1

Ini Hasil Pemeriksaan Pasien dengan Gejala Mirip Corona di RSUD Lebak

kabar6.com

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien yang mengalami gejala batuk, flu, demam, sesak dan lemas. Pasien berada di ruang isolasi.

Sebelum dirujuk ke RSUD dr Adjidarmo, pasien ditangani terlebih dahulu oleh petugas puskesmas.

“Vital sign semuanya, tekanan darah 110/70 bagus. Tetapi suhu badan memang demam, pengukuran di puskesmas 39 derajat celcius dan pernapasan agak cepat,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak dr Firman Rahmatullah, Kamis (12/3/2020).

Namun, karena puskesmas keterbatasan dalam segi pemeriksaan dan untuk menunjang diagnosa kebenaran, pihak puskesmas merujuk pasien ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan rontgen.

“Kemudian kemarin malam dilakukan pengambilan darah pasien dan rontgen. Bisa kami sampaikan bahwa hasil pemeriksaan tidak mengindikasi dan tidak ada ke arah yang selama ini dikhawatirkan masyarakat,” ungkap Firman.

“Hasil lab nya normal dan hasil foto rongten thorax juga normal. Sampai saat kami rapat dengan RSUD pukul 09.00 WIB, bisa saya nyatakan pasien tidak termasuk dalam kriteria Corona,” jelasnya.

**Baca juga: Pasien Diisolasi RSUD Adjidarmo Warga Lebak yang Bekerja di Jakarta.

Tidak mengarahnya pasien ke dalam kategori ke arah suspect Corona sambung Firman, juga ditunjang dengan kriteria lain.

“Pasien tidak pernah berpergian ke luar negeri yang menjadi negara terinfeksi maupun kontak dengan warga negara asing. Pasien punya bos, tetapi bos nya tidak habis bepergian ke luar negeri. Jadi, dari kriteria yang ada dalam kecurigaan ke arah virus Corona, pasien ini tidak memenuhi kriteria tersebut,” paparnya.(Nda)




Hasil Evaluasi, Batan Akan Mengebor Tanah Terpapar Radioaktif di Batan Indah

Kabar6.com

Kabar6-Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) akan lakukan pemerataan di area yang terpapar radioaktif di Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan, setelah kemarin 2 hari tak ada kegiatan clean up, Senin 24 Februari 2020.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BATAN, Heru Umbara mengatakan, setelah lakukan evaluasi 2 hari kemarin, hari ini pihaknya akan lakukan pemerataan tanah atau tanah yang diuruk kemarin bisa rata kembali.

“Untuk dilakukan nanti apa yang disebut grading (menggolong-golongkan, red), jadi kita melakukan grading untuk mengetahui dan untuk meyakinkan seberapa konsentrasi zat radioaktif yang masih tertinggal, ini adalah tahap akhir untuk menyelesaikan proses ini, jadi kita harus meyakinkan bahwa seluruh zat radioaktif yang ada di tanah itu bisa terbawa semua,” terangnya.

Heru menjelaskan, untuk area yang diratakan adalah 9 x 12 meter persegi.

“Untuk langkah itu maka kita harus melakukan coring atau mengebor lihat kebawah, dan yakin ini sudah tidak ada sehingga kita mendeklarasi lebih mudah gitu, hari ini pekerjaannya hanya itu saja,” jelasnya.

Dan setelah hasil coring itu besok keluar, pihaknya teruskan dengan pekerjaan pengambilan yang mungkin masih ada di dalam tanah tersebut, dan itu sebagai langkah untuk meyakinkan semua bahwa zat radioaktif sudah terambil.

“Hari ke-9 drum yang sudah dibawa ke PTLR (Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, red) berjumlah 337 jadi cukup besar, nanti mungkin ditambah dengan yang kita lakukan besok,” tuturnya.

Dan untuk masyarakat, Heru mengimbau, agar tidak panik, dan lakukan aktifitas seperti biasa saja.

**Baca juga: Bapeten Serahkan Penyelidikan Cesium 137 di Batan Indah ke Bareskrim Polri.

“Kepada masyarakat imbauan nya ya beraktifitas saja seperti biasa dan tak usah panik, asal tidak melewati batas kuning yang kita tentukan,” tutupnya.

