap situasi. Bahkan, mempengaruhi makanan yang dikonsumsi.

Neurotransmitter bergantung pada lemak sehat dan karbohidrat kompleks, vitamin, mineral dan protein. Ketika neurotransmisi menjadi tidak normal, atau tingkat transmitter terlalu tinggi dan terlalu rendah maka akan mempengaruhi suasana hati, perilaku atau masalah berpikir.

Hal ini terjadi karena sel-sel otak kita tidak dapat secara akurat menyampaikan apa yang terjadi, menyebabkan respon yang tidak sesuai pada situasi. Bukan tidak mungkin, Anda akan kehilangan emosi, merasa cemas atau gugup yang berdampak pada suasana hati yang tidak baik.

Solusinya adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat, seimbang dan bergizi. Melansir Care2, ada delapan cara untuk meningkatkan suasana hati. Apa sajakah itu?

1. Jangan lewatkan makan
Biasakan makan tepat waktu tiga kali sehari. Jika dirasa kurang, Anda bisa menambahkan camilan sehat setelah agenda makan. Karena menunda makan, mengakibatkan penurunan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan perasaan mudah marah, gugup dan kelelahan.

2. Konsumsi protein setiap makan
Protein menstabilkan gula darah, mengurangi nafsu makan dan mengurangi jumlah makanan dikonsumsi, sehingga dapat melindungi Anda dari perubahan suasana hati dan kelelahan.

3. Konsumsi sayuran berserat tinggi
Banyak mengonsumsi sayuran berserat seperti sayuran brokoli, kale, dan seledri mampu membantu menstabilkan gula darah.

4. Konsumsi buah-buahan berserat tinggi
Selain sayuran, konsumsi buah-buahan berserat tinggi seperti apel dan pir juga dibutuhkan. Vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya bisa meningkatkan energi.

5. Konsumsi makanan yang kaya asam lemak esensial
Beberapa sumber yang sangat baik berasal dari asam lemak termasuk salmon, biji rami, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. EFA seperti omega-3 dan omega-6 membantu dalam transmisi impuls saraf dan juga diperlukan untuk fungsi normal dari otak. Karena kurangnya asam lemak esensial dalam tubuh bisa menyebabkan depresi.

6. Perbanyak minum air putih
Tubuh manusia terdiri dari sekira dua pertiga air, yang sangat penting bagi tubuh untuk melaksanakan setiap fungsinya. Kurang mengonsumsi air putih bisa menimbulkan gejala awal seperti dehidrasi termasuk sakit kepala, kelelahan, perubahan mood dan kesulitan berkonsentrasi.

Cobalah untuk minum setidaknya delapan gelas air setiap hari atau sesuai kebutuhan. Anda bisa melakukannya dengan mengatur alarm di ponsel dan selalu membawa air putih ke mana pun pergi.

7. Kurangi kafein
Banyak orang menghilangkan rasa haus mereka dengan kopi dan minuman ringan yang mengandung banyak kafein. Padahal, efek penarikan kafein berkontribusi dalam menimbulkan rasa ketidaksabaran dan mudah tersinggung.

8. Kurangi asupan gula
Konsumsi makanan yang mengandung gula seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi, mendestabilkan kadar gula darah, meningkatkan risiko diabetes dan memberikan kontribusi terhadap fluktuasi suasana hati.

Anda bisa menggantinya dengan alternatif lain yang sehat termasuk madu, sirup maple, dan stevia. ** Baca juga: Kendalikan Nafsu Makan dengan Sejumlah Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama

Berolahraga secara teratur dan tidur yang cukup juga akan sangat membantu meningkatkan suasana hati. Lebih dari itu, cukup beristirahat membuat Anda lebih siap mengelola tingkat emosional.(ilj/bbs)




Tertawa Bisa Bantu Proses Penyembuhan Saat Sakit?

Kabar6-Tiap orang tentu pernah mengalami sakit, stres atau masalah hidup lainnya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai hal itu, dan salah satunya sesuatu yang mungkin tidak Anda sangka sebelumnya.

