1

Mayat Pria Tanpa Identitas di Pasar Kemis, Kepala Luka Parah 

Kabar6-Mayat pria tanpa identitas ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan Kawasan Industri Seda Suka Asih, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/11/2023). Jasadnya berlumuran darah di bagian kepala.

“Saya pulang kerja udah liat ngegeletak,” ungkap Juna, warga saksi mata.

Ia melintasi area sekitar pukul 04.30 WIB tadi. Di sekitar lokasi gelap karena minim penerangan lampu penerangan jalan umum.

**Baca Juga: Ribuan Pencari Kerja di Lebak Kunjungi Job Fair SMKN 1 Rangkasbitung

“Tadi orang-orang yang lihat juga menduga ini korban begal kalau gak pembunuhan. Soalnya lukanya di kepala,” terang Juna

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief N Yusuf membenarkan prihal penemuan mayat pria tanpa identitas tersebut.

“Iya. Sudah dilakukan evakuasi. Saat ini masih didalami,” singkatnya.(yud)




Korban Pembacokan di Parung Panjang Alami 20 Jahitan di Kepala

Kabar6.com

Kabar6-Setelah terkena sabetan senjata tajam, Hendra (17) dan Adriansyah (21) warga Kampung Pabuaran RT 001 RW 02 Desa Karang Tengah Kecamatan Pagedangan segera dilarikan warga ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Hendra mengalami luka bacok di kepala dan Adriansyah mengalami luka bacok di kepala, punggung serta tangan kiri.

“Hendra mendapatkan sekitar 15 jahitan di kepala dan Adriansyah mendapatkan 15 jahitan di kepala, 20 jahitan dipunggung serta sekitar 20 jahitan di tangan kiri. Hendra bisa langsung pulang sementara Adriansyah masih dirawat di rumah sakit,” kata Yani Denok, tokoh masyarakat Malang Nengah, Kecamatan Legok, Senin (4/4/22).

**Baca juga: Warga Pagedangan Dibacok, Masyarakat Tiga Desa Geruduk Polsek Parung Panjang

Diberitakan sebelumnya, dua remaja warga Kampung Pabuaran RT 001 RW 02 Desa Karang Tengah Kecamatan Pagedangan mengalami luka bacok di bagian kepala, punggung dan kaki. Luka tersebut terjadi akibat dibacok warga Parung Panjang Kabupaten Bogor.

Tokoh masyarakat Malang Nengah, Yani Denok mengatakan, kejadian berawal ketika 7 remaja warga Malang Nengah perang sarung dengan remaja Parung Panjang tak jauh dari perumahan The River pada Senin dinihari (4/4/22) sekira pukul 02.00 WIB sambil menunggu sahur.(Eka)




Tragis, Remaja di Cipondoh Bunuh Diri dengan Cara Tembak Kepala Sendiri

Kabar6.com

Kabar6-Remaja berusia berusia 17 di Cipondoh Kota Tangerang nekat mengakhiri hidup dengan menembakan kepalanya sendiri menggunakan senjata api hingga tewas.

Korban bunuh diri tersebut bernama Bernard Christian Ongo. Warga perumahan Banjar Wijaya Cluster Italy Blok B 17 B-7 Kelurahan Poris Plawad Indah Kecamatan Cipondoh kota Tangerang, Banten.

Saksi Megawati Gunawan yang merupakan Ibu kandung korban saat itu terbangun sekitar jam 04.30 WIB setelah mendengar suara seperti benda jatuh.

Setelah dicek saksi melihat korban sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah dengan luka di bagian kepala bekas tembakan senjata api.

“Ya Benar pada hari ini Jumat 10 September 2021, sekitar pukul 04.30 WIB di perumahan Banjar Wijaya telah terjadi peristiwa bunuh diri oleh seorang remaja dengan menggunakan senjata api,” ujar Kompol Bonar Pakpahan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota kepada wartawan di Mapolres, Jum’at (10/9/2021).