Diketahui, saat ini kedalaman yang telah dikeruk sudah mencapai 80 centimeter dengan paparan radioaktif masih di angka 7 microsievert, dan paparan radioaktif masih di angka 10 persen.(eka)




Hasil Bobol ATM, Pelaku Santuni Yatim

Kabar6.com

Kabar6-Alan Mustika, tersangka pembobol ATM di 7 lokasi wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku uang yang dicurinya dibuat untuk membantu anak yatim.

“Kesatu uang dibuat untuk bantu anak yatim pak, tiap anak dikasih 50 ribu, dan total ada 50 anak,” ujarnya kepada wartawan di Polres Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangsel. Senin (20/1/2020).

**Baca juga: Bobol ATM di 7 Lokasi Tangsel, 4 Tersangka Ini Terciduk Polisi.

Alan juga mengaku selain anak yatim dirinya juga menyantuni janda-janda yang tidak mampu. “Saya bagi ke janda juga. Pekerjaan saya montir pak,” paparnya.

Ide mencuri ini, Alan mengaku, diajak oleh temen, Angga Saputra orang Palembang. “Saya baru 3 kali pak melakukan ini itu juga diajak temen. Gak cuma Tangsel pak, di Serang, incerannya ATM,” tutupnya.(eka)




Bayi dari Wanita hendak Melahirkan di Bus Diduga Hasil Hubungan Gelap

Kabar6-Polres Pandeglang berhasil mengungkap modus Mayat Bayi yang di bawa IW (20) ke Desa Cahaya Mekar, Kecamatan Bojong. IW membawa mayat bayi tersebut ke daerah Bojong dengan niatan ingin memakamkan mayat bayi tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP DP Ambarita mengatakan jika kejadian tersebut bermula saat IW berada diperjalanan Jakarta menuju Pandeglang, saat ditengah berjalan ia mengeluhkan, karena kondisi perutnya yang sakit. Setelah itu, warga membantu dan menghubungi ambulance milik salah satu rumah sakit di Serang.

Saat menuju rumah sakit, IW melahirkan secara prematur yang baru berusia 6 bulan. setelah IW dan bayinya berjenis kelamin laki-laki mendapatkan perawatan, IW mendapatkan informasi jika bayinya meninggal. Lantaran tak memiliki biaya, akhirnya IW membawa bayinya tersebut ke rumah temannya yang berada di Kecamatan Bojong.

“Diduga hasil hubungan gelap yang dilakukan di Karawang,” kata AKP DP Ambarita, Selasa (14/1/2020).**Baca juga: 22 Warga Sumur Pandeglang Terkena DBD, Satu Orang Meninggal Dunia.

Dari hasil penyelidikan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti kain pernel warna hijau putih yang digunakan untuk membungkus mayat bayi, beserta surat kematian dari Rumah Sakit dan resep obat dari dokter.

“Langkah-langkah yang sudah di ambil yaitu, mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), melakukan introgasi dan mengamankan bukti-bukti,” tutupnya.(Aep)




Hasil Seleksi Akhir KI Banten Masih Misteri

Kabar6.com

Kabar6-Pasca pelaksanaan seleksi akhir calon anggota Komisi Informasi (KI) Banten, oleh Komisi I DPRD Banten, pada 4 Desember 2019 kemarin.

Sampai saat ini belum diketahui siapa-siapa saja nama calon dari anggota KI Provinsi Banten yang akan dilantik Gubernur, agar nantinya bisa menggantikan anggota KI Banten periode 2015-2019 sebelumnya yang berakhir pada tangga 21 April kemarin.

Baik antara Komisi I DPRD Banten dan Dinas Komunikasi informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten sendiri sampai saat ini belum bisa menjawabnya untuk bisa diketahui publik.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Kemitraan Media, pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Kusma Supriyatna mengaku, sampai saat ini pihaknya belum menerima berkas seleksi akhir calon anggota KI Banten yang akan dilantik, pasa dilaksanakannya tahapan seleksi akhir calon anggota KI Banten, oleh Komisi III DPRD Banten 4 Desember kemarin.

“Belum ada. Andaikan langsung ditujukan kepada Gubernur, pastinya kita (Kominfo,red) biasanya mendapatkan tembusan suratnya,” terang Kusma, kepada wartawan, Jumat (13/12/2019).

