1

Tsunami Selat Sunda, 22 Kendaraan Bermotor Belum Diambil Pemiliknya

Kabar6-Masih tersisa 22 kendaraan bermotor korban Tsunami Selat Sunda yang belum diambil pemiliknya.

Sebanyak 18 unit ada di Polsek Carita, dan empat unit ada di kantor Polres Cilegon. Bagi yang merasa kendaraannya menjadi korban Tsunami, bisa segera mengambilnya, dengan membawa surat sah kendaraan.

Namun bagi masyarakat yang kehilangan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), bisa mengurusnya. Polda Banten akan memprioritaskannya.

“Ada mekanisme tertentu yang harus dilewati. Namun demikian tetap akan kebijakan-kebijakan, kebijakan waktu tentu akan kita prioritaskan,” kata AKBP Wibowo, Dirlantas Polda Banten, Kamis (03/01/2019).

Pemilik kendaraan harus lebih dulu membuat laporan kehilangan ke kantor polisi terdekat. Kemudian, menyiapkan identitas pemilik kendaraan.

Pemilik kendaraan pun harus mengetahui nomor polisi (nopol) kendaraan, kemudian akan dibuatkan berita acara pelaporan kehilangan STNK.**Baca Juga: Usai Diterjang Tsunami, Hotel di Carita Terbakar.

“Apabila bukti kepemilikan sah ini hilang karena terdampak Tsunami, ada aturan-aturan yang memang harus dilewati, tinggal silahkan bikin laporan ke polisi tentang kerusakan,” tambahnya.(dhi)




Usai Diterjang Tsunami, Hotel di Carita Terbakar

kabar6.com

Kabar6-Bak jatuh tertimpa tangga, istilah itu yang menimpa sepasang kakek dan nenek yang mengelola Hotel Baka-Baka. Usai diterjang Tsunami Selat Sunda, kini hotelnya terbakar karena diduga korsleting listrik.

Hotel yang dikelola oleh Teja Heriana (69) dan Yari Hari Pangestu (60), berlokasi di Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Akibat kebakaran diperkirakan arus pendek yang ada di kamar korban,” kata Kompol Jajang, Kadivpenmas Polda Banten, melalui pesan singkatnya, Rabu (02/01/2019).

Ketika sedang asik duduk di depan hotel miliknya, sekitar pukul 20.30 WIB, keduanya dikagetkan dengan suara ledakan dari dalam kamar berlantai dua, dan kemudian Terbakar hebat.

Keduanya segera melapor ke pihak kepolisian yang sedang bertugas di posko pengungsian Tsunami Selat Sunda.

“Kemudian dipimpin AKBP Nuril dengan 15 personel Sabhara datang ke TKP dengan menggunakan kendaraan Resque. Dibantu masyarakat sekitar,” ujarnya.

Beruntung, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 21.30 WIB, setelah terbakar pukul 20.30 WIB.**Baca Juga: Meninggal Akibat Tsunami, Ini Diagnosa Medis Terhadap Matori.

“Hanya kerugiam materil kamar bawah dan atas milik korban yang terbakar, dan kerugian di perkirakan Rp20 juta,” ujarnya.(dhi)




Cuaca Ekstrem di Pandeglang, Warga Diimbau Waspada

Kabar6-Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban meninju lokasi longsor di Kampung Taman jaya desa Kurung Kecamatan Mandalawangi, Rabu (2/1/2019).

Selain itu, Tanto juga meninjau jembatan penghubung Desa Giripawana dan Desa Kadubumbang Kecamatan Cimanuk yang hampir ambruk lantaran penyangga jembatan tersapu derasnya arus Sungai Cilemer.

Tanto mengatakan, pada akhir dan awal tahun Pandeglang terus dilanda bencana, yaitu bencana Tsunami, banjir dan longsor, di beberapa Kecamatan.

“Tentunya dalam hal ini Pemerintah tanggap bencana terkait hal tersebut, yaitu bergerak cepat melakukan penanganan dari setiap bencana yang terjadi,“ kata Tanto.

