1

Kenali Kandungan Lemak dalam Makanan Kegemaran Anda

Kabar6-Lemak merupakan salah satu unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak pun memiliki fungsi penting dalam metabolisme tubuh. Sama seperti karbohidrat dan protein, lemak adalah sumber energi bagi tubuh manusia.

Di dalam satu gram lemak terdapat sembilan kalori. Lemak yang diperoleh tubuh dari bahan makanan, melansir honestdocs, terdiri dari tiga macam. Apa sajakah itu?

1. Lemak jenuh (Saturated Fat)
Lemak jenuh adalah jenis lemak yang sangat berperan terhadap naiknya kadar kolesterol darah. Khususnya LDL (kolesterol jahat). Umumnya lemak jenuh terdapat pada lemak hewani dan minyak tropis (minyak kelapa dan minyak sawit).

Lemak ini cenderung berada dalam bentuk padatan pada suhu kamar. Bahan makanan yang mengandung lemak jenuh misalnya kelapa, minyak kelapa, minyak sawit, keju, cokelat, daging ayam, dan lain-lain.

2. Lemak tak jenuh (Unsaturated Fat)
Lemak tak jenuh terdiri dari lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fat) dan lemak tak jenuh jamak (poli-unsaturated fat). Lemak tak jenuh lebih ‘ramah’ terhadap tubuh karena menpunyai efek yang kecil terhadap peningkatan kadar kolesterol darah.

Lemak tak jenuh biasanya berasal dari sumber makanan nabati. Lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) darah. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh misalnya zaitun , minyak zaitun, minyak kacang tanah, minyak canola, minyak alpukat, dan lain-lain.

3. Asam lemak trans (Trans-Fatty Acid)
Asam lemak trans terjadi karena proses kimia yang disebut hidrogenasi. Umumnya terbentuk karena asam lemak tak jenuh terhidrogenasi sehingga menjadikannya lebih jenuh dan lebih padat pada suhu kamar. Contohnya adalah margarin dan mentega.

Lemak trans cenderung memiliki efek meningkatkan kadar kolesterol darah khususnya LDL daripada lemak tidak jenuh tetapi efeknya lebih kecil daripada lemak jenuh.

Di dalam tubuh manusia, lemak dibagi menjadi dua kelompok yaitu lemak struktural dan lemak fungsional. Lemak struktural adalah bagian dari dinding sel.

Sedangkan, lemak fungsional dapat berupa hormon steroid, prostaglandin, dan timbunan lemak yang dapat dipakai sebagai cadangan energi. ** Baca juga: Konsumsi 3 Gelas Kopi Tiap Hari Baik Untuk Kesehatan?

Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memiliki fungsi untuk menyediakan energi jangka panjang, memberikan rasa kenyang setelah makan, membantu pembuatan hormon, membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalam tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, dan membantu mengatur suhu tubuh.

Jadi, teliti makanan yang akan dikonsumsi, termasuk memilih jenis lemak.(ilj/bbs)




Lakukan 4 Hal Ini Agar Diet Tidak Gagal Terus

Kabar6-Pernahkah Anda mengalami sering gagal diet, padahal sudah berusaha menjalankan pola makan yang dianjurkan? Mengapa hal ini bisa terjadi? Bisa jadi, Anda menggebu-gebu di masa awal diet, lalu perlahan-lahan semangat menjadi luntur.

Atau bisa jadi, diet yang Anda lakukan tidak diimbangi menu makan seimbang. Alhasil, Anda akan merasa sangat lapar dan justru membuat makan jadi tidak terkontrol. Agar diet efektif, melansir She, ada empat hal yang sebaiknya dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Mulai dari diet sehat
Diet harus bersanding dengan menu bergizi seimbang. Makanan yang kaya sayuran, buah, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan susu rendah kalori harus menjadi bagian dari menu diet.