Ya, tertawa ternyata membantu proses penyembuhan tubuh Anda. Melansir WebMd, otak berfungsi untuk mengatur berbagai hal dalam diri, mulai dari kemampuan untuk berjalan, berbicara, bernapas, hingga bergerak. Namun tahukah Anda, otak juga berfungsi untuk menghasilkan berbagai zat kimia yang akan mempengaruhi segala fungsi tubuh Anda seperti seberapa cepat denyut jantung dan seberapa baik pertahanan Anda terhadap berbagai penyakit?

Tertawa ternyata tidak hanya mempengaruhi kondisi mental, tetapi juga keadaan fisik Anda. Tertawa dapat memicu sel-sel otak untuk menghasilkan berbagai jenis zat kimia yang menyebabkan terjadinya beberapa hal di bawah ini. Apa sajakah itu?

1. Tingkatkan sirkulasi darah
2. Tingkatkan kerja dan fungsi jantung
3. Tingkatkan daya tahan tubuh untuk membantu melawan berbagai jenis infeksi
4. Bantu proses pernapasan yang dapat membuat otot-otot tubuh menjadi lebih rileks, lebih bertenaga, dan turunkan kadar stres
6. Perbaiki mood dan membantu Anda menahan rasa sakit dan stres. ** Baca juga: Pria Bertubuh Gemuk Lebih Rajin Bercinta?

Berbagai penelitian menyimpulkan, semakin banyak seseorang tertawa, maka ia pun akan merasa semakin baik dan sehat.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Hormon Pengaruhi Berat Badan Anda?

Kabar6-Sistem hormon terdiri dari berbagai macam, dan diproduksi dalam kelenjar pada sistem endokrin. Hormon mempunyai peran untuk mengendalikan proses metabolisme, pertumbuhan, pola hidup manusia, dan sebagainya.

Karena itulah, hormon memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk mood, motivasi, dan nafsu makan. Hal ini berarti bahwa hormon juga dapat mempengaruhi usaha Anda untuk menurunkan berat badan.

Saat kadar hormon Anda seimbang dalam tubuh, maka fungsi dan kondisi tubuh Anda pun dapat berjalan dengan sangat baik. Sebaliknya, bila terjadi gangguan keseimbangan hormonal, maka fungsi dan kondisi tubuh juga akan mengalami kekacauan, yang dapat mengganggu usaha Anda untuk menurunkan berat badan.

Lantas, bagaimana cara hormon mempengaruhi berat badan Anda? Melansir Womenshealthmag, berikut urainnya:

1. Hormon dapat membuat Anda makan saat marah (hangry)
Apakah Anda pernah merasa sangat lapar hingga membuat mood memburuk? Kondisi ini disebabkan oleh hipoglikemia yaitu kadar gula darah rendah, juga menyebabkan penurunan kadar serotonin, suatu hormon yang berfungsi untuk memperbaiki mood, biasanya dihasilkan saat seseorang mengonsumsi karbohidrat.

Untuk membantu menjaga mood Anda tetap stabil, konsumsi makanan sehat dan seimbang yang mengandung lemak sehat, banyak serat, dan karbohidrat.

Setiap orang membutuhkan kombinasi lemak dan karbohidrat untuk membantu meningkatkan kadar gula darah, tetapi tidak terlalu tinggi. Hal ini akan membuat kadar gula darah Anda menjadi stabil dan membantu meningkatkan kadar serotonin, yang dapat membuat mood membaik.

2. Hormon dapat ganggu proses pembakaran lemak
Apakah Anda sudah berolahraga secara teratur dan mengikuti diet ketat, tetapi berat badan Anda tidak juga turun? Hal ini mungkin disebabkan oleh hormon kortisol, yang bertanggung jawab untuk ‘memberitahu’ sel-sel lemak untuk melepaskan cadangan gula menjadi glukosa ke dalam aliran darah.