Menurutnya, terkait penanganan bencana longsor yang melanda Kecamatan Mandalawangi sudah ditangani intansi terkait.

“Dalam hal ini Pemerintah daerah melalui dinas terkait sudah bertindak cepat meninjau lokasi longsor di desa Kurung Kambing dan jembatan yang hampir ambruk di Desa Giripawana, agar lokasi tersebut segera bisa diperbaiki,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, apalagi dengan cuaca yang sangat ekstrem saat ini.

“masyarakat harus tanggap melihat potensi bahaya di saat cuaca yang tidak bersahabat, baik itu di wilayah pegunungan maupun di pesisir pantai,” ujarnya.

Sementara itu Camat Mandalawangi Entus Bakti mengatakan bencana longsor yang terjadi di wilayahnya tersebut, berdampak pada terputusnya akses jalan yang menghubungkan dua desa.

“Oleh karena itu kami bergerak cepat dalam penanganan bencana, yakni langsung menerjunkan alat berat, untuk membersihkan material longsor, hal tersebut tentunya agar aktivitas masyarakat kembali normal,“ kata Entus.

Lebih lanjut pihaknya telah berkoordinasi dan telah melaporkan kejadian bencana longsor ini kepada dinas terkait yaitu Dinas PUPR dan BPBD.**Baca Juga: Sepanjang 2018, 10 ASN di Tangsel Bolos Sampai Enam Bulan.

“Saya berharap dinas terkait bisa segera memperbaiki,“ tuturnya.(aep)




KPU Pandeglang Lantik 70 Anggota PPK Tambahan

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pandeglang melantik 70 Orang Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tambahan di Aula Kantor KPU Pandeglang, Rabu (02/01). Pelantikan tersebut tindak lanjut pasca diterbitkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 31/PPU-VXI/2018.

Ketua KPU Pandeglang Ahmad Sujai mengatakan, pelantikan ini merupakan tindak lanjut pasca Putusan Mahkamah Konstitusi.

“Pelantikan ini merupakan pelantikan tambahan, karena hasil Putusan MK menyatakan Frasa 3 (tiga) atau 5 (lima) orang dalam pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai 5 (lima) orang”, kata Sujai.

Sujai mengatakan, pelantikan untuk tiga orang PPK per kecamatan telah dilakukan pada Februari 2018.**Baca Juga: Kejari Lebak Kumpulkan Data Terkait Ambruknya Jembatan Cimarga-Cikulur.

“Setelah terbitnya Putusan MK ini maka jumlah PPK tiap kecamatan menjadi lima orang. Nah yang sekarang ini sisanya tinggal dua orang per kecamatan yang dilantik,” katanya.(aep)




Jembatan Ambrol, Akses Jalan di Desa Kananga Pandeglang Terputus

Kabar6-Jembatan Sukamara di Kampung Sukamara, Desa Kanangan, Kecamatan Menes ambrol, hal itu terjadi akibat dihantam air sungai Cisata yang meluap ke permukaan. Pasalnya sejak dari kemarin hingga malam tadi, curah hujan yang melanda wilayah tersebut cukup tinggi, akibatnya akses jalan Sukamara-Kananga terputus.

Peristiwa ambruknya Jembatan Sukamara tersebut terjadi pada Senin (31/12/18) sekitar pukul 81.30 WIB malam hari.

Pantauan di lokasi, saat ini masyarakat Sukamara tengah melakukan evakuasi puing-puing jembatan, dan membuat jembatan sementara untuk penyebrangan warga atau pejalan kaki lainnya. Jembatan sementara yang dibuat tersebut, yaitu dari pohon kayu pinang dan bambu.

Di temui di lokasi, Kepala Desa (Kades) Kananga, Kecamatan Menes, Ofa Sofa Zamzami mengatakan, awalnya bangunan jembatan sudah ambrol dan sekarang kondisi jembatan runtuh semua. Karena tadi malam air sungai meluap ke permukaan hingga mencapai satu meter, akibat curah hujan yang terjadi sejak kemarin hingga tadi malam cukup tinggi.