2. Perhatikan porsi makan
Ingat selalu, makan harus sesuai kebutuhan. Jika ingin makanan berkalori cukup tinggi, Anda bisa menghabiskan seluruh brokoli dan bayam yang ada dalam lemari persediaan. Namun tetap saja, Anda harus mengontrol makanan dan memeriksa ukuran porsi pada label makanan.

3. Makan dengan penuh perhatian
Makan sambil browsing di media sosial atau menonton tv akan membuat Anda lebih gemuk. Dengan fokus pada makanan, akan meningkatkan kesadaran Anda untuk tahu kapan dan berapa makanan yang layak dikonsumsi.

Makanlah dengan perhatian penuh dan nikmati setiap gigitannya. Semakin makan dengan sadar, semakin kecil kemungkinan Anda makan berlebihan.

4. Makan perlahan dan kunyah dengan baik
Dengan menikmati setiap momen mengunyah makanan, akan butuh lebih banyak waktu mengirim sinyal kenyang ke otak (sekira 20 menit).

Orang yang makan dengan lambat cenderung merasa lebih kenyang dan makan lebih sedikit. ** Baca juga: Alasan Mengapa BAB Paling Baik Dilakukan pada Pagi Hari

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Ini Waktu Tidur yang Tepat untuk Bakar Lemak

Kabar6-Meskipun sudah mengikuti pola makan dan menu diet sehat, serta rajin berolahraga, seringkali berat badan Anda tak kunjung turun. Mengapa kondisi ini sering terjadi?

Mungkin masalahnya ada pada waktu tidur Anda setiap hari. Studi menunjukkan, penurunan berat badan erat kaitannya dengan jadwal tidur seseorang.

Semakin pendek waktu tidur malam Anda, maka semakin kecil jumlah lemak yang berkurang dalam tubuh, meskipun Anda sudah menjalani diet dan olahraga ketat. Mengapa demikian?

Faktanya, menurut suatu hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, melansir Go Dok, kurang tidur dapat mengurangi bahkan membalikkan manfaat diet Anda. Dalam penelitian ini peserta diminta untuk tidur dalam kadar waktu yang berbeda. Hasilnya, mereka yang cukup tidur dan beristirahat akan kehilangan setengah berat badan dari hasil pembakaran lemak.

Sebaliknya, saat mereka dikurangi waktu tidurnya hingga setengah porsi, maka jumlah lemak yang hilang juga berkurang setengahnya. Jadi, mereka yang tidur dalam waktu cukup lebih cepat kenyang.

Namun, mereka yang kurang tidur justru susah merasa kenyang, tidak puas dengan hanya satu porsi makanan, dan kekurangan energi untuk beraktivitas. Secara keseluruhan, mereka yang kurang tidur mengalami pengurangan hingga 55 persen dalam hal pembakaran lemak.

Tidur berfungsi layaknya nutrisi untuk otak Anda. Setiap orang membutuhkan setidaknya 7-9 jam waktu tidur malam dalam sehari. Jika kurang dari itu, maka tubuh Anda akan bereaksi dengan mencari lebih banyak snack dan makanan di waktu terjaga.

Menurut para peneliti dari University of Chicago, kekurangan tidur juga membuat metabolisme Anda menjadi serba salah. Hanya dalam waktu empat hari saat Anda kekurangan tidur secara konstan, kemampuan tubuh dalam memproduksi insulin menjadi serba salah.

Insulin merupakan hormon yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah gula, pati, dan makanan lain menjadi energi. Saat tubuh Anda tidak merespon insulin secara normal dalam kondisi ini, kemampuannya untuk memproses lemak dari aliran darah menjadi terganggu. Hasilnya, gula justru disimpan menjadi lebih banyak lemak, yang pada akhirnya menambah berat badan Anda.

Kurang tidur dan begadang akan membuat tubuh terasa lebih cepat lelah, hingga membuat Anda lebih malas melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Hal ini tentunya bisa menghambat program diet Anda.