Terkait kepemilikan senjata api jenis Glock-43 warna hitam, pihak Kepolisian mengaku masih melakukan pendalaman apakah benar milik orang tua korban yang diketahui merupakan anggota Perbakin (Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia).

“Masih Kami dalami karena saksi masih dalam kondisi trauma, termasuk kepemilikan Senjata api. apakah ada ijin atau tidak itu akan kita pastikan nanti,” kata Bonar.

**Baca juga: Korban Luka Akibat Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, 3 Orang Sudah Dioperasi

Lanjut Bonar, untuk saat ini korban sudah dibawa kerumah sakit untuk dilakukan V otopsi guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. “Untuk perkembangannya nanti akan kami infokan dugaan penyebab bunuh diri tersebut,” tandasnya. (Oke)




Polisi Jerman Sita Ribuan Pil Ekstasi Berbentuk Kepala Donald Trump

Kabar6-Pihak kepolisian Jerman mengamankan sekira 5.000 pil ekstasi berbentuk unik, yaitu kepala Donald Trump, yang disita dari seorang pria Austria dan anaknya.

Salah satu sisi pil itu, melansir Telegraph, berbentuk wajah Trump dengan gaya rambut khasnya. Sementara di bagian belakang, terdapat nama Trump dengan lima buah bintang. Diperkirakan, obat-obatan itu dijual lewat internet dengan slogan ‘Trump makes partying great again’ yang artinya Trump membuat pesta seru lagi.

Polisi menemukan lima bungkus pil dan sejumlah uang tunai, setelah dilakukan pencarian dalam kendaraan kedua tersangka. Petugas memperkirakan, pil tersebut bernilai lebih dari Rp627 juta.

Pria Austria yang berumur 51 tahun dan anak laki-lakinya (17) itu kini berada di balik jeruji besi. ** Baca juga: Pria AS yang Tewas Akibat Kecelakaan Ini Lakukan Panggilan Telepon ke Keluarganya

Mereka ditangkap di barat laut kota Osnabruck, Jerman, setelah melakukan perjalanan dari Belanda, yang diperkirakan merupakan asal pil ekstasi tersebut.(ilj/bbs)




Kepala SMAN 3 Tangsel Siap Cabut Laporan, Ini Syaratnya

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksana tugas Kepala SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, Aan Sri Analiah menyatakan sudah memaafkan sikap Lurah Benda Baru Saidun yang mengamuk hingga menendang makanan di meja pada Jumat lalu. Tetapi ia tetap tidak mau mencabut laporan yang sudah dilaporkan kepada kepolisian.

“Jujur ya, jadi kejadiannya, ya kemarin sih ini masalah sudah selesai nih, pak lurah sudah kesini sudah minta maaf. Pokoknya gini dengan adanya pak lurah datang kesini secara kekeluargaan, kemudian biarin lah proses ke polisi, misalnya nanti pak lurah dipanggil ke polisi, akhirnya seperti apa,” katanya, Jumat (17/7/2020).

Sri mengajukan syarat jika laporan ingin dicabut dan dimaafkan sepenuhnya maka lurah harus mengakui dan kembali meminta maaf di kantor kepolisian.

**Baca juga: Kepala SMA Negeri 3 Tangsel Sebut Kuota PPDB Sudah Habis.

“Begini, kalau dia di kepolisian sudah mengakui, kemudian minta maaf lagi disitu berdasarkan laporan darisitu kita akan memaafkan,” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Benda Baru, Saidun mengatakan, semua masalah di SMA Negeri 3 Tangsel sudah clear. “Hanya mis komunikasi saja,” tuturnya.(eka)




Kepala Serigala Berusia 40 Ribu Tahun Ditemukan Terkubur dalam Es di Rusia

Kabar6-Seorang warga Yakutia bernama Pavel Yefimov, menemukan kepala serigala di tepi sungai Tirekhtyakh, dekat dengan Lingkaran Arktik di wilayah Republik Sakha (Yakutia), Rusia.