Ketua Komisi I DPRD Banten, Asep Hidayat mengaku, bertempat di Kantor Penghubung Provinsi Banten, di Jakarta, tahapan seleksi akhir kepada calon anggota KI Provinsi Banten telah selesai dilaksanakan 4 Desember kemarin.

Menururnya, berita acara hasil seleksi akhir KI Banten telah diberikan kepada unsur pimpinan DPRD Banten untuk selanjutnya agar bisa dikoordinasikan dengan Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengenai siapa-siapa saja nama yang berhasil terpilih.

“Mohon maaf, mohon izin, kami Ketua Komisi ( Komisi I,red) tidak punya kewenangan untuk mengumkan, yang punya kewenangan adalah domainnya pimpinan DPRD Banten,” pungkasnya.

Sebelumnya, kepala Dinas Komunikasi Informtaika Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Provinsi Banten, Komari mengatakan, seleksi calon anggota KI dilakukan, sebab masa jabatan Komisioner Komisi Informasi (KI) Provinsi Banten periode 2015-2019, sudah habis pada tanggal 21 April 2019 kemarin.

**Baca juga: Seleksi Terakhir KI Banten Akan Digeber Seharian Penuh di Jakarta.

“Untuk menggantikan komisioner yang lama, gubernur telah membentuk timsel calon anggota KI pada Januari 2019 lalu. Timsel ini bekerja selama tiga bulan. Hasil seleksi timsel kemudian ditindaklanjuti oleh Komisi I DPRD Banten,” katanya.

Berdasarkan data Diskominfotiksan Banten, ada 109 pendaftar, namun hanya 83 orang yang lolos seleksi administrasi. Dari 83 orang itu, yang lolos tes CAT 45 orang. Lalu menyusut lagi menjadi 15 orang setelah tes psikologi dan wawancara.(Den)




Hasil Reses Dewan Banten Disortir Pihak Eksekutif

Kabar6.com

Kabar6-Pemprov Banten akan mengkelompokkan aspirasi dari hasil reses anggota DPRD Banten berdasarkan kewenangan.

Pemprov menilai, aspirasi yang diambil dari masyarakat itu masih tumpang tindih.

Sekda Banten, Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten menyambut baik aspirasi reses yang disampaikan dalam Rapat Pripurna dengan agenda penyampaian hasil reses DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (5/12/2019).

Pihaknya juga akan mengkelompokkan hasil reses berdasarkan kewenangan.

“Kan (aspirasi) itu banyak juga yang bukan kewenangan provinsi. Ada kewenangan kabupaten/kota, dan bahkan ada juga kewenangan nasional. Kita akan tampung dan diskusikan untuk kemudian dimasukkan dalam pokok pikiran di agenda tahun berikutnya,” kata Muktabar saat ditemui usai paripurna.

Dijelaskan Muktabar, dalam menindaklanjuti hasil reses tersebut, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Pertama, Pemprov Banten akan merinci seluruh permasalahan yang ada.

“Misalkan kasus A, itu kewenangan kabupaten/kota. Nah kalau kabupaten/kota nggak punya uang akan kita bantu dengan bantuan provinsi. Atau skema besarnya yang akan digulirkan misalkan program nasional, kita data, lalu maju ke nasional untuk selesaikan itu,” jelasnya.

Untuk itu, kata Muktabar, Pemprov Banten sudah menyiapkan kanal khusus untuk menampung aspirasi masyarakat. “Kita siapkan big data (data besar), kita masukkan ke situ, lalu kita sesuaikan dengan kemampuan kita,” katanya.

Terkait hasil reses tidak jauh berbeda dengan hasil reses sebelumnya, Muktabar mengaku, pihaknya tetap akan menghimpun aspirasi tersebut.

“yang jelas, tetap akan kita himpun, mengkanalisasi, lalu kita buka dulu step regulasinya. Di tatanan mana yang memang kewenangan kabupaten/kota yang nggak bisa kita interfensi. Kalau provinsi kan punya prioritas yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang akan diselarakan di kabupaten/kota melalui skema bantuan keuangan,” ujarnya.