Lantas, kapan waktu tidur yang tepat agar lemak terbakar? Suatu penelitian pada wanita berusia antara 19 hingga 26 tahun di Brigham Young menemukan, tidur berkualitas tinggi dapat dihubungkan dengan berat badan yang lebih rendah dan mereka yang tidur serta bangun di waktu yang sama setiap harinya memiliki kadar lemak yang lebih rendah di dalam tubuh.

Jadi, aturan pertama dalam memilih waktu tidur adalah konsistensi Anda dalam menjalankannya. Tak hanya itu, tidur Anda juga harus berkualitas, di malam hari, dengan waktu antara 7-9 jam.

Studi menunjukkan, wanita yang tidur antara 8-8,5 jam dalam semalam memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidur kurang dari itu. Efek yang paling bagus terlihat pada wanita yang bangun pada jam yang sama setiap paginya, tujuh hari dalam seminggu. ** Baca juga: Kenali Jenis Makanan dan Minuman yang Sebabkan Anda Lebih Sering Berkemih

Karena itulah, akan lebih baik jika Anda tidur pada waktu yang tepat setiap malam, dan terbangun di waktu yang tepat pula di pagi harinya. Lakukan hal ini secara rutin, maka berat badan Anda akan selalu terkontrol baik. Tentu saja hal ini harus diiringi dengan pola makan sehat dan olahraga rutin.(ilj/bbs)




Kondisi Kesehatan Wanita Bisa Diprediksi Lewat Bentuk Bokong?

Kabar6-Bentuk bokong pada tiap wanita bisa berbeda-beda, dan hal itu dapat mengungkapkan kondisi kesehatan, karena bokong merupakan bagian tubuh yang menyimpan banyak lemak.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal European Heart, melansir Wolipop, bentuk bokong bisa memprediksi kondisi jantung dan pembuluh darah. Studi yang dilakukan Profesor Qibin Qi, PhD, dari Albert Einstein College of Medicine, New York, mengungkapkan bahwa wanita yang memiliki banyak lemak di area perut berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi atau stroke.

Lantas bagaimana dengan bokong? Secara umum bentuk bokong terbagi menjadi empat. Masing-masing menunjukkan masalah berbeda pada kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Bokong kotak
Bentuk seperti ini ditandai dengan lemak berlebihan yang berada di pinggiran pinggang, perut dan bawah bokong (love handles). Biasanya pemilik bentuk bokong ini memiliki metabolisme bagus dan bentuk tubuhnya cenderung proporsional.

Masalah pada bentuk bokong kotak adalah kurang olahraga. Akibat tidak cukup beraktivitas fisik, tubuh kesulitan membakar lemak di beberapa area tertentu, terutama love handles. Selain itu bisa jadi juga mengindikasikan ada gangguan pada hormon kortisol yang membuat Anda sulit tidur nyenyak.

2. Bokong bentuk hati
Bentuk ini ditandai dengan bagian bawah yang lebih besar pada bokong dan pinggul, lalu mengecil ke bagian pinggang. Pemilik tipe bokong seperti ini biasanya paling mudah menghilangkan lemak, tapi ketika berat badannya naik, lemak akan menumpuk di area tengah.

Jika memiliki bokong bentuk hati, bisa mengindikasikan bahwa Anda menjalani diet yang tidak sehat, ditambah kurang aktivitas olahraga dan banyak stres.

Maka mulailah memperbaiki diet menjadi lebih sehat, konsumsi lebih banyak protein dan sayuran serta memperbanyak langkah kaki dengan jalan sehat atau jogging.

3. Bokong segitiga terbalik
Seiring bertambahnya usia, elastisitas kulit berkurang dan tak mampu lagi menyangga lemak dengan sempurna pada tubuh. Alhasil beberapa bagian tubuh tampak menurun, misalnya payudara dan bokong.

Tapi bila bokong sudah terlihat turun di usia realtif muda, bisa jadi ada gangguan kesehatan yang sedang dialami tubuh. Bokong yang turun inilah yang membuat bagian belakang berbentuk seperti hati.