“Kejadianya tadi malam sekitar pukul 18.30 WIB. Saat ini kami bersama masyarakat sedang membuat jembatan sementara untuk penyebrangan warga,” ungkapnya, Selasa (1/1/19)

Pihaknya berharap, agar pemerintah secepatnya mengambil tindakan atas runtuhnya jembatan tersebut. Karena kalau tidak segera ditangani, akan menghambat terhadap aktivitas masyarakat.

“Kami harapkan secepat mungkin ada tindakan dari pemerintah,” pintanya.**Baca Juga: Terminal Pondok Cabe Segera Dilintasi 4 Trayek Angkot.

Di lokasi yang sama, tim Tagana dari BPBD Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyadi mengaku, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada tasannya. Supaya segera membuat jembatan sementara yang lebih kuat, soalnya kata dia, meskipun saat ini warga tengah membuat jembatan sementara tersebut, namun hanya menggunakan pohonnpinang dan bambu saja.

“Sekarang juga sudah dibuat jembatan sementara oleh warga. Tapi hanya dari bambu dan pohon pinang, sehingga kekuatannya tidak maksimal, makanya saya langsung laporkan ke Kepala BPBD,” ujarnya.(aep)




Banjir di Labuan, Ditpolairud Polda Banten Kerahkan Rubber Boat Evakuasi Warga

Kabar6-Ditpolairud Polda Banten mengerahkan tiga unit rubbet boat untuk mengevakuasi warga di Perumahan BTN Cipunten Agung, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Senin (31/12/2018).

“Sekira pukul 21.30 WIB pos pam Labuan mendapat informasi bahwa di Perum BTN, Desa Teluk terjadi banjir,” kata Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardy.

Kata Edy, saat proses evakuasi, ada sekitar 20 jiwa yang masih terjebak di dalam rumah. Sementara sebagian warga sudah mengungsi sebelum terjadi banjir.**Baca Juga: BIN Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Tsunami Selat Sunda.

“Warga yang diselamatkan sementra ditempatkan di Mapolsek Labuan,” ucapnya.(Nda)




BIN Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Tsunami Selat Sunda

Kabar6-Bencana Tsunami melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu membuat ratusan jiwa melayang, ratusan orang luka-luka dan ribaun orang mengungsi.

Peristiwa tersebut mendapatkan simpati dari masyarakat luas, baik instansi pemerintah, organisasi masyarakat (Ormas) para relawan dan sebagai untuk meringankan beban para korban. salah satunya, bantuan datang dari Keluarga Besar Badan Intelijen Negara (BIN).

Mereka menyalurkan bantuan kepada korban Bencana Tsunami Selat Sunda bertempat di Posko Pengungsian Tahura, Kecamatan Carita dan Posko Pengungsian Alun-alun Kecamatan Menes. Dalam kesempatan tersebut, Kabinda Provinsi Banten Brigjen TNI Hendi Hendra Bayu secara langsung memberikan bantuan kepada para korban tsunami yang diserahkan secara simbolis di dua lokasi pengungsian.

“Bantuan yang kami berikan berasal dari Mako Badan Intelijen Negara (BIN) Pejaten Jakarta Selatan, yang pada kesempatan penyerahannya ini melalui Binda Banten,” ungkap Hendi saat di temui di Posko Pengungsian Tahura, Carita, Sabtu (31/12/18).

Adapun bantuan yang diberikan berupa kain batik panjang, sarung, mukena, selimut, mie instan, susu, biskuit, pampers anak, pembalut dan lain-lain.**Baca Juga: Malam Pergantian Tahun di Pesisir Banten Sepi.

Pihaknya berharap, bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi para korban tsunami, sesuai fungsi barang-barang yang diberikan yakni untuk kebutuhan sehari-hari. Pihaknya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya anggota keluarga yang menjadi korban bencana Tsunami.