Juru bicara anggota DPRD Banten dari daerah pemilihan (dapil) 1 yang meliputi Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Oong Syahroni dalam laporannya menyampaikan, jika seluruh anggota DPRD Banten dari dapil 1 telah menerima aspirasi dari masyarakat. Pihaknya juga telah menyusun hasil reses tersebut berdasarkan beberapa bidang yang meliputi perekonomian dan pembangunan.

“Masyarakat di Lebak dan Pandeglang meminta Pemprov Banten untuk mengatasi galian C yang dinilai merugikan masyarakat. Masyarakat juga meminta pemprov untuk segera menertibkan galian-galian C tersebut,” kata Oong.

**Baca juga: Tugu Puspemprov Banten Sebagian Kondisinya Rusak.

Dari sisi perkonomian, lanjut Oong, Pemprov Banten juga diminta untuk melakukan program sinergitas di bidang pertanian, pariwisata dan perikanan.

“Pemprov diminta untuk melakukan pengembangan dan peningkatan produktifitas pertanian, perikanan. Serta meminta pemprov untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Selain itu dari sisi wisata juga masayarakat meminta adanya peningkatan wisata pantai, wisata budaya dan wisata religi. Pemprov juga diminta untuk memaksimalkan bantuan kepada nelayan,” ujarnya.(Den)




Tanto Sebut Hasil Pekerjaan Swakelola Lebih dari pada Kontraktualkan

Kabar6.com

Kabar6- Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban menyebutkan, tahun ini ada sebanyak 154 sekolah yang mendapatkan bantuan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Pandeglang.

Diantaranya ada 89 diswakelolakan. Pembangunan yang dilakukan mulai dari Ruang Kelas Baru, renovasi, atau penambahan sarana lainnya seperti toilet dan perpustakaan.

Awalnya, Tanto ragu pembangunan diswakelolakan bisa menghasilkan pembangunan berkualitas. Setelah mengecek ke lokasi, Tanto menilai pembangunan hasil swakelola lebih baik dikerjakan dengan cara kontraktualkan.

“Awal nya saya ragu akan hasil pembangunannya, karena tidak ada pendampingan dari Dinas. Ternyata di swakelola lebih baik daripada dikontraktualkan,”sebut Tanto, Selasa (5/11/2019).

**Baca juga: Kondisi Toilet Siswa Keraton 1 Pandeglang Memprihatinkan.

Khususnya Nopember dan Desember, Tanto akan berkeliling melakukan monitoring terkait hasil pembangunan karena pelayanan dasar menjadi program primadona.

“Saya menilai hasil pembangunan nya cukup bagus, namun agak sedikit kurang puas saat melihat pembangunan di SDN 3. Mumpung belum serah terima bisa diperbaiki sedikit,” pungkasnya.(Aep)




Usai Jual Motor Hasil Curian, Kawanan Residivis Diringkus Polisi

kabar6.com

Kabar6-Dua kawanan residivis pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang terlibat dalam aksi curanmor di Desa Kaduagung, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak ditangkap petugas kepolisian Polsek Cibadak.

Kapolsek Cibadak Iptu Indik Rusmono kepada wartawan mengatakan, Anggi dan Rian dibekuk seusai menjual sepeda motor Suzuki Nex yang merupakan hasil curian, pada 29 Agustus 2019 lalu.

“Mereka dibekuk setelah pulang dari Jakarta. Setelah menjual motor hasil curian,” ujar Indik, Rabu (23/10/2019).

Ternyata, keduanya merupakan residivis dalam kasus yang sama. Mereka melancarkan aksinya bersama dua pelaku lainnya yakni Efriansyah alias Ucok dan Johan.

Sebelum meringkus Anggi dan Rian, Polisi terlebih dahulu menangkap Efriansyah.

**Baca juga: Pilkades Serentak Lebak, Anak Pendiri YPI Al-Hidayah Menang di Desa Wantisari.

“Dari keterangan E, anggota berhasil menangkap A dan R. Sementara, satu pelaku lagi yakni J masih DPO. Dia yang bertugas menyalakan motor yang kondisi kunci stang sudah dipatahkan dengan membongkar kabel kontak,” ungkap Indik.