Bentuk seperti ini menandakan rendahnya tingkat estrogen di dalam tubuh. Estrogen adalah hormon yang memicu sel fibroblast untuk memproduksi kolagen dan elastin. Jika hormon estrogen berkurang produksinya, hal ini yang kemudian menyebabkan timbulnya keriput dan kulit menjadi kendur.

Selain itu, rendahnya estrogen pada tubuh bisa memicu gangguan jantung, berisiko depresi, tulang rapuh, kelebihan berat badan hingga infeksi saluran kencing. Cara terbaik mengatasinya adalah dengan mengurangi makanan berlemak dan rutin olahraga. ** Baca juga: Ada 3 Fobia Terhadap Makanan yang Sering Tidak Disadari

4. Bokong Bulat
Inilah bentuk bokong sempurna yang mencirikan tubuh sehat. Penyebaran lemak proporsional sehingga membentuk penampakan bulat. Tapi jika menjalani gaya hidup tidak sehat, lemak pada bokong bisa terperangkap pada glute, yakni otot yang terdapat di pinggul, paha bagian dalam serta paha belakang.

Tetap jaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi kalori sesuai kebutuhan dan olahraga untuk mempertahankan bentuk bokong yang bulat. (ilj/bbs)




Cara Tepat Kenali Program Penurunan Berat Badan yang Sehat

Kabar6-Banyak orang yang terobsesi dengan diet dan bersedia melakukan apa pun agar memiliki berat badan ideal sekaligus bentuk tubuh yang indah dipandang mata. Di sisi lain, ada banyak jenis diet dan metode diet yang mengklaim bahwa mereka adalah yang terbaik.

Lalu, bagaimana cara tepat mengenali program penurunan berat badan yang sehat? Sudah tidak terhitung metode diet yang mempromosikan penurunan berat badan dan mendorong konsumen untuk mengikuti pola diet tidak seimbang.

Mereka menciptakan fantasi kepada para konsumen dan merencanakan pola makan yang sebenarnya justru merupakan junk food.
Biasanya, pola diet yang seperti itu menjanjikan hasil menggiurkan.

Pada kebanyakan, kasus pola diet yang salah dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulai dari yang ringan seperti nyeri kepala, muntah, rasa berputar, kerontokan rambut yang bisa menyerupai penyakit yang berkaitan dengan gangguan imunitas, ketidakseimbangan hormonal dan batu empedu.

Apa pun alasan Anda berdiet, program penurunan berat badan seharusnya tidak melibatkan sampai mengganggu menu diet sehari-hari ataupun pola makan yang sudah terbentuk.

Program penurunan berat badan adalah sebuah perjalanan dan proses yang tidak melibatkan ‘keajaiban’ yang terkait di dalamnya.

Metode diet akan berperan dengan baik jika didesain oleh ahli nutrisi, berdasarkan prinsip science, dibuat dengan pendekatan dan konseling. Melansir Healthmeup, begini cara mengidentifikasi penipuan metode diet yang bisa merugikan:

1. Jika mereka mengklaim mampu menurunkan berat badan secara drastis sampai satu kilo per minggu
2. Mempromosikan makanan yang ‘ajaib’
3. Membatasi makanan tertentu secara drastis, merekomendasikan makanan tertentu dalam jumlah banyak atau memaksa menggunakan kombinasi makanan tertentu
4. Menjanjikan penurunan berat badan dan cara mempertahankannya tanpa olahraga dan perubahan gaya hidup lainnya
5. Metode yang ditawarkan tidak rasional dan tidak dapat diterima secara ilmiah
6. Jika mereka tidak mempunyai riwayat kasus yang terdokumentasi
7. Berlawanan dengan kepercayaan medis, menjanjikan sesuatu yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan
8. Membuat Anda tidak dapat makan nyaman dengan teman atau keluarga
9. Meresepkan pola diet yang seragam tanpa mempertimbangkan faktor individual
10. Sulit untuk dijalankan pada kehidupan sehari-hari.