Jadi, saat berat badan Anda berhenti berkurang, maka hal ini mungkin disebabkan hormon kortisol berhenti mengirimkan sinyal ke sel-sel lemak tubuh Anda, sehingga tubuh pun membakar lebih sedikit lemak untuk menghasilkan energi yang diperlukannya.

Untuk memperlancar proses pengiriman sinyal ini, maka konsumsi banyak sayuran berdaun hijau. Berbagai sayuran mentah dapat membantu hati Anda untuk memproduksi glutation (sebuah mikronutrien) yang akan memicu proses metabolisme estrogen dan membuat kortisol tetap menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Hormon membuat nafsu makan meningkat
Gherlin merupakan hormon yang diproduksi di dalam lambung, yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar seseorang. Saat seseorang merasa lapar, maka hormon ini akan menyampaikan suatu sinyal ke dalam otak yang akan memicu timbulnya nafsu makan.

Makan merupakan satu-satunya jalan bagi Anda untuk menghentikan proses pengiriman sinyal ini. Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat membantu mengatasi rasa lapar ini dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan makanan lainnya.

Kombinasi antara protein tanpa lemak dan karbohidrat kompleks merupakan yang terbaik untuk menurunkan kadar hormon ini, bahkan lebih baik daripada makanan berlemak. Hindarilah konsumsi makanan berlemak dan mengandung banyak gula seperti es krim, keripik kentang, atau donut.

4. Hormon membuat tubuh dapat menjalankan fungsinya
Hormon yang berfungsi untuk ‘memberitahu’ tubuh bahwa seseorang telah merasa puas dan kenyang. Bila kadar hormon leptin tinggi, maka seseorang pun dapat menjadi lebih berkonsentrasi dalam melakukan segala sesuatu.

Berolahraga selama 30 menit setiap harinya dapat membantu meningkatkan kadar hormon leptin. Selain itu, mengonsumsi satu porsi sayuran sebelum pukul 10.00 juga dapat membantu meningkatkan kadar hormon ini. ** Baca juga: Daging Merah Tidak Baik Bagi Kesehatan?

Hal ini karena sayuran mengandung banyak serat, vitamin, dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi proses peradangan di dalam tubuh, yang dapat mengganggu produksi hormon leptin ini.(ilj/bbs)




Studi: Olahraga Bikin Orang Lebih Bahagia Ketimbang Uang

Kabar6-Bagi banyak orang, uang bisa menjadi sumber kebahagiaan. Bahkan, seorang profesor dari Harvard Business School mengatakan, uang memang bisa ‘membeli’ kebahagiaan. Benarkah demikian?

Sebuah hasil penelitian terbaru mengungkapkan, ada satu hal yang terbukti bisa membuat seseorang lebih bahagia, yaitu olahraga. Peneliti dari Universitas Yale dan Oxford, melansir Wolipop, melakukan survei terhadap 1,2 juta warga Amerika tentang rutinitas fisik harian mereka. Latar belakang responden juga dianalisa, baik itu gender, penghasilan, status pernikahan sampai riwayat kesehatan.

Hasilnya, orang yang rutin olahraga tingkat kesehatan mentalnya lebih tinggi 43 persen ketimbang responden yang jarang atau tidak pernah fitnes ataupun latihan fisik. Para peneliti juga menemukan fakta, aktivitas fisik mendorong mereka untuk lebih memperhatikan kebahagiaan dan kesehatan jiwanya.

Bahkan dikatakan, olahraga yang cukup bisa membawa kebahagiaan seperti ketika karyawan mendapatkan kenaikan penghasilan hingga ratusan juta rupiah. Tapi bukan berarti olahraga adalah kunci semua permasalahan agar setiap orang bisa meraih kebahagiaan, lho.

Anda tidak harus olahraga seharian tanpa henti agar merasa lebih bahagia, karena olahraga berlebihan justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Mulai dari stres, depresi hingga mood yang tak stabil.