Kepala serigala kuno dan terpisah dari badannya yang telah diawetkan secara alami dalam lapisan es selama lebih dari 40 ribu tahun itu, melansir sciencealert, ditemukan dalam kondisi beku sehingga membuat bulu, gigi, otak dan jaringan wajah sebagian besar masih utuh.

Kemudian, kepala itu diserahkan pada Akademi Sains Yakutia. Mereka mengirim sampel dan data pengukuran ke luar negeri, dengan bantuan dari kolega di Jepang dan Swedia. Kepala serigala itu dipertontonkan dalam cuplikan yang disediakan untuk Reuters TV oleh akademi.

Rekaman itu menunjukkan kepala seekor binatang, tampak lebih besar dibanding serigala modern, terlihat dengan bulu dan dengan gigi terlihat, serta matanya hilang.

Langkah selanjutnya adalah menjalani prosedur yang disebut plastination, teknik mengganti air dan lemak dengan plastik. Itu mencegah pembusukan dan menjaga jaringan untuk tujuan ilmiah. ** Baca juga: Konon, Ini 4 Hotel Paling Seram di Dunia

“Ini adalah fiksasi dengan cara kimia, sehingga bulu tidak akan lepas dan agar kita dapat menjaganya (kepala) tidak membeku,” jelas Valery Plotnikov, salah satu ilmuwan akademi.(ilj/bbs)




Kepala Terbentur Pohon, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Nyawa Erik (14) bocah asal Kampung Taringgul, Desa Cimancak, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak tak bisa tertolong setelah tenggelam di sungai, Kamis (19/12/2019).

Kapolsek Bayah AKP Tatang Warsita mengatakan, Erik tenggelam karena tak sadarkan diri setelah kepalanya terbentur pohon kelapa.

“Setelah beres mencuci pakaian, korban bersama dua temannya berenang sambil loncat di atas rakit. Korban terjatuh dan kepalanya terbentur pohon yang ada di sungai,” ungkap Tatang, kepada wartawan, Jum’at (20/12/2019).

Melihat Erik tenggelam, kedua rekannya berusaha mencari. Sayang, 15 menit berusaha, Erik tak juga ditemukan hingga keduanya meminta bantuan ke masyarakat dibantu anggota Polri dan TNI.

**Baca juga: Desa Belum Lunas PBB, Bupati Iti: Kalau Uangnya Dipakai, Pidana Itu.

“Kurang lebih 10 menit mencari, korban ditemukan kurang lebih 30 meter dari lokasi dengan kondisi meninggal dunia,” ujarnya.

“Kami imbau masyarakat berhati-hati saat mandi maupun berenang karena curah hujan tinggi dan arus sungai kencang,” tambahnya.(Nda)




Suku Atayal di Taiwan Jadikan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin

Kabar6-Saat menikah, umumnya pria akan memberikan mas kawin berupa perhiasan, uang tunai, atau benda bernilai lainnya. Namun suku Atayal yang ada di Taiwan memiliki tradisi berbeda, yang mungkin membuat bulu kuduk Anda berdiri.

Bagaimana tidak, suku Atayal memberikan mas kawin berupa kepala manusia. Suku ini, melansir Intisari, memiliki ciri khas berupa tato di wajahnya, dan sangat lihai menenun. Salah satu ukuran wanita layak disunting dalam suku ini adalah apabila ia sudah pandai menenun. Sementara untuk pria adalah bila ia mampu membawakan kepala manusia.

Kepala manusia yang dibawakan suku Atayal sebagai mas kawin akan menunjukkan kejantanan seorang pria. Karena tradisinya ini mereka kerap dijuluki suku pemburu kepala.

Namun, kepala yang dipersembahkan sebagai mas kawin ternyata tidaklah sembarang kepala manusia, melainkan kepala musuh suku Atayal. Para pria ini akan memburu kepala musuh dan jika berhasil memenggalnya akan dibawakan untuk menyunting gadis pujaan mereka.