Nah, prinsip dari penurunan berat badan yang baik dan sehat adalah menu yang ditawarkan berasal dari makanan yang memang sudah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan berat badan, misalnya saja gandum utuh, buah segar, sayuran, susu rendah lemak dan lemak tidak jenuh.

Kemudian makanan yang bervariasi, secukupnya dan seimbang. Harus tidak menghilangkan makanan dari kelompok utama dan hanya mengizinkan makanan tertentu dari waktu ke waktu. Mendorong untuk melakukan pola hidup yang sehat seperti olahraga, manajemen stres dan modifikasi perilaku.

Hal lain, melengkapi kebutuhan nutrisi dan tidak hanya kalori, diresepkan oleh seorang profesional di bidang medis, serta tidak bertentangan dengan kebijakan tradisional dan kebiasaan makan secara drastis. ** Baca juga: Tidur Tengkurap Tidak Disarankan?

Selanjutnya, harus dibuat menurut kebutuhan individual dan perubahan gaya hidup yang masih bisa diterima pada kehidupan sehari-hari.

Terakhir, program diet yang baik harus mampu mempertahankan penurunan berat badan tidak lebih dari dua sampai empat kilogram.(ilj/bbs)




Apakah Diet Detoks Memang Efektif?

Kabar6-Sudah banyak diketahui, diet detoks dipercaya bermanfaat untuk membuang racun dari tubuh. Namun apakah diet detoks benar-benar bermanfaat membuang racun memang belum terbukti.

Saat menjalani diet detoks, mungkin Anda akan mengalami penurunan berat badan karena diet ini biasanya memiliki kalori yang sangat rendah. Tetapi, melansir WebMd, seorang ahli di Amerika mengatakan bahwa fungsi diet detoks untuk membuang racun dari dalam tubuh sama sekali tidak berdasar. Di dalam tubuh, telah terdapat organ tertentu dan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk membuang racun, apa pun makanan yang Anda makan.

Selain itu, meski saat menjalani diet detoks Anda mengalami penurunan berat badan, biasanya akan kembali naik setelah tidak lagi melakukan diet detoks. Hal ini disebabkan karena diet yang terlalu berlebihan.

Makanan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan tergantung pada jenis diet detoks yang Anda jalankan. Terdapat banyak jenis diet detoks. Beberapa jenis diet detoks menyarankan agar Anda berpuasa atau hanya boleh mengonsumsi air putih.

Jenis lainnya memperbolehkan Anda untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti buah dan sayuran. Diet ini merupakan jenis diet singkat yang hanya dapat dijalankan dalam waktu tertentu, dan bukan dalam jangka panjang.

Saat melakukan diet ini, Anda akan merasa lapar dan lemas. Namun apakah diet detoks aman atau tidak, tergantung pada jenis diet dan berapa lama Anda menjalankannya. Sebagian besar orang merasa tidak enak badan saat melakukan diet rendah kalori dan rendah nutrisi.

Efek samping yang mungkin terjadi saat menjalankan diet detoks adalah badan terasa lemah dan lemas, kadar gula darah rendah, nyeri otot, rasa lelah, pusing atau rasa melayang, dan mual. ** Baca juga: Sering Diabaikan, Kasur Bisa Jadi ‘Rumah’ Bagi Kuman dan Debu

Lebih disarankan bila Anda mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, gandum, dan daging tanpa lemak. Hal ini akan lebih bertahan lama, dan penurunan berat badan pun dapat bertahan lebih lama, terutama bila dilakukan bersamaan dengan olahraga.(ilj/bbs)




Menurut Studi, Miliki Hubungan Pernikahan yang Bahagia Bantu Anda Panjang Umur

Kabar6-Setiap pasangan suami istri (pasutri) tentu berharap rumah tangga mereka langgeng hingga maut memisahkan. Sebuah penelitian mengungkapkan, memiliki pasangan bahagia mengarah ke pernikahan yang lebih lama, dan menjadikan panjang umur.