Dari penelitian yang sama, ilmuan menyarankan frekuensi yang paling pas untuk mendapatkan kebahagiaan, adalah olahraga atau beraktivitas fisik antara 30-60 menit. Sebaiknya olahraga tidak dilakukan setiap hari, tapi cukup lima kali sehari untuk memberikan waktu pemulihan bagi tubuh.

Beberapa jenis olahraga juga terbukti memberikan rasa bahagia yang lebih besar ketimbang olahraga lain. Umumnya olahraga yang dimainkan berkelompok misalnya voli, hoki, sepakbola dan basket. ** Baca juga: Apa Sebab Perut Terus Berbunyi Tapi Tidak Lapar?

Namun dalam kasus tertentu, olahraga seperti aerobik dan bersepeda juga bisa memberikan efek yang sama. Berdasarkan studi yang dilakukan para ilmuan dari University of Vermont, latihan aerobik 20 menit secara rutin bisa meningkatkan kebahagiaan dan berlangsung hingga 12 jam.

Jadi, jangan malas olahraga, ya.(ilj/bbs)




Makan Sore Ternyata Miliki Sejumlah Keuntungan

Kabar6-Selain sarapan agar tetap berenergi saat beraktivitas, dan makan siang untuk menggantikan energi yang telah terkuras, sebagian orang memajukan makan malam menjadi makan sore.

Bahkan, ada yang memundurkan makan siang pada sore hari. Sebenarnya, adakah keuntungan makan di sore hari? Melansir Healthyeating, makan sore dapat membantu Anda menjaga berat badan tetap ideal. Apabila seseorang makan di malam hari, ia cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang tentu saja dapat membuat orang tersebut makan secara berlebihan.

Selain itu, bila Anda melewatkan waktu makan pagi atau siang atau menunda waktu makan malam, maka Anda pun cenderung makan lebih banyak karena rasa lapar yang teramat sangat.

Melewatkan waktu sarapan dapat meningkatkan respon hormon insulin di dalam tubuh, yang berarti juga dapat meningkatkan penumpukkan lemak di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Makan sore juga mencegah terjadinya refluks asam lambung. Naiknya asam lambung ke kerongkongan atau biasa disebut dengan refluks dapat menyebabkan timbulnya rasa seperti terbakar di daerah dada.

Gejala ini biasanya akan semakin memburuk bila Anda berbaring. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya refluks asam lambung ini adalah dengan menghindari makan dalam jumlah besar dan mengonsumsi makanan berlemak di malam hari.

Makan lebih cepat membuat tubuh Anda memiliki lebih banyak waktu untuk mencerna makanan yang dikonsumsi dengan baik dan menurunkan risiko terjadinya refluks asam lambung.

Hal lain, makan sore membuat tidur lebih nyenyak. Refluks asam lambung yang menimbulkan rasa seperti terbakar di dada tentu dapat mengganggu tidur Anda pada malam hari. Makan terlalu malam, apalagi dalam porsi besar, dapat mengganggu tidur nyenyak Anda dengan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.

Mengonsumsi terlalu banyak cairan sebelum tidur seperti susu, jus, sup, atau makanan berkuah lainnya juga dapat mengganggu tidur karena Anda sering terbangun untuk buang air kecil.

Keuntungan makan sore, Anda menjadi lebih bertenaga. Makan tepat waktu di sepanjang hari dapat membuat Anda bertenaga di sepanjang hari, memperbaiki mood, dan meningkatkan fungsi otak.

Namun, terlambat akan justru dapat membuat Anda tampak kurang bertenaga, lelah, memiliki mood yang buruk, dan nafsu makan yang besar di malam hari.

Untuk mencegah terjadinya berbagai dampak negatif tadi, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang serta mengonsumsi camilan di antara waktu makan. ** Baca juga: Apa Sebab Makan Banyak Bikin Mengantuk?

Selain itu, tidur nyenyak di malam hari juga dapat membantu membuat Anda lebih bertenaga saat bangun keesokkan hari.(ilj/bbs)