” Mudah-mudahan saat ini para korban selalu diberikan kesabaran, yang namanya bencana kita semuanya tentu tidak menginginkan, mudah-mudahan semuanya menerima dengan situasi seperti ini, semuanya serba terbatas. Kita berharap mudah-mudahan para bapak dan ibu pengungsi ini mereka tetap tabah dan sabar,” tuturnya.(aep)




Malam Pergantian Tahun di Pesisir Banten Sepi

Kabar6.com

Kabar6-Malam perayaaan pergantian tahun baru di Pesisir Banten dipastikan sepi dari pesta. Selain sedang berduka, cuaca di wilayah Anyer, Carita sampai Labuan, terpantau hujan deras disertai angin sejak siang tadi.

Namun, pihak kepolisian tetap berjaga di sepanjang jalan raya, untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.

“Pengamanan tahun baru, kita sudah siapkan 130 personel, yamg nanti akan kita tempatkan baik di setiap kegiatan masyarakat, di kota maupun yang ada di wilayah pantai, apabila mungkin masih ada yamg dilaksanakan,” kata AKBP Wibowo, Dirlantas Polda Banten, saat ditemui di posko terpadu bencana Tsunami Polda Banten, di Hotel Wira, Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (31/12/2018).

Jalanan pesisir Banten yang diterjang tsunami Selat Sunda, sudah dipastikan steril dari material runtuhan bangunan hingga pepohonan. Kendaraan pun bisa melakukan dengan bebas.

Namum harus tetap hati-hati, karena kurangnya penerangan jalan, yang hanya mengandalkan lampu kendaraan dan rumah warga di sepanjang jalan.**Baca Juga: Bupati Pandeglang Minta BPKP Awasi Penyaluran Bantuan Korban Tsunami.

“Kemudian jalur-jalur yang sudah steril dan lancar saat ini, tetap kita antisipasi jalur alternatif, khususnya bagi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan tahun baru di wilayah Anyer, Carita dan sekitarnya,” terangnya.(dhi)




Bupati Pandeglang Minta BPKP Awasi Penyaluran Bantuan Korban Tsunami

Kabar6-Agar tidak terjadi kesalahan dalam penyaluran bantuan bagi bagi korban bencana, Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta pihak Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Banten ikut mengawasi.

Menurut Bupati Irna uang bantuan yang cukup banyak ini tidak dapat dipakai sembarangan. Oleh sebab itu kata Irna harus ada pengawasan dari pihak BPKP Banten.

“Ini harus segera digunakan tapi kami belum berani, karena harus ada pertanggung jawaban, oleh sebeb itu BPKP Banten harus segera turun ikut dalam pengawasan,” kata Irna saat acara rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pendopo, Senin (31/12/2018).

Terpisah, Inspektur Inspektorat Iskandar mengatakan, memang Pendeglang minta pendampingan kepada pihak BPKP perwakilan Banten, dan akan segera turun untuk melakukan pengawasan dalam pendistribusian dana bantuan Tsunami yang turun ke Pandeglang.**Baca Juga: Diterjang Tsunami, Pariwisata di Banten Mati Suri.

“Sejauh ini kami pihak Inspektorat ikut mengawal, nanti hari rabu awal januari BPKP Banten akan ikut mengawasi,” tuturnya.(aep)




Kampung Korban Tsunami di Pandeglang Bakal Direlokasi

Kabar6-Perkampungan korban Tsunami Selat Sunda di pesisir Pandeglang, rencananya akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman.

Relokasi ini akan melibatkan Pemprov Banten dan pemerintah pusat, karena harus berdasarkan kajian yang matang dan dana yang tidak sedikit.

“Kedepaannya ada upaya kita untuk relokasi ke tempat-tempat yang aman, sesuai Perpres nomor 51 tahun 2016, mereka harus berjarak 100 meter dari garis sepadan pantai,” kata Irna Narulita, Bupati Pandeglang, Minggu (30/12/2018).**Baca Juga: Sempat Heboh, Ada Semburan Lumpur di Green Lake City.

Pihaknya terus mengingatkan warga yang berada di pesisir, jika siang hari diperbolehkan melakukan aktifitas disekitar rumah. Saat sore hari sampai malam, lebih baik berada dilokasi ketinggian ataupun posko pengungsian.

“Fokus sekarang adalah untuk pencarian, untuk menolong mereka dari daerah terdampak potensi tsunami susulan,” jelasnya.(dhi)