Studi yang dipublikasikan dalam Psychological Science, melansir tirto.id, menjelaskan bahwa peserta yang memiliki pasangan bahagia di awal penelitian cenderung meninggal pada delapan tahun ke depan, dibandingkan dengan peserta yang memiliki pasangan kurang bahagia.

“Temuan ini menggarisbawahi peran lingkungan sosial terhadap kesehatan individu. Hal yang paling penting, ini memiliki potensi untuk memperluas pemahaman kita tentang apa yang membentuk lingkungan sosial individu dengan memasukkan kepribadian dan kesejahteraan orang yang dekat dengan mereka (pasangan),” jelas Olga Stavrova, penulis studi sekaligus peneliti di Tilburg University, Belanda.

Disebutkan bahwa kesehatan dipengaruhi oleh kepuasan hidup. Orang yang memiliki pasangan aktif dan bahagia, cenderung memiliki gaya hidup yang aktif. Stavrova memeriksa data dari survei nasional terhadap sekira 4.400 pasangan di Amerika Serikat yang berusia di atas 50 tahun.

Dalam survei yang didanai oleh National Institute on Aging ini, terkumpul data peserta yang memiliki pasangan heteroseksual sebanyak 99 persen.

Hingga delapan tahun, peserta dan pasangannya melaporkan kepuasan hidup dan berbagai faktor yang diduga terkait dengan kematian, termasuk persepsi dukungan pasangan dan frekuensi aktivitas fisik seperti olahraga dan diet sehat bersama.

Hasilnya, kepuasan hidup pasangan yang lebih besar pada awal penelitian dikaitkan dengan risiko kematian peserta yang lebih rendah. Secara khusus, risiko kematian bagi peserta dengan pasangan bahagia lebih lambat dibanding risiko kematian bagi peserta dengan pasangan yang tidak bahagia.

Dikatakan Stavrova, kepuasan hidup pasangan mungkin memiliki konsekuensi penting bagi kesehatan dan umur panjang. Meskipun partisipan dalam penelitian ini adalah orang Amerika, Stavrova percaya bahwa hasilnya kemungkinan juga berlaku untuk pasangan di luar Amerika Serikat.

“Penelitian ini mungkin memiliki implikasi untuk pertanyaan seperti apa yang harus kita perhatikan ketika memilih pasangan,” kata Stavrova. ** Baca juga: Adakah Manfaat Stres untuk Kesehatan?

Bagaimana dengan Anda dan pasangan? (ilj/bbs)




Agar Efektif, Lakukan Diet Berdasarkan Usia

Kabar6-Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh berbagai macam hal, mulai dari perubahan hormon dalam tubuh, berkurangnya massa otot, hingga kebiasaan hidup yang kurang sehat.

Dan penambahan berat badan pun akan terjadi seiring usia. Dengannkata lain, untuk mendapatkan tubuh yang langsing di usia 30—50 tahun memang lebih menantang. Bagaimana solusinya? Melansir Alodokter, ada strategi melangsingkan tubuh yang dapat dipilih berdasarkan usia. Bagaimana penjelasannya:

1. Usia 30-an
Saat memasuki usia 30 tahun, tubuh akan secara perlahan kehilangan massa dan jaringan otot. Hal ini membuat jaringan lemak dalam tubuh bisa meningkat, sehingga berat badan bertambah. Hal yang harus dilakukan:

a. Latih otot perut dengan olahraga pilates
Olahraga ini tidak hanya efektif untuk melatih otot perut, tetapi juga mampu memperkuat otot punggung, panggul, dan bokong.

b. Jangan asal pilih metode diet
Sebagai patokan, tetap jalani pola makan bergizi seimbang dan batasi kalori agar tidak berlebihan. Di usia ini, Anda perlu mencukupi asupan protein agar metabolisme tubuh tetap terjaga, memenuhi asupan karbohidrat (terutama karbohidrat kompleks) agar tetap berenergi sepanjang hari, dan membatasi asupan gula dan lemak.

c. Kelola stres dengan baik
Tanpa disadari, ternyata stres bisa menjadi salah satu biang kerok mengapa Anda lebih sering lapar dan banyak makan. Hal ini dapat membuat berat badan jadi terus bertambah. Jadi, Anda harus pandai dalam mengelola stres agar tidak melampiaskannya pada makanan atau mengemil secara berlebihan.