Selain kepala manusia, seorang pria di suku ini harus mampu menjalani sebuah ritual, yang dilaksanakan sehari sebelum pernikahan, yaitu wanita yang akan menikah dilarang menginjakkan kaki di tanah.

Karena itulah, si pria harus menggendong wanita tersebut selama semalaman. Mereka boleh menggendong di bagian mana saja seperti menimang ataupun menggendongnya di punggung.

Saat melaksanakan ritual ini, seorang pria suku Atayal dilarang tidur selama semalaman. Jika berhasil, maka pernikahan akan dilangsungkan keesokan harinya. ** Baca juga: Mantap! Seorang Ibu Sewa Pegunungan Agar Sang Anak Belajar Tentang Tumbuhan

Konon, tradisi dan semua ritual ini adalah cara suku Atayal untuk menguji keseriusan seorang pria yang akan menikahi gadis pujaannya.(ilj/bbs)




42 Kepala Madrasah di Lebak Ikuti Bimtek Penguatan Kompetensi

Kabar6.com

Kabar6-Kantor Kemenag Kabupaten Lebak bekerja sama dengan Balai Diklat Jakarta menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Penguatan Kompetensi, di MTsN 3 Lebak, Desa Bendungan, Kecamatan Banjarsari, Senin (11/11/2019).

Bimtek yang diikuti 42 kepala madrasah di Wilayah KKM MTsN 3 Lebak tersebut merupakan salah satu persyaratan bagi kepala madrasah agar memiliki sertifikat dari balai diklat. Kepala sekolah PNS yang berada di sekolah swasta harus mengikuti Diklat.

“Madrasah swasta di kita lebih banyak daripada negeri. Maka dari itu, harus diadakan Bimtek supaya membantu kepala sekolah dan memacu prestasi secara akademik maupun non-akademik,” kata Kabid Penmad Kanwil Kemenag Banten, Idris Jamroni.

**Baca juga: Keluyuran saat Jam Kerja, Puluhan Pegawai Pemkab Lebak Terjaring Satpol PP.

Kepala Kantor Kemenag Lebak, Akhmad Tohawi mengingatkan, berbagai kompetensi harus dimiliki oleh seorang guru maupun kepala madrasah.

“Mulai dari kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi sosial,” kata Tohawi.(Nda)




Agar Bentuk Kepala Sempurna, Anak-anak di Korea Pakai ‘Helm’ Selama 23 Jam Tiap Hari

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum masyarakat di Korea Selatan terkenal akan standar kecantikan yang mendekati kesempurnaan fisik.

Karena itulah, tidak heran apabila di Negeri Gingseng ini ‘bertaburan’ klinik kecantikan yang menawarkan sejumlah operasi plastik untuk mengubah penampilan fisik menjadi makin sempurna. Termasuk juga berbagai rutinitas produk make up dan perawatan kulit.

Ternyata, tidak hanya orang dewasa saja yang mempercantik diri, para ibu di sana juga memakai cara ekstrem agar anak mereka mempunyai bentuk kepala ‘ideal’ yang bulat sempurna sehingga menarik untuk dilihat.

Para ibu ini, melansir Koreaboo, meminta anak mereka memakai sebuah alat berbentuk helm yang sebenarnya untuk keperluan medis seharga sekira Rp34 juta hingga Rp43 juta. Pemakaian itu dilakukan selama 5-6 bulan. Hal yang ekstrem, anak-anak ini harus memakainya selama 23 jam dalam sehari.

Diketahui, memakai alat berbentuk helm ini dalam waktu lama bisa memicu masalah kulit dan dampak buruk bagi kesehatan. Penelitian dari SBS juga mengungkapkan, sebenarnya anak yang tumbuh dengan bebas dan tidak memakai alat itu justru akan memiliki bentuk kepala yang normal. ** Baca juga: Pemerintah Korsel Larang Produk Minuman Beralkohol Diiklankan Selebriti Wanita

Demi tampil sempurna, cara apa pun akan dilakukan sebagai jalan pintas.(ilj/bbs)