Keempatnya merupakan komplotan yang sudah berulang kali melakukan aksi curanmor di wilayah Cibadak dan Rangkasbitung

“Dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” kata Indik.(Nda)




Inginkan Hasil Cetak Berkualitas? Ketahui Karakter Kertas Ini

Kabar6.com

Kabar6-Kertas merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam industri percetakan. Ternyata pemilihan kertas dapat mempengaruhi kualitas cetakan. Salah satu kualitas cetakan dapat dilihat dari komposisi warna yang tercetak pada kertas.

Setiap cetakan mempunyai standarisasi tersendiri untuk komponen. Seperti cetakan buku bacaan, buku pelajaran, koran maupun majalah mempunyai standarisasi masing-masing. Untuk buku pelajaran mempunyai spesifikasi tertentu sesuai Kepmendikbud Nomor 93 Tahun 2018 Tentang Spesifikasi dan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Dalam keputusan ini, harga eceran tertinggi buku teks pelajaran kurikulum 2013 pendidikan dasar dan pendidikan menengah ditetapkan berdasarkan bahan kertas yang digunakan dengan sampul 210 gram per meter persegi, kertas isi berupa HVS 65 gram per meter persegi dengan kecerahan 60 persen hingga 75 persen. Pemerintah juga menetapkan finishing kulit menggunakan teknik varnish glossy.

Terkait hal tersebut, Pemerhati Kertas asal Bintaro, Tangerang Selatan, Unen Aji mengatakan biasanya perusahaan mempunyai standarisasi untuk percetakan.

Namun, yang paling utama dalam percetakan kertas dan harus diperhatikan adalah smoothless (kelembutan), gloss (kekilapan), kop size, warna dan brightness (kecerahan).

Menurutnya, saat ini untuk kualitas buku pelajaran masih sesuai standar. Tetapi juga harus diperhatikan tingkat smoothless, kecerahan, gloss, warna serta tinta.

“Pemakaian tinta juga kalau tidak disesuaikan dengan kertas tidak akan tahan lama. Tergantung kualitas kertas yang dicetak,” kata Unen di laporan tertulisnya, Rabu (16/10/2019).

Kata Unen, biasanya di setiap perusahaan mempunyai standarisasi percetakan. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen. Untuk buku pelajaran biasanya penggunaan kertas HVS 70 gram.

“Termasuk kualitas tinta. Tinta ada ukurannya. Kalau tintanya bagus, bisa tahan lama hingga tahunan,” tandasnya.

Pemerhati kertas lainnya dari BSD Tangsel. Dartono mengungkapkan, pemilihan kertas untuk publikasi harus sesuai spesifikasi. Terutama berat dan tebal.

Penting buat suatu kertas memiliki tebal dan berat yang sama, karena akan berpengaruh terhadap pengalihan tinta akibat penggunaan tekanan cetak. Kualitas kertas dan tinta akan mempengaruhi hasil cetakan.

Pekerja disalahsatu perusahaan percetakan ini menjelaskan kemampuan kertas untuk menyerap tinta, semakin kasar dan terbuka permukaan kertas, semakin banyak atau semakin mudah menyerap tinta.

“Harus juga dilihat bahan baku kertasnya. Kalau kertasnya tipis akan tembus. pastinya hasilnya tidak bagus. Harus disesuaikan dengan ukuran kertas,” katanya.

Pria yang biasa dipanggil Tono ini menyontohkan cetakan untuk lembar kerja siswa (LKS). Kualitas kertas yang baik untuk LKS maupun kebutuhan sekolah biasanya memakai kertas HVS ukuran 70 atau 80 gram. Hasil cetakan diatas kertas HVS akan terlihat bagus dan enak dilihat.

“Kertas HVS lebih terang dibanding kertas buram, kertas buram tidak enak dilihat dan hasil cetakannya pun terkadang buyar,” ucapnya.

Sambung Tono, untuk meningkatkan kualitas hasil cetak juga diperhatikan karakter jenis kertas itu sendiri. Misalnya, untuk mencetak gambar dengan resolusi tinggi, tidak bisa menggunakan jenis kertas dengan karakteristik yang tipis dan permukaan kasar, karena nantinya hasil cetak anda tidak sesuai dengan yang diharapkan.