2. Usia 40-an
Ketika menginjak usia 40-an, menurunkan berat badan akan terasa semakin sulit dilakukan. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan tingkat aktivitas, kebiasaan makan, dan pengaruh hormon. Hal yang harus dilakukan:

a. Pilih makanan berprotein tinggi
Protein dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan membuat perut terasa kenyang lebih lama. Mengonsumsi makanan berprotein tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan rasa sakit, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

b. Jangan lewatkan sarapan
Di usia 40-an, disarankan untuk tidak melewatkan sarapan. Selain untuk mengisi energi agar dapat beraktivitas sepanjang hari, sarapan bisa mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebih saat siang hari. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi, seperti buah dan sayur, kacang-kacangan atau biji-bijian, dan makanan berprotein, seperti telur dan ikan.

c. Luangkan waktu untuk olahraga
Rutin berolahraga setidaknya 2-3 kali dalam seminggu untuk menjaga berat badan. Olahraga yang disarankan di usia-40an adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

3. Usia 50-an
Pada usia ini, wanita akan masuk masa perimenopause, yaitu masa transisi sebelum memasuki menopause. Pada masa ini, metabolisme tubuh akan semakin melambat, sehingga banyak wanita yang rentan mengalami kenaikan berat badan. Hal yang harus dilakukan:

a. Lebih banyak bergerak dan jangan terlalu lama duduk
Bergerak dapat membakar banyak kalori dan mengurangi lemak tubuh yang berlebih. Itulah sebabnya menjadi aktif sepanjang hari merupakan hal yang penting untuk mendapatkan tubuh langsing.

b. Atur pola makan dengan baik
Cukup protein dapat menurunkan berat badan dan mengembalikan fungsi otot. Selain itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi untuk melancarkan sistem pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kurangi atau hentikan kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh atau kolesterol.

c. Cukup waktu tidur
Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam. Selain itu, tingkatkan kualitas tidur Anda dengan meminimalkan cahaya di kamar dan menghindari menonton TV atau penggunaan ponsel sebelum tidur. ** Baca juga: Pura-pura Senyum Saat Bekerja Justru Bikin Stres

Diet sesuai usia bantu Anda dapatkan tubuh fit sekaligus langsing.(ilj/bbs)




Mengemil Saat Sedang Diet Tidak Dilarang

Kabar6-Bagi kebanyakan orang, diet adalah menjaga pola makan, termasuk mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Satu hal yang dianggap paling penting adalah harus menghindari diet. Benarkah demikian?

Meskipun sedang menjalani diet, melansir Viva, mengemil ternyata tetap diperlukan agar kita tetap berenergi. Nah, hal yang harus diperhatikan adalah jenis camilan yang dikonsumsi. Pukul 15.00 disebut waktu ‘genting’ karena perut biasanya mulai keroncongan. Gula darah mulai turun pelan-pelan. Di saat itulah kita butuh nutrisi, yang bisa dipenuhi dengan mengemil.

Agar berat badan tidak melonjak atau tetap stabil, Anda disarankan untuk mengemil makanan sehat, terutama yang mengandung serat. Bukan hanya mengonsumsi roti manis atau biskuit yang tidak ada seratnya sama sekali.

Serat membuat Anda lebih kenyang, sehingga tidak ada keinginan untuk makan berlebih. Makanan mengandung serat juga membantu gula darah naik pelan-pelan.