“Dengan mengetahui karakteristiknya bisa mendapatkan kualitas hasil cetak yang bagus dan meminimalisir biaya pengeluaran,” terangnya.**Baca juga: Hangout Malam Di The Breeze BSD City, Nikmati Waktu Santai Dengan Live Music.

Karakter jenis kertas seperti dimensi panjang, lebar, tebal, kerataan permukaan, dan kecocokan kertas dengan tinta yang digunakan adalah hal yang harus diperhatikan.

“Karena setiap hasil desain yang ingin dicetak dan hasil yang diinginkan harus cocok. Jika tidak, hasil cetak yang tak sesuai harapan. Kasihan pembaca kalau sudah membeli buku namun tidak bisa menikmatinya secara maksimal,” tandasnya.(fit)




Begini Hasil Pemeriksaan Sampel Air di Sekitar Santri Keracunan Pasar Kemis

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Unit Pelayanan Teknis Laboratorium Lingkungan DLHK Kabupaten Tangerang Diah Marlianah mengatakan air bersih di sekitar Pondok Pesantren Nurul Hikmah di kecamatan Pasar Kemis, tempat belasan santri keracunan ternyata beberapa unsur melebihi baku mutu. “Ada 4 unsur yang melebihi baku mutu air yaitu colifrom, ecoli, florida, dan kesadahan,” ujarnya (Selasa, 23/9/2019).

Diah mengatakan sampel air yang diperiksa diambil dari empat titik lingkungan Pondok Pesantren Nurul Hikham yakni, dua titik berasal dari pondok, satu titik berasal dari aliran irigasi dekat pondok pesantren dan titik yang terakhir dari aliran sungai Cirarab.

Diah menjelaskan, Kandungan bakteri colifrom di rumah pimpinan pondok 79 MPN/1000 ml dan sumur santri 1600 MPN/1000 ml, sedangkan menurut baku mutu 50 MPN/1000 ml.

Sementara, untuk kandungan bakteri ecoli di rumah pimpinan pondok sebesar 49 MPN/1000 ml dan disumur santri sebesar 920 MPN/1000 ml, sedangkan menurut baku mutu 0 MPN/1000 ml,” paparnya.

“Kandungan senyawa kimia florida air di rumah pimpinan pondok 3,06 mg/L dan air di sumur santri 2,19 mg/L, sedangkan menurut baku mutu 1,5 mg/L. Untuk kesadahan sebagai CaCo3 air di rumah pimpinan pondok 1338 mg/L, dan di sumur santri 132 mg/L, sedangkan menurut baku mutu 500 mg/L,” katanya.

Untuk hasil pengecekan badan air di saluran irigasi dan Sungai Cirarab, lanjut Diah kandungan Belerang H2s di irigasi 0,086, mg/L dan Sungai Cirarab 0,056, sedangkan baku mutu 0,002 mg/L. Kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) pada irigasi 27,1 mg/L dan Sungai Cirarab 24,2 mg/L, sedangkan baku mutu 3 mg/L.

Sedangkan, untuk kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) di irigasi 73 mg/L dan Sungai Cirarab 62 mg/L, sedangkan baku mutu 25 mg/L. Untuk kandungan Dissolved Oxygen (DO) aliran irigasi 1 mg/L dan Sungai Cirarab 2 mg/L. Sedangkan nilai mininal baku mutu 4 mg/L berarti DO kurang baik.

Kemudian kata dia, kandungan Khlorida bebas aliran irigasi 0,32 mg/L dan di Sungai Cirarab 0,47 mg/L, sedangkan baku mutu 0,03 mg/L. Kandungan Senyawa Fenol sebagai fenol di aliran irigasi 38 mg/L dan Sungai Cirarab 50 mg/L, sedangkan baku mutu 1 mg/L.

**Baca juga: Pasca Peninjauan ke Ponpes Nurul Hikmah, DLHK Uji Lab Air dan Udara.

“Untuk kandungan total fosfat sebagai P di aliran irigasi 1,27 mg/L dan Sungai Cirarab 1,15 mg/L, sedangkan baku mutu 0,2 mg/L,” kata Diah.

Namun dia, tidak menjelaskan apakah hasil pemeriksaan sampel air ini ada hubungannya dengan keracunan para santri yang sudah terjadi dua kali tersebut. (Vee)