Sebaliknya, apabila Anda mengemil kue, gula darah akan cepat naik. Alhasil, sejam kemudian Anda mulai tidak berenergi dan lapar kembali. ** Baca juga: Bantu Redakan Migrain dengan 4 Jenis Olahraga Ini

Camilan yang harus dihindari saat Anda sedang menjalankan program diet adalah minuman yang berkalori, seperti bubble tea. Hal ini karena kalori itu untuk dimakan, bukan diminum.(ilj/bbs)




Hargai Diri Sendiri Sebelum Lakukan Diet

Kabar6-Siapa sih yang tidak ingin memiliki bentuk tubuh ideal? Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan mimpi itu, salah satunya dengan melakukan diet.

Selain konsisten dan disiplin, hal yang perlu dilakukan sebelum merumuskan serangkaian menu sehat adalah pembentukan pola pikir yang sehat. Sebuah riset, melansir Republika, mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan tubuh yang ideal seseorang perlu menanamkan motivasi yang kuat, dan bukan dilandaskan rasa rendah diri atau perasaan tertekan.

Dijelaskan, perasaan tertekan hanya akan merugikan diri sendiri dan menggagalkan rencana diet. Sebaliknya, untuk menjalankan pola hidup sehat, hal yang perlu ditanamkan adalah suasana hati yang bagus, kepercayaan diri bahwa program ini akan berhasil, dan mengurangi kebiasaan buruk seperti makan tidak teratur atau malas berolahraga.

Jika hanya membatasi porsi makan tanpa adanya motivasi untuk benar-benar menjalani pola hidup sehat, maka apa yang Anda rencanakan akan sulit terwujud.

“Ada kesenjangan besar antara apa yang kita anggap ideal dan apa yang harus dicita-citakan dan di mana kita berada sebagai populasi,” ungkap Profesor Pamela Keel, dari Universitas Negeri Florida, Amerika Serikat.

Ditambahkan, “Itu membuat orang merasa tidak enak terhadap diri mereka sendiri, dan sayangnya, merasa tidak enak dengan tubuh sebenarnya tidak memotivasi seseorang untuk melakukan perilaku sehat.”

Tim peneliti menguji sebuah program baru yang mendorong penerimaan tubuh dengan tujuan mengurangi risiko gangguan makan dan citra tubuh yang buruk. Uji coba yang dilakukan antara lain, menempatkan sebuah cermin besar dan mengarahkan peserta untuk berdiri di depan cermin tanpa mengenakan busana apa pun, dengan tujuan orang tersebut dapat mengidentifikasi ciri tubuh mereka masing-masing.

Orang, menurut Keel, lebih banyak melihat kekurangan yang dimilikinya, seperti bentuk tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus. Nyatanya, mengapresiasi tubuh karena dapat menjalankan fungsi dengan baik perlu dilakukan agar Anda dapat lebih memaknai dan menghargai tubuh.

“Pujian bisa fokus pada fungsi tubuh, seperti ungkapan Saya sangat menghargai cara kaki saya membawa saya kemanapun saya harus pergi. Apresiasi tersebut dapat dilakukan dan dibiasakan sebagai bentuk syukur atas apa yang anda miliki,” kata Keel.

Percobaan lain adalah menyuruh peserta untuk melakukan apa yang biasanya dilarang, seperti berenang di musim panas tanpa mengoleskan tabir surya, atau berjalan-jalan ke taman dengan mengenakan baju pendek di musim panas. ** Baca juga: Mengapa Banyak Orang Memilih Gunakan Alat Dapur Berbahan Kayu?

Para peneliti menemukan, cara tersebut mampu membuat peserta lebih menghargai tubuhnya. Ternyata, dikatakan Keel, perlakukan untuk lebih menghargai tubuh sendiri itu mampu meningkatkan mood, harga diri, dan mengurangi risiko perilaku merugikan diri sendiri.(ilj/bbs)